PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan merupakan suatu proses pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada pasien dalam upaya memperbaiki dan
memelihara derajat kesehatan yang optimal. Tentunya asuhan keperawatan
tersebut dilaksanakan sesuai kaidah-kaidah ilmu keperawatan.
Kerangka kerja proses keperawatan mencakup langkah berikut:
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi
keperawatan, dan evaluasi keperawatan. Setiap langkah proses keperawatan
penting untuk pemecahan masalah yang akurat dan dengan erat saling
berhubungan satu sama lain. Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk
membantu klien menyelesaikan masalah kesehatan aktual, mencegah
kekambuhan dari masalah potensial, dan mempertahankan status sehat (Potter
dan Perry, 2005, hal. 140 dan 217).
Persalinan merupakan proses yang akan dialami oleh sebagian besar
wanita. Setiap wanita pasti menginginkan persalinan yang lancar dan dapat
melahirkan bayi yang sehat. Persalinan ada dua, yaitu persalinan normal dan
bedah caesar. Sectio caesarea merupakan suatu persalinan buatan, dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram
(Prawirohardjo, 2007, hal. 133).
Simkin, Whalley, dan Keppler (2008, hal. 277) juga menyatakan
bedah caesar (juga disebut seksio-C atau melahirkan caesar) adalah prosedur
pembedahan yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan yang
dibuat pada perut dan rahim. Bedah caesar meskipun merupakan bedah perut
yang besar, lebih disukai daripada melahirkan lewat vagina jika persalinan
atau melahirkan lewat vagina dianggap terlalu sulit atau terlalu berbahaya
baik untuk calon ibu maupun bayinya.
dapat terlalu berisiko bagi sang ibu jika selanjutnya ia akan melahirkan secara
normal. Operasi caesar juga mungkin perlu dilakukan jika terjadi gawat janin,
perdarahan plasenta, pre eklampsia atau eklampsia saat proses kontraksi
menjelang kelahiran, tali pusat menonjol, dan jika plasenta mulai lepas dari
dinding uterus (abrupsi plasental).
Mengenai pre eklampsia, Stoppard (2009, hal. 224) menyatakan, ini
adalah kondisi yang berpotensi serius, juga disebut preeklamptik toksemia
(PET-pre-eclamptic toxaemia). Kondisi ini memengaruhi satu dari 10 wanita,
khususnya wanita yang hamil pertama kali dan yang mengandung lebih dari
satu bayi. Preeklampsia hanya terjadi pada kehamilan dan dimulai dari
plasenta, sehingga bayi dapat tumbuh lebih lambat dan normal. Kita tidak
tahu persis penyebabnya, tapi kondisi ini cenderung menurun di keluarga.
Insidensi preeklampsia sering mencapai sekitar 5 persen meskipun
angkanya sangat bervariasi dalam berbagai laporan. Insidensi dipengaruhi
oleh paritas, dengan wanita nulipara memiliki risiko lebih besar (7 sampai 10
persen) jika dibandingkan dengan wanita multipara. Faktor risiko lain yang
berkaitan dengan preeklampsia antara lain adalah kehamilan multipel, riwayat
hipertensi kronis, usia ibu lebih dari 35 tahun, berat ibu berlebihan, dan etnis
Afro-Amerika (Leveno, dkk, 2013, hal 395).
Zuspan dalam Bobak, Lowdermilk, dan Jensen (2012, hal. 630)
menyebutkan kira-kira 85% pre eklampsia terjadi pada kehamilan pertama.
Pre eklampsia terjadi pada 14% sampai 20% kehamilan dengan janin lebih
dari satu, dan 30% pasien mengalami anomali rahim yang berat. Pada ibu
yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat
mencapai 25%.
Disimpulkan bahwa angka persalinan secara caesar lebih tinggi
dibanding persalinan secara normal. Maka dari itu, penulis tertarik untuk
mengangkat judul laporan studi kasus yaitu Asuhan Keperawatan Post
Operasi pada Ny. SP dengan Gangguan Sistem Reproduksi; Sectio Caesarea
dengan Indikasi Pre Eklampsia di Ruang Nifas RSUD Dr. Soedarso
Pontianak Tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan studi kasus ini adalah bagaimanakah
asuhan keperawatan post operasi pada Ny. SP dengan gangguan sistem
reproduksi; sectio caesarea dengan indikasi pre eklampsia di ruang Nifas
RSUD Dr. Soedarso Pontianak.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis dapat mengetahui gambaran tentang asuhan keperawatan
post operasi pada Ny. SP dengan gangguan sistem reproduksi; sectio
caesarea dengan indikasi pre eklampsia di ruang Nifas RSUD Dr.
Soedarso Pontianak.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang konsep dasar asuhan keperawatan post operasi
pada Ny. SP dengan gangguan sistem reproduksi; sectio caesarea
dengan indikasi pre eklampsia di ruang Nifas RSUD Dr. Soedarso
Pontianak.
b. Mengetahui tata laksana asuhan keperawatan post operasi pada Ny.
SP dengan gangguan sistem reproduksi; sectio caesarea dengan
indikasi pre eklampsia di ruang Nifas RSUD Dr. Soedarso
Pontianak.
c. Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat selama
melakukan asuhan keperawatan post operasi pada Ny. SP dengan
gangguan sistem reproduksi; sectio caesarea dengan indikasi pre
eklampsia di ruang Nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak.
D. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan pada sectio caesarea, maka penulis
membatasi hanya pada asuhan keperawatan post operasi pada Ny. SP dengan
gangguan sistem reproduksi; sectio caesarea dengan indikasi pre eklampsia di
ruang Nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kasus ini dimulai dengan : BAB I Pendahuluan
yang membahas tentang : latar belakang, rumusan masalah, tujuan umum dan
khusus, fokus dan ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB