UMUM
TUJUAN SISTEM AKUNTANSI
Menyediakan Informasi untuk:
1. merumuskan kebijakan menyeluruh dan jangka panjang
2. keputusan alokasi sumber daya dan penetapan harga
3. perencanaan biaya dan pengendalian biaya operasierasi dan kegiatan
4. penilaian kinerja dan evaluasi organisasi
5. memenuhi kebutuhan eksternal dan persyaratan pelaporan legal
Management, Financial dan Cost Accounting
Akuntansi Manajemen: pengidentifikasian, pengukuran, pengumpulan, penganalisaan,
penyiapan, penafsiran, dan pengkomonikasian informasi yang membantu manajemen
mencapai sasaran organisasi dengan perencanaan, pengendalian, pengambilan
keputusan. (tujuan 1 4)
Financial Accounting: menyediakan informasi keuangan untuk pelaporan ekstern. (tujuan
5)
Cost Accounting: bagian akuntansi organisasi yang mengakumulasikan biaya dan data
kuantitatif lain, merupakan sekumpulan prosedur dan alat yang digunakan dalam
pengumpulan informasi untuk tujuan financial dan management accounting.
Management Control
1. Planning and control
Planning memilih tujuan, memperkirakan hasil dari berbagai alternatif,
memutuskan bagaimana mencapai tujuan
Budget ekspresi kuantitatif dari rencana tindakan dan satu usaha untuk
mengkoodinasikan dan mengimplementasikan rencana
Control tindakan mengimplementasikan keputusan perencanaan dan penilaian
kinerja pegawai dan operasi.
Pemahaman variance merupakan bagian penting Management by Exeption:
konsentrasi pada masalah yang butuh perhatian
2. Feedback sebagai kunci utama
mengubah tujuan, mencari alternatif, mengubah metode pengambilan keputusan,
membuat prediksi, mengubah proses operasi dan sistem insentif
Controller vs Treasurer
CONTROLLER
TREASURER
Terutama
bertanggungjawab
untuk
akuntansi manajemen dan keuangan
Perencanaan/pengendalian, pelaporan
intern /ekstern, evaluasi/konsultasi,
pengamanan
aktiva,
penaksiran
ekonomis
garis lurus
Kriteria sebab akibat dalam memilih Cost Driver
1. ada hubungan fisik antara cost dan Cost Driver
2. kesepakatan kontrak
3. secara implisit dibuat secara logika dan pengetahuan atas operasierasi
Pendekatan Estimasi Biaya
1. Industrial Engineering Approach analisa hubungan input - output
2. Conference Method dari analisis dan pendapat berbagai bagian organisasi
3. Account Analysis Method untuk struktur biaya sederhana, dengan kalsif VC, FC dan
mixed cost
4. Quantitative Analysis of Cost Relationship metode formal untuk memenuhi faktor
biaya dengan data hubungan di masa lalu.
Langkah dalam est fungsi biaya
1. Pilih dependent variable (DV)
2. Identifikasi Cost Driver
3. Kumpulkan data DV dan Cost Driver time series data atau cross-sectional data
4. Plot data
5. Estimasi fungsi biaya: high low method, regresi (dengan teknik least square)
6. Evaluasi fungsi biaya
a. economic plausibility dapat diterim secara ekonomis
b. goodnes of fit (tingkat ketepatan) koef determinasi (yang dibanding actual cost)
c. slope of regression line signifikansi IV
d. spesification analysis atas asumsi estimasi.
LEARNING CURVE
suatu fungsi yang menunj bagaimana waktu kerja buruh per unit turun jika output
meningkat
1. Cumulative setiap kumulatif output ganda (double), waktu rata-rata kumulatif turun
menjadi L% sebelumnya
2. Incremental Unit / Time Learning Model setiap kumulatif ganda output, waktu
individual turun menjadi L% sebelumnya.
HIRARKI BIAYA dan Cost Driver
1. Output-level cost sumber daya yang dikorbankan dalam aktivitas yang dilaksanakan
untuk setiap unit produk/jasa
2. Batch-level cost sumber daya yang dikorbankan dalam aktivitas yang lebih dikaitkan
dengan sekelompok unit produk/jasa
3. b. penopang produk/jasa sumber daya yang dikorbankan dalam aktivitas pendukung
produk/jasa tertentu yang tidak dapat ditelusuri kepada kelompok atau unit individual
4. b. penopang fasilitas tidak dapat ditelusuri ke produk/jasa tertentu
Fungsi Biaya Non linier step cost function
Pengumpulan Data
1. Kriteria data banyak pengamatan, range luas
2. Masalah data :
a. periode waktu mengukur DV dan Cost Driver tidak match
b. FC dialokasikan seolah-olah VC
c. Data tidak tersedia untuk seluruh pengamatan atau tidak andal secara seragam
d. Nilai ekstrim pengamatan
e. Tidak terdpt hubungan homogen antara individual cost item dalam DV pool dan Cost
Driver
f. Hubungan cost dan Cost Driver tidak bersifat stationary
g. Inflasi yang mempengaruhi Cost Driver dan DV.
COST, VOLUME, PROFIT (CVP) RELATIONSHIP
Asumsi
1.
2.
3.
4.
Perbedaan
1. Fixed
manufacturing
cost
2. Production
volume
variance
3. Varians lain
4. Klasif VC dan FC
5. Perubahan
tingkat
sediaan
a. Production = sales
b. Production > sales
c. Production < sales
6. CVP relationship
VARIABLE COSTING
ABSORPTION COSTING
period cost
tidak ada
perlakuan sama
rutin dilakukan
Inventoriable cost
ada
perlakuan sama
tidak selalu
sama
lebih rendah
lebih tinggi
driver: tingkat sales
sama
lebih tinggi
lebih rendah
driver: tingkat sales dan
production
tidak unik, karena
ditentukan FC, UCM, tingkat
7. BEP
angka dihubungkan dengan organisasi yang bertanggung jawab untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu (bisa mengubah perilaku)
Jenis utama RC :
1. Cost center manajemen bertanggung jawab hanya untuk biaya
2. Revenue center manajemen bertanggung jawab hanya untuk pendapatan
3. Profit center manajemen bertanggung jawab untuk pendapatan dan biaya
4. Investement center manajemen bertanggung jawab hanya untuk biaya
RESPONSIBILITY and CONTROLLABILITY
Controllability derajat pengetahuan yang dimiliki manajemen terhadap biaya,
pendapatan, atau unsur lain yang dipersoalkan.
Controllable cost setiap biaya yang pada pokoknya menjadi subyek pengaruh dari
manajemen tertentu dari RC tertentu untuk rentang waktu tertentu.; RA mengeluarkan
semua biaya yang uncontrollable dari laporan prestasi manajemen atau memisahkan dari
conrollable cost
Dalam praktek, keterkendalian sulit ditandai:
1. hanya sedikit biaya yang sangat jelas di bawah pengaruh 1 manajer
2. Dengan rentang waktu yang cukup panjang, seluruh biaya dapat di bawah kendali
seseorang, tetapi kebanyakan laporan prestasi berfokus pada per tahun atau kurang
FLEXIBLE BUDGET, VARIANCES and MANAGEMENT CONTROL
Variance selisih antara hasil actual dan budgeted amount (=benchmark) yang menunj.
perbandingan. Benchmarking termasuk : Financial variables yang dilaporkan atau tidak
dalam sistem akuntansi, non-Financial variables.
Standard budgeted amounts, predetermined amount
STATICS BUDGETS and FLEXIBLE BUDGET
Static budget didasarkan pada suatu tingkat ouput dan tidak disesuaikan/diubah setelah
dibuat
Flexible
budget
dikembangkan
dengan
menyesuaikan
terhadap
actual
ouput/revenues/Cost Driver
memungkinkan manajemen menghitung variance yang lebih kaya daripada statics
budget.
VARIANCES
FB variances
= actual result FB amount
Sales-price variances
= (actual selling price budgeted selling price ) x actual
sold
Sales-volume variances
= FB amount SB amount
Price variance/ input-price variance / rate-variance
= (actual price budgeted price) x actual input
efficiencyiciency variance / quantity variance / usage variance
= (actual quantity budgeted quantity) x budgeted price
Budgeted standard time dibuat tanpa analisa yang seksama atas kondisi operasi dan
skill pegawai.
dikeluarkan.
VARIBLE-OH COST VARIANCES
Variable-OH efficiency variance
=
(actual unit of variance OH cost allocation base used to actual ouput units
achieved
budgeted units of variance. OH cost allocation base for actual ouput units
achieved) x budgeted variance- OH cost allocation rate
Variabel OH spending variance =
actual variance-OH cost per unit of cost allocation base budgeted varianceOH cost per unit of cost allocation base) x actual quantity of variance-OH cost
allocation base used for actual output unit achieved
Variable-OH spending variance dihit. spt Price varoance. Alasan menghit. variance-OH
spending variance :
1. Actual price dari unsur indiv. yang terdpt dalam OH variable berbeda dari budgeted
2. Pemakaian actual unsur indiv. dalam OH variabel berbeda dengan budgeted usage
FIXED-OH COST VARIANCES
Fixed OH spending variance =
actual variance-OH cost per unit of cost allocation base budgeted varianceOH cost per unit of cost allocation base) x actual quantity of variance-OH cost
allocation base used for actual output unit achieved
Production Volume Variance =
Budgeted Fixed OH (Fixed-OH allocated using budgeted input allowed for
actual output units achieved Budgeted fixed-OH rate)
Production-Volume Variance timbul karena output actual berbeda dengan output yang
dipakai sebagai denominator untuk menghit. budgeted fixed-OH. Rate ini dihitung karena
kalkulasi HPP dan beberp kontrak perlu fixed-OH costs untuk dinyatakan dalam basis unitoutput. Variance ini bukan merupakan ukuran yang baik untuk operasiportunity cost
kapasitas yang tidak terpakai karena :
1. Denominator output bisa kurang dari tk output kapasitas pabrik
2. Economic cost karena tidak memakai kap sepenuhnya hrs mencerminkan faktor pendpt
dan biaya.
Tk output dari variance-OH hy mencerminkan faktor biaya. Faktor pendpt sehrsnya juga
dimasukkan dengan terlebih dulu menganalisis apakah HJ secara aktual dapat
diterapkan pada unit produksi tamb. jika idle capacity dimanfaatkan.
INTEGRATED ANALYSIS OF OH COST VARIANCES
a. 4-Variance Analysis
Variable manuf. OH
Fixed mnuf.OH
b. 3-Variance Analysis
Total Manuf. OH
c. 2-Variance Analysis
Total Manuf. OH
d. 1-Variance Analysis
Total OH variance
A
A
A
A
FB Variance
Production-Vol. Var.
A
A
Production-Vol. Var.
A
Dlm periode akt., actual variance-OH dan actual fixed-OH diakumulasikan dalam controlling
account terpisah
Pd saat tiap unit diproduksi, budgeted variance n fixed-OH rates digunakan untuk mencatat
juml dalam tiap perkiraan OH yang dialokasikan
Jurnal untuk Var Manuf. OH :
1. Mencatat actual Var-OH
Var Manuf. OH Control
A/P control dan other accounts
2. Mencatat alokasi Var-manuf. OH cost (standard/budgeted)
WIP Control
Var Manuf. OH Allocated
3. Memisahkan variance untuk periode akt. ybs
Var Manuf. OH Allocated
Var Manuf. OH Ef. Variance
Var Manuf. OH Control
Var Manuf. OH Spending Varaince
Jurnal untuk Fixed Manuf.OH
1. Mencatat actual Fixed OH
Fixed Manuf. OH Control
WIP, Accum. Depr etc
2. Mencatat alokasi Var-manuf. OH cost (standard/budgeted)
WIP Control
Fixed Manuf. OH Allocated
3. Memisahkan variance untuk periode akt. ybs
Fixed Manuf. OH Allocated
Fixed Manuf. OH Spending Variance
Fixed Manuf. OH Production Volume Variance
Fixed Manuf. OH Control
OH Variances dan End of Period Adjustments
1. Adjusted allocation rate approach
setiap job records sepjg th disesuaikan dengan tarif aktual, kmd dihit. kembali jml
WIP, FG, COGS, untuk periode ybs
Keuntungan : -. Indiv. job records disajikan kembali secara akurat
-. Jml ending invent, dan COGS secara akurat mencerminkan varianceOH yang terjadi
2. Proration approach jika adjusted allocation rate approach dianggap tidak costefficiencyective
Proration berdasar jml OH yang dialokasikan (seblm proration) dalam ending invent
dan COGS
Proration berdasar total ending balance (seblm proration) invent dan COBS
segera menghapuskan COGS
FIN and NONFIN PERFORMANCE MEASURES
Fin dan non-fin measures digunakan dalam menilai performance.
C/ dalam perenc. dan pengend. OH costs :
1. indirect materials usage (yard) per machine hour dibandingkan dengan budgeted
indirect materials usage (yard) per machine hour
2. Actual energy usage per machine hour dibdgkan dengan budgeted energy usage per
machine hour
3. Actual machining time per job dibdgkan dengan budgeted machining time per job
ACTUAL, NORMAL, EXTENDED-NORMAL, and STANDARD COSTING
Standard costing metode kalkulasi biaya yang menelusuri biaya lgs kepada obyek biaya
dengan menggunakan tarif standar x input standard allowed untuk ouput actual achieved
dan mengalokasikan indirect cost dengan basis indirect cost rate x standards input allowed
untuk actual outputs achieved.
Direct Costs
OH (indirect)
costs
Actual costing
Normal
Costing
Actual direct
price/rate
x
actual
quantity
of
direct
cost
input
Actual direct
price/rate
x
actual
quantity
of
direct
cost
input
actual indirect
rate x actual
quantity
of
cost allocation
base
budgeted
indirect rate x
actual
quantity
of
cost allocation
base
ExtendedNormal
Costing
Budgeted
direct
price/rate
x
actual
quantity
of
direct
cost
input
budgeted
indirect rate x
actual
quantity
of
cost allocation
base
Standard
Costing
Standard
direct
price/rate
x
Standard
inputs allowed
for
actual
outputs
achieved
standard
indirect rate x
Standard
inputs allowed
for
actual
outputs
achieved
10
11
12
lebih kompleks karena hrs dipilih urutan alokasi biasanya dari persentase tertinggi
atau $ terbesar.
3. Reciprocal Allocation Method
Mengalokasikan biaya secara. eksplisit memasukkan reciprocal service
Langkah :
a. Nyatakan supp dept cost dan hubungan. resiprokal dalam persamaan linear
(complete reciprocated costs)
Persamaan = Biaya aktual supp. dept +
sebag. biaya supp.dept lain yang
menyediakan jasa kepdnya
merupakan artificial cost yang selalu lebih besar drpd actual cost
b. Pecahkan sist. dari persamaan linear dengan substitusi (untuk 2 supp dept) dan
program komputer (jika >2)
c. Alokasikan complete reciprocated costs setiap supp dept kepada. semua dept.dengan
dasar usage properasiortion (total unit jasa yang disediakan kepada semua dept)
Hambatan: (1) sulit dipahami dan (2) angkanya sedikit berbeda dengan metode lain
ALLOCATING COMMON COST
Common Cost biaya mengoperasierasikan kas, operasi, area kegiatan / obyek biaya
sejenis yang dibagi 2 atau lebih pemakai.
Metode alokasi :
1. Stand-alone Cost Allocation Method menghasilkan common cost dengan dasar %-ase
pemakai atas Tot. biaya sendiri individual. alasan keadilan/kewajaran masing2 pemakai
2. Incremental Cost Allocation Method 1 user dipandang sebagai pihak utama dan pihak
lain sebagai user tamb.
If FC tidak berubah tidak ada alokasi untuk user tamb.
If lebih dari 2 pemakai fasilitas bersama maka pemakai diperingkatkan untuk alokasi
common cost
JOINT PRODUCTS and BY PRODUCTS
ISTILAH
Joint Cost (JC) biaya dari 1 proses yang menghasilkan banyak produk secara simultan
Spit off point titik waktu dalam proses saat produk menjadi dapat diidentif. secara
terpisah.
Separable cost biaya yang dicurahkan di dalam split off point yang dapat dibagikan pada
produk indiv.
Joint Product mpy nilai penjualan yang relatif tinggi dan tidak dapat diidentif. secara
terpisah sebagai produk individual s.d. split of point
Main Product proses tunggal menghasilkan 1 produk dengan nilai penjualan relatif
tinggi
By product mpy nilai penjualan yang rendah dibdgkan main product atau joint product
Scrap nilai penjualan terkecil (nihil)
WHY ALOCATE JOINT COSTS
1. Inventory costing dan penghitungan COGS untuk L/K eksternal dan pelap. kepada
instansi perpajakan.
2. Inventory costing dan penghitungan COGS untuk L/K internal untuk analisa profit divisi
saar menentukan kompensaasi untuk manajemen divisi.
3. Penggantian biaya kembali berdasarkan kontrak hanya sebag dari produk/jasa usaha
dijual atau dikirimkan kepada 1 konsumen.
4. Customer profitability analysis indiv. cust. membeli berbagai variasi kombinasi JP atau
BP sebaik produk perush lainnya.
5. Penghitungan penyelesaian asuransi kalau klain kerusakan dibuat o/ bisnis dengan
Joint/main/By product didasarkan pada informasi. biaya.
6. Regulasi tarif saat 1 atau lebih produk atau jasa yang diproduksi bersama menjadi
13
14
15
Kinerja diukur berdasar level aset fisik dan keuangan yang digunakan pada center
itu
16
17
Min TP
= (additional incremental atau
( operasiportunity cost per unit
incurred up to the point of transfer)
outlay
per
unit
cost
kontribusi
yang hrs dipertimb adalah : pajak internal, tarif dan bea cukai untuk impor produk,
pengaruh pembatasan neg ttg penghasilan atau dividen kepada pihak luar negri
Faktor yang hrs dipertimb dalam keputusan TP domestik :
a. evaluasi kinerja
b. motivasi manajemen
c. penekanan pada penetapan harga dan produk
d. pengenalan pasar eksternal
Faktor yang hrs dipertimb dalam keputusan TP internasional :
a. laba perush keseluruhan
b. perbedaan tarif pajak penghasilan dan pajak lainnya antar berbagai negara
c. batasan pengiriman pendapatan dan dividen
d. posisi kompetitif anak perush dalam pasar masing-masing
KUANTITAS ORDER EKONOMIS (EOQ)
berapa jumlah barang yang dipesan yang paling ekonomonis.
Keterbatasan :
1. Asumsi permint. konstan, kenyt. bervariasi secara. substansial
2. Asumsi item cost konstan, tetapi sering ada pot. untuk pembelian besar
3. Asumsi semua bahan. dalam partai sekali diterima, kenyt. ada yang ditempatkan
kontinyu pada persediaan
4. Asumsi produk tunggal, tetapi kdg. satuan beragam dibeli dan dikirim dalam waktu yang
sama
5. Asumsi Setup cost tetap, tetapi sering dapat dikurangi
Kebaikan :
1. minimal asumsi tepat beralasan
2. Kurva TC agak mendatar di da. minimum sehingga EOQ dapat diselaraskan dengan
realita tanpa mempengaruhi banyak biaya
3. memberikan wawasan ke dalam perilaku ek. dan sediaan
sediaan meningk. hanya dengan akar pangkat 2 penjualan so tidak ekonomis
memperthnkan rasio perputaran yang konstan selama penjualan meningk., perputaran
yang lebih tinggi sgt diinginkan
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN (MRP)
digerakkan o/ jadwal induk yang menent. barang akhir atau output fungsi prod.dan
permint. WIP dan R/M
Unsur penting MRP :
18
6. Ukuran satuan
mendukung JI (fokus ke
7. Pola permintaan
dalam)
8. Tipe sediaan
diskrit
tidak
menentu
tetapi
dapat diprediksi
WIP dan R/M
ORDER-PONT
bebas
penambahan ulang
material ditambah jika
persediaan menipis
berdasarkan permint. lalu
ABC
memenuhi
kebutuhan.
konsumen tingk. pelyn.
konsumen tinggi pada.
biaya operasi. rendah
(fokus luar)
EOQ
acak
FG dan suku cadang
ELEMEN-ELEMEN MRP
1. Penjadualan Induk (Master Scheduling)
2. Bill of Materials (BOM) daftar tersusun dari semua bahan /brg untuk membuat brg
rakitan, sub-rakitan, bag yang akan dibuat atau akan dibeli.
3. Inventory Records
4. Capacity Planning untuk memeriksa kelayakan
5. Purchasing dengan MRP, fungsinya diperluas karena :
6. Shoperasi-floor Control (pengendalian Pengelola-bengkel)
JUST-IN-TIME (JIT)
JIT pendekatan yang berush. menghilangkan semua sumber pemborosan, sesuatu yang
tidak menab. nilai di dalam. kegiatan. produksi dengan menyuguhkan suku cadang tepat
pada tempat dan waktu yang tepat.
FILOSOFI
1. menghilangkan pemborosan
2. memanf. sepenuhnya kemamp. pekerja yang dibebani tanggung jawab untuk
menghasilkan suku cad. bermutu tepat pada wktnya untuk mendukung proses produksi
berikutnya.
3. Pekerja mpy tanggung jawab untuk memperbaiki proses prod itu sendiri
Tuj. JIT : memperbaiki laba dan ROI mell. pengurangan biaya, penurunan sediaan, dan
perbaikan mutu.
UNSUR SISTEM JIT
1. Jadual Induk (JI)
2. Sistem Kanban metode otorisasi produksi dan pergerakan bahan dalam sist. JIT. (=)
merupakan suatu tanda (kartu, sinyal,plakat dll) untuk mengend. pengurutan kerja
mell. proses berurut.
Tuj.
: menandai kebutuhan. akan lebih byk suku cad. untuk menjamin suku cad
suku cad tersebut diproduksi pada wktnya guna mendukung pabrikasi atau perakitan
berikutnya dengan menarik semua suku cad. dari lini perakitan akhir.
19
Jml. kontainer yang dibut. merupakan fungsi tingkat. permint., ukuran kontainer, dan
waktu sirkulasi sebuah kontainer
Sediaan dapat diturunkan atau dinaikkan atau jml kontainer yang digunakan
3. Mengurangi waktu persiapan sebyk mungkin sist. prod. lebih luwes terhadap perub
dalam JI
a. pemisahan persiapan eksternal ( mesin sdg berjalan) dan internal (tindakan meminta
mesin dihentikan)
b. sebanyak mungkin persiapan dikonversi dari internal ke eksternal
4. Pekerja yang multifungsi dan koord. dan kerja sama tim melalui pelatihan-silang
5. Tata letak sediaan ada di tempat kerja sehingga sudah tersedia untuk proses
berikutnya.
6. Mutu mutlak karena mutu yang jelek menimb. pemborosan dan dapat menyebabkan
prod. berhenti
7. Pemasok pengiriman lebih sering dan lgs ke lini produksi.
Manfaat JIT :
1. meningk. pendapatan dengan meningk. mutu
2. tenggang waktu makin singkat dan ketaatan yang lebih terhd jadual
3. pengurangan biaya: mengurangi brg sisa dan pengerjaan ulang, tenaga kerja, dan
overhead
4. invest. berkurang dengan berkurangnya sediaan dan produktivitas pabrik dan peralatan
yang lebih besar
PERBDG. dengan SIST. MRP
Uraian
JIT
MRP
1. Sediaan
kewajiban,
harus
diupayakan dibuang
2. Ukuran partai
3. Persiapan
4. Antrian
5. Pemasok
6. Mutu
7. Pemeliharaan
mesin/alat
8. Waktu tenggang
9. Pekerja
diusahakan
agar
tidak
menjadi terlalu berarti
berusaha dihilangkan
dipandang
sebagai
partner,bagian
dari tim
tidak ada cacat
konstan dan efektif
sesingkat mungkin
manajemen
yang
berdasarkan konsensus
MEASURING QUALITY
ZERO DEFECT Tujuan : menyediakan target tetapi tetap tidak mengabaikan defect dan
tetap berusaha utk mencapai target itu
NONFINANCIAL MEASURES OF PERFORMANCE
1. Vendor Performance
20
21
22
COST DRIVER
Faktor untuk menentukan:
1. diversitas/ragam produk
2. biaya relatif aktivitas
3. diversitas/ ragam volume
Faktor untuk memilih:
1. kemudahan mempero/ data
2. korelasi Cost Driver dengan konsumsi aktivitas
3. pengaruh terhadap perilaku personil
KONSEP ABC
Analisis Aktivitas Analisis Cost Driver Alokasi Dua Tahap Pengendalian Operasi
Evaluasi Kinerja
23