Anda di halaman 1dari 1

TERAPI PADA ANEMIA HEMOLITIK

Terapi suportif simptomatik


a) Menurunkan atau menghentikan penghancuran
sel darah merah.
b) Meningkatkan jumlah sel darah merah
c) Mengobati penyebab yang mendasari penyakit.

Thalasemia
diberikan desferoxamine
setelah kadar feritin serum sudah
mencapai 1000 mg/l secara
subkutan dalam waktu 8-12 jam
dalam dosis 25-50 mg/kgBB/hari
minimal selama 5 hari setiap
selesai transfusi

transplantasi darah dan


sumsum tulang mungkin dapat
dipertimbangkan

Malaria
menjamin intake cairan
dan elektrolit sesuai kebutuhan
per hari, transfusi PRC bila
kadar Hb < 6 gr/dl, bila terjadi
renjatan ditangani sesuai
protokol renjatan, bila terjadi
kejang ditangani sesuai
protokol kejang pada anak.
Dapat diberikan klorokuin
bentuk tablet difosfat dan
sulfat, kina dalam bentuk
tablet berlapis gula berisi 250
mg kina sulfat.

syok

transfusi darah untuk :


1. Perdarahan akut dan masif (yang
mengancam jiwa penderita) atau tidak
ada respon sebelumnya dengan
pemberian cairan koloid/kristaloid.
2. Penyebab anemia kongenital
yang memerlukan transfusi darah secara
periodik.
3. Setiap anemia dengan tandatanda anoksia akut dan berat yang
mengancam jiwa penderita.

Anemia Hemolitik Autoimun


Obat golongan kortikosteroid seperti
prednison dapat menekan sistem imun untuk
membentuk antibodi terhadap sel darah
merah. Jika tidak berespon terhadap
kortikosteroid, maka dapat diganti dengan
obat lain yang dapat menekan sistem imun
misalnya rituximab dan siklosporin. Pada
anemia hemolitik kronik dianjurkan
pemberian asam folat 0,15-0,3 mg/hari untuk
mencegah krisis megaloblastik

Anda mungkin juga menyukai