Ion dengan ukuran hidratasi yang rendah, lebih dulu teradsorpsi. Urutan
jerapan kation monovalen oleh lempung:
Ca Tanah + 2NH4+
Jerapan dan pertukaran kation ini mempunyai arti penting di dalam serapan
hara oleh tanaman, kesuburan tanah, retensi hara dan pemupukan. Kation
yang terjerap biasanya tersedia untuk tanaman dengan menukarkannya
dengan ion H+ hasil respirasi akar tanaman.
Nilai KPK tanah bervariasi bergantung kepada tipe and jumlah koloid di dalam tanah. Pada
umumnya KPK koloid tanah adalah sebagai berikut:
Koloid Tanah
Humus
Vermikulit
Montmorilonit
Illit
KPK (me %)
200
100-150
70-95
10-40
Kaolinit
Seskuioksida
3-15
2-4
Ba2+ terjerap kuat oleh koloid tanah, tetapi daya penukarannya lemah
Pertukaran kation menggunakan Ba < jumlah Ba yang dijerap
NH4+ terjerap lebih lemah daripada Ba, tetapi daya penukarannya kuat
Pertukaran kation menggunakan NH4+ > jumlah NH4+ yang dijerap
Persamaan Freundlich
x = k C 1/n , dimana:
Persamaan Langmuir
x/xo = kC / (1+kC)
k = x / [C (xo - x)]
Solution i
Solution o
Na +
Na +
Cl
Cl-
Na-lempung
Membran semipermeabel
Membran hanya permeabel untuk ion N+ dan Cl-, sehingga hanya ion-ion
ini yang akan terdifusi dalam larutan i dan o hingga keseimbangan
tercapai. Pada saat keseimbangan tercapai hubungan antar ion adalah sbb:
atau
(Na+)i / (Na+)s =
(Cl-)s / (Cl-)i
atau :
Dalamn kondisi tertentu kation yang teradsorpsi terikat secara kuat oleh
lempung sehingga tidak dapat dilepaskan kembali oleh reaksi pertukaran.
Kation ini disebut KATION YANG TERFIKSASI atau TERSEMAT
Mineral lempung yang banyak meyumbang fiksasi K+ dan NH4+ antara lain
: mika, illit, montmorilonit, dan vermikulit. Permikutit, zeolit, feldspar dan
glaukonit juga diduga dapat mefiksasi K. Ada pendapat bahwa mineral
dengan muatan interlayer yang kuat dan mempunyai zona (wedge zone)
yang mempunyai selektifitas tinggi terhadap K akan banyak memfiksasi K
Contoh :
Kation Tertukar
Ca
Mg
me %
10
5
K
Na
Jumlah
10
5
30
Ada korelasi positif antara pH tanah dan persen kejenuhan basa. Secara
umum jika pH tinggi, kejenuhan basa akan tinggi. Kejenuhan basa yang
rendah berarti kandungan H+ yang tinggi.
pH adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan
skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa
mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0
hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut
sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
Di dalam air minum PH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
keasaman dan kebasa-an.
Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan [H+], atau
sebagai pH yang artinya log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu
asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa cara antara lain dengan jalan menitrasi
larutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi dengan pH meter. Pengukur PH
tingkat asam dan basa air minum ini bekerja secara digital, PH air disebut asam bila kurang dari
7,
PH air disebut basa (alkaline) bila lebih dari 7 dan
PH air disebut netral bila ph sama dengan 7. PH air minum ideal menurut standar Departemen
Kesehatan RI adalah berkisar antara 6,5 sampai 8,5
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan kedalam air yang akan diukur (kira-kira
kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur.
Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah,
tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil
ph meter ini dapat digunakan untuk mengukur ph tanah dengan terlebih dahulu mencampurkan tanah
yang akan diukur dengan sejumlah air. Komposisi campuran air dan tanah mengikuti aturan yang berlaku
yaitu dengan nisbah 1:1 atau 1:2,5 atau 1:5. Tipe keasaman aktif atau keasaman actual disebabkan oleh
adanya Ion H+ dalam larutan tanah. Keasaman ini ditulis dengan pH (H2O). Sebagai contoh keasaman
(pH) tanah diukur dengan nisbah tanah : air 1 : 2,5 (10 g tanah dilarutkan dengan 25 ml air) dan ditulis
dengan pH2,5(H2O). Di beberapa laboratorium, pengukuran pH tanah dilakukan dengan perbandingan
tanah dan air 1 : 1 atau 1 : 5. Pengukuran pada nisbah ini agak berbeda dengan pengukuran pH2,5
karena pengaruh pengenceran terhadap konsentrasi ion H. Untuk tujuan tertentu, misalnya pengukuran
pH tanah basa, dilakukan terhadap pasta jenuh air. Hasil pengukuran selalu lebih rendah daripada pH2,5
karena lebih kental dan konsentrasi ion H+ lebih tinggi. Di bidang pertanian tanah yang ideal adalah PH
Jika PH
tanah terlalu asam yaitu dibawah nilai 7 maka perlu
diperbaiki dengan menambahkan kapur (CaCO3) pada
tanah tersebut sehingga PH-nya mendekati netral. Caranya pada
mendekati 7 sehingga unsur hara dan senyawa yang penting dapat diserap oleh tanaman.
awal musim kemarau kita gemburkan tanah menggunakan cangkul, taburkan kapur giling atau kapur
pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Campur kapur tersebut dengan tanah yang akan kita
netralkan dengan dosis kg tiap m2, biarkan selama kurang lebih 1 bulan (pengapuran diusahakan agar
tidak terkena hujan). Setelah 1 bulan atau lebih, kita ukur kembali pH tanah tersebut hingga mendapat pH
7. Setelah kita dapatkan pH 7 biarkan 2 minggu , kalau akan di Tanami kita harus menyiramnya paling
tidak 5 kali apabila akan kita lakukan pemupukan untuk dilakukan penanaman(sebaiknya menggunakan
pupuk kandang).
Jika tanah bersifat basa caranya sama dengan jenis tahah yang Asam, tetapi tidak
menggunakan kapur, melainkan menggunakan belerang dan lakukan cara yang sama apa bila
akan dilakukan pemupukan. Penggunaan PH meter dapat lebih komplek lagi untuk pengukuran
PH tepung, PH Urine, maupun PH Karbon aktif dan lain-lain.
Aturan Pakai
Penggunaan kapur pertanian diberikan sebagai pupuk
untuk menyeimbangkan ph / keasaman tanah, dosisnya
tergantung dengan Ph tanah, data kebutuhan kapur
pertanian dapat dilihat pada tabel dibawah
Ph 4.5 = 7.87 ton/ha
Ph 4.75 =6.65 ton/ha
Ph 5.0 = 5.55 ton/ha
MASPARY
Cara pengukuran:
1.
2.
3.
4.
5.
pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan
skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa
mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0
hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut
sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit diserap tanaman,
demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya
yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita
berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).
Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi
tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga
7,0.
Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi
bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman
legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri
tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.
Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0.
Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman
termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan
ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup.
Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain
yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk
teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.
Demikian sekelumit tips dari Gerbang Pertanian tentang bagaimana cara mengukur pH tanah
menggunakan kertas lakmus atau pH meter, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua. Dan
harapan saya tentunya akan bisa lebih meningkatkan hasil pertanian dari para petani kita.
Lidah Buaya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Aloe vera
Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan yang sudah
dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan
untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di
Afrika.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat tanaman lidah buaya
berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan
dan minuman kesehatan.
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.
Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam
amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan.
Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti
inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan
kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi
kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi
pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik
dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta
dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan
menghambat glikogen sintase kinase 3beta,[1] sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio
gula darah.
Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.
Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral yang
diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 jenis
asam amino. Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat menghilangkan
jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi
peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Dengan beragam manfaat yang terkandung
dalam lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh masyarakat yang hanya
memanfaatkannya sebagai penyubur rambut