Anda di halaman 1dari 52

PEMBIMBING

Dr. Darma Imran , Sp.S.


Lia fauziah
2008730020

LAPORAN
KASUS
VERTIGO

Identitas Pasien
Nama

: Ny. J
Jenis Kelamin
: perempuan
Umur
: 42 th
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Status Perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Tanggal masuk RS
: 14- 1- 2015

Anamnesa
(autoanamnesis)

Keluhan utama : Pusing berputar sejak 1


minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang : Pusing berputar
sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasa dirinya
terasa
berputarputar
dan
ruangan
disekelilingnya pun ikut terasa berputar. Pusing
terutama dirasakan pada pagi hari dan bertambah
berat jika pasien berjalan atau merubah posisi
kepalanya ke kiri atau pun ke kanan. Dan merasa
nyaman bila menutup mata. Pusing terjadi secara
tiba-tiba dan berlangsung singkat 1 menit.

Pusing disertai dengan mual dan


muntah. Muntah berisi makanan dan
minuman yang dimakan sebelumnya,
jumlah gelas, Pasien mengeluhkan
telinganya berdenging, Riwayat trauma
pada
kepala
tidak
ada.
Demam
sebelumnya tidak ada, riwayat pemakaian
obat-obatan jangka lama tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu


sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang sama
1 tahun yang lalu , namun setelah berobat ke dokter dan minum
obat, pasien sembuh.Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit
hipertensi, diabetes .

Riwayat Penyakit Keluarga


Saat ini di dalam Keluarga pasien tidak ada yang mengalami
keluhan seperti pasien.
Riwayat kebiasaan
Pasien tidak merokok, dan tidak terlalu menyukai makanan
asin dan berlemak tinggi, BAB dan BAK normal

Riwayat

Alergi : os tidak memiliki alergi


terhadap obat, makanan, minuman ,dll

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sedang sakit
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign

Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi : 84x/min
Respirasi : 20x/min
Suhu : 36,8oC

Kepala

Bentuk : Normochepal
Rambut : Hitam, tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis -/-, pupil
isokor, reflek cahaya +/+
Telinga : normotia
Hidung : Simetris, tidak terdapat kelainan
Mulut/lidah : Simetris, tidak tampak
kelainan

Leher

JVP tidak meingkat, gerak leher bebas.

Thorak
Pulmo

Inspeksi : Datar, simetris kanan dan kiri


Palpasi : Gerak kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler di semua lapang paru

Jantung

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Askultasi

:
:
:
:

Ictus cordis tidak terlihat


Ictus cordis tidak teraba
Jantung dalam batas normal
Bunyi jantung I & II murni reguler

Abdomen

Inspeksi : Datar
Palpasi
: Supel
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut
Auskultasi : BU dalam batas normal
Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas

Superior : Akral hangat, CRT < 2 detik,


tidak ada
Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik,
tidak ada

oedema
odema

Status neurologik
Meningeal sign

Kaku kuduk :
Brudzinski I :
Brudzinski II :
Kernig sign :
Laseque sign

(-)
(-)
(-)
(-)
: (-)

N. Craniales
Nervus I Olfaktorius

Fungsi penciuman baik.

Nervus II Optikus

Ketajaman penglihatan (visus) : 6/6


Lapang pandang : Dalam batas normal
Fundus okuli : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus III Okulomotorius

Ptosis : -/Gerakan bola mata keatas dalam : N / N


Gerakan bola mata medial : N / N
Gerakan bola mata kebawah luar : N / N
Pupil
: isokor diameter 3mm
Ref. Cahaya direk : +
Ref. Cahaya indirek
:+

Nervus

Gerak bola mata ke bawah dalam


Strabismus divergen : N / N
Diplopia : - / -

Nervus

IV Trochlearis
:N/N

V Trigeminus

Reflek kornea : +
Sensibilitas maxilla : Normal
Sensibiltas mandibula : Normal
Membuka mulut (deviasi rahang bawah): Normal

Nervus VI Abdusens

:N/N

Nervus VII Fasialis

Gerak bola mata ke lateral


Diplopia : -/-

Kerutan dahi : +
Mengangkat alis
:+
Memejamkan mata : +
Menyeringai : +
Daya kecap Sensasi rasa 2/3 anterior lidah

Nervus VIII Vestibulochoclearis


Mendengar suara berbisik: Normal
Tes rinne : tidak dilakukan
Tes Weber
: tidak dilakukan
Tes Schwabach : tidak dilakukan

: tidak dilakukan

Nervus

Uvula : Normal
Sensasi 1/3 posterior lidah
Disatria : Menelan : Normal

Nervus

IX Glossopharyngeal dan X Vagus


: tidak dilakukan

XI Accesorius

Memalingkan kepala : Normal


Mengangkat bahu : Normal
Trofi otot bahu : Normal

Nervus XII Hypoglossus

Sikap lidah : lurus, simetris


Artikulasi
: Normal
Tremor lidah : Menjulurkan lidah : Normal
Trofi otot lidah : Fasikulasi lidah : -

Sistem motorik
Badan :

Px. m. erektor spina : tidak dilakukan


Px. otot dinding perut : tidak dilakukan

Extrmitas superior :

Nyeri tekan : Normal / Normal


Kontur otot : Normal / Normal
Tonus otot : Normal / Normal
Kekuatan otot (gerakan aktif) : 5/5

Ekstrmitas inferior :

Nyeri tekan : Normal / Normal


Kontur otot : Normal / Normal
Tonus otot : Normal / Normal
Kekuatan otot (gerakan aktif) : 5/5

Gerakan

Tremor : Distonia : Spasme : Fasikulasi : -

Sistem

involunter :

sensorik

rasa nyeri
:+
rasa raba : +
rasa suhu: +

Reflek fisiologis
Reflek dalam ( fisiologis)

Reflek
Reflek
Reflek
Reflek
Reflek
Reflek
Reflek

glabela : Normal
rahang bawah : Normal
biceps
: Normal
triceps : Normal
brakhioradialis : Normal
patella : Normal
tendon achilles : Normal

Reflek patologis

Reflek Babinski : -/Chaddock


: -/Gordon : -/Oppenheim : -/-

Fungsi

keseimbangan dan koordinasi

Tes romberg : saat mata tertutup berputar kearah


kiri
Telunjuk hidung : Uji Dil-Hallpike : Nistagmus horizontal; latensi
>2detik; durasi singkat
Tes Tandem Gait
: os tidak mampu berjalan lurus
saat berjalan jinjit

Fungsi

luhur

Bahasa : Normal
Orientasi : Normal
Memori : Normal
Emosi : Normal

Pemeriksaan

Ct-Scan
Darah rutin
Audiometri

Penunjang

Resume
Pemeriksaan

Fisik

Vital sign
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 84x/min
Respirasi
: 20x/min
Suhu
: 36,8oC

Pemeriksaan

Neurologi

Uji Dil-Hallpike
: Nistagmus
horizontal; latensi >2detik; durasi
singkat
Tes Tandem Gait : os tidak mampu
berjalan lurus saat berjalan jinjit

resume
Diagnosa

kerja : BPPV
Diagnosa Banding : meniere, neuritis
vestibular
Rencana Pemeriksaan penunjang : ENG
merupakan prosedur beruntun yang dapat
mengidentifikasi vestibular asimetris (seperti
yang disebabkan oleh neuritis vestibular)
dan membuktikan nistagmus spontan dan
posisi (seperti yang disebabkan oleh BPPV

audiometri, Pemeriksaan Radiologi, foto


tengkorak pemeriksaan hb, trigliserida, kadar
asam urat dalam darah
Therapy : Antikolinergik bekerja
mempengaruhi reseptor muskarinik dan
memiliki efek kompensasi. Ex : scopalamin
Antihistamin memiliki efek sentral dalam
mengurangi severitas gejala vertigo. Secara
umum, antihistamin juga memiliki efek
antikolinergik dan blok kanal kalsium.

Benzodiazepin adalah modulator GABA


yang secara sentral bekerja mensupresi
respon vestibuler
Calcium channel blocker seperti flunarizin
dan sinarizin adalah terapi yang pada
saat ini sering digunakan di eropa untuk
vertigo akut. Sinarizin juga memiliki efek
antihistamin, antinorefinefrin,
antinikotindan anti angiotensin

Diagnosa

Diagnosa klinis : vertigo otologik


Diagnosa etiologi : BPPV
Diagnosa topis : vestibulocochlearis
(kanalis semisirkularis )
Diagnosa patologi : otolith

Penatalaksanaan
Medikamentosa

Betahistine mesylate 3 x 1 tab (6mg)


Ondancetron 3 x 1 tab (4mg)

Non

medikamentosa
Terapi fisik

Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan


mata ditutup.
Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan
rotasi, fleksi, ekstensi, gerak miring).

Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan


mata terbuka, kemudian dengan mata
tertutup.
Jalan di kamar atau ruangan dengan mata
terbuka kemudian dengan mata tertutup.
Berjalan tandem (kaki dalam posisi garis
lurus, tumit kaki yang satu menyentuh jari
kaki lainnya dalam melangkah).

Jalan

menaiki dan menuruni lereng.


Melirikkan mata kearah horizontal dan
vertikal.
Melatih gerakan mata dengan mengikuti
objek yang bergerak dan juga
memfiksasi pada objek yang diam.
Brand-Darrof
Manuver epley

Prognosis
Quo

ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam

Tinjauan
Pustaka
Vertigo

Definisi
Vertigo

berasal dari bahasa Latin


vertere yang artinya memutar merujuk
pada sensasi berputar sehingga
mengganggu rasa keseimbangan
seseorang, umumnya disebabkan oleh
gangguan pada sistim keseimbangan

Sistem keseimbangan tubuh


kita dibagi menjadi
sistem

vestibular (pusat dan perifer)


non vestibular (visual [retina, otot bola
mata],
somatokinetik [kulit, sendi, otot])

Gejala
Sifat vertigo

Serangan
Mual/muntah
Gangguan pendengaran

Gerakan pencetus
Situasi pencetus

Vertiogo vestibular

Vertigo non-vestibular

Rasa berputar

Melayang,hilang keseimbangan

Episodik

Kontinyu

+/-

Gerakan kepala

Gerakan visual

Keramaian, lalu lintas

Gejala

Vertigo vestibular perifer

Vertigo vestibular sentral

Lebih mendadak

Lebih lambat

Berat

Ringan

Pengaruh gerakan kepala

++

+/-

Gejala

++

Bangkitan vertigo
Derajat vertigo

otonom

(mual,

muntah, keringat)

Gangguan

pendengaran

( tinitus, tuli)

Tanda fokal otak

Etiologi

Penyakit system vestibular perifer ( yaitu labirin,


nervus VIII atau inti vestibularis)
Penyakit susunan saraf pusat
Mata : paresis otot mata, kelainan refraksi, glaucoma
Kelainan propioseptik : pellagra, anemia pernisiosa,
alkohholisme, tabes dorsalis.

Neurotransmitter yang berperan dalam impuls


aferen vestibuler adalah bersifat eksitator,
antara lain glutamate, aspartat, asetilkolin,
histamine dan substansi P. Sedangkan
neurotransmiter yang berperan dalam impuls
eferen vestibuler adalah bersifat inhibitor,
yaitu GABA, glisin, noradrenalin, dopamine,
dan serotonin. Pengetahuan mengenai
neurotransmitter ini berguna dalam prinsip
terapi medikamentosa dari vertigo.7,8,9

Anamnesis
Pertama-tama

ditanyakan bentuk vertigonya:


melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, rasa naik
perahu dan sebagainya.
Keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo:
perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan,
ketegangan
Apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan, hilang
timbul, paroksimal, kronik, progresif atau membaik.

Penggunaan

obat-obatan seperti
streptomisin, kanamisin, salisilat,
antimalaria dan lain-lain yang
diketahui ototoksik/vestibulotoksik,
Apakah ada keluhan yang
menyertai mual, muntah, gangguan
pendengaran, tinnitus.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik diarahkan ke
kemungkinan penyebab sistemik;
tekanan darah diukur; bising karotis,
irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi
perifer juga perlu diperiksa
Pemeriksaan Neurologis :
Pemeriksaan mata : Mencari adanya
nistagmus

Uji Dix-Halpike
bertujuan untuk mencari adanya vertigo/nistagmus
posisional paroksismal maka untuk
membangkitkannya diperlukan rangsangan
perubahan posisi :
Penderita duduk di meja periksa kemudian disuruh
cepat-cepat berbaring terlentang dengan kepala
tergantung diujung meja dan cepat-cepat kepala
disuruh menengok kekiri (10-20o) pertahankan selama
10-15 detik, liat adanya nistagmus kemudian kembali
ke posisi duduk dan liat adanya nistagmus dalam 1015 detik.
.

Ulangi pemeriksaan tersebut kali ini


kepala menengok ke kanan. Orang
normal dengan manufer tersebut tidak
timbul vertigo atau nistagmus

Pemeriksaan Keseimbangan :
Romberg test
Tandem Gait
Disadokokinesis
Tes tunjuk hidung

Pemeriksaan Penunjang :

Pemeriksaan

laboratorium rutin, darah, urin,


dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.
Neurootologi : Tes kalori,
Elektronistagmografi, BAEP (brainstem
auditory evoked potential)
Radiologis : CT-Scan, MRI.


Penatalaksanaan

Sebagian

besar kasus vertigo tidak


diketahui kausanya sehinggaterapi lebih
banyak bersifat simtomatik dan
rehabilitatif.

Nama kelompok

Nama Generik

Dosis sekali

Interval
ulangan

Antikolinergik

Antihistamin

Skopolamin

0,2-0,4 mg

3-6 jam

Atropin

0,2-0,4 mg

3-6 jam

Difenihidramin

50-100 mg

6 jam

Dimenhidrinat

50-100 mg

6 jamk

Sinarizin

75 mg

24 jam

pemberian

Terapi Rehabilitatif
Terapi

rehabilitasi bertujuan untuk


membangkitkan dan meningkatkan
kompensasi sentral dan habituasi pada
pasien dengan gangguan vestibular.

Terapi Simptomatis
Pengobatan

ini ditujukan pada dua


gejala utama yaitu rasa vertigo
(berputar, melayang) dan gejala otonom
(mual, muntah).

Analisa Kasus
Teori

kasus

Vertigo adalah pusing


berputar dan ada keluhan
mual dan muntah , pusing
terjadi 1 menit

Os merasa pusing dan


melihat sekielilingnya
berputar terjadi 1 menit
dan bila terjadi perubahan
posisi , mual dan muntah
juga dikeluhkan

Karena adanya gangguan


sentral dan perifer

Os mengeluh telinganya
berdenging dan
bergemuruh

Vertigo bertambah parah


bila diprovokasi

Os merasa sangat pusing


bila menengok ke kanan
dan kiri dan berubah posisi

Pada uji Dix Halpike


ditemukan nistagmus

Dilakukan uji Dix Halpike


ditemukan nistagmus pada

Daftar Pustaka
Sura, DJ, Newell, S. 2010. Vertigo- Diagnosis and
management in primary care, BJMP 2010;3(4):a351
Lempert, T, Neuhauser, H. 2009. Epidemiology of
vertigo, migraine and vestibular migraine in Journal
Nerology 2009:25:333-338
Labuguen, RH. 2006. Initial Evaluation of Vertigo ini
Journal American Family Physician January 15, 2006
Volume 73, Number 2.
Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta:
Dian Rakyat; 2008.
Bashiruddin J. Vertigo: Soepardi EA, Iskandar N editor.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan

TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai