Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal:

Judul

Discrete-event Computer Simulation Methods in the Optimisation of


a Physiotherapy Clinic

Jurnal

Physiotherapy

Volume &

Vol. 97, Hal. 71-77

Halaman
Tahun

2010

Penulis

J.R. Villamizar, F.C. Coelli, W.C.A. Pereira, R.M.V.R. Almeida

Reviewer

Raynaldo I T H (125060700111065)

Tanggal

24 anuari 2015

A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya industri jasa kesehatan, maka diperlukan sebuah
rencana manajemen yang bisa memberikan pelayanan yang maksimal dengan keterbatasan
dari infrastruktur dan biaya. Untuk itu diperlukan pengembangan model-model yang sesuai
agar sumber daya yang ada dan permintaan dari pasien dapat terpenuhi. Salah satu cara yang
bisa digunakan untuk mengembangkan model tersebut adalah dengan menggunakan simulasi
komputer. Simulasi komputer sendiri sudah banyak digunakan di industri kesehatan, seperti
di ruang operasi, unit gawat darurat, radiologi, dll (Berdasarkan referensi jurnal yang ada).
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengembangkan model komputer untuk menganalisis
kinerja dari sebuah klinik fisioterapi di Rio de Janeiro, Brazil. Analisis dilakukan dengan
melibatkan optimalisasi jumlah pasien yang hadir di klinik, waktu tunggu dan juga dengan
mempertimbangkan penjadwalan pasien dan sumber daya manusia dan fasilitas klinik.
Sehingga diharapkan dari jurnal ini bisa membantu klinik untuk menentukan apakah sumber
daya yang tersedia sudah cukup untuk menangani peningkatan jumlah pasien.

B. Metodelogi
1. Deskripsi Klinik
Klinik menerima rata-rata 80 pasien/hari dan menawarkan 10 perawatan (Akupuntur,
terapi mekanik, kinesioterapi, cardioterapi, cryotherapy, GPR, hydroterapi,
elektroterapi, neuroterapi dan pilates). Buka setiap Senin-Rabu (7 pagi 10 malam)
dan Sabtu (8 pagi 1 Siang) dengan total 14 ruang pasien.

2. Data
Data diperoleh berdasarkan interview dengan staff dan juga mengumpulkan langsung
dari data 2000 pasien pada bulan November 2005 sampai Februari 2006.
3. Aliran Pasien
Pasien datang di resepsionis untuk registrasi lalu menunggu di ruang tunggu sampai
dipanggil oleh terapis. Terapis bersama pasien ke ruang persiapan dimana pasien
berganti baju. Dilanjutkan pergi ke ruang perawatan dan akhirnya terapis dan pasien
kembali lagi di ruang tunggu. Setelah itu terapis akan bebas untuk melanjutkan tugas
berikutnya, dan pasien bisa bersiap-siap di ruang yang disediakan atau langsung
meninggalkan tempat
4. Konstruksi model dan variabel yang digunakan
Konstruksi model dengan menggunakan MedModel versi 6.0. Sedangkan variabel
yang digunakan bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1 Input Variabel yang digunakan

5. Simulasi strategis dan analisa statistik


Input variabel yang digunakan adalah: Kedatangan pasien, pasien terjadwal,
ketersediaan sumber daya manusia (terapis), ketersediaan sumber daya manusia
(siswa) dan banyaknya tempat tidur di ruang perawatan (Kinesiotherapy,
cardiotherapy dan GPR).
Sedangkan output variabel adalah: pasien yang tidak hadir, lama pasien dalam
sistem, waktu tunggu, waktu jalan pasien dan waktu perawatan.
6. Validasi Model
Berdasarkan uji statistik Students t-test dengan =0,05 pada saat menguji waktu
tunggu dan jumlah pasien ditemukan bahwa tidak terjadi perbedaan antara hasil
simulasi dengan kejadian sesungguhnya. Maka model ini bisa dinyatakan valid.

C. Hasil
Distribusi probabilitas yang diperoleh dari masing-masing perawatan adalah:
Kinesiotheraphy, log-normal (51.3, 29.3); Cardiotherapy, normal (21, 2); GPR, lognormal (116.3, 33.1). Berdasarkan simulasi awal, rata-rata waktu tinggal 119,91 menit,
waktu tunggu rata-rata 3,35, waktu jalan pelanggan 13,95 menit, waktu perawatan ratarata 100,60 menit dan waktu pelayanan 13,45 jam. Hasil dari simulasi dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 1.2 Hasil Simulasi

D. Diskusi
Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk memaksimumkan kapasitas operasi
maksimum. Maksudnya adalah untuk memilih variabel yang bisa menghasilkan pasien yang
terlayani paling banyak dan waktu tunggu yang sebentar serta retang perubahan mereka
dalam batas operasi klinik.
Berdasarkan hasil simulasi, dengan pengaturan yang sekarang, dapat menampung 89
pasien setiap hari. Dengan menggunakan strategi b (menjadwalkan pasien), bisa
meningkatkan kedatangan pasien sampai 28% jika pasien datang dengan interval setiap 6.5

menit. Dengan menggunakan strategi c (perubahan jumlah terapis), menunjukkan dapat


meningkatkan pasien terlayani sebanyak 20%. Dengan menggunakan strategi d (variasi
jumlah siswa) dari 15 menjadi 17 siswa, bisa meningkatkan pasien terlayani sebesar 34% jika
diikuti dengan penggunaan strategi b, tanpa mempengaruhi waktu tunggu. Namun jika
ditingkatkan menjadi 20 siswa, dapat mengurangi waktu tunggu dari 5 menit menjadi 1
menit, namun hal ini tidak diperlukan karena jumlah pasien yang datang kurang dari 120
pasien. Strategi e (perubahan tempat), tidak mempengaruhi dari variabel output, sehingga
diambil dengan menggunakan tempat yang paling kecil yaitu 5 kinesiotherapy, 2
cardiotherapy dan 3 GPR.

E. Review
Berdasarkan hasil simulasi diatas, dapat dipilih bahwa strategi dengan menjadwalkan
kedatangan pasien mampu meningkatkan jumlah pasien yang dapat terlayani sebesar 28%.
Hal ini adalah yang paling bisa diterapkan di klinik karena tidak membutuhkan biaya
apapun, hanya perlu menjadwalkan saja. Selain itu perubahan dengan peningkatan jumlah
terapi dan jumlah siswa juga bisa dilaksanakan untuk melihat sampai sejauh mana bisa
menguntungkan perusahaan. Menurut saya perlu disertakan juga analisis biaya (benefit cost)
untuk menentukan mana yang lebih menguntungkan, yaitu menambah jumlah terapis atau
menambah jumlah siswa.

Anda mungkin juga menyukai