JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
PENDAHULUAN
Energi surya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan. Faktor utama yang perlu
diperhatikan adalah efesiensi dari konversi energi yang tinggi yang bergantung pada
intensitas radiasi dan suhu sel PV. Perubahan fase material (PCM) menjadi fokus penting
karena kapasitas penyimpanan energi yang kecil. PCM mengurangi fluks panas sebanyak
38%. Penggabungan PCM dan PV dapat menangani masalah fluktuasi suhu harian dan
meningkatkan efisiensi panel energi. PCM memilki konduktivitas yang rendah, dalam
paper ini model Finite Diference mampu meramal profil temperatur dari sistem Kristal PVPCM. Digunakan data pengukuran untuk memvalidasi hasil perhitungan numerik.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
dengan
G : adalah radiasi matahari (W/m2);
V : adalah tegangan yang dihasilkan oleh panel;
R : adalah resistif murni beban listrik;
: adalah produk dari koefisien transmisi kaca dan penyerapan koefisien silikon.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
dimana C adalah kapasitas panas zat padat. Pada kasus sebelumnya dapat kita
gabung menjadi persamaan :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
konvergen. Pada sistem panel PV digunakan dua jenis domain spasial: domain batas dan
domain internal. Dalam hipotesis ini hanya konduktifitas fluks panas dari node sebelum dan
setelahnya. Ditulis menjadi :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
difference. Terbukti secara numerik stabil dan konvergen. Pada sistem panel PV digunakan
dua jenis domain spasial: domain batas dan domain internal. Dalam hipotesis ini hanya
konduktifitas fluks panas dari node sebelum dan setelahnya. Ditulis menjadi :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
PENYEBARAN ALGORITME
Menggunakan iterasi dengan time step t yang tetap. Dengan node permukaan:
4. Setelah melihat kondisi, lihat suhu akhir, sesuaikan dengan persamaan yang
benar, jika gagal, benarkan persamaan menggunakan temperatur seluruh node.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
PENYEBARAN ALGORITME
5. Perubahan fase akan berhenti pada Tnp+1 = Tm , oleh karena itu kondisinya
adalah:
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
sistem dibangun dan diletakkan diatas puncak dari departemen energi Universitas Parlemo.
Fasilitas uji terdiri atas panel silikon PV, resistansi presisi, plus Weather station yang
digunakan untuk mengukur suhu udara, kelembapan relative, kecepatan dan arah angin,
radiasi matahari horizontal dan tekanan atmosfer.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
Gambar 11 Tren suhu sistem PV pengukuran dan simulasi, 26-27 Juni 2010.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
Gambar 12 Tren suhu PV-PCM (menggunakan parafin) pengukuran dan simulasi, 26-27 Juni 2010.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
Gambar 14 Tren suhu PV-PCM (menggunakan parafin) pengukuran dan simulasi, 30 Juni-2 Juli 2010.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
KESIMPULAN
analisis memperlihatkan model termal yang diusulkan dapat diandalkan dibawah
suhu yan berbeda baik dalam hari cerah ataupun berawan sebagian denan
perbedaan suhu silicon hasil perhitungan dan pengukuran berada dibawah 5%.
Dilihat dari pengaturan eksperimen menunjukkan bahwa proses termal berkaitan
dengan pembuangan panas berlebih pada malam hari.
Transisi siklik dari PCM selama musim panas terjadi hanya satu hari dan setelah itu
PCM tetap berada dalam kedaan cair. Dengan ini menggagalkan penggunaan
paraffin untuk menghilangkan peak suhu panel fotovoltaik dan tegas menyangkal
hasil penelitian yang lain.
Dalam rangka meningkatkan akurasi simulasi, penulis bekerja menggunakan
pendekatan Crank-Nicolson. Meski pendekatan ini lebih kompleks namun
mengurangi waktu komputasi. Akhirnya metode yang disajikan dapat digunakan
bahkan untuk konfigurasi PCM lain seperti pada strur sipil selain itu digunakan
untuk memperhalus peak suhu karena radiasi matahari