Anda di halaman 1dari 2

SiaranPersKBRIBeograd:

BUKUTENTANGSOEKARNOTITODILUNCURKANDIBEOGRAD

BertempatdigedungpusatarsipYugoslavia(ArhivJugoslavijeRepublicSerbia(AJRS)),padatanggal
19September2014,telahdiluncurkansebuahmahakaryamonografiyaitubukumengenaidinamika
hubungan bilateral Indonesia Yugoslavia dengan perhatian khusus kepada persahabatan antara
Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito dengan mitranya Presiden Indonesia Soekarno, dengan judul
YugoslavijaIndonesiafrom19451967,ResearchandDocumentation".
Buku yang disusun oleh tiga orang ahli sejarah Yugoslavia, Prof. Dr. Ljubodrag Dimic Guru Besar
Fakultas Filsafat Universitas Beograd, Dr. Aleksandar Rakovic Pakar Institut Sejarah Baru Serbia,
yang adalah juga Ketua Asosiasi Persahabatan Serbia dan Indonesia Nusantara; dan Miladin
Milosevic Direktur AJRS. Diperlukan waktu dua setengah tahun untuk menghasilkan buku
monografi ini, dimulai dengan mengadakan riset atas ribuan dokumen yang menjelaskan tentang
dinamikahubungandiplomatikantaraYugoslaviadanIndonesia,dierakepemimpinanPresidenTito
dan Presiden Soekarno; lalu kemudian menyusun kerangka analisanya, menulis dan menyusun
kelengkapanbukuini,disampaikansalahsatupenulisnyaProf.Dimic.
Idebagimenyusunbukuilmiahdanbersejarahini,datangpertamakalidariDutaBesarIndonesiadi
Beograd, Semuel Samson, yang disampaikan kepada kami diselasela penyelenggaraan forum
IndonesiaSerbiaBilateralInterfaithDialogueatauISBIDdiBeograd,padabulanApril2011lalu,
paparDr.RakovicdidepanratusanhadirinyangmemadatiaulagedungpusatarsipYugoslavia.
Peluncuran buku dengan tuan rumah Direktur AJRS, Miladin Milocevic, dihadiri oleh Menteri
Kebudayaan dan Informasi Serbia, Ivan Tasovac; Duta Besar RI, Semuel Samson; Direktur Asia,
Australia, dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Serbia, Duta Besar Milisav Paic; para Duta Besar
negaranegarasahabat,kaumintelektual,kalanganmediadanratusanundanganlainnya.Hadirpula
padapeluncuranbukutersebut,KepalaArsipNasionalRepublikIndonesia(ANRI),MustariIrawandan
delegasi,yangsedangmelakukan kunjungankerjauntukmembahastindaklanjutkerjasamaantara
ANRI dengan mitranya AJRS, dalam bentuk penandatanganan Rencana Kerja 2013 2016, salah
satunya adalah untuk mempersiapkan dan mempromosikan dokumendokumen Konferensi Asia
Afrika(KAABandung)danKTTGerakanNonBlok(GNBBeograd)sebagaiMemoryoftheWorlddi
UNESCO.
Menteri Kebudayaan dan Informasi Serbia, dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat dan
kegembiraannyaataspenerbitanbukumonografiyangtersajisecarailmiahdanlengkapini.Dengan
kehadiran buku ini membuktikan tiga hal yaitu terbuka kemungkinan bagi kerjasama bilateral yang
penting di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Serbia; kerjasama sistematis antara institusi
kebudayaan selalu memberikan hasil yang berkualitas; dan melalui penghormatan terhadap
peninggalan sejarah, telah membuka kemungkinan untuk meningkatkan kerjasama internasional di
berbagaibidang,kataMenteriTasovac.
Hubungan diplomatik di tingkat publik antara Indonesia dan Yugoslavia salah satunya ditandai
pertama kali lewat tulisan di Harian Politika pada tanggal 15 November 1945, yang memberitakan
tentangperangantaraIndonesiamelawanBelandadanInggris.DikatakanbahwaIndonesiaadalah
negaradenganluaswilayahyangbesardandengansumberdayaalamyangkaya,danbahwagerakan
pembebasan Indonesia mendapat simpati luas dari negaranegara kolonial lainnya dan masyarakat
AsiaTenggara".
Tonggaktonggak hubungan diplomatik antara kedua negara kemudian didominasi oleh dinamika
hubunganantaraPresidenJosipBrozTitodanPresidenSoekarno,terutamamenjelangpelaksanaan
Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, tahun 1955, dan kelanjutannya pada Konferensi
1

GerakanNonBlok(GNB)diBeograd,tahun1961,sertabagaimanaTitodanSoekarnobersamapara
pendiriGNBlainnyaterlibataktifdalammeredamketeganganperangdinginantarablokbaratyang
berporos pada Amerika Serikat dengan blok Timur yang berporos pada Uni Soviet. Dijelaskan pula
dalambukuinibagaimanaSoekarnodanTito,selepasKTTGNByangpertama,1961,berinisiatifdan
berperan untuk merancang pertemuan antara Presiden John F. Kennedy dengan Presiden Nikita
Khrushchevuntukmeredakanketegangandiantarakeduablokpolitikdankekuatanmiliterduniadi
eraperangdinginlalu.
Kedekatan hubungan antara Indonesia dan Yugoslavia dan perannya di kancah internasional telah
mengharuskanPresidenSoekarnountukberkunjungkeYugoslaviasebanyakenamkaliyaitupada
tahun1956,1958,1960,1961,1963dan1964.Dalamkedekatanhubunganyangsangatakrabitulah,
keduabapakbangsaYugoslaviadanIndonesiainilebihsukabertegursapabaiklisanataupuntulisan
dengansebutan,DearfriendKarno,danMydearfriendTito.
DirekturAsia,AustraliadanPasifik,KementerianLuarNegeriSerbia,DutaBesarMilisavPaic,terkesan
dengan buku setebal 527 (lima ratus dua puluh tujuh) halaman tersebut, dan mengatakan bahwa
bukuinipentinguntukdibaca,tidakhanyaolehparasejarawan,namunjugaolehparapolitisidan
diplomat, untuk memberikan pemahaman yang utuh dan lengkap tentang bagaimana hubungan
diplomatikantaraYugoslaviadanIndonesiaberlangsung,danmengenaikedekatanhubunganantara
Tito dan Soekarno pada masamasa neokolonialisme, dengan tonggak berdirinya GNB yang
menawarkan suatu sistem politik internasional yang lebih seimbang, yang menghargai suara dari
negaranegarayangtidaktermasukdalamkategoribesardankayapadamasaitu.
Buku monografi Yugoslavija Indonesia from 1945 1967, Research and Documentation" ini,
merupakan seri ketiga yang diterbitkan oleh AJRS, untuk menjelaskan hubungan diplomatik yang
pentingantaraYugoslaviadengannegaranegarasahabatutamanya,dimulaidenganbukumonografi
pertama yang membahas hubungan diplomatik antara Yugoslavia dengan Amerika Serikat, diikuti
buku kedua antara Yugoslavia dengan Rusia; dan kali ini buku ketiga antara Yugoslavia dengan
Indonesia. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya posisi Indonesia di mata Yugoslavia dan
kelanjutannyahinggakini,dierahubunganpersahabatanantaraIndonesiadanSerbia.
Duta Besar Semuel Samson dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi kepada lembaga AJRS dan kepada ketiga penulis, yang telah
mendedikasikandirinyasiangdanmalamuntukmenghasilkansatumahakaryamonografiilmiah
pertama yang terdokumentasikan secara lengkap tentang hubungan diplomatik Indonesia dan
Yugoslavia di era kepemimpinan Presiden Soekarno dan Presiden Tito, 1945 1967. Buku ini
merupakan momentum bagi upaya rekonstruksi dan peletakkan kembali fondasi yang kokoh bagi
pengembangan hubungan kerjasama selanjutnya antara Indonesia dan Serbia, antara Indonesia
denganNegaranegaraeksYugoslavia,danbahkandenganNegaranegaraGNB.Bukuyangdihasilkan
sebagai hasil kerjasama antara Kementerian Kebudayaan dan Informasi Serbia, Pusat Arsip
YugoslaviaRepublikSerbia(AJRS)danKBRIBeograd,jugabertepatandenganpenandaan60tahun
hubungandiplomatikantaraJakartadanBeograd,yangdijalinsecararesmipadatahun1954untuk
pertamakalinya.KiranyabukuininantinyadapatsegeraditerjemahkankedalamBahasaIndonesia
danbahasabahasainternasionallainnya,sehinggadapatdinikmatipublikluassecarainternasional,
terutama dalam menyongsong peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA Bandung) pada
tahun2015nanti.
*****
KBRIBeograd,23September2014

Anda mungkin juga menyukai