menggunakan asam asetat dengan etanol dan ditambahkan asam sulfat pekat sebagai
katalis. 11 ml asam asetat dicampurkan dengan 23 ml di dalam labu didih dasar bulat
yang sebelumnya telah diisi dengan 3 buah batu didih. Fungsi batu didih ini adalah
untuk menghomogenkan campuran dan gelembung yang dihasilkan bisa sebagai
pengaduk. Setelah dicampurkan antara asam asetat dan etanol, ditambahkan lagi 5 ml
asam sulfat pekat sebagai katalis, penambahan ini dilakukan perlahan-lahan sambil
digoyang-goyang dengan keadaan tertutup aluminium foil didalam penangas air. Hal
ini dilakukan untuk menghindarkan dari panas yang dihasilkan asam tersebut yang
bersifat eksoterm sehingga labu didih tidak pecah dan dalam keadaan tertutup supaya
saat bereaksi tidak ada produk yang menguap.
Setelah dingin semua campuran di refluks selama 70 menit menggunakan
refluks terbalik dan dijaga suhunya agar tetap konstan antara 74-760C. Maksud dari
refluks terbalik ialah larutan yang menguap dari labu didih akan masuk ke kondensor,
dan akan kembali lagi ke labu didih. Jika suhu terlalu rendah maka reaksi tidak akan
sempurna dan jika suhu terlalu tinggi, maka etanol akan menguap, karena titik didih
etanol adalah 78, maka didapatlah ester yang belum murni dengan karakteristiknya
yaitu mempunyai bau khas (seperti bau balon anak-anak).
Kemudian dilakukan destilasi sampai tidak ada lagi destilat yang menetes dan
suhu dijaga agar kurang dari 780C, karena jika 780C atau pun lebih dari itu maka
etanol akan ikut menguap bersama etil asetat. Selain itu juga dilakukan pengukuran
suhu uapnya. Setelah tidak ada lagi destilat yang menetes proses dihentikan dan
diperoleh hasil etil asetat sebanyak 11 ml. Langkah berikutnya melakukan pencucian
dengan Na2CO3 20% menggunakan corong pemisah. Hasil dari langkah ini
seharusnya terbentuk 2 lapisan antara natrium karbonat dengan estil asetat yang
didapat karena perbedaan massa jenis kedua senyawa tersebut. Tetapi, pada
percobaan ini, tidak terbentuk lapisan apapun dan hasil dari corong pemisah tetap
sama dengan yang awal. Oleh karena itu, langkah kerja dihentikan sampai tahap ini.
Ada beberapa factor yang menyebabkan tidak terbentuknya lapisan antara ester dan
natrium karbonat, yaitu
Pengenceran menggunakan akuades yang sudah lama dan tidak bersih lagi
Ketidakakuratan dalam melakukan pengukuran dalam pengambilan sampel
sepertiNa2CO3 sehingga konsentrasinya kecil dan tidak terlalu memengaruhi dalam
pencucian