Kontraindikasi : cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif
(asam/basa kuat, minyak tanah, bensin), kesadaran menurun dan penderita
kejang.
c. Bilas lambung :
1. Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.
2. Pasang NGT dan bilas dengan : air, larutan norit, Natrium
bicarbonat 5 %, atau asam asetat 5 %.
3. Pembilasan sampai 20 X, rata-rata volume 250 cc.
Kontraindikasi : keracunan zat korosif & kejang.
d. Bilas Usus Besar : bilas dengan pencahar, klisma (air sabun atau gliserin).
B. Racun melalui melalui kulit atau mata
Pakaian yang terkena racun dilepas
Cuci / bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau zat penetralisir
(asam cuka / bicnat encer).
Hati-hati : penolong jangan sampai terkontaminasi.
C. Racun melalui inhalasi
Pasang torniquet proximal tempat suntikan, jaga agar denyut arteri bagian
distal masih teraba dan lepas tiap 15 menit selama 1 menit
Dialisa
Transfusi exchange
Beri BAL (4-5 Kg/BB) setiap 4 jam selama 24 jam pertama. Hari
kedua sampai ketiga setiap 6 jam (dosis sama). Hari keempat s/d
ke sepuluh dosis diturunkan.
d.
Keracunan Jamur
Gejala : air mata, ludah dan keringat berlebihan, mata miosis, muntah, diare, nyeri
perut, kejang, dehidrasi, syok sampai koma.
Tindakan :
-
Infus Glukosa.
e. Keracunan Jengkol
Gejala : kolik ureter, hematuria, oliguria anuria, muncul gejala Uremia.
Tindakan :
-
f. Keracunan Singkong
Gejala : Mual, nyeri kepala, mengantuk, hipotensi, takikardi, dispneu, kejang,
koma (cepat meninggal dalam waktu 1-15 menit).
Tindakan :
-
i.
Beri pencahar
Tindakan :
j.
Beri pencahar
Gejala : kulit dan mukosa tampak merah terang, nyeri dan pusing kepala, dispneu,
pupil midriasis, kejang, depresi pernafasan sampai koma.
Tindakan :
k.
Pasang O2 bertekanan
Beri Nalokson 0,4 mg iv tiap 5 menit (atau Nalorpin 0,1 mg/Kg BB.