Anda di halaman 1dari 3

PERUBAHAN POLA PIKIR DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

IIN SUMINAR
1402221

ABSTRAK
Sistem pendidikan yang baik menjadi faktor penting bagi kemajuan suatu negara dan peradaban
dunia. Pada dasarnya sistem pendidikan di dunia memiliki perbedaan dikarenakan faktor-faktor
internal dari suatu negara, misalnya dana, sumber daya, kurikulum, dan lain-lain. Meskipun
pendanaan merupakan faktor penting dalam sistem pendidikan, namun budaya yang mendukung
pembelajaran, metode pengajaran dan pembelajaran, guru yang berkualitas tinggi serta
meningkatkan kualitas perekrutan tenaga pendidik adalah faktor yang tidak kalah penting dalam
membangun suatu sistem pendidikan yang berkualitas. Negara yang memiliki sistem pendidikan
terbaik di dunia adalah Finlandia. Finlandia menerapkan sistem pendidikan yang meminimalkan tes
dan memaksimalkan kolaborasi atau kerja sama di dalam kelas. Sistem pendidikannya lebih
mengutamakan pada kerja sama daripada kompetisi. Finlandia menjamin kesetaraan pendidikan dan
mengutamakan proses pendidikan yang memahami keunikan setiap orang untuk peningkatan mutu.
Beberapa faktor yang menyebabkan Finlandia memiliki sistem pendidikan terbaik adalah guru yang
berkualitas tinggi, pelayanan belajar maksimal, kelas dengan latar belakang heterogen, sekolahsekolah di Finlandia mengurangi tes atau ujian, tidak memberikan pekerjaan rumah, tidak ada
kegiatan belajar di luar sekolah, tidak ada rangking, tidak ada ujian nasional, biaya pendidikan dan
biaya buku ditanggung oleh pemerintah, serta dalam proses pembelajarannya siswa didorong untuk
belajar secara mandiri dengan berusaha mencari informasi sendiri. Di Indonesia, pendidikan masih
memiliki banyak permasalahan yang harus dipecahkan. Rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas
guru, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan
kebutuhan, biaya pendidikan tinggi, serta penyebaran guru yang belum merata menjadi faktor utama
masih rendahnya pendidikan di Indonesia. Hal ini menyebabkan tidak tersedianya sumber daya
manusia yang berkualitas untuk mendukung peningkatan ekonomi, tingginya resiko konflik sosial,
serta rendahnya daya saing Indonesia di era globalisasi. Tanpa disadari, hal tersebut merupakan
tantangan-tantangan yang dihadapi negara Indonesia dalam mengembangkan pendidikan.
Tantangan-tantangan tersebut menuntut adanya perubahan pola pikir dalam proses pelaksanaaan
pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Artikel ini
akan menguraikan tentang faktor internal pelaksanaan sistem pendidikan di dunia, perbandingan
beberapa sistem pendidikan negara-negara lain dengan sistem pendidikan negara di Indonesia,
perubahan pola pikir dalam menghadapi tantangan masa depan, serta implikasi perubahan pola pikir
dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia.

PETA KONSEP

Implementasi kurikulum 2013 tidak


disertai dengan perubahan pola pikir
guru sehingga pelaksanaan
kurikulum 2013 belum maksimal.
Rendahnya daya saing Indonesia di
era globalisasi
Tidak tersedianya sumber daya
manusia yang berkualitas
Rendahnya sarana fisik
Rendahnya kualitas guru
Biaya pendidikan tinggi

Fenomena

Membandingkan sistem pendidikan


negara-negara lain dengan sistem
pendidikan di Indonesia.

Data

Pendahuluan

Ketertarikan

Setiap tahunnya 1,8 juta remaja tidak


melanjutkan pendidikan. Hanya 26 % yang
mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi (Dirjen Dikti, 2011)
Penyebaran guru belum merata.
Indeks pembangunan pendidikan untuk
semua atau Education for all di Indonesia
menurun. Pada tahun 2010 Indonesia berada
di peringkat 65, tahun ini merosot ke
peringkat 69 dari 127 negara.
Indonesia masih tertinggal dari Brunei
darussalam yang berada di peringkat ke-34.
Brunei Darussalam masuk kelompok
pencapaian tinggi bersama jepang.

Solusi

Adanya perubahan pola pikir dalam


bidang pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan masa depan.

Perbandingan sistem pendidikan beberapa negara di dunia


dengan sistem pendidikan di Indonesia.

ISI

Faktor internal sistem pendidikan di dunia

Analisis hasil perbandingan sistem pendidikan beberapa negara di


dunia dengan sistem pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai