BAB I
PENDAHULUAN
Alkohol, bukan hal asing bagi kita. Kita pun sering mendengar berbagai istilahnya, semisal
alkhohol pembersih luka, ada yang 90% ada yang 70%, juga kita kenal minuman beralkohol.
Bahkan, makanan yang mengandung pun tak kalah banyak. Tape, baik dari singkong maupun dari
beras ketan, makin lama terasa keras dan pahit, itu karena mengandung alkohol.
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin
mempunyai efek stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol
yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer :
minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll.Minuman beralkohol
mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (1015% alkohol) dan minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 55% alkohol). Konsentrasi
alkohol dalam darah dicapai dalam 30 90 menitsetelah diminum.
Pertanyaannya, apakah semua alkohol sama? Sehingga kita bisa membuat minuman
beralkohol hanya dengan mencampurkan sirup atau yang lain dengan alkohol yang kita beli untuk
pembersih luka? Alkohol yang sering kita jumpai sebenarnya senyawa etanol dengan rumusan
molekul C2H5OH. Sifat khas senyawa itu memang bisa memengaruhi susunan syaraf pusat,
sehingga kalau diminum dalam jumlah banyak akan membuat kita tak sadar/mabuk, bahkan bisa
menyebabkan kematian. Bila kita meminum dalam jumlah sedikit akan memperlambat reaksi dan
koordinasi anggota tubuh.
Data di Amerika Serikat menunjukkan 50% kecelakaan lalu lintas yang fatal disebabkan oleh
pengemudi mabuk. Alkohol juga bisa digunakan sebagai antiseptik dan pengawet. Karena itu,
alkohol bisa memabukkan dan bisa membersihkan luka. Tapi tak berarti alkohol yang kita beli untuk
pembersih luka itu sama dengan alkohol yang terkandung dalam minuman atau tape. Karena
alkohol pembersih luka dengan kadar 70% ataupun 90% merupakan alkohol yang terdenaturasi.
Artinya, sudah dicampur dengan bahan lain yang sangat beracun bagi tubuh, yaitu metanol
(CH3OH) atau benzena (C6H6).
Bahan campuran itu tak bisa dipisahkan kembali. Metanol merupakan senyawa yang bisa
menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan bila terminum atau terhirup. Benzena dalam kasus ringan
bisa menyebabkan kekurangan eritrosit dan leukosit, dalam kasus berat bisa menimbulkan rasa
mual bahkan kematian karena kegagalan fungsi jantung atau pernapasan. Karena itu, walaupun kita
kenal dengan nama yang sama, yaitu alkohol, fungsi dan pengaruhnya sangat berbeda dalam
tubuh.
BAB II
Tinjauan pustaka
A. DEFINISI ALKOHOL
Definsi Secara Umum
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah
alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Alkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya
serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol
adalah gugus hidroksil, -O. Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O. Struktur alkohol : R-OH primer,
sekunder dan tersier.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya.
Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah
etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa
pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada
atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol
merupakan
zat
psikoaktif
yang
sering
digunakan
manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi umbian yang mengahasilkan
kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan
kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.
Struktur
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp 3.
Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah
karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol adalah alkohol primer. Alkohol sekunder
yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol.
H
|
HH
||
H-C-O-H
|
H-C-C-O-H
||
HH
metanol
etanol
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat
dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah
dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang
digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan
meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi
etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
Alkohol Umum
Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan
bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat
sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk
mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi.
denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal
dengan nama spirtus.
Jenis-Jenis Alkohol
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus
-OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki
beberapa perbedaan kimiawi.
Alkohol Primer
Pada alkohol primer(1), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus
alkil.
Ada pengecualian untuk metanol, CH3OH, dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol
primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa gugus -OH.
Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan
dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.
Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga
gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.
Sifat-Sifat Fisik Alkohol
Titik Didih :
Titik didih sebuah alkohol selalu jauh lebih tinggi dibanding alkana yang memiliki jumlah atom
karbon sama.
Titik didih alkohol meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah atom karbon.
Pola-pola titik didih mencerminkan pola-pola gaya tarik antar-molekul.
Sifat fisika alkohol :
- TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78 oC, etena = -88,6oC)
- Umumnya membentuk ikatan hidrogen
- Berat jenis alkohol > BJ alkena
- Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar)
Struktur Alkohol : R OH
R-CH2-OH
(R)2CH-OH
(R)3C-OH
Primer
sekunder
tersier
Pembuatan alkohol :
-
Hidroborasi oksidasi
Sintesis Grignard
Penggunaan alkohol :
-
metilsalisilat, dll
-
Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis
B.
Perhatikan etanol sebagai sebuah alkohol kecil sederhana. Pada etanol murni dan air murni
yang akan dicampur, gaya tarik antar-molekul utama yang ada adalah ikatan hidrogen.
Untuk bisa mencampur kedua larutan ini, ikatan hidrogen antara molekul-molekul air dan
ikatan hidrogen antara molekul-molekul etanol harus diputus. Pemutusan ikatan hidrogen ini
memerlukan energi. Akan tetapi, jika molekul-molekul telah bercampur, ikatan-ikatan hidrogen yang
baru akan terbentuk antara molekul air dengan molekul etanol.
Energi yang dilepaskan pada saat ikatan-ikatan hidrogen yang baru ini terbentuk kurang
lebih dapat mengimbangi energi yang diperlukan untuk memutus ikatan-ikatan sebelumnya.
Disamping itu, gangguan dalam sistem mengalami peningkatan, yakni entropi meningkat. Ini
merupakan faktor lain yang menentukan apakah penyatuan larutan akan terjadi atau tidak.
C.
FERMENTASI ALKOHOL
Fermnetasi alkohol menggunakan subtrat molase 20%, inokulum yang digunakan adalah
S. Cerevisiae; Z moblis dan isolat NB 2 merupakan isolat dari pabrik alkohol tradisional,
Medium disterilkan dalam autoklaf 121o C dan diinokulasi mikrobia 20% diinkubasi sampai 6
hari. Sampling dilakukan setiap hari untuk mengukur kadar gula reduksi dengan reagen DNS
menggunakan metode spktrofotometer, PH.
D. DESTILASI ALKOHOL
Hasil fermentasi alkohol sebanyak 100 mL didestilasi selama 3 jam menggunakan labu didih
100 mL kemudian produksi alkohol ditampung untuk digunakan analisis kemurnian alkohol
menggunakan kromatografi gas (GC) dan analisis struktur molekulnya menggunakan (GC-MS).
E. OKSIDASI ALKOHOL
Agen pengoksidasi yang digunakan pada reaksi-reaksi ini biasanya adalah sebuah larutan
natrium atau kalium dikromat(V)) yang diasamkan dengan asam sulfat encer. Jika oksidasi terjadi,
larutan orange yang mengandung ion-ion dikromat(VI) direduksi menjadi sebuah larutan hijau yang
mengandung ion-ion kromium(III).
Alkohol Primer
Alkohol primer bisa dioksidasi baik menjadi aldehid maupun asam karboksilat tergantung
pada kondisi-kondisi reaksi. Untuk pembentukan asam karboksisat, alkohol pertama-tama dioksidasi
menjadi sebuah aldehid yang selanjutnya dioksidasi lebih lanjut menjadi asam.
Oksidasi parsial menjadi aldehid
Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehid jika digunakan alkohol yang berlebihan, dan
aldehid bisa dipisahkan melalui distilasi sesaat setelah terbentuk. Alkohol yang berlebih berarti
bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk melakukan tahap oksidasi kedua. Pemisahan
aldehid sesegera mungkin setelah terbentuk berarti bahwa tidak tinggal menunggu untuk dioksidasi
kembali. Jika digunakan etanol sebagai sebuah alkohol primer sederhana, maka akan dihasilkan
aldehid etanal, CH3CHO.
Persamaan lengkap untuk reaksi ini agak rumit, dan kita perlu memahami tentang
persamaan setengah-reaksi untuk menyelesaikannya. Dalam kimia organik, versi-versi sederhana
dari reaksi ini sering digunakan dengan berfokus pada apa yang terjadi terhadap zat-zat organik
yang terbentuk. Untuk melakukan ini, oksigen dari sebuah agen pengoksidasi dinyatakan sebagai
[O]. Penulisan ini dapat menghasilkan persamaan reaksi yang lebih sederhana. Penulisan ini juga
dapat membantu dalam mengingat apa yang terjadi selama reaksi berlangsung. Kita bisa membuat
sebuah struktur sederhana yang menunjukkan hubungan antara alkohol primer dengan aldehid yang
terbentuk.
sulfat encer, maka akan terbentuk propanon. Perubahan-perubahan pada kondisi reaksi tidak akan
dapat merubah produk yang terbentuk.
Dengan menggunakan persamaan reaksi yang sederhana, yang menunjukkan hubungan
antara struktur. Jika anda melihat kembali tahap kedua reaksi alkohol primer, anda akan melihat
bahwa ada sebuah atom oksigen yang "disisipkan" antara atom karbon dan atom hidrogen dalam
gugus aldehid untuk menghasilkan asam karboksilat. Untuk alkohol sekunder, tidak ada atom
hidrogen semacam ini, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Alkohol Tersier
Alkohol-alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh natrium atau kalium dikromat(VI). Bahkan
tidak ada reaksi yang terjadi. Jika anda memperhatikan apa yang terjadi dengan alkohol primer dan
sekunder, anda akan melibat bahwa agen pengoksidasi melepaskan hidrogen dari gugus -OH, dan
sebuah atom hidrogen dari atom karbon terikat pada gugus -OH. Alkohol tersier tidak memiliki
sebuah atom hidrogen yang terikat pada atom karbon tersebut. Anda perlu melepaskan kedua atom
hidrogen khusus tersebut untuk membentuk ikatan rangkap C=O.
F.
(
Pertama-tama anda harus memastikan bahwa larutan yang akan anda uji benar-benar
adalah alkohol dengan cara menguji keberadaan gugus -OH di dalam larutan. Anda juga perlu
menentukan bahwa cairan tersebut adalah cairan netral, bebas dari air sehingga bereaksi dengan
fosfor(V) klorida menghasilkan asap-asap hidrogen klorida yang mengandung air.
Selanjutnya anda akan menambahkan beberapa tetes alkohol ke dalam sebuah tabung uji
yang mengandung larutan kalium dikromat(VI) yang telah diasamkan dengan asam sulfat encer.
Tabung tersebut akan dipanaskan di sebuah penangas air panas.
Alkohol tersier
Untuk alkohol primer atau sekunder, warna orange larutan akan berubah menjadi hijau.
Sedangkan untuk alkohol tersier tidak ada perubahan warna.
Antara lain reaksi dengan pereaksi Tollens, laruan Fehling dan larutan Benedict, dan lain-lain yang
akan dibahas di halaman lain.
Menurut pengalaman, uji-uji ini sedikit sulit dilakukan dan hasilnya tidak selamanya jelas
seperti yang disebutkan dalam literatur. Sebuah uji yang jauh lebih sederhana namun cukup
terpercaya adalah dengan menggunakan pereaksi Schiff
Pereaksi Schiff merupakan sebuah zat warna Fuchsin yang berubah warna jika sulfur oksida
dilewatkan kedalamnya. Jika terdapat sedikit aldehid, warnanya akan berubah mejadi merah
keungu-unguan yang terang. Akan tetapi, pereaksi ini harus digunakan dalam keadaan dingin,
karena keton bisa bereaksi dengan pereaksi ini sangat lambat menghasilkan warna yang sama. Jika
dipanaskan, maka reaksi dengan keton akan lebih cepat, sehingga berpotensi memberikan hasil
yang membingungkan.
Sambil anda memanaskan campuran reaksi dalam penangas air panas, anda bisa melewatkan uap
yang dihasilkan melalui beberapa pereaksi Schiff.
Jika pereaksi Schiff cepat berubah warna menjadi merah keungu-unguan, maka dihasilkan aldeih
dari sebuah alkohol primer.
Jika tidak ada perubahan warna dalam pereaksi Schiff, atau hanya sedikit warna pink yang
terbentuk dalam beberapa menit, maka tidak dihasilkan aldehid, sehingga tidak ada alkohol primer.
Karena terjadi perubahan warna pada larutan kalium dikromat(VI) yang bersifat asam, maka harus
terdapat lakohol sekunder.
Anda harus memeriksa hasil uji sesegera mungkin setelah larutan kalium dikromat(VI)
berubah menjadi hijau jika anda membiarkannya terlalu lama, maka pereaksi Schiff bisa berubah
warna kembali (untuk alkohol sekunder).
mendaur-ulang etena, maka pengubahan etena menjadi etanol secara keseluruhan dapat mencapai
95%.
Pembuatan alkohol-alkohol lain dari alkena dalam skala produksi
Beberapa alkohol lain (meski tidak semua) bisa dibuat dengan reaksi-reaksi yang serupa.
Katalis yang digunakan dan kondisi-kondisi reaksi akan berbeda-beda dari alkohol yang satu ke
alkohol yang lain. Pada pembahasan tingkat dasar ini, kondisi-kondisi yang perlu diketahui adalah
kondisi-kondisi yang diberikan untuk pembuatan etanol di atas.
Alasan mengapa ada sebuah masalah yang ditemukan pada beberapa alkohol dapat
ditunjukkan dalam pembuatan alkohol dari propena,CH 3CH=CH2. Hasil yang diperoleh bisa berupa
propan-1-ol atau propan-2-ol tergantung pada bagaimana molekul air diadisi ke ikatan rangkap.
Akan tetapi, pada kenyataannya, hasil yang diperoleh adalah propan-2-ol.
Jika sebuah molekul H-X diadisi ke sebuah ikatan rangkap C=C, maka atom H hampir selalu
terikat pada atom karbon yang memiliki paling banyak atom hidrogen terikat padanya untuk contoh
di atas atom H terikat pada CH 2 bukan pada CH. Pengaruh yang ditimbulkan oleh kecenderungan ini
yakni ada beberapa alkohol yang tidak mungkin dibuat dengan cara mereaksikan alkena dengan
uap karena adisi akan terjadi dengan arah yang berlawanan dari yang diperkirakan.
Metode ini hanya berlaku bagi etanol. Alkohol selain etanol tidak bisa dibuat dengan cara ini.
Proses :
Bahan baku untuk proses ini sangat bervariasi, tapi biasanya adalah beberapa bentuk
material tanaman yang mengandung pati (starch) seperti jagung, gandum, beras atau kentang.
Pati (Starch) merupakan sebuah karbohidrat kompleks, dan karbohidrat yang lain juga bisa
digunakan misalnya, sukrosa (gula) biasanya digunakan untuk membuat etanol. Dalam skala
industri, sukrosa tidak mungkin bisa digunakan sebagai bahan baku. Penghalusan glukosa
memerlukan waktu yang lama jika hanya untuk digunakan dalam fermentasi. Meski demikian tidak
ada salahnya untuk menjadikan gula tebu asli sebagai bahan baku dalam proses fermentasi.
Tahap pertama dalam proses fermentasi adalah penguraian karbohidrat kompleks menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Sebagai contoh, jika bahan baku yang digunakanan adalah pati
dalam biji-bijian seperti gandum atau beras, maka bahan baku ini dipanaskan dengan air panas
untuk mengekstrak pati dan selanjutnya dipanaskan dengan malat. Malat adalah beras
berkecambah yang mengandung enzim yang dapat menguraikan pati menjadi karbohidrat yang
lebih sederhana, yang disebut sebagai maltosa, C12H22O11.
Maltosa memiliki rumus molekul yang sama seperti sukrosa tetapi mengandung dua unit
glukosa yang saling mengikat, sedangkan sukrosa mengandung satu unit glukosa dan satu unit
fruktosa. Ragi kemudian dimasukkan dan campuran dibiarkan hangat (sekitar 35C) selama
beberapa hari sampai fermentasi berlangsung sempurna. Udara tidak dibiarkan masuk ke dalam
campuran untuk mencegah terjadinya oksidasi etanol yang dihasilkan menjadi asam etanoat (asam
cuka).
Enzim-enzim dalam ragi pertama-tama mengubah karbohidrat seperti maltosa atau sukrosa
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana seperti glukosa dan fruktosa, keduanya C 6H12O6, dan
kemudian mengubah karbohidrat sederhana tersebut menjadi etanol dan karbon dioksida.
Perubahan ini bisa ditunjukkan sebagai persamaan-persamaan reaksi kimia sederhana,
meski aspek biokimia dari reaksi-reaksi ini jauh lebih rumit. Ragi dimatikan oleh etanol dengan
konsentrasi berlebih sekiar 15%, dan ini membatasi kemurnian etanol yang bisa dihasilkan. Etanol
dipisahkan dari campuran dengan metode distilasi fraksional untuk menghasilkan 96% etanol murni.
Secara teori, 4% air yang terakhir tersisa tidak bisa dihilangkan dengan metode distilasi fraksional.
Hidrasi etena
Proses berkelompok. Semua bahan dimasukkan ke dalam Proses aliran kontinyu. Aliran
sebuah wadah dan kemudian dibiarkan sampai fermentasi pereaksi dilewatkan secara terus
selesai. Kumpulan bahan ini kemudian dikeluarkan dan menerus diatas sebuah katalis.
sebuah reaksi baru dilangsungkan. Proses ini tidak efisien.
Laju reaksi
Sangat lambat.
Sangat cepat.
Kualitas
Menghasilkan etanol yang sangat tidak murni dan Menghasilkan etanol yang jauh
produk
lebih murni.
Kondisi-
kondisi reaksi
tinggi,
sehingga
memerlukan
H.
Penggunaan
Menggunakan bahan baku yang terbaharukan dari Menggunakan bahan baku terbatas
bahan baku
material tanaman.
KANDUNGAN ALKOHOL
Beberapa jenis minuman dan kandungan alkoholnya :
- Beer
: 28%
- Dry wine
: 8 14 %
- Vermouth
: 18 20 %
- Cocktail wine
: 20 21 %
- Cordial
: 25 40 %
- Spirits
: 40 50 %
I. KEGUNAAN ALKOHOL
senyawa-senyawa cafein yang terdapat dalam kopi, tea dan minuman ringan (termasuk minuman
berlabel kesehatan yang sedang trendy saat ini).
Minuman beralkohol telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan panjang
peradaban manusia. Bangsa mesir kuno percaya bahwa bouza, sejenis bir, merupakan penemuan
Dewi Osiris dan merupakan makanan sekaligus minuman. Anggur juga ditemukan oleh bangsa
Mesir kuno dan dipergunakan untuk perayaan atau upacara keagamaan dan sekaligus sebagai
obat. Dalam perkembangan selanjutnya, anggur dianggap sebagai minuman kaum ningrat
(aristocrat) dan bir adalah minuman rakyat jelata (masses). Di negeri kita juga banyak dijumpai
produk minuman tradisonal yang mengandung alkohol seperti tuak, ciu dan lain-lain.
Setelah melalui perjalanan sejarah yang amat panjang, barulah pada paruh pertengahan
abad 18 pada dokter di Inggris menemukan adanya efek buruk alkohol terhadap kesehatan.
Penemuan ini akhirnya melahirkan suatu peraturan yang disebut sebagai Gin Act (1751).
Meskipun belum ada standar yang diterima secara umum tentang tingkat keamanan
konsumsi minuman beralkohol, namun secara sederhana peminum alkohol dapat digolongkan ke
dalam 3 kelompok (Eat for Life, 1992, Woteki & Thomas). Kelompok pertama adalah "peminum
ringan" (light drinker) yaitu mereka yang mengkonsumsi antara 0,28 s/d 5,9 gram atau ekuivalen
dengan minum 1 botol bir atu kurang. Kelompok kedua adalah "peminum menengah" (moderate
drinker). Kelompok ini mengkonsumsi antara 6,2 s/d 27,7 gram alkohol atau setara dengan 1 s/d 4
botol bir per hari. Kelompok terakhir adalah "peminum berat" (heavy drinker) yang mengkonsumsi
lebih dari 28 gram alkohol per hari atau lebih dari 4 botol bir sehari.
Indikator terbaik untuk efek minuman beralkohol adalah kandungan alkohol dalam darah.
Indikator ini sering dipergunakan oleh para polisi lalu-lintas di beberapa negara untuk "menilang"
para sopir yang mabuk. Ketika kandungan alkohol darah mencapai 5% (5 bagian alkohol per 100
bagian cairan darah) maka si peminum akan mengalami sensasi positif, seperti persaan relaks dan
kegembiraan (euphoria). Namun kandungan di atas 5%, si peminum akan merasa tidak enak dan
secara bertahap akan kehilangan kendali bicara, keseimbangan dan emosi. Maka tak heran jika
para pelaku pemerasan sering mendatangi korban dalam keadaan "setengah mabuk" ini karena ia
menjadi lebih "berani" gara-gara sudah "kehilangan" emosi.
Kegunaan Etanol
Minuman
"Alkohol" yang terdapat dalam minuman beralkohol adalah etanol.
Kegunaan Metanol
gi wanita hamil, meracuni janin, merusak jantung, memicu kanker payudara, mengurangi kesuburan dan tekanan darah tinggi.
ang diperoleh dari percobaan terhadap sejumlah anjing menguatkan data kami ini, dimana kami telah memberi makan 7 anjing tersebut secara paralel 5 k
sepertiga botol minuman keras (liquor) setiap hari selama 25 tahun - akan "menghasilkan" serosis hati.
g
h
o
o
h
l
r
t
m
m
.
e
i
n
c
b
u
k
h
a
o
h
r
, bingung, kesulitan berjalan dan kehilangan memori. Diduga konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menimbulkan defisiensi thiamin - komponen vitam
dan dapat pecah sehingga menyebabkan kematian pada sebagian besar pasien.
reka yang tidak minum alkohol, orang yang meminum alkohol sebanyak 2 gelas (30g) per hari mempunyai risiko AAA sebanyak 21 persen lebih tinggi. P
e
e
n
g
s
l
i
s
t
a
u
a
b
N
u
,
h
m
e
e
m
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kaiser Permanente menemukan bahwa minum
minuman beralkohol (mabuk-mabukan) lebih dari tiga kali per minggu meningkatkan risiko
kekambuhan kanker payudara sebesar 34%, berdasarkan penelitian yang melibatkan 1.900 wanita.
Sekitar 90 persen wanita-wanita tersebut adalah konsumen minuman anggur, dan wanita yang
mengkonsumsi dua gelas atau lebih dalam sehari yang paling memungkinkan menderita
kekambuhan.
Dan konsumsi alkohol yang berlebihan selama jangka waktu yang panjang memiliki efek
buruk pada hampir setiap organ dan sistem tubuh, yaitu :
Otak : mengkerutkan jaringan otak dan merusak sel-sel otak.
t
a
Mulut
dan
tenggorokan
50%
kanker
di
daerah
ini
berhubungan
dengan
alkohol.
Paru-paru : mengganggu protein yang mengakibatkan keluarnya cairan tubuh pada rongga paruparu.
Jantung : meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Hati : organ utama yang terlibat dalam menetralisir alkohol, konsumsi berlebihan membuat kerja hati
lebih berat dan bisa merusak hati.
Lambung : menyebabkan ekskresi asam lambung berlebihan.
Ginjal : mengganggu kemampuan ginjal untuk mengatur cairan tubuh, keseimbangan asam - basa,
hormon tertentu, dan mineral.
Pankreas : mengurangi jumlah enzim pencernaan.
Usus halus dan usus besar : kerusakan sel-sel lapisan usus, mem-blok penyerapan, dan merusak
nutrisi.
Makin banyak alkohol diminum seseorang, semakin kecil volume otaknya, demikian suatu
laporan
yang
dimuat
jurnal
US
Archives
of
Neurology
edisi
Oktober.
Volume otak berkurang seiring dengan bertambahnya usia, yang diperkirakan 1,9 persen per
dekade disertai oleh peningkatan lesi area putih (white matter), demikian keterangan latar belakang
laporan tersebut. Lesi merupakan perubahan patologis yang ditemukan di dalam jaringan
organisme, biasanya yang rusak oleh penyakit atau trauma.
Volume otak yang lebih rendah dan lesi area putih yang lebih besar juga terjadi sejalan
dengan perkembangan demensia dan gangguan berpikir, belajar, dan ingatan. Konsumsi alkohol
dalam jumlah sedang sebelumnya dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena serangan jantung
karena otak menerima darah dari sistem itu. Para ahli telah memperkirakan bahwa alkohol dalam
jumlah sedikit juga mungkin menipiskan kecenderungan yang berhubungan dengan usia pada
volume otak.
Para ahli dari Wellesley College, Massachussett, dalam risetnya melibatkan 1.859 partisipan
dengan rata-rata usia 60 tahun. Selama kurun waktu 1991- 2001, partisipan menjalani magnetic
resonance imaging (MRI) dan pemeriksaan kesehatan. Partisipan juga wajib melaporkan jumlah
alkohol yang mereka konsumsi per pekan, usia, pendidikan mereka, dan faktor lain.
"Kebanyakan partisipan melaporkan konsumsi alkohol dalam jumlah kecil, dan pria
cenderung lebih mungkin dibanding wanita untuk menjadi peminum sedang atau berat. Ada
hubungan linear negatif yang mencolok antara konsumsi alkohol dan volume total otak," ungkap
penulis riset.
Meskipun pria lebih mungkin meminum alkohol, hubungan antara minum alkohol dan volume
otak lebih kuat pada perempuan, kata peneliti. Itu diduga akibat faktor biologis, termasuk ukuran
otak perempuan lebih kecil tapi kerentanan lebih besar terhadap dampak alkohol.
"Dampak kesehatan masyarakat dari riset ini memberi pesan yang jelas tentang bahaya
yang mungkin ada akibat minum alkohol," ungkap penulis artikel tersebut. "Studi longitudinal
prospektif diperlukan untuk mengonfirmasi hasil ini serta memastikan apakah ada konsekuensi
fungsional yang berhubungan dengan peningkatan konsumsi alkohol," katanya. Studi itu
menunjukkan bahwa tak seperti hubungan dengan penyakit jantung, konsumsi alkohol tidak memiliki
dampak perlindungan pada volume otak.
Penggunaan alkohol kronik akan mengganggu kadar protein yang terdapat di luar jaringan
paru. Kondisi tersebut akan memperpendek fungsi protektif dari antioksidan, mempengaruhi
ketahanan sistem imun dan memicu suatu kondisi yang disebut "Alcoholic lung", dilaporkan dari
hasil penelitian yang dipresentasikan dalam suatu konferensi "Physiological Genomics and
Proteomics
of
Lung
Disease". Temuan
ini
alkohol
dengan mereka non alkoholik, Koval mengatakan. Penderita alcoholic lung ternyata memiliki kadar
glutation yang lebih rendah. Glutation adalah suatu antioksidan yang membantu melindungi
paru dari stres oksidatif.
Tim peneliti Emory mendapatkan bahwa alkohol akan mengganggu claudin, suatu kelompok
dari protein yang berperan mengatur ikatan udara dan cairan pelindung. Pelindung (Barrier) ini akan
membuat udara berada di dalam paru, sehingga menjaga darah dan mempertahankan cairan tetap
berada diluar paru. ketika protein claudin terganggu, paru akan mengalami luka atau robek. Paruparu selalu menarik cairan keluar, namun saat penderita mengalami luka atau infeksi di
paru, kemampuan untuk menahan cairan tetap diluar menghilang sehingga akhirnya terjadi
pneumonia atau ARDS.
Para ahli tersebut juga menyebutkan bahwa alcoholic lung memiliki lebih sedikit
granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF) reseptor dan memperkecil respon
sinyal GM-CSF dari sel epitel, yang merupakan pelindung dalam dari paru. GM-CSF adalah sutu
hormon yang berperan sebagai imun bagi paru. Dari hasil studi klinik ditemukan bahwa dengan
terapi GM-CSF akan menurunkan luka paru yang akut terutama pada pasien dengan kondisi syok
septik. Menurut para ahli, sel epitel paru tergantung pada GM-CSF sehingga dapat mengikat
barrier udara dan air. Mereka mengatakan bahwa barrier udara dan air akan meningkat saat
penderita alcoholic lung diterapi dengan GM-CSF.
Sudah diketahui secara luas bahwa minuman alkohol dan rokok adalah terlarang bagi ibu hamil.
Diperkirakan dari 100 kelahiran ada 1 bayi yang terlahir mengalami kelainan akibat si ibu mengkonsumsi minuman
alkohol pada masa kehamilan, seperti gangguan jantung bawaan, keguguran, dan bayi lahir prematur.
Lalu bagaimana pengaruh alkohol terhadap kandungan yang dikonsumsi oleh ibu hamil? Alkohol
bersifat larut dalam air, maka ia akan dengan cepat diserap oleh seluruh organ tubuh yang ia lewati. Dan bagian
yang terbuang hanya berkisar antara 5-15% saja melalui keringat, paru-paru dan urin. Kemudian alkohol yang
terserap tadi mengalir melalui aliran darah ibu hamil dan masuk ke dalam saluran darah janin dalam kandungan.
Selanjutnya bisa dibayangkan bagaimana alkohol beredar ke seluruh organ tubuh janin, terutama otak janin.
Konsumsi minuman beralkohol bagi wanita yang sedang hamil akan merusak sang jabang bayi.
Penelitian yang dilakukan oleh Julie Croxfor dari Wayne State University School of Medicine di Detroit (AS)
menunjukkan bahwa konsumsi itu akan berdampak pada kemampuan kognitif anak dikemudian hari.
Menurut Julie, selain masalah koginitif anak yang lahir dari seorang ibu yang mengkonsumsi
minuman beralkohol saat hamil juga akan mengalami masalah dengan rendahnya perhatian dan reaksi. "Implikasi
yang tepat dari anak yang dikandung oleh seorang ibu dengan konsumsi minuman beralkohol akan membuat
sejumlah masalah yang sangat kompleks,' tutur Julie Croxford. "Hal yang membuat anak-anak akan mengalami
tantangan yang lebih berat dalam interaksinya di sekolah.'
Hasil penelitian Julie Crocford dipublikasikan melalui `the journal Alcoholism: Clinical &
Experimental Research` edisi Agustus. Studi melibatkan 337 anak yang berusia 7.5 tahun yang memiliki catatan
saat dikandung. Anak-anak ini menghadapi tantangan yang besar karena proses kognitig yang sangat lambat serta
bereaksi yang buruk. Empat kemampuan kognitif pada anak-anak yang diteliti ini termasuk : scanning memory
jangka pendek, rotasi mental, perbandingan jumlah dan proses perbedaan.
Mattwe J Burden yang menjadi rekan penelitian ini mengatakan bahwa anak-anak ini akan mengalami
pemahaman yang lemah pada proses perhitungan. Kemampuan dalam aritmatika misalnya merupakan sebuah jenis
kemampuan bentuk verbal yang dipadukan dengan kemampuan kognitif. Konsumsi alkohol selama kehamilan
berlangsung sudah lama diketahui banyak menyebabkan dampak buruk seperti dampak fisik dan mental. Wanita
yang tetap mengkonsumsi alkohol (meski semakin hari semakin turun) selama hamil disarankan untuk mengurangi
kebiasaan itu karena dampak yang terjadi pada janin sangatlah berarti
Dari beberapa penelitian terhadap sejumlah ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol, setidaknya ada
dua jenis kelainan otak yang mengancam janin, yaitu epilepsi dan sindrom alcohol atay Fetal Alcohol Syndrom
(FAS).
Seorang peneliti Kanada mengungkapkan bahwa pengaruh alkohol bagi janin dalam kandungan
adalah merusak perkembangan pada otak janin sehingga membuat bayi terserang kejang-kejang kelak setelah lahir.
Gangguan perkembangan pada otak ini menyebabkan otak tidak mempu mengkoordinir aktifitas tubuh yang
kemudian disebut epilepsi. Dari penelitian tersebut tercatat 425 orang dengan usia 2 tahun ke atas yang mengalami
gangguan akibat minuman alcohol, 1%-nya positif epilepsy, 6% memiliki gejala epilepsi dan 12% pernah kejang
walau hanya sekali.
Kelainan lain yang akan dialami bayi akibat pengaruh alkohol adalah FAS atau Fetal Alcohol
Syndrom. FAS adalah gangguan yang paling serius akibat pengaruh alkohol pada janin. FAS adalah bentuk kelainan
yang diderita bayi sejak lahir, seperti terlambat tumbuh serta ketidakmampuan dalam belajar. Kelainan ini memiliki
ciri fisik yaitu berat badan lahir rendah, cenderung hiperaktif, bentuk atau ukuran kepala dan wajah yang abnormal
atau anatomi tubuh yang tidak sempurna. FAS juga ditandai dengan ketidaknormalan saat bayi berkedip.
korban akibat miras dan minuman alkohol oplosan sering kali terjadi di negara kita. Juga kita sering
melihat ada anak-anak yang dilahirkan dengan cacat wajah yang disebut fetal alcohol syndrome.
Prof. Zullies Ikawati Guru Besar dari Fakultas Farmasi UGM menulis sebuah buku yang
berjudul Bahaya Alkohol dan Cara Mengatasi Kecanduannya. Dalam buku tersebut dia memaparkan
berbagai
bahaya
alkohol bagi
seluruh
organ
tubuh
manusia.
Di bawah ini saya cuplikan isi buku Bahaya Alkohol pada bagian yang menulis bahaya alkohol bagi
bayi yang sedang dikandung.
Alkohol atau etanol bersifat larut dalam air sehingga akan benar-benar mencapai setiap sel
setelah dikonsumsi. Alkohol yang dikonsumsi akan diserap masuk melalui saluran pernafasan.
Penyerapan terjadi setelah alkohol masuk kedalam lambung dan diserap oleh usus kecil. Hanya 515% yang diekskresikan secara langsung melalui paru-paru, keringat dan urin. Pernah dibuktikan
bagaimana cepat dan mudahnya alkohol diserap oleh tubuh manusia.
Diadakan percobaan dalam suatu acara televisi yang disebut Braniac. Seorang melakukan
sauna atau mandi uap dengan bahan air yang dicampur alkohol. Hanya dalam beberapa menit saja
tubuh yang melakukan sauna sudah menyerap alkohol dengan kadar 0,5%. Alkohol mengalami
metabolisme di ginjal, paru-paru dan otot, tetapi umumnya di hati, kira-kira 7 gram etanol per jam,
dimana 1 gram etanol sama dengan 1 ml alkohol 100%. Timbulnya keadaan yang merugikan pada
pengkonsumsi alkohol diakibatkan oleh alkohol itu sendiri ataupun hasil metabolismenya. Etanol
mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Alkohol sangat mudah terdistribusi masuk ke dalam saluran darah janin melalui darah
ibunya dan dapat merusak sel-sel pada janin. Sel-sel utama yang menjadi target kerusakan adalah
pada otak dan medula spinalis. Fetal alcohol syndrome (FAS) menggambarkan rentang efek
alkohol terhadap janin hingga bayi yang dilahirkan mengalami kelainan fisik dan mental. Efeknya
bervariasi dari ringan sampai sedang. Beberapa efek alkohol terhadap janin antara lain adalah :
Bentuk wajah yang ganjil. Bayi mungkin akan memiliki kepala kecil, dengan muka datar, dan
mata yang hanya bisa membuka sedikit. Dan keadaan ini makin kelihatan nyata ketika anak
berusia 2-3 tahun
Gangguan pertumbuhan. Anak yang terpapar alkohol saat masih dalam kandungan akan
tumbuh lebih lambat daripada anak yang normal.
Masalah belajar dan perilaku. Hal ini karena alcohol juga akan mempengaruhi fungsi otak
anak.
Cacat lahir. Selain dengan bentuk wajah ganjil, bayi mungkin akan mengalami kecacatan
pada berbagai bagian tubuh
K. KETAGIHAN ALKOHOL
Dari segi perubatan, pengambilan sedikit alkohol boleh menyembuhkan penyakit tertentu
tetapi jika diambil berlebihan ia dianggap sebagai penyalahgunaan alkolhol dan boleh membawa
kepada ketagihan alkohol. Ketagihan alkohol merupakan satu penyakit yang boleh memudaratkan
kesihatan fizikal, tingkahlaku dan emosi peminumnya.
Kesan Fizikal
Masalah seksual
Kurang tinggi
Kepala kecil
Masalah jantung
Hilang ingatan
Masalah pembelajaran
Masalah-masalah lain yang akan dialami oleh mangsa ialah masalah kesihatan mental,
zaman persekolahan yang terganggu, kelakuan seksual yang luarbiasa, menghadapi masalah
undang-undang, masalah dadah dan alkohol serta sukar menjaga diri dan anak-anak mereka.
Mereka sering menjadi kutu rayau.
Meminum minuman keras menjadikan rawatan terhadap kanser tidak berkesan. Sebagai contoh:
Jika anda memerlukan pembedahan, alkohol di dalam badan akan menimbulkan masalah
dengan ubat bius (anesthesia).
Jika anda dirawat dengan kemoterapi, dan mungkin terdapat kudis dalam mulut anda,
alkohol akan menerukkan lagi keadaan.
Jika anda memerlukan rawatan radiasi/kemoterapi, anda perlu makan dengan betul untuk
menguatkan diri anda. Meminum minuman keras boleh mengganggu tabiat makan dan
membantut penyembuhan.
Perubahan ragam atau mood seperti marah, ganas, murung dan mungkin ke peringkat ingin
membunuh diri dengan pengambilan alkohol yang berlebihan.
Boleh mengakibatkan hilang daya ingatan dan kewarasan (paras pengambilan alkohol yang
tinggi menghalang daya ingatan yang baik).
Penagih arak juga menghadapi penurunan prestasi kerja, masalah pergaulan dengan
pekerja-pekerja lain dan majikan.
Cara menghentikan kebiasaan minum alkohol :
Cobalah mengalihkan kebiasaan minum alkohol dengan cara mengalihkan pada hal-hal yang positif.
Contoh : Olah Raga
Demam, flu, serta pilek adalah keluhan yang banyak ditemui. Selain itu, tak jarang pula
seseorang akan mulai merasakan rasa kurang enak di tenggorokan sehingga berujung pada sakit
batuk, baik batuk kering maupun berdahak.
Para ahli kedokteran mengidentikkan batuk sebagai sebuah reaksi fisiologik yang wajar. Ini
karena batuk sering dialami oleh orang per orang. Penyebabnya pun bermacam-macam. Bisa
lantaran terganggunya saluran pernafasan akibat debu, atau juga karena kelebihan produksi lendir
seiring sakit pilek dan demam tadi. Kini, di pasaran tersedia beraneka ragam obat batuk. Mulai dari
obat batuk dari bahan kimia atau berbahan alami herbal. Pun jenisnya ada yang sirup khusus untuk
anak-anak hingga orang dewasa, atau berbentuk tablet, kapsul serta serbuk.
Walaupun berbeda jenis dan bentuk obat batuk tersebut, terdapat satu kesamaan, yakni
adanya bahan aktif yang berfungsi meredakan batuk. Yang membedakan yakni pada penggunaan
bahan campurannya. Ditengarai salah satu bahan yang kerap dipakai khususnya dalam produk obat
batuk sirup yakni alkohol.
Dalam laman halalguide disebutkan cukup banyak obat batuk sirup yang mengandung
alkohol pada bahan pembuatnya. Tak hanya produsen dalam negeri, bahkan juga produk obat batuk
impor. Pendeknya, penggunaan bahan alkohol pada obat batuk sirup seolah merupakan hal yang
lazim.
Berdasarkan temuan, diketahui sejumlah produk merek ternama ada yang mengandung
lebih dari satu persen alkohol. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Muslim
terkait sejauhmana kehalalan sebuah produk bercampur alkohol yang notabene merupakan bahan
haram.
Mengapa perlu ada alkohol dalam obat batuk? Pakar farmasi Drs Chilwan Pandji Apt
Msc, mengungkapkan, alkohol berfungsi sebagai bahan pelarut atau untuk mencampur zat-zat aktif.
Di samping itu juga alkohol adalah pengawet agar obat lebih tahan lama. Dosen teknologi industri
pertanian IPB itu menemukan bahwa sejatinya alkohol dalam obat batuk tidak memiliki efektivitas
terhadap proses penyembuhan batuk. Atau dengan kata lain, alkohol tidak memiliki pengaruh
terhadap penurunan frekuensi batuk.
Berdasarkan kajian dr Dewi, seorang praktisi kedokteran, alkohol dalam obat batuk bisa
memberikan efek ketenangan. Ini secara tidak langsung akan menurunkan tingkat frekuensi batuk.
KESIMPULAN
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya.
Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah
etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Alkohol dengan sangat mudah bisa kita temukan di sekitar kita. Seperti minuman beralkohol
yang sudah akrab dengan lingkungan tempat tinggal kita. Alkohol merupakan zat psikoaktif yang
sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi
umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses
penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.
Kandungan alkohol dalam bahan makanan maupun minuman berbeda-bneda. Kandungan
alkohol dalam batas tertentu atau batas yang sudah ditentukan masih diperbolehkan. Namun
kandungan alkohol yang berlebih yang dikonsumsi oleh tubuh itu akan menimbulkan dampak buruk
bagi diri kita.
Alkohol selain memiliki fungsi positif juga memiliki fungsi negatif. Alkohol memiliki banyak
pengaruh negatif, baik trhadap kesehatan, organ tubuh, otak, paru, maupun terhadap kandungan
dan janin. Seseorang yang telah ketagihan alkohol dan bila mengkonsumsi alkohol yang berlebih
bisa mengakibatkan seseorang itu melakukan suatu hal di luar batas sadarnya.