0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
133 tayangan2 halaman
Puisi mengenai seorang gadis kecil yang hatinya telah terluka oleh 'sesuatu' yang menyakitkan. Merasakan dinginnya kehidupan kala tak seorang pun disekitarnya memperhatikan kesedihannya.
Puisi mengenai seorang gadis kecil yang hatinya telah terluka oleh 'sesuatu' yang menyakitkan. Merasakan dinginnya kehidupan kala tak seorang pun disekitarnya memperhatikan kesedihannya.
Puisi mengenai seorang gadis kecil yang hatinya telah terluka oleh 'sesuatu' yang menyakitkan. Merasakan dinginnya kehidupan kala tak seorang pun disekitarnya memperhatikan kesedihannya.
Halo... Gadis kecil, kau kesepian ya? Perlu kutemani? Aku melihat awan mendung menyelimutimu sedari tadi. Ya, sedari tadi.. Aku memperhatikanmu dari sini.. Aku tak sengaja melihatmu menangis. Sekali, dua kali, bahkan lebih.. Tak apa kan? Aku tahu.. Kau sedang menyelamatkan dirimu sendiri Dari rasa sepi yang menawarkan setiap detik dalam hidupmu. Memang.. Kau tidak mengatakannya pada siapa-siapa. Atau mungkin, kau sudah mengatakannya Namun mereka tetap tak peduli padamu? Membiarkanmu terus merasakan kepahitan Terus... Entah sampai kapan. Ya, aku tahu... Aku tahu kau masih bisa tertawa Tapi, aku masih mendengar Hati kecilmu itu.... Menangis... Sendiri... Bila aku bisa melayang lebih rendah... Memandang wajahmu lebih dekat Pasti sorot matamu Juga akan mengatakan hal yang demikian sama
Kesepian... Dulu, kamu tak pernah serapuh ini..
Dulu, kamu gadis kecil yang ceria
Riang, penuh tawa Apa.. Apa memang sudah dari dulu kesepian itu ada? Namun, kamu baru merasakannya sekarang? Atau.. kesepian itu yang semakin membesar.. Hingga membuat hatimu sesak.. Nyanyikanlah, gadis kecil.. Nyanyikanlah lagumu padaku... Bernyanyi dan tertawalah.. Dan, Jangan menangis lagi...