A. Petunjuk
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar
Jawaban ditulis dengan rapih atau di tik pada kertas A4 font 12 Times New Roman
Jawaban dikumpulkan pada tanggal 28 Maret 2014 via diemail ke:
rusman_71@yahoo.com atau dikumpulkan di kelas.
A. SOAL
1. Berkenaan dengan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Coba Anda jelaskan
langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum di sekolah!
2. Pada saat mengembangkan kurikulum, perlu diperhatikan landasan atau pijakan
dalam pengembangan kurikulum. Coba Anda jelaskan 4 landasan yang dijadikan
pijakan dalam pengembangan kurikulum.
3. Kurikulum perlu didesain/dirancang sebelum dilaksanakan/diimplementasikan di
lapangan. Berkenaan dengan hal tersebut.
a. Coba Anda jelaskan 4 model desain kurikulum yang dapat dikembangkan oleh
pengembang kurikulum. Model manakah yang lebih mudah diterapkan dalam
pelaksanaan di lapangan.
b. Jelaskan minimal 2 model pengembangan kurikulum yang Anda ketahui. Model
apa yang menurut Anda cocok untuk pengembangan kurikulum di Indonesia?
4. Coba Anda jelaskan apa yang dimaksud Kurikulum sebagai suatu Sistem.
Berikan contoh kongkrit dari penjelasan yang Anda berikan.
5. Kurikulum di Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan dan
penyempurnaan. Menurut Anda apa yang menyebabkan kurikulum terus berubah
dan disempurnakan? Bagaimana peran guru seharusnya dalam hal tersebut?
6. Mulai bulan Juli 2013 pemerintah melaksanakan kurikulum 2013 pada beberapa
sekolah sasaran khususnya kelas I dan IV. Coba Anda jelaskan 3 elemen perubahan
dalam kurikulum 2013.
Selamat Bekerja
Perumusan tujuan
Menentukan isi
Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang di rencanakan akan di peroleh siswa
selama mengikuti pendidikan. Pengalaman belajar ini dapat berupa mempelajari mata
pelajaran-mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar lain sesuai dengan bentuk
kurikulum itu sendiri.
3)
Memilih kegiatan
Merumuskan evaluasi
Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum. Evaluasi perlu di lakukan untuk
memperoleh balikan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan, oleh karena itu evaluasi
dapat di lakukan secara terus menerus.
2. A. Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah pentingnya rumusan yang
didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analisis, logis, sistematis dalam
merencanakan, melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum. Filsafat
berupaya mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapai manusia, termasuk masalah
pendidikan. Pendidikan sebagai ilmu terapan, tentu saja memerlukan ilmu-ilmu lain
sebagai penunjang, di antaranya filsafat. Filsafat pendidikan pada dasarnya adalah
penerapan dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan. Menurut Redja Mudyahardjo (1989), terdapat tiga sistem pemikiran filsafat
yang sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran pendidikan pada umumnya dan
pendidikan di Indonesia pada khususnya, yaitu : filsafat idealisme, realisme dan filsafat
fragmatisme.
B. Landasan Psikologi, Penerapan landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum,
tiada lain agar upaya pendidikan yang dilakukan dapat menyesuaikan dari segi materi atau
bahan yang harus disampaikan, penyesuaian dari segi proses penyampaian atau
pembelajarannya, dan penyesuaian dari unsur-unsur upaya pendidikan lainnya.
Implikasi dari pengetahuan tentang anak terhadap proses pembelajaran (actual curriculum)
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara operasional selalu berpusat kepada
perubahan tingkah laku peserta didik.
2) Bahan/materi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan, minat dan perhatian
anak, bahan tersebut mudah diterima oleh anak.
3) Strategi belajar mengajar yang digunakan harus sesuai dengan taraf perkembangan
anak.
4) Media yang dipakai senantiasa dapat menarik perhatian dan minat anak.
5) Sistem evaluasi berpadu dalam satu kesatuan yang menyekuruh dan berkesinambungan
dari satu tahap ke tahap yang lainnya dan dijalankan secara terus menerus.
C. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , Pendidikan merupakan usaha
menyiapkan subjek didik (siswa) menghadapi lingkungan hidup yang mengalami
perubahan yang semakin pesat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya di masa yang
akan datang. Teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan ilmiah dan ilmu-ilmu
lainnya untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Ilmu dan teknologi tak dapat
dipisahkan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang teramat pesat seiring lajunya
perkembangan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan dan kemampuan- kemampuan tersebut, maka ada hal-hal yang
dijadikan sebagai dasar, yakni:
1) Pembangunan IPTEK harus berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif
dengan pembinaan sumber daya manusia, pengembangan sarana dan prasarana iptek,
pelaksanaan dan penelitian dan pengembangan serta rekayasa dan produksi barang dan
jasa.
2) Pembangunan IPTEK tertuju pada peningkatan kualitas, yakni untuk meningkatkan
kualitas kesejahteraan dan kehidupan bangsa.
3) Pembangunan IPTEK harus selaras (relevan) dengan nilai-nilai agama, nilai luhur
budaya bangsa, kondisi sosial budaya, dan lingkungan hidup.
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenisjenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut.
Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan
yang ada.
3. Strategi Pelaksanaan Kurikulum
Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu
dilaksanakan disekolah. Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus
diwujudkan secara nyata disekolah, sehingga mampu mampu mengantarkan anak didik
mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang
maksimal, jika pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik.
Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan
penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah.
4. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Dalam
konteks kurikulum evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
ditetapkan telah tercapai atau belum, juga digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan
strategi yang ditetapkan. Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum, dengan
evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran,
keberhasilah siswa, guru dan proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi
dapat dibuat keputusan kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya
bimbingan yang diperlukan.
5. Penyebab yang membuat kurikulum berubah dan disempurnakan, yaitu:
Peran guru seharusnya adalah guru mengerti secara mendalam bahwa istilah-istilah
tersebut adalah manifestasi dari pendekatan konstruktivisme yang mendasari kurikulum
Guru seharusnya paham bahwa teori belajar konstruktivisme meyakini, siswa sendirilah
yang akan menyusun pengetahuan di dalam otaknya. Kaum konstruktivis yakin bahwa
siswa berangkat ke sekolah bukan dengan kepala kosong. Siswa memiliki kemampuan
awal yang sungguh akan menjadi efektif ketiksa guru berhasil mengkaitkan kompetensi
yang akan dijaarkan dengan hal yang sudah dikuasai siswa (prior knowledge).
6. Pada kurikulum 2013 adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hards skills
dengan mengasah 3 ranah, yaitu : sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
A. Perubahan Standar Isi
Aspek SI pada jenjang SD-SMP yang mengalami perubahan adalah pada kedudukan mata
pelajaran dan struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu). Bentuk perubahan SI
dimana pada KTSP 2006 kompetensi diturunkan dari mata pelajaran, pada kurikulum 2013
mata pelajaran diturunkan dari kompetensi. Sedangkan pendekatannya sama-sama
dilakukan melalui pendekatan mata pelajaran.
B. Perubahan Standar Proses
Semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, sekarang dilengkapi
dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas saja, tetapi juga di lingkungan sekolah,
alam, dan masyarakat.
Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan guru.
C. Perubahan Standar Penilaian
Penilaian berbasis kompetensi.
Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
Mendorong pemanfaatan portfolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian.