Anda di halaman 1dari 95

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PKL


(PRAKTEK KERJA LAPANGAN) DAN
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Industri / Perusahaan dan
struktur organisasi
1. Organisasi
dan
Manajemen
Industri/Perusahaan
a. Gambaran umum
Konsultan perencana merupakan suatu pihak
yang dipercaya oleh owner/pemilik proyek untuk
melaksanakan proses desain. Perencana dapat
menuangkan ide atau gagasan dari owner ke
dalam gambar kerja serta perhitungan ataupun
perkiraan yang terjadi pada tahap desain.
Konsultan memberikan
pengetahuan
dan
ketrampilan
khusus
untuk
melengkapi
pengetahuan dan ketrampilan arsitek. Arsitek
harus dapat mengkoordinasi dan mengawasi
semua aspek proses perancangan. Hampir semua
konsultan memakai jasa rekayasa structural,
mekanikal, elektrikal, sanitasi, dan sipil.Konsultan
juga memakai jasa jasa tertentu sesuai dengan
kegiatan proyek tersebut.
Konsultan perencana bertugas sejak tahap
persiapan proyek dan perencanaan sampai masa
penyerahan pertama pekerjaan oleh kontraktor
adalah :
1) Membantu
mengelola
proyek
untuk
melaksanakan pengadaan dokumen pelelangan
dan dokumen pelaksanaan atau konstruksi.

51
2) Memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu
pelelangan.
3) Memberikan penjelasan pekerjaan terhadap
persoalan perencanaan yang timbul selama
tahap konstruksi.
4) Melakukan pengawasan untuk proyek.
Lingkup tugas konsultan perencana juga
berwenang membuat uraian pekerjaan dan
syarat syaratnya serta mebuat analisa dan RAB
untuk proyek yang direncanakannya , sebagai
berikut :
a) Pekerjaan pokok adalah perencanaan seperti
pembuatan sketsa gagasan, pra rancangan
untuk
mendapatkan
izin
membangun,
rancangan pelaksanaan, gambar detail, uraian
dan syarat - syarat pekerjaan serta Rencana
Anggaran Biaya.
b) Pekerjaan
pelengkap
yaitu
pekerjaan
penunjang desain seperti pembuatan maket
dan lain lain.
c) Pekerjaan khusus yaitu perencanaan yang
membutuhkan keahlian khusus diluar ilmu
arsitektur seperti perhitungan konstruksi,
mekanikal dan elektrikal serta lainnya. Untuk
keadaan ini, maka konsultan perencana terdiri
dari bidang bidang perencanaan sruktur dan
ME yang tercakup didalamnya. Hal ini
dimaksudkan unyuk memudahkan koordinasi
dan kerjasama antara para ahli dari berbagai
disiplin ilmu, sekiranya ada pekerjaan khusus
sebagaimana diimaksudkan di atas.
b. Profil Konsultan Perencana
Berusaha adalah aktivitas tanpa batas, ruang,
waktu dan tempat yang syarat dengan

52
persaingan
yang
sangat
meningkat.
Eksistensinya
sangat
di
pengaruhi
oleh
manajemen dan tangguhnya sumber daya
manusia yang di sertai dengan penguasaan
perkembangan teknologi.Bermula dari Jasa
Pelayanan Konsultan Teknik dengan dukungan
Sumber daya Manusia yang tanggap terhadap
pembangunan PT. ARIA JASA REKSATAMA
memasuki era persaingan baru. Teknologi yang
semakin berkembang pesat menuntut jawaban
pasti terhadap para pengambil keputusan
khususnya bidang Jasa Konsultan Konstruksi.
PT. ARIA JASA REKSATAMA adalahsebuah
perusahaan Jasa Konsultan Nasional berpusat di
Surabaya, yang memberi pelayanan bidang jasa
Keteknikan dan Mamajemen dimana didalamnya
sangat berperan aktif para tenaga ahli yang
sangat berpengalaman di bidangnya.
Atas pertimbangan di atas untuk memberikan
pelayanan jasa yang lebih baik pada tanggal 21
Desember 1982 di Surabaya didirikan PT. ARIA
JASA REKSATAMA yang dinyatakan dalam akte
Notaris R Hadiwibowo, Notaris Surabaya dengan
No. Akte 117, Akte perubahan No. Akte : 8
Tanggal 18 Januari 2006.
Dengan mengandalkan kemampuan Sumber
Daya Manusia yang memiliki dedikasi tinggi
terhadap
pembangunan
PT.
ARIA
JASA
REKSATAMA tumbuh menjadi perusahan Jasa
Konsultan yang telah memperoleh kepercayaan
dan keyakinan dari pengguna jasa baik
pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Sumber daya manusia yang berkualitas
adalah aset utama dengan di dukung teknologi

53
modern sebagai sarana di sertai manajemen
yang handala sebagai pengendali dengan
berpegang prinsip keseimbangan inovasi dan
kreasi maka PT. ARIA JASA REKSATAMA siap
menghasilkan produk dan pelayanan jasa yang
berkualitas dengan harapan kepuasan para
pelanggan.
Pertumbuhan PT. ARIA JASA REKSATAMA sejak
berdiri hingga kini merupakan prestasi nyata dari
seluruh karyawan. Dengan berbekal semangat
kerja yang tinggi maka seluruh karyawan PT.
ARIA JASA REKSATAMA senantiasa bekerja keras
dan berprestasi untuk kepentingan perusahaan,
bangsa dan negara dalam mensukseskan
pembangunan. Sebagai dasar dan komitmen
untuk maju PT. ARIA JASA REKSATAMA memiliki
konsep pengembangan Sumber daya manusia
yaitu dengan cara meningkatkan keahlian dan
pengalaman, ini budaya perusahaan untuk maju
di tunjang penguasaan Teknologi Informasi
melalui internet ataupun dari media lain di
harapkan dapat memicu kualitas Sumber Daya
Manusia lebih kompetitif dan meningkatkan daya
saing. Untuk menjada Sumber daya Manusia
secara terus menerus dilakukan pengembangan
dengan cara mengikutsertakan pendidikan dan
latihan,
seminar-seminar
secara
berkesinambungan yang di laksanakan oleh
lembaga terkait.
Dalam menjalankan usaha PT. ARIA JASA
REKSATAMA disusun organisasi dengan beberapa
Direksi dibantu oleh staff dan koordinator proyek
yang mengkoordinir langsung personil yang

54
terlibat
dalam
berbagai
proyek
bertanggung jawab kepada Direksi.

serta

c. Latar Belakang Proyek


Keberhasilan
pembangunan
yang
dilaksanakan Pemerintah R.I. selama ini
telah berhasil meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Konsekuensi atas keberhasilan
tersebut, salah satunya adalah tuntutan
terhadap
pelayanan
jasa
transportasi,
khususnya terhadap kinerja prasarana jalan
yang semakin meningkat, baik dari segi
kapasitas
dan
kualitasnya
maupun
penambahan jaringan jalan baru. Penyediaan
infrastruktur oleh Pemerintah diharapkan akan
mendukung kegiatan masyarakat, umumnya
pada bidang produksi, ekonomi, dan sosial yang
merupakan faktor penting pembangunan saat
ini, sehingga potensi setiap Provinsi baik
ditingkat yang lebih rendah (kabupaten/kota)
atau yang lebih tinggi, dapat lebih di
kembangkan
dengan
terbukanya
atau
tertingkatkannya
akses
transporasi,
dari
keterisolasian dan dapat meningkatkan arus
keluar
masuk
barang,
serta
tersedianya
prasarana perdesaan / perkotaan yang secara
otomatis
meningkatkan
produksi
dan
produktifitas masyarakat perdesaan / perkotaan
serta memperkuat komoditi ekonomi perdesaan
yang potensial untuk berkembang, yang pada

55
gilirannya nanti akan memberi kesejahteraan
masyarakat di perdesaan / perkotaan.
Meningkatnya mobilitas penduduk sejalan
dengan
pertumbuhan
dan
perkembangan
wilayah permukiman dan industri di daerah
perkotaan menyebabkan semakin meningkatnya
kebutuhan
akan
penyediaan
sarana
dan
prasarana
transportasi
yang
mencukupi.
Pertumbuhan kebutuhan dan sarana transportasi
perkotaan menyebabkan perlu dilakukannya
progam penanganan jaringan jalan perkotaan
yang terencana secara efektif dan efisien serta
berkesinambungan sehingga dengan tersedianya
sarana
dan
prasarana
yang
memadai,
pembangunan
prasarana
transportasi
dan
infrastruktur, terutama sarana dan prasarana
transportasi dalam rangka pembinaan jaringan
transportasi dalam suatu wilayah tersebut guna
mengantisipasi
masalah
serta
untuk
memperlancar aktivitas sosial ekonomi serta
pengembangan penataan lalu lintas antar kota
pada khususnya dan lalu lintas antar daerah
pada umumnya.
Progam penanganan jaringan jalan pada kotakota di seluruh wilayah Indonesia baik itu berupa
pemeliharaan,
peningkatan,
maupun
pembangunan membutuhkan suatu perencanaan
yang terukur dan sesuai dengan standar- standar
teknis perencanaan agar nantinya dapat
dilaksanakan konstruksi yang tepat mutu dan
tepat waktu, dengan arti kata menghasilkan
pekerjaan
yang
berkualitas
yang
dapat
memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna jalan dalan berlalu lintas.

56
Adapun Peranan Perencanaan Teknis Jalan
dan Jembatan Jawa Timur Paket 1 ini, dapat
dikategorikan / disampaikan sebagai berikut :
1) Merupakan bagian prasarana transportasi
yang mempunyai peran penting dalam bidang
ekonomi,sosialbudaya,
lingkungan
hidup,politik, pertahanan dan keamanan,
serta dipergunakan sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat.
2) Sebagai prasarana distribusi barang dan jasa
yang merupakan urat nadi kehidupan
masyarakat bangsa dan Negara.
3) Merupakan satu kesatuan system jaringan
jalan yang menghubungkan dan mengikat
seluruh wilayah Kabupaten Sampang.
4) Diarahkan untuk mewujudkan perikehidupan
rakyat yang serasi dengan tingkat kemajuan
yang sama, merata, dan seimbang serta.
5) Mempercepat dan memacu pengembangan
wilayah yang akan dilalui oleh jalan tersebut,
sehingga
diharapkan
dapat
lebih
meningkatkan perkembangan ekonomi dan
potensi yang ada diwilayah tersebut dan
sekitarnya.
d. Speseifiksai Proyek
Data umum Proyek Pembangunan Jalan
Sampang - Pamekasan yaitu sebagai berikut:
Nama Pekerjaan
: Perencanaan
Teknis
Jalandan Jembatan Jawa
Timur Paket 1
Jenis Proyek
: Jalan Lokasi Proyek
:
Jl.
Sampang
Pamekasan

57
Pengguna Jasa

Penyedia Jasa
Alamat

Telpon/Fax.
No. Kontrak
No. SPMK

Tanggal Kontrak
Tanggal SPMK

: Pejabat
Pembuat
Komitmen Satuan Kerja
Non
Vertikal
Tertentu
Perencanaan
dan
Pengawasan
Jalan
Nasional Propinsi Jawa
Timur.
: Konsultan PT. Aria Jasa
Reksatama
: Jalan Gayung Kebonsari
Ruko Graha Indah Wisesa
44B / No.7, Surabaya
: (031) 8295659
Fax.
(031)8299404
: 01/SP/P2JN-JTM/II/2014
Tanggal 07 Pebruari 2014
: 01/SPMK/P2JNJTM/II/2014 Tanggal 07
Pebruari 2014
: 07 Pebruari 2014
: SPMK
Tanggal
07
Pebruari 2014
: 4,00 (Empat) bulan atau
(
Seratus
Dua
kalender
: 07 Februari 2014
: 07 Juni 2014

Waktu Rencana
120
Puluh ) hari
Awal Kegiatan
Akhir Kegiatan
e. Lokasi Proyek
Lokasi Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan
dan Jembatan Jawa Timur Paket 1 seluruhnya
terdapat pada pulau Madura, pada ruas jalan
yang menghubungkan Kabupaten Sampang
Kabupaten
Pamekasan
dan
Kabupaten
Pamekasan Kabupaten Sumenep. Yaitu terletak
padam STA atau KM :

58
1) STA. 84 + 000 KM Kamal s/d STA. 91 +
KM Kamal
= 7,60 km
2) STA. 120 + 000 KM Kamal s/d STA. 122 +
KM Kamal
= 2,50 km
3) STA. 126 + 200 KM Kamal s/d STA. 128 +
KM Kamal
= 1,80 km
4) STA. 138 + 900 KM Kamal s/d STA. 147 +
KM Kamal
5) Total Perencanaan sepanjang 20,00 km
f.

600

500

000

000

Struktur Organisasi
Dalam menjalankan usaha PT. ARIA JASA
REKSATAMA disusun organisasi dengan beberapa
Direksi dibantu oleh staff dan koordinator proyek
yang mengkoordinir langsung personil yang
terlibat
dalam
berbagai
proyek
serta
bertanggung jawab kepada Direksi.
Susunan Direksi
sebagai berikut :

PT.

ARIA

JASA

REKSATAMA

Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
:Moh Syihabbudin, SE
Komisaris
:Nur Hidayati, SE
Komisaris
:Harun Al Rasyid, ST
Dewan Direksi :
Direktur Utama
Direktur

:Ir.M. Matorurrozaq, M.MT


:A. Futuhal Arifin, ST

59

S T R U K T U R O R G A N IS A S I
P T . A R IA J A S A R E K S A T A M A

Gambar Struktur Organisasi Perusahaan


ARIA JASA REKSATAMAada di bawah ini :

PT.

60

Ganbar 3.1 Struktur Organisasi


g. Manajaemen Industri / Proyek
Menurut H. Kerzner (1982) yang melihat
majemen
proyek
dari
wawsan
manajem
berdasarkan fungsi dan bila digabungkan dengan
pendekatan
sistem,
maka
manajemnn
proyekadalahmerencanakan,mengorganisir,memi
mpin,mengendalikan sumber daya perusahaan
untuk mencapai sasaran jangka pendek yang
telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek
menggunakan pendekatan sistem dan hirarki
(arus kegiatan) vertikal maupun horosontal.
Manajemen proyek tidak bermaksud meniadakan
arus kegiatan vertikal atau mengadakan
perubahan total terhadap manajemen klasik,
tetapi
ingin
mamasukkan
(incorporated)
pendekatan, teknik serta metode yang spesifik
untuk menanggapi tuntutan dan tantangan yang
dihadapi berupa kegiatan proyek yang juga
bersifat spesifik.
1) Perencanaan
Perencanaan
berdasarkan
teori
berarti
pemilihan, pemikiran secara mendalam dan
penetapan sasaran. Tujuan dari perencanaan
adalah mencari adanya keseimbangan di masa
mendatang dan membuat rencana rencana
untuk dimanfaatkan.

61
Perencanaan suatu proyek diawali dengan
studi
kelayakan
(flexibility
study).
Studi
kelayakan ini pada intinya yaitu argumentasi
untuk melaksanakan pembangunan tersebut.

2) Pengaturan dan Penyediaan Staf


Dalam manajemen proyek, pengaturan atau
peng-organisasian
mancakup
tentang
mengatur dan menyediakan tenaga kerja
serta ketetapan penentuan dan pengaturan
pembagian tugas antara orang dan kelompok
orang, dapat juga diartikan dengan hubungan
timbal balik yang berimbang antara atasan
dan bawahan.
3) Pengontrolan(Controlling)
Pengonrtolan
dilakukan
dalam
proyek
bertujuan untuk mengontrol pekerjaan yang
dilakukan dalam proyek, apakah pekerjaan
dalam proyek sesuai dengan jalur yang
direncnakan ataukah ada penyimpangan dari
rencana.
Pada prinsipnya ada 4 langkah yang perlu
ditempuh dalam melakukan fungsi kontrol :
a) Adanya prestasi standart sebagai tolak
ukurnya
b) Mengukur hasil prestasi kerja
c) Membandingkan dan mengevaluasi hasil
prestasi aktual standart prestasi yang
diharapkan.
d) Melakukan tindakan koreksi bilamana
standart prestasi tidak tercapai.

62
4)

Pihak

pihak
yang
Terkait dengan Proyek
a) Pemilik Proyek
Adalah nama atau istilah dari Amerika
Utara, yang artinya pemilik suatu proyek
dan yang mendanai suatu proyek tersebut.
Owner ini dapat perorangan atau lembaga
swasta maupun pemerintah.Pemilik proyek
atau pemberi tugas atau pengguna jasa
adalah orang/badan yang memiliki proyek
dan memberikan pekerjaan atau menyuruh
memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan membayar biaya
pekerjaan tersebut.
Hak dan Kewajiban Pengguna Jasa/Pemilik
Proyek :
(1) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan
kontraktor)
(2) Meminta
Laporan
secara
periodik
mengenai pelaksnaaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh penyedia jasa
(3) Menyediakan
fasilitas
baik
berupa
sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh
pihak
penyedia
jasa
untuk
kelancaran pekerjaan
(4) Menyediakan lahan untuk pelaksanaan
pekerjaan
(5) Menyediakan
dana
dan
kemudian
membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan sebuah bangunan
(6) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan
pekerjaan yang direncanakan dengan

63
jalan menempatkan atau menunjuk
suatu badan atau orang untuk bertindak
atas nama pemilik
(7) Mengesahkan
perubahan
dalam
pekerjaan (bila terjadi).
(8) Menerima dan mengesahkan pekerjaan
yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah
sesuai dengan apa yang dikendaki.
Wewenang Pemilik Proyek atau Owner :
(1) Memberitahukan hasil
secara tertulis
kepada masing-masing kontraktor.
(2) Dapat mengambil alih pekerjaan secara
sepihak dengan cara memberitahu
secara tertulis kepada kontraktor jika
terjadi hal-hal diluar kontrak yang
ditetapkan.
(3) Membuat surat perintah kerja ( SPK )
(4) Menyetujui atau menolak perubahan
pekerjaan yang telah direncanakan.
(5) Meminta pertanggungjawaban kepada
para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
(6) Memutuskan hubungan kerja dengan
pihak pelaksana proyek yang tidak dapat
melaksanakan
pekerjaanya
sesuai
dengan isi surat perjanjian kontrak.
b) Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang
ditunjuk
oleh
pemberitugas
untuk
melaksanakan
pekerjaan
perencanaan,
perencana dapat berupa perorangan atau
badan usaha swasta.

64
Dalam menerjemahkan ide pemilik ke
dalam bentuk konsep yang lebih nyata
tidak semudah yang dibayangkan, karena
pada umunya pemilik tidak mempunyai
keahlian dalam bidang proyek konstruksi.
Untuk itu dibutuhkan lembaga tersendiri
yang dikenal dengan istilah konsultan
perencanan Lingkup pekerjaan konsultan
perencana dalam bidang perancangan
sangat
ditentukan
bagaimana
ikatan
kerjanya dengan pemilik proyek dalam
bentuk arahan penugasan yang tentunya
berdasarkan
bidang
konsultasi
yang
dikuasai.
Berbagai bidang konsultasi yang biasanya
disediakan oleh konsultan perencana
meliputi penyiapan paket kerja, survei,
studi penelitian, dll.Menurut Hasan Dani
dan Mas Suryanto (2007) Dalam proyek
konstruksi
tugas
dan
kegiatan
dari
konsultan perencana antara lain :
(1) Kegiatan pada tahap persiapan, yang
meliputi
pengumpulan
data
dan
informasi
lapangan,
membuat
penafsiran secara garis besar terhadap
arahan
penugasan,
melakukan
konsultasi dengan pemerintah daerah
setempat mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan rencana proyek,
perizinan.
(2) Menyusun pra rancangan yang meliputi
membuat rancangan tapak,perkiraan
biaya
dan
mebgurus
untuk

65

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

mendapatkan izin pendahuluan, izin


prinsip
atau
advice
planing
dari
pemerintah daerah setempat
Menyusun pengembangan rancangan
pelaksanaan, yang meliputi pembuatan
rancangan arsitektur beserta uraian dan
visualisasi dua / tiga dimensi bila
diperlukan,
membuat
rancangan
struktur dan utilitas beserta analisis
perhitungan
Menyusun
rancangan
detail
yang
meliputi pembuatan gambar gambar
detail rencana kerja dan syarat syarat
rincian volume pekerjaan, rencana
anggaran biayadan menyusun dokumen
perencanaan
Mempersiapkan paket lelang, yang
meliputi memmbantu pemilik proyek
dalam menyusun dokumen pelelangan
dan membantu panitia pelelangan
dalam menyusun program pelelangan
Dalam kegiatan pelelangan membantu
panitia
pelelangan
memberikan
penjelasan termasuk menyusun berita
acara penjelasan pekerjaan,membantu
dalam evaluasi penawaran, menyusun
ulang
dokumen
pelelangan
dan
melaksanakan tugas tugas yang sama
jika pelelangan harus di ulang
Melaksanakan
pengawasan
berkala,
meliputi pengamatan terhadap proses
konstruksi secara berkala, melakukan
penyesuaian
gambar
dan
teknik
pelaksanaan konstruksi, memberikan
penjelasan atas permasalahan yang

66
timbul selama konstruksi, memberikan
rekomendasi
penggunaan
material,
menyusun laporan akhir perencanaan.
(8) Menyusun konsep petunjuk pemakaian
dan pemeliharaan hasil proyek, buku
manual
operasi
peralatan
dan
perlengkapan fasilitas dengan segala
perubahan perubahan yang telah
dilakukan selama konstruksi dan sesuai
dengan as built drawing.

c) Konsultan Pengawas
Biasanya
konsultan
pengawas
digunakan
apabila perancangan dilakukan oleh satu
konsultan
perencana
dan
pelaksanaan
konstruksi fisik dilakukan oleh satu kontraktor.
Konsultan
pengawas
berfungsi
untuk
membantu pemilik proyek melaksanakan
pengawasan pada tahap konstruksi fisik.
Konsultan pengawas dapat dirangkap dengan
konsultan
perencana
dan
pemilihannya
didasarkan ketentuan yang telah ditetapkan.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas :
(1) Menyelenggarakan
administrasi
umum
mengenai pelaksanaan kontrak kerja.
(2) Melaksanakan pengawasan secara rutin
dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
(3) Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan
proyek

67
(4) Konsultan pengawas memberikan saran atau
pertimbangan
kepada
pemilik
proyek
maupun
kontraktor
dalam
proyek
pelaksanaan pekerjaan.
(5) Memperingatkan
atau
menegur
pihak
peleksana
pekerjaan
jika
terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja.
(6) Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika
pelaksana proyek tidak memperhatikan
peringatan yang diberikan.
(7) Memberikan tanggapan atas usul pihak
pelaksana proyek.
(8) Konsultan pengawas berhak memeriksa
gambar shopdrawing pelaksana proyek.
(9) Melakukan perubahan dengan menerbitkan
berita acara perubahan( site Instruction)
d) Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan usaha
yang
bergerak
dibidang
jasa
dan
pembangunan
dan
melaksanakan
pembangunan sehingga proyek tersebut dapat
terwujud sesuai rencana.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah :
(1) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
gambar rencana, peraturan dan syaratsyarat, risalah penjelasan pekerjaan, dan
syarat-syarat
tambahan
yang
telah
ditetapkan oleh pengguna jasa.
(2) membuat gambar-gambar pelaksanaan
yang disahkan oleh konsultan pengawas
sebagai wakil dari pengguna jasa.
(3) Menyediakan alat keselamatan pekerjaan
seperti yang diwajibkan dalam peraturan

68
untuk menjaga keselamatan pekerja dan
masyarakat
(4) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa
laporan haria, mingguan, bulanan.
(5) Menyerahkan
seluruh
atau
sebagian
pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai
dengan ketetapan yang berlaku.
2. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan pekerjaan dalam suatu konsultan
perencanamerupakan suatu proses penggunaan
tenaga, pikiran dan penetapan metode yang tepat
untuk mencapai hasil pekerjaan yang sesuai
dengan
tujuan.Dengan
mempertimbangkan
efisiensi dan efektifitas serta ketetapan waktu
pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka akan
menciptakan hasil pekerjaan yang baik dan
memuaskan. Pada pelaksanaan pembangunan jalan
di Sampang Pamekasan ini di rencanakan oleh :
Nama Pekerjaan :

Perencanaan Teknis Jalan


Sampang

Pamekasan.
Pengguna Jasa : Pejabat Pembuat Komitmen
Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional
Propinsi Jawa Timur.
Penyedia Jasa : Konsultan
PT.
Aria
Jasa
Reksatama
Lokasi Proyek : Jalan
Sampang
Pamekasan,
Madura.

69
Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
selama 60 hari terhitung dari tanggal 23 juni 2014
hingga 10Desember 2014. Di bawah ini adalah
aktivitas kerja yang dilakukan oleh penulis selama
PKL di PT. Aria Jasa Reksatama wilayah Surabaya
yag beralamat di Jalan Gayung Kebonsari Ruko
Graha Indah Wisesa 44B/ No. 7 Surabaya Jawa
Timur.
Aktivitas yang selama penulis lakukan selama
PKL di PT. Aria Jasa Reksatama terbagi dalam dua
bagian yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang sering
dilakukan penulis selama PKL di PT. Aria Jasa
Reksatama, sedangkan kegiatan insidentil adalah
kegiatan yang sifatnya kadang-kadang dan
sewaktu-waktu yang dilakukan penulis selama PKL
di perusahaan tersebut.
Hari kerja untuk PT. Aria Jasa Reksatama
terhitung dari hari Senin sampai Sabtu. Jam kerja
untuk PT. Aria Jasa Reksatama dari hari Senin
hingga Jumat terhitung dari pukul 08.00 WIB hingga
pukul 16.00 WIB dan di hari Sabtu terhitung dari
pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Untuk lebih rinci kegiatan penulis lakukan selama
PKL dapat dilihat pada table 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1 Jurnal Kegiatan
Sumber : Agenda penuis selama PKL

N
o
1

Hari/Tanggal

Kegiatan

Senin, 23 juni
2014

Selasa,

Perkenalan
kepada
para
pegawai
dan
perkenalan
proyek yang akan di kerjakan
Mulai
menggambar
Cad

24

70
juni 2014

Rabu, 25 juni
2014

Kamis,
26
juni 2014

Jumat,
27
Juni 2014
Senin, 30 juni
2014
Selasa, 1 juli
2014
Rabu, 2 juli
2014
Kamis, 3 juli
2014

6
7
8
9

10
11
12

13

Jumat, 4 juli
2014
Senin, 7 juli
2014
Selasa, 8 juli
2014

Rabu, 9 juli
2014

potongan jalan Perencanaan


Teknik Jalan Dan Jembatan
Jawa Timur Paket 1
Melanjutkan menggambar cad
potongan jalan Perencanaan
Teknik Jalan Dan Jembatan
Jawa Timur Paket 1
Membenahi kop Gambar Cad
Perencanaan Teknik Jalan Dan
Jembatan Jawa Timur Paket 1
Cross check gambar dan siap
print
Pembuatan
laporan
pendahuluan
Melanjutkan
pembuatan
laporan
Pembuatan struktur organisasi
pada laporan
Pembuatan
rencana
pelaksanaan
kerja
pada
laporan
Pembuatan daftar isi pada
laporan pendahuluan
Cross check laporan dan di
print
Input data perhitungan volume
galian dan timbunan dari
gambar Perencanaan Teknik
Jalan Dan Jembatan Jawa Timur
Paket 1
Melanjutkan
Input
data
perhitungan volume galian dan
timbunan
dari
gambar
Perencanaan Teknik Jalan Dan

71

14

Kamis, 10 juli
2014

15

Jumat,
juli 2014

11

16

Senin, 14
2014
Selasa,
juli 2014
Rabu, 16
2014
Kamis, 17
2014
Jumat,
juli 2014
Senin, 21
2014
Selasa,
juli 2014
Rabu, 23
2014

juli

17
18
19
20
21
22
23

15
juli
juli
18
juli
22
juli

24

Kamis, 24 juli
2014

25

Jumat,
juli 2014
Selasa,

26

25
16

Jembatan Jawa Timur Paket 1


Melanjutkan
Input
data
perhitungan volume galian dan
timbunan
dari
gambar
Perencanaan Teknik Jalan Dan
Jembatan Jawa Timur Paket 1
Input data perhitungan volume
galian dan timbunan dari
gambar Perencanaan Teknik
Jalan Dan Jembatan Jawa Timur
Paket 1 selesai dan cross
check
Menghitung Kekuatan Balok
pada denah rumah
Melanjutkan perhitungan balok
sesuai kolom yang ada
Cross check perhitungan dan
lanjut di print
Input data survey lalu lintas
sampang-pamekasan
Input data survey lalu lintas
pamekasan sampang
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan) dan editi laporan
blega
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan) dan pembuatan
daftar isi laporan pendahuluan
blega
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Melakukan survey lalu lintas di

72

27

28

29

30

31

32

33

34

35
36
37
38
39

september
2014
Rabu,
17
september
2014
Kamis,
18
september
2014
Jumat,
19
september
2014
Selasa
23
september
2014
Rabu,
24
september
2014
Kamis,
25
september
2014
Jumat,
26
september
2014
Selasa,
30
september
2014
Rabu,
1
oktober 2014
Kamis,
2
oktober 2014
Jumat,
3
oktober 2014
Selasa,
7
oktober 2014
Rabu,
15

jalan
kartini
surabaya
(persimpangan)
Melakukan survey lalu lintas di
jalan
pandigiling
surabaya
(persimpangan)
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Input data ULFJ
Fungsi Jalan)

(Uji

Layak

Input data ULFJ


Fungsi Jalan)

(Uji

Layak

Input data ULFJ


Fungsi Jalan)

(Uji

Layak

Input data ULFJ


Fungsi Jalan)

(Uji

Layak

Input data ULFJ


Fungsi Jalan)

(Uji

Layak

Input data
Fungsi Jalan)
monoheksa
Input data
Fungsi Jalan)
Input data
Fungsi Jalan)
Input data
Fungsi Jalan)
Input data
Fungsi Jalan)
Input data

ULFJ (Uji Layak


dan konsultasi ke
ULFJ

(Uji

Layak

ULFJ

(Uji

Layak

ULFJ

(Uji

Layak

ULFJ

(Uji

Layak

ULFJ

(Uji

Layak

73
oktober 2014

40
41
42
43

44
45

46
47
48
49
50

51

52

53

Kamis,
oktober
Jumat,
oktober
Selasa,
oktober
Rabu,
oktober

16
2014
17
2014
21
2014
22
2014

Kamis,
23
oktober 2014
Jumat,
24
oktober 2014
Selasa,
28
oktober 2014
Rabu,
29
oktober 2014
Kamis,
30
oktober 2014
Jumat,
31
oktober 2014
Selasa,
4
november
2014
Rabu,
5
november
2014
Kamis,
6
november
2014
Jumat,
7

Fungsi Jalan) dan konsultasi ke


Balai Besar Perencanaan Jalan
Nasional V Surabaya
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan) dan konsultasi ke
Balai Besar Perencanaan Jalan
Nasional V Surabaya
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Input data ULFJ (Uji Layak
Fungsi Jalan)
Mengerjakan bestat jembatan
timbang
Melanjutkan
mengerjekan
bestat jembatan timbang
Mengerjakan
laporan
pendahuluan kentungan
Membuat konsep laporan akhir
kentungan
Membuat
laporan
akhir
kentungan
Membuat daftar isi laporan
pendahuluan kentungan
Revisi pada
kentungan
Membuat

laporan

daftar

isi

akhir

laporan

74

54

55

56

57

58

59

60

november
2014
Selasa,
november
2014
Rabu,
november
2014
Kamis,
november
2014
Jumat,
november
2014
Selasa,
Desember
2014
Rabu,
Desember
2014
Kamis,
Desember
2014

akhir kentungan
11

12

Cross
check
laporan
pendahuluan kentungan dan
siap di print
Cross check laporan akhir
kentungan dan siap di print

23

Input data volume galian dan


timbunan kentungan

24

Input data volume galian dan


timbunan kentungan

Input data volume galian dan


timbunan kentungan

Terakhir Input data volume


galian
dan
timbunan
kentungan
Perpisahan
dengan
para
karyawan
PT.
Aria
Jasa
Reksatama

10

Di atas terlihat hampir 5 bulan, karena pada


pelaksanaan kerja lapangan ini terhambat oleh
adanya KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada mata kuliah
yang di wajibkan lulus oleh kampus, sehingga harus
menunda PKL sampai KKN selesai. Dan juga penulis
setiap hari senin sejak mulai selesai KKN tidak
pernah masuk, karena penulis ada jadwal kuliah
sampai sore. Sehingga kami menambah waktu
untuk menutupi agar terpenuhi waktu 60 hari
sesuai dengan persyaratan yang ada.

75
Di bawah ini adalah deskripsi secara rinci selama
12 minggu penulis melakukan Praktek Kerja
Lapangan di PT. Aria Jasa Reksatama di mulai dari
minggu pertama dari tanggal 23 27 Juni 2014.
Pada minggu ini penulis memulai praktek kerja
lapangan di PT. Aria Jasa Reksatama. Pada awal
praktek kerja lapangan ini penulis di berikan
pengenalan mengenai sejarah tentang perusahaan
ini berdiri. Adapun cuplikan tentang sejarah dan
perkembangan termasuk profil perusahaan ini

Gambar 3.2 Profil Perusahaan


Awal pembelajaran ini sangat berguna bagi penulis
karena tidak hanya untuk menambah pengetahuan
penulis namun bisa menimba pengalaman di
perusahaan yang sudah berpengalaman pada
bidang konsultan perencanaan jalan dan jembatan
ini.
Setelah di jelaskan sejarah dari perusahaan
penulis sekarang mulai di kenalkan dengan proyek
yang sekarang di kerjakan oleh perusahaan yaitu
Perencanaan Teknik Jalan Dan Jembatan Jawa
Timur Paket 1 meskipun bukan hanya satu perjaan
yang di hadapinyaa, ada beberapa proyek namun
proyek ini yang harus di selesaikan terlebih dahulu.
Adapun beberapa identitas dari proyek dari

76
Perencanaan Teknik Jalan Dan Jembatan Jawa
Timur Paket 1 adalah sebagai berikut :
Lokasi Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan
dan Jembatan Jawa Timur Paket 1 seluruhnya
terdapat pada pulau Madura, pada ruas jalan yang
menghubungkan Kabupaten Sampang Kabupaten
Pamekasan dan Kabupaten Pamekasan Kabupaten
Sumenep. Yaitu terletak padam STA atau KM :
a. STA. 84 + 000 KM Kamal s/d STA. 91 +
KM Kamal
= 7,60 km
b. STA. 120 + 000 KM Kamal s/d STA. 122 +
KM Kamal
= 2,50 km
c. STA. 126 + 200 KM Kamal s/d STA. 128 +
KM Kamal
= 1,80 km
d. STA. 138 + 900 KM Kamal s/d STA. 147 +
KM Kamal
= 8,10 km
Total Perencanaan sepanjang 20,00 km

600

500

000

000

Uraian Data Proyek yang dikerjakan oleh


perusahaan pada perencanaa Teknis Jalan dan
Jembatan paket 1 adalah sebagai berikut :
a. Nama
Pekerjaan
:Perencanaan
Teknis
Jalan
dan
Jembatan
Jawa
Timur
Paket 1
b. Pengguna
Jasa
:Pejabat
Pembuat
Komitmen Satuan
Kerja

77

e.

h.
i.
j.

l.

n.
o.

Non
Vertikal
Tertentu
Perencanaan
dan
Pengawasan Jalan Nasional
Propinsi Jawa Timur.
c. Penyedia Jasa :Konsultan PT.
Aria Jasa Reksatama
d. Alamat :Jalan
Gayung
Kebonsari Ruko Graha Indah
Wisesa 44B / No.7, Surabaya
Telpon/Fax.
:(031)
8295659
Fax.
(031)8299404
f. No. Kontrak
:01/SP/P2JNJTM/II/2014
Tanggal
07
Pebruari 2014
g. No.
SPMK
:01/SPMK/P2JN-JTM/II/2014
Tanggal 07 Pebruari 2014
Tanggal Kontrak :07 Pebruari 2014
Tanggal SPMK
:SPMK Tanggal 07 Pebruari
2014
Nilai Kontrak
:Rp. 568.722.000.00 ,k. Terbilang
:Lima
Ratus
Enam Puluh Delapan Juta
Tujuh Ratus Dua Puluh Dua
Ribu Rupiah termasuk PPN
10 %
Dana
:APBN
m. Waktu Perencanaan :4,00
(Empat) bulan atau 120
( Seratus Dua Puluh ) hari
kalender
Awal Kegiatan :07 Februari 2014
Akhir Kegiatan :07 Juni 2014

Adapun Peranan Perencanaan Teknis Jalan


dan Jembatan Jawa Timur Paket 1 ini, dapat
dikategorikan / disampaikan sebagai berikut :

78
a. Merupakan bagian prasarana transportasi
yang mempunyai peran penting dalam bidang
ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup,
politik, pertahanan dan keamanan, serta
dipergunakan
sebesar-besarnya
bagi
kemakmuran rakyat.
b. Sebagai prasarana distribusi barang dan jasa
yang merupakan urat nadi kehidupan
masyarakat bangsa dan Negara.
c. Merupakan satu kesatuan system jaringan
jalan yang menghubungkan dan mengikat
seluruh wilayah Kabupaten Sampang.
d. Diarahkan untuk mewujudkan perikehidupan
rakyat yang serasi dengan tingkat kemajuan
yang sama, merata, dan seimbang serta.
e. Mempercepat dan memacu pengembangan
wilayah yang akan dilalui oleh jalan tersebut,
sehingga
diharapkan
dapat
lebih
meningkatkan perkembangan ekonomi dan
potensi yang ada diwilayah tersebut dan
sekitarnya.
Setelah di jelaskan semua dari proyek diatas
maka di penulis benar-benar memahami proyek
tersebut. Dan penulis pun mulai mendapatkan
tugas dari kepala bagian teknik PT. Aria Jasa
Reksatama yang bernama bapak Arif, yang
sekaligus merangkap sebagai pembimbing praktek
kerja lapangan penulis. Disini kami setelah di
jelaskan proyeknya secara detail kami disuruh
menggambar beberapa cross pada potongan jalan
melintang dan memanjang pada bahu jalan yang
diamati pada proyek ini setiap STA 000 + 200
sepanjang 20 KM (kilometer). Ini adalah contoh

79
gambar cross pada proyek ini yang terlampir pada
gambar 3.3 :

80

Gambar 3.3 Cross Sampang-Pamekasan


Dan dilanjutkan dengan gambar Cad yang belum di
selelsaikan kemaren, dan melanjutkan pada typical,
dan plan design dari proyek Perencanaan Teknik
Jalan Dan Jembatan Jawa Timur Paket 1 ini ada
contoh dari plan design dan typical pada gambar
3.4 dan gambar 3.5 :

81

Gambar 3.4 Gambar Plan Design

82

Gambar 3.5 Gambar Typical


Setelah itu dilanjutkan dengan membenahi KOP
pada Gambar Cad di atas, karena ada beberapa
penulisan nama yang salah. Sehingga perlu adanya
perbaikan pada semua gambar yang ada. Dan
tahap terakhir dari minggu pertama ini adalah
pengecekan dan siap untuk di print, sehingga
penulis harus memberikan tugas ini kepada pak Arif
untuk di lakukan pengechekan ulang dan
pembenahan apabila perlu ada yang di revisi. Dan
penulis pulang pukul 16.00 WIB setiap harinya.
Sesuai dengan jadwal yang di tentukan kantor.
Untuk minggu ke-2 ini merupakan hari kedua
penulis menjalankan puasa Ramadhan pada tanggal
30 Juni 4 Juli 2014. Sehingga ada beberapa
perubahan jadwal yang awalnya masuk pukul 08.00
WIB di ganti dengan pukul 09.00 WIB dan waktu
pulangnya dipercepat menjadi 15.00 WIB sehingga
berdampak pada penurunan produktifitas para

83
pekerja.
Perbubahan jadwal diatas berlaku
sampai puasa Ramadhan berlangsung. Kegiatan
penulis minggu ini adalahmembuat laporan
Pendahuluan yang terdiri dari pendahuluan,
literatur
analisis,
metodologi,
struktur
dan
komposisi tim, jadwal pelaksanaan pekerjaan, kata
pengantar, dan daftar isi. Namun ini penulis
menyelesaikan tugas ini cukup membutuhkan
waktu lama karena mulai hari kemaren sudah
masuk puasa sehingga masuknya di mundurkan
menjadi jam 09.00 WIB dan di pulangnya di
majukan pukul 15.00 WIB. Sehingga produktifitas
sangat berpengaruh pada bulan puasa ini. Bukan
hanya itu namun di sela-sela menyelesaikan tugas
ini biasanya penulis juga dimintai tolong untuk
membantu pak Arif mengerjakan beberapa tugas
yang ringan ringan. Setelah menyelesaikan
pembuatan laporan penulis mengerjakan daftar isi
dari Laporan Pendahuluan. Di lihat dari awal sampai
akhir. Daftar isi juga terdiri dari daftar gambar dan
daftar tabel yang ada pada laporan tersebut.
Masuk pada minggu ke-3 yang dimulai pada
tanggal 7 11 Juli 2014 dan dimulai dengan cross
check semua laporan yang di selesaikan hari
kemarin ke pak Arif. Karena hari jumat kemaren
pak Arif keluar ke madura, sehingga baru hari senin
penulis menyerahkan tugasnya. Setelah di teleti
selanjutnya penulis diberikan tugas lagi untuk
mengisi data perhitungan volume galian dan
volume timbunan pada gambar Cad yang di berikan
awal. Untuk menghitung RAB (Rencana Anggaran
Biaya) pada proyek tersebut. Pada hari ini penulis
mengerjakan STA 84 + 000 sampai dengan STA 91
+ 600 KM Kamal dan dilanjutkan input data

84
perhitungan volume galian dan timbunan STA 120 +
000 sampai dengan STA 122 + 500 KM Kamal.
Setelah itu meneruskan input data perhitungan
volume galian pada STA 126 + 200 sampai dengan
STA 128 + 000 KM Kamal. Dan yang terakhir adalah
penulis meneruskan input data perhitungan volume
galian dan timbunan pada STA 138 + 900 sampai
dengan 147 + 000 KM Kamal. Sekaligus di cross
check oleh pak Arif selaku Dosen Pembimbing
Lapangan.
Minggu ini adalah minggu ke-4 penulis masuk
kantor. Pada minggu ini penulis di beri tugas baru
oleh pak arif yaitu menghitung kekuatan balok pada
design rumah yang di gambar oleh bapaknya
sendiri. Untuk mengetahui beban yang di pikul oleh
balok tersebut. Ini adalah contoh gambar yang
dikerjakan pada gambar 3.6 :

85

Gambar 3.6 Denah Balok Yang Akan Di Hitung

Setelah di lakukan ini kami melakukan perhitungan


secara manual. Setelah itu penulis melanjutkan
perhitungan pada balok ini. Penulis melihat dari
satu kolom yang menumpu beberapa balok yang
gambarkan dengan garis putus-putus. Sehingga di
ukur terlebih dahulu Lx dan Ly nya. Sebagai berikut
pada gambar 3.7 :

86

Gambar 3.7 Denah Balok Yang Dicermati


Dilakukan perhitungan secara manual dan terdapati
hitungan bahwa kolom tersebut tidak mampu
menahan beban dari beberapa balok yang
menumpunya. Dan dilakukan cross check dengan
pak Arif tentang perhitungan yang sudah di
hitungnya. Dan memberikan sedikit penjelasan agar
pada pojok-pojok denah di tambahi kolom sehingga
bangunan tersebut kuat, dan kolom tidak menahan
beban begitu besar. Setelah tugas tersebut
terselesaikan ada tugas baru yang diberikan oleh
Pak Syaiful sebagai Pelaksanaan di Lapangan untuk
input data survey lalu lintas pada daerah Sampang
Pamekasan dan melakukan input dari arah
kebalikan yaitu Pamekasan Sampang.

87
Pada minggu ke-5 ini penulis di beri tugas baru
yang cukup banyak, sehingga membutuhkan waktu
yang cukup lama dan beberapa orang untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Tugas ini didapat
dari pak Syaiful sepulangnya dari keliling Jawa
Timur. Berhubung tugas ini di deadline maka disini
penulis dan kelompoknya bekerja bersama-sama di
bantu dengan karyawan lain untuk menyelesaikan
tugas tersebut. Tugas yang diberikan hari ini adalah
ULFJ (Uji Layak Fungsi Jalan) pada tugas ini kami
memasukkan input master kanan, master kiri, dan
patoknya. Ini contoh master input Kanan gambar
3.8 :

88

Gambar 3.8 Master Input Kanan


Pada master input kanan ini banyak yang harus diisi
pada kolom-kolom tersebut.dan ada beberapa sheet
yang harus diisi pada master input diatas.
Contohnya sebagai berikut gambar 3.9 :

89

Gambar 3.9 Contoh Inventori Kanan


Pada gambar diatas kita tahu mana kolom-kolom
yang perlu diisi sesuai dengan data lapangan yang
kita dapat. Pada gambar 3.10

90

Gambar 3.10 Rekap Inventori Kanan Ruas Jalan


Pada rekap inventori ini juga akan memilih
beberapa icon yang sesuai dengan data yang di
dapat di lapangan. Pada gambar 3.11

91

Gambar 3.11 Rekap Inventori Kanan Tiap KM


Pada rekap inventori ini langsung otomatis masuk
karena terlihat sesuai dengan rumus yang ada pada
excel. Pada gambar 3.12

92

Gambar 3.12 Rekap Inventori Kanan Tiap 5 KM


Pada rekap inventori ini setiap 5 km dari ruas jalan.
Dan hasil ini di dapatkan otomatis setelah mengisi
pada master input kanan dan rekap inventori. Pada
Gambar 3.13

93

Gambar 3.13 Rekap Inventori Total Kanan


Total dari keseluruhan panjang ruas jalan yang ada
pada data lapangan. Ini contoh Master Input Kiri
pada gambar 3.14:

94

Gambar 3.14 Contoh Master Input Kiri


Pada gambar diatas kita tahu mana kolom-kolom
yang perlu diisi sesuai dengan data lapangan yang
kita dapat. Gambar 3.15

95

Gambar 3.15 Rekap Invemtori Kiri pada Ruas


Jalan
Pada rekap inventori ini juga akan memilih
beberapa icon yang sesuai dengan data yang di
dapat di lapangan. Pada gambar 3.16

96

Gambar 3.16 Rekap Inventori Kiri Tiap KM


Pada rekap inventori ini langsung otomatis masuk
karena terlihat sesuai dengan rumus yang ada pada
excel. Pada gambar 3.17

97

Gambar 3.17 Rekap Inventori Kiri Tiap 5 KM


Pada rekap inventori ini setiap 5 km dari ruas jalan.
Dan hasil ini di dapatkan otomatis setelah mengisi
pada master input kanan dan rekap inventori. Pada
gambar 3.18

98

Gambar 3.18 Rekap Inventori Total Kiri


Total dari keseluruhan panjang ruas jalan yang ada
pada data lapangan. Setelah melakukan kedua hal
diatas, yang terakhir adalah memasukkan data
pato, contohnya sebagai berikut gambar 3.19:

99

Gambar 3.19 Rekap Patok


Beberapa gambar dan contoh diatas merupakan
gambaran untuk mengisi ULFJ yang diberikan
kepada penulis. Sehingga butuh waktu yang cukup
lama untuk mengisi angka yang kosong. Harus
dikerjakan dengan teliti dan sabar. Sehingga tidak
memberikan
efek
jenuh
dalam
pengisian
tersebut.Kegiatan hari ini penulis melanjutkan
mengisi ULFJ (Uji Layak Fungsi Jalan) dari beberapa
daerah yang ada di Jawa Timur. Selama penulis
mengisi ULFJ tidak lupa penulis mencoba berfikir
untuk bahan materi PKL nya yaitu tentang
pelelangan pada proyek Perencanaan Jalan dan
Jembatan Paket1 setelah mendapat RAB, Gambar,
dan Laporan pendahuluan penulis mencoba
meminta langkah-langkah dari proses pengadaan.
Selagi
penulis
mengisi
ULFJ
tidak
lupa
penulismeminta data harga penawaran pada proses
pengadaan. Dan di beritahukan tata cara
melakukan pengadaaan yang baik dan benar. Hal ini
di jelaskan oleh pak Agung sebagai Administrasi
perusahaan. Pengisian ULFJ masih berlanjut. Di sela
sela pekerjaan penulis mendapatkan tugas untuk
pembuatan daftar isi, daftar tabel, dan daftar
gambar
Laporan
Blega.
Sehingga
penulis
mendahulukan untuk tugas tersebut. Hari ini adalah
terakhir masuk kantor sebelum liburan Idul Fitri,
setelah melanjutkan ULFJ kami semua karyawan
termasuk kami mengikuti acara buka puasa

100
bersama
sekaligus
terakhir
Menjelang hari raya idul fitri.

masuk

kantor.

Dan dilanjutkan juga kami memasuki mata kuliah


KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang di laksanakan 1
bulan dan memberikan waktu 2 minggu untuk
penyusunan laporan, dan penjelasan laporan KKN
kepada dosen pembimbing lapangan. Berhubung
mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib lulus,
sehingga penulis harus memberikan jeda waktu
untuk mengikuti perkuliahan yang sudah ditentukan
oleh kampus. Setelahnya penulis pulang dari KKN
maka perkualiahan mulai aktif sehingga setiap hari
Senin penulis tidak bisa masuk kantor dikarenakan
jadwal kuliah penuh. Jadi penulis tetap ke kantor
setelah perkuliahan selesai kecuali hari Senin. Dan
akhirnya kami masuk kembali pada tanggal 16
September 2014
Masuk pada minggu ke-6 setelah lama tidak
masuk untuk pertama kali masuk kantor, setelah
beberapa beberapa minggu tidak masuk kami di
ajak
untuk
melakukan
survey
lalu
lintas
(accounting) yang berada pada simpangan JL.
Kartini Surabaya. Di mulai pukul 06.00 WIB sampai
dengan pukul 22.00 WIB. Dan di lanjutkan penulis di
tempatkan di persimpangan JL. Pandigeleng
Surabaya. Di mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan
pukul 22.00 WIB. Setelah melakukan survey penulis
kembali lagi ke kantor untuk menyerahkan hasil
survey lalu lintas yang di lakukan selama 2 hari
berturut-turut. Dan melakukan input data ULFJ yang
masih belum selesai. Masih dengan pengisian ULFJ,

101
penulis mencoba meminta beberapa
tentang pelelangan dan di berikan KAK

dokumen

Memasuki minggu ke-7 penulis masih saja


mengerjakan input ULFJ karena data yang disikan
sangat banyak. Selagi penulis mengisi ULFJ penulis
bisa
meminta
Dokumen
Seleksi
Konsultan
Perencanaan 1. Dan pada minggu ini penulis di ajak
oleh salah satu karyawan PT. Aria Jasa Reksatama
untuk mengikuti asistensi ke Konsultan Monoheksa
karena proyek ULFJ ini di kerjakan bersama.
Minggu ini memasuki minggu ke-8 dari awal
penulis masuk. Kegiatan penulis masih dengan
pengisian
ULFJ,Dan
disini
penulis
mulai
mengerjakan laporan PI di mulai dari pengajuan
judul ke Dosen Pembimbing dan mulai berfikir latar
belakang dan tujuannya. Setelah itu kami tidak
masuk untuk beberapa hari karena kami mengikuti
seminar 2 kali di malang yang pertama di UM
(Universitas Negeri Malang) dan yang kedua di UB
(Universitas Brawijaya) sehingga kami bisa masuk
lagi pada tanggal 15 Oktober 2014. Dan
melanjutkan tugas penulis yaitu masih dengan
pengisian ULFJ. Dan pada hari itu juga kami
mengikuti asistensi ke Balai Besar Perencanaan
Jalan Nasional V Surabaya. Sekaligus mengerjakan
BAB 1 pada laporan PKL .
Masuk pada minggu ke-9 penulis masih dengan
pengisian ULFJ,namun pada kesempatan hari ini
penulis mendapatkan pengalaman dan ilmu yang
sangat berguna yaitu penulis diberi pengarahan
mengenai tata cara proses pelelangan. Pada
kesempatan hari ini penulis sedikit berbincang -

102
bincang dengan kepala bagian administrasi yaitu
bapak Wegeh dengan tujuan mengetahui proses ini
secara online dan lebih detail. Dan penulis juga
diperbolehkan untuk mengambil beberapa hasil dari
tahapan yang sudah dionlinekan. Selagi penulis
menyelesaikan tugas ULFJ nya namun penulis masih
bisa mengerjakan BAB 2 pada laporan PKL . Namun
yang masih di pikirkan oleh penulis dalam judulnya
adalah Tebal Perkerasan Jalan.penulis juga masih
mengerjakan BAB 2 untuk laporan PI nya sekalian
sharing ke dosen pembimbing Lapangan. Sehingga
beberapa rumusan dan data yang penulis minta
tentang perhitungaannya. Dan tidak lupa bahwa
minggu ini penulis di ajak kembali untuk asistensi
ke Balai Besar Perencanaan Jalan Nasional V
Surabaya lagi. Dan minggu ini adalah pengumpulan
ULFJ terakhir.
Mulai memasuki minggu ke-10 ini penulis
mendapatkan tugas baru yaitu mengerjakan bestat
pada jembatan Timbang. Sehingga penulis harus
mencermati betul betul gambar yang diperoleh
dari pak Arif selaku dosen pembimbing lapangan.
Ini adalah pekerjaan yang Kami kerjakan, pada
gambar 3.20 :

103

104

Gambar 3.20 Detail Tulangan


Setelah itu
penulis melakukan perhitungan
bestat. Dengan di bantu oleh beberapa karyawan
dalam menyelesaikan tugas tersebut, dikarenakan
kami agak sedikit mengalami kesulitan dalam
pengerjaan tersebut. Dan setelah pekerjaan selesai
maka penulis memberikan kembali tugasnya untuk
di cross check oleh pak Arif Selaku pemberi tugas.
Setelah kami menyelesaikan tugas tersebut kami di
beri tugas lagi yaitu membantu untuk membenahi
LaporanPendahuluan Blega untuk meneliti ejaan
EYD yang ada pada laporan. Setelah laporan ini
selesai di lanjutkan dengan tugas lain yaitu
membuat Konsep Laporan Akhir Kentungan. Setelah
itu mengerjakan Laporan Akhir Kentungan, untuk
minggu ini penulis melakukan asistensi kepada
dosen pembimbing di kampus. Setelah melakukan
asistensi dengan dosen pembimbing di kampus
mendapatkan sedikit masalah tentang peraturan
baru yang diberikan kepada kampus, sehingga
merubah semua konsep dari laporan yang ada. Dan
juga untuk PKL 1 ini penulis di berikan saran oleh
dosen
pembimbing
agar
mengambil
pada
manajemen perusahaan. Jadi semua laporan yang

105
diberikan kepada Dosen pembimbing dosen kami
sharingkan kepada dosen Pembimbing lapangan
yaitu pak Arif. Setelah melakukan diskusi kami
memutuskan untuk mengambil proses pelelangan
(pengadaan). Karena beberapa data tentang
Pengadaan juga sudah pernah penulis simpan.
Sehingga dapat memudahkan penulis meminta data
kekurangan dari pengerjaan laporan tersebut. Pada
minggu ini penulis juga melanjutkan pekerjaan
untuk menyelesaikan laporan PKL nya yang di mulai
dari BAB 1 dari tujuan, dan latar belakangnya.
Memasuki minggu ke-11 penulis melanjutkan
tugasnya untuk membuat daftar isi dari Laporan
Pendahuluan Kentungan, di lanjutkan dengan
membuat Daftar Gambar, dan Daftar Tabel. Dan
ternyata ada beberapa revisi pada Laporan Akhir
Kentungan karena ada beberapa yang salah pada
analisa data proyek. Sehingga ada sedikit
perbaikan. Dan dilanjutkan dengan membuat daftar
isi dari Laporan Akhir Kentungan, di lanjutkan
dengan membuat Daftar Gambar, dan Daftar
Tabelnya juga. Dan di lakukan cross check sekaligus
siap di print.
Masuk pada minggu ke-12 dan ini adalah minggu
terakhir kami melakuakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) namun kami masih di beri beberapa tugas
seperti input data volume galian dan timbunan.
Hampir sama dengan yang di kerjakan beberapa
hari yang lalu. Namun yang ini beda proyek. Dan
pada minggu ini juga penulis melakukan asistensi
ke Dosen Pembmbing di Kampus agar dosen
pembimbing
mengetahui
sejauh
mana
perkembangan penulis dalam mengerjakan laporan

106
PKL tersebut. Dan tepat pada hari terakhir penulis
tidak melakukan kegiatan kerja selain berbincang
ringan dengan pembimbing PKL penulis selama di
PT. Aria Jasa Reksatama. Perbincangan ringan ini
tentunya
kembali
membahas
tentang
perkembangan laporan yang sudah saya serahkan
kemarin ke dosen pembimbing yang ada di kampus.
Dan judul yang diserahkan sudah di terima oleh
dosen pembimbing kampus, sehingga tinggal
melanjutkan dan merevisi beberapa penulisan yang
masih salah. Perbincangan ini berlanjut pada
feedback dan keuntungan apa saja yang bisa
diambil ketika PKL, informasi dan data yang
sekiranya dibutuhkan dan lain-lain. Tidak lupa di
akhir penulis mengucapkan terimakasih dan salam
perpisahan dengan semua pegawai yang terkait
selama penulis melakukan kegiatan PKL di PT. Aria
Jasa Reksatama, serta pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam menjalani hari demi hari
pelaksanaan PKL yang penulis lakukan selama 60
hari tersebut. Banyak pengalaman yang bisa
diambil dalam PKL.
Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh
penulis tidak terlepas dari panduan manajemen
sebagai latar belakang dari Praktek Kerja Lapangan
1. Walaupun awalnya salah karena adanya
peraturan yang baru dibuat. Namun kegiatan yang
penulis lakukan di PT. Aria Jasa Reksatama berjalan
dan berhubungan dengan latar belakang keilmuan
penulis.
Selama PKL di PT. Aria Jasa Reksatama penulis
diajarkan untuk membuat laporan dari laporan

107
pendahuluan sampai laporan akhir, menggambar
Cad potongan jalan, memasukkan data ULFJ,
memasukkan input data volume galian dan volume
timbunan dari gambar autocad cross section jalan,
kemudian belajar cara berkomunikasi dengan
konsultan lain yang bekerjasama dengan konsultan
ini, diajarkan untuk melakukan pengadaan secara
online.
Bagi penulis diajarkan bagaimana cara melakukan
pelelangan (pengadaan) secara online sangatlah
penting dan berguna, karena dalam dunia kerja
mungkin sudah tidak ada waktu untuk belajar
pelelangan secara online. Dan dalam kegiatan PKL
ini penulis mendapatkan ilmu dan pengalaman
penting dalam proses pelelangan (pengadaan)
sesuai dengan latar belakang keilmuan penulis.
Pada pembahasan deskripsi kegiatan ini, selain
menguraikan
semua kegiatan yang dilakukan
selama praktek kerja lapangan berlangsung. Ada
hal hal lain yang akan di bahas dalam deskripsi
kegiatan ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Mekanisme Perencanaan Proyek
Dalam perencanaan Proyek Jalan ini PT. ARIA
JASA REKSATAMA ditunjuk sebagai konsultan
Perencana. Dalam perencanaan proyek jalan ini,
perusahaan yang ditunjuk sebagai Konsultan
Perencana harus membuat acuan atau tahapan
perencanaan proyek jalan tersebut.
b. Spesifikasi Produk
Dalam Perencanaan Proyek Pembangunan Jalan
Sampang Pamekasan ini, spesifikasi produk yang
akan dihasilkan adalah kontruksi jalan dengan

108
panjang 20 km dan dengan pelebaran jalan
7 km. Dan rencana untuk perkerasan yang akan
digunakan adalah perkerasan lentur atau aspal
( flexible pavement ).
c. Pengaturan dan Penyediaan Kerja
Pengaturan dan penyediaan tenaga kerja dalam
Konsultan Perencana sudah terdapat dalam
masing masing perusahaan. Baik dalam tenaga
kerja di kantor ataupun tenaga kerja di lapangan
utuk melakukan survey.
d. Kontrolling
Untuk pengontrolan dalam konsultan perencana
ini dilakukan dalam pekerjaan di kantor dan di
lapangan ( survey ). Dalam kantor pengontrolan
dilakukan ketika masing masing perkerja
mengerjakan tugas untuk proyek ini, baik dari
segi perhitungan, gambar, ataupun laporan. Dan
untuk pengontrolan di lapangan yaitu dilakukan
ketika melakukan survey.
e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan kerja untuk konsutan perencana
disediakan
ketika
melakukan
survey
di
lapangan.Karena keselamatan kerja sangat
penting, tidak hanya ketika proyek berlangsung
saja tapi juga penting ketika pekerja melakukan
survey lapangan.
f.

Lingkup Pekerjaan
Dalam pelelangan proyek jalan ini, harus melalui
tahap tahap yang di tentukan oleh panitia

109
lelang diantaranya meliputi hal hal sebagai
berikut :
1) Pengumuman lelang
2) Pengumuman hasul prakualifikasi
3) Sanggahan hasil prakualifikasi.
4) Jawaban hasil sanggahan prakulaifikasi
5) Undangan
kepada
peserta
yang
lulus
kualifikasi
6) Pemberian penjelasan (Aanwijzing)
7) Pembukaan administrasi dan teknis
8) Pengumuman Peringakt Teknis
9) Sanggahan Pengumuman Peringakat Teknis
10) Jawaban Pengumuman Peringakat Teknis
11) Pembukaan penawaran harga/biaya
12) Hasil evaluasi Penawaran harga/biaya
13) Pengumuman pemenang
14) Sanggahan Pengumuman pemenang
15) Jawaban Pengumuman pemenang
16) Penunjukkan pemenang
3. Faktor faktor pendukung dan penghambat
a. Faktor Pendukung
Selama proses pelaksanaan Praktik Industri (PI)
di proyek perencanaan pembangunan jalan ini,
kami menemukan beberapa faktor pendukung
dan penghambat yang kami alami selama proses
Praktik Industri ini :
1)
Adanya perhatian yang cukup oleh pihak
industri
keadaan
mahasiswa
sehingga
mahasiswa mendapatkan kemudahan dalam
melaksanakan praktik industri.
2) Para pihak konsultan memberikan kemudahan
untuk para mahasiswa mendapatkan data-data
yang memang diperlukan oleh mahasiswa dan
diberi
kesempatan
untuk
mengetahui
bagaimana pekerjaan di sebuah konsultan
perencana.

110
3) Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Industri,
mahasiswa mendapatkan banyak masukanmasukan ilmu yang sangat berharga dalam
bidang keteknikan pada khususnya teknik sipil.
4) Dengan adanya praktik industri, mahasiswa
dapat berhadapan langsung dengan dunia
kerja pada suatu proyek pembangunan jalan di
sebuah konsultan perencana.
5) Proses perencanaan jalan ini menggunakan
tahapan tahapan yang harus dilakukan oleh
seorang pihak konsultan perencana sebagai
pendukung untuk melengkapi data data yang
akan di pakai dalam proses pengerjaan jalan.
b. Faktor Penghambat
Banyak faktor yang mempengaruhi pekerjaan
pada suatu konsultan perencana. Salah
satunya adalah faktor penghambat yang
dapat
memperlambat
pekerjaan
maka
diperlukan
faktor
penghambat
dalam
pelaksanaan PI dan pelaksanaan diproyek.
Sebisa mungkin faktor penghambat ini
diminimalisasikan agar tercapai pekerjaan
yang
memuaskan.
Beberapa
faktor
penghambat tersebut adalah sebagai berikut :
1) Karyawan dan staff kantor yang sedikit dan
proyek yang banyak berdampak pada
mahasiswa yang praktek di tempat
tersebut.
Agar
di
bantu
setiap
pekerjaannya.
2) Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan
bebarengan dengan adanya Kuliah Kerja
Nyata (KKN) sebagai mata kuliah wajib
lulus dan wajib diikuti sehingga harus
menunda PKL selama 1,5 bulan. Sehingga

111
penulis harus menambah waktu agar
terpenuhi 60 hari.
3) Pekerjaan akan lambat jika masing
masing pekerja dari pihak konsultan ada
yang lambat dalam mengerjakan tugasnya
4) Pekerjaan survey lapangan akan lambat
karena kondisi cuaca yang tidak baik.
5) Pada perencanaan proyek pembangunan
jalan ini tidak semua item pekerjaan yang
dapat kami pantau secara keseluruhan.
Terutama pada pekerjaan tahap survey.Hal
ini di sebabkan karena keterbatasan waktu
kami yang berbenturan dengan jadwal
kuliah.
B. PEMBAHASAN
Pada
proses
pelelangan
paket
pekerjaan
perencanaan teknik jalan dan jembatan jawa timur
paket 1 pada proses pengadaan ini kita ketahui bahwa
perusahaan tempat penulis Praktek Kerja Lapangan
adalah menggunakan e-procurement, sebelum masuk
kepada
tahap-tahap
pengadaan
penulis
akan
menjelaskan
tentange-procurement
(lelang
secara
elektronik)ada beberapa proses tahapan untuk tahapan
yang pertama adalah Pengumuman Lelang dengan cara
yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah
proyek biasanya memakai iklan di media massa yang
ditujukan kepada publik seperti misalnya lewat surat
internet biasanya terdapat pada http:/www.pu.go.id/ atau
dengan http : /eproc.pu.go.id/ .Pada pengumuman lelang
terdiri dari proses daftar, jadwal, pengembalian dan
pembuktian kualifikasi (SBU). E-procurement merupakan
suatu
proses
pengadaan
yang
mengacu
pada

112
penggunaan internet sebagi sarana informasi dan
komunikasi (Croom dan Jones, 2007). Proses pengadaan
barang dan jasa dengan sistem e-procurement
memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan
informasi yang digunakan untuk mendukung proses
pelelangan umum secara elektronik. Pada tahun tahun
2010, terdapat 48 instansi pemerintah di Indonesia baik
di pusat maupun di daerah yang sudah menerapkan
sistem e-procurement (LKPP, 2009).
Aplikasi
e-procurement
mampu
membawa
manfaat bagi para penggunanya seperti adanya
standardisasi
proses
pengadaan,
terwujudnya
transparansi dan efisiensi pengadaan yang lebih baik,
tersedianya informasi harga satuan khusus dikalangan
internal serta mendukung pertanggungjawaban proses
pengadaan. Selain itu Panayitou et al., (2004)
melaporkan
bahwa
e-procurement
juga
dapat
mengurangi supply cost (rata-rta 1%), mengurangi cost
per tender ( 20 % cost per tender), lead timesavings (4,1
bualan 6,8 bulan untuk tender terbuka dan 7,7 bulan
11,8
bulan
untuk
tender
terbatas).
Dalam
perkembangannya, sistem e-procurement diharapkan
akan menjadi aplikasi yang mampu mendukung
pelaksanaan perwujudan kinerja yang lebih baik di
kalangan internal instansi pemerintah maupun pihak
ketiga,
serta
dapat
membantu
menciptakan
pemerintahan yang bersih (Good Governance). Beberapa
ahli memiliki pemahaman yang hampir sama mengenai
eprocurement. Croom dan Jones (2007) menjelaskan
bahwa e-procurement merujuk pada penggunaan
penggabungan sistem teknologi informasi untuk fungsi
pengadaan, meliputi pencarian sumber daya, negosiasi,
pemesanan, dan pembelian. Selain itu Tatsis et al., (2006)

113
juga
mendefinisikan
e-procurement
sebagai
penggabungan manajemen, otomtisasi, dan optimisasi
dari suatu proses pengadaan organisasi dengan
menggunakan sistem elektronik berbasis web. Davila et
al., (2003) menambahkan definisi tentang e-procurement
yaitu
sebuah
teknologi
yang
dirancang
untuk
memfasilitasi pengadaan barang melalui internet.
Secara umum tujuan dari diterapkannya eprocurement yaitu untukmenciptakan transparansi,
efisiensi dan efektifitas serta akuntabilitas dalam
pengadaan barang dan jasa melalui media elektronik
antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Demin (2002)
menambahkan mengenai tujuan e-procurement yaitu
untuk memperbaikitingkat layanan kepada para users,
dan
mengembangkan
sebuah
pendekatan
pengadaanyang lebih terintegrasi melalui rantai suplai
perusahaan tersebut, serta untuk mengefektifkan
penggunaan sumber daya manusia dalam proses
pengadaan. Dari penerapan e-procurement telah
diperoleh beberapa manfaat seperti yang dijelaskan oleh
Teo et al., (2009) membagi keuntungan dari eprocurement menjadi 2 yaitu keuntungan langsung
(meningkatkan akurasi data, meningkatkan efisiensi
dalam operasi, proses aplikasi yang lebih cepat,
mengurangi biaya administrasi dan mengurangi biaya
operasi) dan keuntungan tidak langsung (e-procurement
membuat
pengadaan lebih kompetitif, meningkatkan customer
services, dan meningkatkan hubungan dengan mitra
kerja). Peningkatan proses (pemesanan yang simpel,
mengurangipekerjaan kertas, mengurangi pemborosan,
mempersingkat
birokrasi,
standarisasi
prosesdan
dokumentasi.
Setelah melakukan user name untuk masuk ke
tender proyek yang akan segera dilaksananakan maka

114
akan dilakukan Pengumuman Hasil Prakualifikasi Untuk
mengidentifikasi
kemampuan
dan
ruang
lingkup
pekerjaan, maka diperlukan prakwalifikasi badan-badan
atau organisasi seperti konsultan perencana, pengawas
maupun pemborong. Yang dimaksud dengan kemampuan
dapat dijabarkan seperti: modal kerja, jumlah tenaga ahli,
jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas kerja.
Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang bidang keahlian pekerjaan yg dikuasai oleh badan badan tersebut. Pada proses pengumuman pelelangan
menuju pengumuman dilaksanakan 45 hari.
Tabel 3.2 Perbedaan Pelelangan secara Manual dan
Elektrik
No Konvensional
E-procurement
(manual)
(elektronik)
1
Pada pengumuman
Menggunakan WEB
pelelangan di
dengan alamat www.ekabarkan melalui
proc.go.id dengan
harian Media
memasukkan user name
Indonesia dan
dan pasword bisa melihat
diumumkan hanya 1
ada pengumuman
hari saja
pelelangan dan
diumumkan selama 7 hari
2
Panitia harus
pendaftaran dilakukan
menyiapkan meja dan
secara online saja. Dari sisi
kursi khusus untuk
panitia tidak melakukan
menerima pendaftar,
apa-apa, cukup melihat
serta menyiapkan
layar monitor sekali-sekali
formulir pendaftaran
untuk mengecek jumlah
untuk diisi oleh calon
pendaftar, dan dari sisi
penyedia barang/jasa.
peserta cukup login
Dari sisi penyedia
menggunakan username
barang/jasa juga harus dan password yang telah
menyiapkan fotokopi
dimiliki, membaca

115
SIUP dan membawa
aslinya, juga
menyiapkan surat
kuasa yang bermaterai
kalau yang mendaftar
bukan direktur atau
yang berada di dalam
akte, dan persyaratan
lainnya.

pengumuman lelang dan


syarat-syaratnya,
kemudian mengklik tombol
daftar pada lelang
tersebut. Dengan mengklik
tombol daftar, maka
secara otomatis sudah
dilakukan
penandatanganan Pakta
Integritas juga.
3
Pada pemasukan
Pada pemasukan dokumen
dokumen di dalam
untuk e-procurement
sistem lelang
dikenal yang namanya
konvensional, kita
satu file dan dua file.
mengenal sistem satu
seluruh dokumen yang
sampul, dua sampul,
sudah disiapkan (dokumen
dan dua tahap. Disini
administrasi, teknis dan
peserta lelang
harga untuk sistem satu
menyiapkan dana
sampul; dan dokumen
untuk fotokopi semua
administrasi dan teknis
dokumen pendukung
untuk dua sampul) akan
kualifikasi (Akta, SIUP,
menjadi 1 (satu) file saja.
kontrak-kontrak, dan
Inilah yang disebut dengan
lain-lain) serta
sistem satu file, dan ini
dokumen administrasi
yang dikirim ke panitia
maupun teknis.
untuk dilakukan evaluasi.
Kesimpulan : Pada perbedaan di atas terlihat bahwa
lebih efektif dan efisien menggunakan e-procurement
(elektronik) karena sangat mudah dimengerti dan hemat
biaya.

Pengambilan
dokemen
prakulifikasi

Pemasukan
dokumen
prakualifikasi

116

Penetapan hasil
prakualifikasi

Evaluasi dokumen
prakualifikasi

Pemberitahuan
Masa sanggah
Gambar 3.21 Proseshasil
Prakulifikasi
hasil prakualifikasi
prakulaifikasi
Apabila dari hasil pengumuman ada beberapa
yang tidak terima dengan hasil keputusan maka bisa
dilakukan sanggahan. Namun pada proyek yang
dilaksanakan tidak ada sanggahan. Berhubung tidak
ada sanggahan maka tidak ada jawaban untuk
sanggahan yang di berikan. Karena semua peserta
lelang setuju dengan hasil yang telah dikeluarkan.
Pada pengumuman hasil prakualifikasi ada status
LULUS (tidak masuk shortlist) peserta di katakan
lulus dalam melaksanakan pelelangan namun tidak di
atas passing grade (PG) dengan batas minimal nilai
70. Sedangkan yang mendapatkan status LULUS
(masuk shortlist) berarti nilai dia atas passing grade
yang telah di tentukan. Dan yang berstatus LULUS
(masuk shortlist) yang berhak melangkah menuju
tahap selanjutnya. Pada tahap prakulaifikasi ini akan di
lanjutkan
yaitu
pembuktian
kulaifikasi
berupa
dokumen perusahaan yang terdiri dari SIUJK asli, SBU
asli, Akte Pendirian Perusahaan dan perubahan
terakhir asli, KTP pengurus asli atau copy, NPWP
perusahaan asli, bukti laporan pajak tahun terakhir

117
asli, dan bukti laporan pajak bulanan 3 bulan terakhir
asli. Apabila diperlukan pemotretan tempat kantor
beserta plakat pada kantor tersebutdan juga bukti
pengalaman kerja dengan membawa beberapa koper
dari hasil dokumen kontrak asli
yang pernah di
menangkan sesuai dengan pengalaman perusahaan
seperti tercantum dalam daftar isian kualifikasi. Inilah
contoh dari surat penunjukkan pemenang dan
dokumen kontrak. Pada gambar 3.22 dan pada gambar
3.23:

118

Gambar 3.22 Contoh Surat penunjukkan

119

Gambar 3.23 Contoh Dokumen Kontrak

Setelah di nyatakan LULUS dan memasuki tahap


berikutnya. Panitia mengirimkan undangan kepada
para pemenang dari tahap kualifikasi yang diiringi
dengan Ustek pekerjaan dan pengembalian dokumen
lelang pada proyek tersebut. Setelah itu di lanjutkan

120
dengan
pemberian
penjelasan
(Aanwijizing)
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para
peminat pekerjaan/calon konsultan perencana dengan
pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh
panitia pelelangan .Biasanya untuk proyek-proyek
pemerintah rapat ini diselenggarakan oleh panitia
pelelangan. Pembicaraan berkisar kepada dua bidang
yaitu bidang administratif dan bidang teknis proyek.
Pada Pembukaan Administrasi Dan Teknis
terdapat Pada bidang administratif dijelaskan akan
persyaratan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi Konsultan Perencana seandainya
terdapat hal hal yang masih meragukan misalnya
tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat
penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-lain.
Sedangkan Pada bidang teknis proyek dijelaskan
antara lain modifikasi baru atau ukuran ukuran gambar
yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam
spesifikasi
teknis
pelaksanaan,
gambar-gambar
konstruksi yang sulit dimengerti atau dibaca serta
kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara
Penjelasan (aanwijzing) dan ditanda tangani oleh dua
wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari
peraturan pelelangan setempat. Dokumen Berita
Acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat
sebagai dokumen tender tambahan (addendum).
Seandainya pada rapat penjelasan pekerjaan yg
pertama ini dirasakan belum menyelesaikan semua
masalah pelelangan dengan tuntas, maka dapat
diadakan pertemuan yang kedua. Biasanya hal itu
dapat terjadi setelah diadakan peninjauan ke lapangan
oleh calon peserta. Peninjauan ke lapangan oleh calon
konsultan perencana sebelum mereka membuat

121
penawarannya amat penting artinya. Banyak hal-hal
yang tidak dapat dilihat dengan jelas di lapangan.
Pada pembukaan administrasi dan teknis pada paket
akan dilakukan penyeleksian lagi dengan penilaian
yang cukup ketat tentang kelengkapan administrasi,
dan teknis.
Pada kolom pengumuman terdapat 7 peserta
yang lulus kualifikasi dan hanya 4 peserta yang lulus
pada proses tersebut. Dilanjutkan dengan sanggahan
pengumuman peringkat teknis, namun pada proyek ini
tidak ada sanggahan sehingga tidak ada jawaban
sanggahan yang harus di berikan. Dilanjutkan dengan
pembukaan penawaran harga Pada hari yang telah
ditentukan,
semua
calon
peserta
membawa
penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak
pelelangan yang telah disediakan dan dilakukan
sebelum tender dibuka. Pada jam yang telah
ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran
dinyatakan ditutup, baru masing-masing amplop
penawaran dibuka satu persatu dihadapan yang hadir.
Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan
pemborongan ini diharuskan untuk memberikan
jaminan tender (Tender/Bid-Bond) kepada pemilik.
Pada
dasarnya
jaminan
ini
merupakan
pernyataan bahwa mereka sungguh - sungguh dalam
melakukan pekerjaan ini dan bilamana mereka
mengundurkan diri, maka jaminan tender tersebut
akan masuk ke kantong Pemilik. Besarnya jaminan
berkisar 1 % - 3 % dr biaya total pek fisik proyek. Pada
pembukaan penawaran harga ini ke-4 peserta yang
lolos pada peringkat teknis tersebut melakukan
penawaran harga dengan perkiraan masing-masing
konsultan perencana dan dikirimkan untuk lebih di
teliti oleh panitia. Sampai berlanjut pada hasil evaluasi

122
penawaran harga/biaya. Dan panitia mengkoreksi nilai
dan harga yang kita tawarkan dengan perkiraan bahan
dan pekerjaan pada proyek tersebut. Sehingga muncul
nilai hasil evaluasi biaya. Pada proyek-proyek yang
besar, kadang-kadang terdapat data penawaran yang
meragukan dan umumnya calon konsultan perencana
mengurangi dari HPS yang sudah di tentukan oleh
panitia lelang agar mendapatkan proyek pekerjaan
perencanaan. Jangka waktu evaluasi bisa memakan
waktu beberapa hari atau lebih. Sistem evaluasi bisa
bermacam-macam caranya dan umumnya cara yang
banyak dipakai yaitu dengan cara sistem bobot/sistem
skoring. Masing masing aspek dari calon konsultan
perencana diberi nilai misalnya : metode kerjanya,
peralatan yang dipakai, kualifikasi personil yang akan
dipakai, bonafiditas perusahaan, harga penawarannya,
kelengkapan administrasinya dan lain-lain. Penilaian
yang di lakukan oleh panitia dengan format melakukan
perhitungan kombinasi teknis dan biaya, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran
teknis dan nilai penawaran biaya terkoreksi dengan
cara perhitungan sebagai berikut :
NILAI AKHIR = {Nilai/skor Penawaran Teknis x Bobot
Penawaran Teknis} + {Nilai/skor Penawaran Biaya
Terkoreksi x Bobot Penawaran Biaya}.
2. Nilai penawaran biaya terendah diberikan nilai/skor
tertinggi, sementara itu untuk nilai penawaran
biaya yang lain secara proporsional. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
NBt = (PBt / PBt) x 100
NBn = (PBt / PBn) x 100
dimana:

123
NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran
biaya terendah;
NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran
biaya yang di atasnya;
PBt = penawaran biaya terendah;
PBn = penawaran biaya di atasnya.
Pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sejenis
dan kompleksitas yang setara serta kedudukan
peserta dengan bobot 100%, yang terdiri atas:
1. Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot
40%.
Paket Supervisi / Pengawasan:
- Untuk Nilai Pagu Rp 1 Milyar: jumlah paket
pengalaman sejenis yang terbanyak dari seluruh
peserta mendapat nilai 100;
- Untuk Nilai Pagu < Rp 1 Milyar: jumlah paket
pengalaman sejenis minimal 10 paket mendapat
nilai 100.
Jumlah paket pengalaman sejenis yang lain
mendapat nilai secara proporsional.
Paket Desain / Studi / Lain-lain:
- Untuk Nilai Pagu Rp 500 juta: jumlah paket
pengalaman sejenis yang terbanyak dari seluruh
peserta mendapat nilai 100;
- Untuk Nilai Pagu < Rp 500 juta: jumlah paket
pengalaman sejenis minimal 10 paket mendapat
nilai 100.
Jumlah paket pengalaman sejenis yang lain
mendapat nilai secara proporsional.
2. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang
pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang
akan dikompetisikan dengan bobot 40%.
- Untuk Nilai Paket Pengalaman Pagu Paket yang
dikompetisikan: mendapat nilai 1;

124
- Untuk Nilai Paket Pengalaman < Pagu Paket yang
dikompetisikan:
mendapat
nilai
secara
proposional.
Paket Supervisi / Pengawasan:
a. Untuk Nilai Pagu Rp 1 Milyar:
- Jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis terbesar dari seluruh peserta mendapat
nilai 100.
- Jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis dibawah nilai terbesar mendapat nilai
secara proposional.
b. Untuk Nilai Pagu < Rp 1 Milyar:
- jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis minimal 10 mendapat nilai 100.
- jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis dibawah 10 mendapat nilai secara
proposional.
Paket Desain / Studi / Lain-lain:
a. Untuk Nilai Pagu Rp 500 juta:
- jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis terbesar dari seluruh peserta mendapat
nilai 100.
- jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis dibawah nilai terbesar mendapat nilai
secara proposional.
b. Untuk Nilai Pagu < Rp 500 juta:
- jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis minimal 10 mendapat nilai 100.
- jumlah nilai Kesesuaian besaran nilai pekerjaan
sejenis dibawah 10 mendapat nilai secara
proposional.
3. Pengalaman pekerjaan pada lokasi yang sama pada
tingkat kabupaten/kota dengan bobot 15%.

125
a. Paket pengalaman sejenis berada di lokasi
Kab./Kota paket yang dikompetisikan, maka
mendapat nilai 1.
b. Paket pengalaman sejenis diluar lokasi Kab./Kota
paket yang dikompetisikan, maka mendapat nilai
0.
4. Domisili
perusahaan
induk
(tingkat
provinsi/kabupaten/kota,
kecuali
Provinsi
DKI
Jakarta) dengan bobot 5%.
a. Domisili perusahaan induk/Lead Firm (untuk KSO)
berada di Provinsi paket yang dikompetisikan,
maka mendapat nilai 100.
b. Domisili perusahaan induk/Lead Firm (untuk KSO)
berada
diluar
Provinsi
paket
yang
dikompetisikan, maka mendapat nilai 0.
Calon konsultan perencana yang paling banyak
mengumpulkan angka biasanya yang ditunjuk sebagai
calon pemenang. Setelah melalui proses panjang yang
di lalui dalam pelelangan hal ini yang sangat di tunggu
yaitu
penguuman
pemenang
pada
hasil
pengumuman ada 3 peserta yang lolos dan sesuai
dengan predikat yang ada, karena pemenangnya
harus hanya satu (1) konsultan perencana yang lolos
dengan nilai tertinggi dan harga penawaran harga
yang menarik. Pada pengumuman pemenang ini ada
yang di namakan pemenang yaitu sebagai pihak
yang memenangkan atas pelelangan yang di lakukan,
dan ada yang dinamakan pemenang cadangan I
yaitu apabila pemenang mengundurkan diri maka
pemenang cadangan I lah yang menggatikan
pemenangnya, mungkin di karenakan suatu halangan
sehingga pemenang melakukan pemindahan atau
menolak kemenangangan.penilaian dari tahap awal
sampai tahap terakhir ini yang dinilai dengan

126
penilaian
numbering.
Pengumuman
lelang
diumumkan dan diberitahukan oleh panitia kepada
para peserta selambat-lambatnya dua hari kerja
setelah diterimanya SPPBJ dari pejabat yang
berwenang.
Setelah di umumkan pemenangan dalam proyek ini
tidak terdapat sanggahan sehingga tidak perlu
jawaban yang harus di bicarakan. Untuk pemenang
akan
di
kirimkan
surat
yaitu
Penunjukkan
PemenangUntuk
proyek-proyek
pemerintah,
berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka Panitia
pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang
diusulkan kepada instansi yang berwenang, yang
kemudian
menetapkan
pemenangnya.Dari
hasil
keputusan
pemenang
tadi,
panitia
Pelelangan
mengumumkan hasilnya.Bila tidak ada sanggahan
atau penolakan atau apabila semua sanggahan telah
dijawab maka tugas panitia Pelelangan telah selesai.
Ini adalah alur proses pelelangan umum dengan
prakualifikasi :

127

Prakualifikasi

Undangan bagi yang


lulus

Pengambilan
dokumen lelang

Penjelasan
(Aanwijzing)

Pemasukan
Penawaran

128

pembukaan
penawaran
evaluasi
penawaran
penetapan
pemenang
pengumuman
pemenang
masa sanggah

129

penunjukkan pemenang

penandatanganan
kontrak
Gambar 3.24 Pelelangan Umum dengan Prakulifikasi

Tabel 3.3 Jadwal Pelelangan di Tetapkan oleh Pokja ULP


No
1

Kegiatan
Pengambilan

Hari/Tanggal
Selasa/31Desem

Waktu
08.00

130
Dokumen Seleksi

5
6
7

Pemberian
penjelasan
Tempat
:
Ruang
rapat SNVT P2JN
Provinsi Jawa Timur
Pemasukan
dokumen
penawaran
BatasAkhir
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
Pembukaan
dokumen sampul I
Pengumuman
peringkat teknis
Undangan
pembukaan
dokumen sampul II
Pembukaan
dokumen sampul II

10

Pengumuman
pelelangan
Masa sanggah

11

Penerbitan SPPJ

ber 2013 s.d.


Rabu / 15 Januari
2014
Selasa / 7 Januari
2014

Rabu / 8 Januari
2014 s.d. kamis /
16 Januari 2014
Kamis
/
16
Januari 2014

s.d.
16.30
10.00
s.d.
selesai

10.00

Kamis
/
16
januari 2014
Rabu / 22 januari
2014
Kamis
/
23
januari 2014

10.15

Jumat
/
januari 2014

10.00
s.d.
selesai

24

Sabtu
/
25
januari 2014
Senin
/
27
januari 2014 s.d.
Sabtu
/
1
februari 2014
Senin
/
6
Februari 2014

131
Pada penjadwalan diatas terlihat secara detail
tahapan-tahapan proses pelelangan dimulai dari
pengumuman
pelelangan
sampai
pengambilan
dokumen seleksi sekitar 16 hari terhitung di mulai
adanya
pengumuman
pengaadaan.
Setelah
pengambilan dokumen seleksi di lakukan tahap
selanjutnya yaitu pemberian penjelasan kepada semua
peserta lelang yang bertempatkan di Ruang rapat
SNVT P2JN Provinsi Jawa Timur, tepat hari Selasa, 7
Januari 2014 pukul 10.00 sampai dengan selesai.
Tahapan ini dilakukan hanya 1 hari namun pada tahap
ini para peserta di kumpulkan dengan panitia untuk
menjelaskan cara kerja dari pengadaan mengenai :
metode pengadaan, cara penyampaian penawaran
(satu sampul), dokumen yang harus dilampirkan dalam
dokumen penawaran, undangan acara pembukaan
dokumen penawaran, metode evaluasi, hal-hal yang
menggugurkan penawaran, sistem kontrak yang
digunakan, ketentuan dan cara evaluasi yang
berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan
produk dalam negeri, ketentuan dan cara sub kontrak
sebagian pekerjaan kepada usaha kecil dan koperasi,
dan besaran (masa berlaku dan pinjaman yang dapat
mengeluarkan jaminan penawaran). Dan semua hal
yang masih belum di mengerti oleh peserta lelang.
Setelah di lakukan penjelasan (aanwijzing) para
peserta lelang masuk pada tahap selanjutnya yaitu
pemasukan dokumen penawaran, sistem penyampaian
yang digunakan pada proses pelelangan ini yaitu
sistem Dua Tahap. Pada tahap ini peserta lelang di
berikan waktu 9 hari di mulai dari Rabu, 8 januari
2014 dan berakhir pada hari Kamis, 16 januari 2014.
Dan batas akhir dari pemasukkan dokumen penawaran
sampai pukul 10.00 WIB. Jadi pada tahapan ini para
peserta
di
haruskan
memasukkan
dokumen

132
penawaran, apabila peserta terlambat atau tidak
memasukkan dokumen penawaran maka konsekwensi
yang terjadi adalah peserta tidak mendapatkan skor
dan dokumen penawaran di kembalikan disertai
dengan bukti serah terima. Dan pada hasil
pengumuman akan di beri beberapa keterangan. Pada
pembukaan
dokumen
penawaran
ini
memiliki
beberapa aturan, diantaranya adalah : apabila
penawaran kurang dari tiga peserta yang masuk,
maka
pelelangan
harus
diulang,
kemudian
mengumumkan kembali dengan mengundang peserta
lelang yang baru ; untuk pembukaan dokumen
penawaran sistem dua tahap panitia membuka sampul
dokumen penawaran di hadapan para peserta lelang.
Panitia memeriksa dan membukakan dihadapan para
peserta pelelangan sampul I yang berisi data
adminstratif dan data teknis dan di jadikan lampiran
berita acara pembukaan dokumen penawaran sampul
I. Adapun bebrapa persyaratan yang harus di lengkapi
yaitu : 1. Surat penawaran didalamnya tercantum
masa berlaku penawaran,tetapi tidak tercantum harga
penawaran
2. Dokumen peanwaran teknis dan
dokumen pendukung lainnya yang disyaratkan dalam
dokumen lelang. Dan dalam waktu 7 hari dari tahap
pembukaan dokumen sampul I di lakukan tahap
selanjutnya yaitu pengumuman peringkat teknis.
Pengumuman ini di selenggarakan pada hari Rabu, 22
januari 2014. Penilaian di lakukakan secara numbering
sesuai dengan peraturan yang ada. Pada proyek ini
memiliki kriteria dengan batas minimal nilai 70 (tujuh
puluh) jadi apabila ada peserta lelang yang tidak
mencukupi nilainya maka tidak berhak masuk ke tahap
selanjutnya.

133
Tahap selanjutnya yaitu Undangan pembukaan
dokumen sampul II kepada para peserta lelang yang
telah dinyatakan LULUS dan memenuhi syarat teknis
dan administratif. Tahapan ini dilaksanakan 1 hari
setelah pengumuman. Setelah itu di lakukan tahapan
selanjutnya yaitu pembukaan dokumen sampul II
yang berisi data harga yang disampaikan oleh peserta
lelang yang di nyatakan memenuhi persyaratan teknis
dan administratif
pukul 10.00 WIB 1 (satu) hari
setelah di kirim undangan . Tahapan selanjutnya
setelah itu adalah pengumuman pelelangan, tahap ini
para peserta lelang melihat pengumuman pelelangan
pada hari Sabtu, 25 januari 2014. Setelah itu di
berikan waktu untuk masa sanggahan sekitar 4 hari.
Dan setelah itu pemenang di kirimkan penerbitan SPPJ
pada hari Senin, 6 februari 2014. Dan dinyatakan
proses pelelangan selesai.
Jadwal
di
atas
merupakan
pelaksananaan
pelelangan secara e-procurement atau lelang secara
elektronik adalah proses pengadaan barang/jasa
dalam lingkup pemerintah yang menggunakan
perangkat teknologi informasi dan komunikasi dalam
setiap proses dan langkahnya. Dasar hukum dari eprocurementadalah UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE,
Keppres No. 80 Tahun 2003, dan Pepres No. 54 Tahun
2010 untuk membenai dari kepres tersebut.adapaun
beberapa peraturan yang di perbarui dari Keppres No.
80 tahun 2003 dan di perbarui dengan pepres No. 54
tahun 2010, adalah sebagai berikut :

134

Tabel 3.4 Perbedaan Keppres No 80 Tahun 2003 dan


Pepres No 54 Tahun 2010
No

Topik

Keppres
80/2003
I. Ketentuan Umum
1.
Peratura
Tata cara
n tentang pengadaa
Tatacara
n
Pengada
terdapat
an
pada
Lampiran
yang
merupaka
n bagian
tak
terpisahk
an
dari
Keppres

Pepres 54/2010

Keterang
an

Tata cara
Tata Cara
pengadaan
merupak
diuraikan
an
dalam 2 set
bagian
dokumen, yaitu: tak
1. Lampiran:
terpisahk
Tata Cara
an
Pengadaan
dari
Barang/Jasa
Perpres;
Pemerintah; dan SBD
2. Standar
merupak
Dokumen
an
Pengadaan
Peratura
(Standard
n Kepala
Bidding
LKPP
Document/SBD)
1. Perpres 54/2010 memberikan kemudahan dalam
proses pengadaan barang/jasa dengan memberikan
SDP agar ULP/Pejabat Pengadaan dapat dengan
mudah membuat dokumen pengadaan.
2. SBD akan diterbitkan oleh LKPP paling lambat akhir
2010
2.
Perencan Pembagian Lingkup
aan
tanggung
perencanaan:
Pengada
jawab
1. PA/KPA
an
dalam
membuat

135
perencana
an
pengadaan
antara
PA/KPA
dan PPK
belum
diatur
dengan
jelas

rencana
umum dan
pembiayaan
pengadaan;
2. PPK
membuat
rencana
(teknis)
pengadaan;
3. ULP
membuat
rencana
pelaksanaan
(pelelangan/sel
eksi)
pengadaan.
Perencanaan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Rencana umum pengadaan yang dibuat oleh PA/KPA
2. Rencana teknis pengadaan termasuk spesifikasi, HPS,
dan hal-hal yang bersifat teknis lainnya dibuat oleh
PPK
3. Rencana pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa
disusun oleh ULP

136

Adapun perbedaan dilakukan pengadaan dengan cara


konvensioanal
di
bandingkan
dengan
cara
eprocurement.
Disini
penuis
akan
memaparkan
perbedaannya diantaranya :
1. Persiapan
Tahap ini khusus untuk PPK dan panitia. Yang perlu
diperhatikan pada tahapan ini adalah dokumen
pemilihan. Dokumen e-proc dengan konvensional amat
berbeda, utamanya pada tahapan pengadaan,
penyampaian dokumen dan bentuk surat penawaran
serta lampirannya. Untuk mempermudah, pada tulisan
ini saya lampirkan Model Dokumen Pengadaan
Nasional (MDPN) khusus untuk e-proc. Silahkan
mengunduh dengan mengeklik pada tulisan :
a) MDPN Barang Pascakualifikasi
b) MDPN Barang Prakualifikasi
c) MDPN Jasa Pemborongan Pascakualifikasi
d) MDPN Jasa Pemborongan Prakualifikasi
2. LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik)

137
Pelaksanaan
pengadaan
secara
elektronik
membutuhkan sebuah unit khusus di pemerintahan,
unit tersebut bernama Layanan Pengadaan Secara
Elektronik disingkat LPSE. LPSE inilah yang berfungsi
sebagai penghubung antara PPK/Panitia dengan
Penyedia Barang/Jasa melalui aplikasi e-procurement.
LPSE bertugas untuk membangun sistem e-proc,
memberikan username dan password kepada semua
pihak yang terlibat, memberikan pelatihan kepada
semua pihak yang terlibat, serta menjaga, merawat,
dan memperbaiki sistem e-procurement.
Oleh
sebab
itu,
apabila
ada
yang
hendak
melaksanakan lelang secara elektronik, atau hendak
ikut lelang yang dilaksanakan secara elektronik,
silakan menghubungi LPSE terdekat atau LPSE yang
melaksanakan pengadaan barang/jasa. Alamat dan
kontak seluruh LPSE di Indonesia.
3. Pengumuman
Pengumuman lelang e-procurement berbeda dengan
lelang konvensional. Coba kita lihat harian Media
Indonesia. Beberapa lelang yang dilakukan dengan
sistem e-procurement selalu mengarahkan pembaca
untuk membuka sebuah laman. Biasanya dimulai
dengan http://lpse.xxxxxxxx.xxx.id.
Hal ini dilakukan, karena pengumuman yang lebih rinci
dan detail sudah dimasukkan pada sistem LPSE.
Termasuk jadwal pemilihan mulai pengumuman
sampai penandatanganan kontrak, nilai pagu, bahkan
sampai ke persyaratan kualifikasi.
Perbedaan lain, pengumuman lelang pada surat kabar
hanya dilakukan selama 1 (satu) hari, sedangkan

138
pengumuman pada e-procurement
selama 7 (tujuh) hari kerja.

dilaksanakan

4. Pendaftaran
Proses pendaftaran lelang mengalami perubahan yang
cukup signifikan. Dalam sistem manual, panitia harus
menyiapkan meja dan kursi khusus untuk menerima
pendaftar, juga harus ada orang yang menjaga untuk
menerima pendaftar, serta menyiapkan formulir
pendaftaran untuk diisi oleh calon penyedia
barang/jasa. Dari sisi penyedia barang/jasa juga harus
menyiapkan fotokopi SIUP dan membawa aslinya, juga
menyiapkan surat kuasa yang bermaterai kalau yang
mendaftar bukan direktur atau yang berada di dalam
akte, dan persyaratan lainnya.
Namun, dengan sistem e-proc, pendaftaran dilakukan
secara online saja. Dari sisi panitia tidak melakukan
apa-apa, cukup melihat layar monitor sekali-sekali
untuk mengecek jumlah pendaftar, dan dari sisi
peserta cukup login menggunakan username dan
password yang telah dimiliki, membaca pengumuman
lelang dan syarat-syaratnya, kemudian mengklik
tombol daftar pada lelang tersebut. Dengan mengklik
tombol daftar, maka secara otomatis sudah dilakukan
penandatanganan Pakta Integritas juga.
Jadi tidak perlu meja pendaftaran, tidak perlu fotokopi
SIUP, tidak perlu datang jauh-jauh ke kantor pelaksana
lelang, dan cukup dilakukan dari kantor penyedia
masing-masing
5. Aanwijzing

139
Tahapan ini merupakan momok bagi panitia
pengadaan di beberapa daerah. Mengapa menjadi
momok ? Karena pada tahapan inilah seluruh pihakpihak yang terlibat berkumpul pada satu tempat,
termasuk seluruh pendaftar yang berasal dari calon
penyedia barang/jasa.Kericuhan demi kericuhan sering
terjadi. Saya kadang berseloroh dalam setiap
pelatihan, bahwa dari 10 yang datang pada saat
aanwijzing, hanya 3 pemilik perusahaan, dan
selebihnya adalah preman
Hal ini karena ada pihak-pihak tertentu yang memang
menginginkan
adanya
keributan
sehingga
pembahasan dokumen pemilihan menjadi tidak efektif.
Dengan sistem e-procurement, tidak dilakukan tatap
muka pada tahapan ini. Masing-masing pihak cukup
berada di depan komputer mereka. Penjelasan,
pertanyaan dan jawaban dilakukan secara online.
Bentuknya mirip mengisi komentar pada facebook.
Panitia dan seluruh pendaftar pada lelang tersebut
bisa saling bertukar penjelasan, pertanyaan, dan
jawaban. Dengan cara seperti ini, tidak ada kontak
fisik yang terjadi, dan tidak ada emosi yang
tertumpah.
Tanya jawab dilakukan sampai batas waktu Aanwijzing
selesai. Apabila jadwalnya telah selesai, maka secara
otomatis penyedia tidak bisa mengirimkan pertanyaan
lagi, namun panitia masih punya waktu minimal 1 jam
untuk
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang
diajukan pada akhir waktu. Tugas berikutnya bagi
panitia
adalah
menyusun
adendum
dokumen
pengadaan yang selanjutnya diunggah pada sistem
LPSE.

140
Satu lagi, karena seluruh komunikasi telah tercatat
pada sistem, maka tidak ada berita acara Aanwijzing,
tidak perlu ada tandatangan saksi, dan absensi
Aanwijzing.
6. Pemasukan Dokumen
Di dalam sistem lelang konvensional, kita mengenal
sistem satu sampul, dua sampul, dan dua tahap. Untuk
e-procurement dikenal yang namanya satu file dan
dua file. Yang dulunya berupa sampul, sekarang
berganti menjadi file. Dengan sistem ini, maka
penyedia tidak perlu repot-repot menyiapkan dana
untuk fotokopi semua dokumen pendukung kualifikasi
(Akta, SIUP, kontrak-kontrak, dan lain-lain) serta
dokumen administrasi maupun teknis.
Seluruh dokumen yang sifatnya fisik, diganti menjadi
elektronik dalam format PDF atau JPEG.
Dari semua dokumen itu, hanya 1 yang bentuknya
masih harus secara fisik, yaitu Jaminan Penawaran dan
tidak dikirimkan ke panitia pengadaan melainkan
dititipkan ke LPSE penyelenggara.
Satu yang WAJIB diperhatikan oleh penyedia, mohon
seluruh dokumen yang akan dikirim tidak dikompres
menjadi file ZIP atau kompresi lainnya seperti TAR atau
RAR, karena ini akan menyebabkan dokumen tersebut
tidak dapat dibuka oleh panitia.
Sistem e-proc telah menyediakan sebuah aplikasi
khusus yang akan menggabungkan seluruh file yang
akan dikirim sekaligus melakukan enskripsi data agar
aman dari kejahilan dunia maya. Aplikasi ini dibuat
oleh Lembaga Sandi Negara dan dapat diunduh pada

141
akun masing-masing penyedia. Setelah dikompres dan
dienskripsi, maka seluruh dokumen yang sudah
disiapkan (dokumen administrasi, teknis dan harga
untuk sistem satu sampul; dan dokumen administrasi
dan teknis untuk dua sampul) akan menjadi 1 (satu)
file saja. Inilah yang disebut dengan sistem satu file,
dan ini yang dikirim ke panitia untuk dilakukan
evaluasi.
7. Pembukaan Dokumen
Dalam sistem konvensional, tahap ini menjadi
momok yang kedua setelah Aanwijzing. Hal ini
karena
kembali
seluruh
penyedia
barang/jasa
berkumpul
disatu
tempat
untuk
menyaksikan
pembukaan dokumen pengadaan masing-masing.
Setelah dibuka, kemudian kelengkapan seluruh
dokumen dicek satu persatu didepan seluruh panitia
dan peserta. Disini sering terlihat sesama peserta akan
saling menjatuhkan dan sikut-sikutan. Perbedaan yang
tidak signifikan dan tidak substansial sering
dipaksakan untuk menjadi alasan ketidaklengkapan
dokumen peserta lainnya.
Dalam sistem e-proc, tidak ada kumpul-kumpul
rekanan pada satu tempat. Karena pada tahapan ini
yang dimaksud pembukaan artinya benar-benar hanya
membuka dokumen yang telah dikirimkan oleh peserta
pengadaan. Seluruh file yang telah dikirimkan oleh
peserta, hanya dapat dibuka pada waktu yang telah
ditentukan, yaitu pada saat pembukaan dokumen.
Pembukaan filenya juga tidak bisa menggunakan
aplikasi
sembarangan,
melainkan
juga
harus
menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Lembaga
Sandi Negara.

142
Jadi, tidak ada berita acara pembukaan dokumen,
tidak ada tandatangan 2 orang saksi, dan tidak ada
kumpul-kumpul pada tahapan ini di sistem e-proc.
8. Evaluasi
Tahapan evaluasi antara sistem konvensional dengan
sistem e-proc sama saja. Yaitu sama-sama memeriksa
dokumen dari peserta. Yaitu dokumen administrasi,
teknis, harga, dan kualifikasi. Bedanya, pada sistem
konvensional,
panitia
melihat
dokumen
fisik,
sedangkan pada sistem e-proc, panitia melihat layar
komputer atau layar LCD Projector
Kalau mau dicetak juga bisa, tapi akan boros kertas
dan tidak bermanfaat, karena nanti setelah dicetak
akan dibuang kembali.
Salah satu persamaan lainnya adalah, panitia tetap
diwajibkan untuk membuat Berita Acara Evaluasi dan
Berita Acara Hasil Pelelangan, karena kedua Berita
Acara ini harus diunggah ke dalam sistem dan nanti
akan dapat diunduh oleh peserta lelang setelah
pengumuman pemenang.

9. Usulan Calon Pemenang


Pada tahapan ini di dalam sistem pengadaan
konvensional, ketua panitia akan membuat surat resmi
yang ditujukan kepada PPK yang berisi permintaan
penetapan pemenang dan 2 cadangan. Setelah itu PPK
juga akan mengeluarkan surat resmi menjawab surat
dari ketua panitia yang berisi penetapan pemenang.

143
Pada sistem e-proc, seluruh kegiatan tadi dilaksanakan
hanya dengan klik pada tombol mouse dan sedikit
pengetikan pada keyboard. Ketua panitia mengklik
pada nama peserta yang diusulkan
sebagai
pemenang, memberikan sedikit catatan untuk PPK
kemudian mengklik tombol kirim ke PPK. Segera
setelah itu, PPK dapat login menggunakan username
dan password yang dimiliki kemudian membaca
seluruh tahapan yang telah dilakukan panitia termasuk
semua Berita Acara yang telah diunggah. Apabila PPK
setuju, maka tinggal klik tombol setuju. Secara
otomatis peserta yang sudah disetujui akan menjadi
pemenang
dan
tinggal
menunggu
jadwal
pengumuman untuk ditampilkan.
10.

Pengumuman

Pada sistem konvensional, pengumuman dipasang


pada papan pengumuman di institusi masing-masing.
Sedangkan untuk sistem e-procurement, pengumuman
pemenang dapat dilihat pada website LPSE serta
seluruh peserta akan dikirimi email secara resmi yang
berisi pengumuman pemenang.
Pengumuman tidak hanya berisi nama perusahaan
pemenang, melainkan juga akan memperlihatkan
siapa saja yang kalah, mengapa sampai kalah,
gugurnya pada tahapan mana, kenapa sampai gugur
dan berapa harga masing-masing peserta. Jadi, setiap
peserta tidak akan berpraduga yang tidak-tidak
mengenai hasil pengadaan. Masing-masing secara
terbuka akan mengetahui kesalahannya.
11.

Sanggahan

Dari 2 tahapan sanggah (sanggah awal dan sanggah


banding), e-procurement hanya melaksanakan 1 tahap

144
saja, yaitu sanggah awal. Sanggahan hanya dapat
dilakukan oleh perusahaan yang memasukkan
dokumen penawaran. Sanggahan ini juga hanya dapat
dilihat oleh perusahaan yang memberikan sanggahan.
Sistemnya mirip dengan aanwijzing tetapi lebih
dibatasi. PPK juga hanya bisa menjawab sanggahan ini
sebanyak 1 (satu) kali saja.
Apabila peserta lelang tidak puas dengan jawaban
PPK, maka dapat melakukan sanggah banding yang
kembali kepada sistem konvensional, yaitu melalui
surat kepada PA/KPA dan ditembuskan kepada
Inspektorat dan unit pengawasan lainnya.
Dijelaskan tahapan-tahapan pelelangan beserta
perbedaan pelelangan dengan cara konvensional dan
dengan sistem e-proc. Terlihat jelas perbedaan dari
metode dan efisiensi dari kedua tahap diatas.
Sehingga bisa dikatakan bahwa sistem e-procurement
ini bagus untuk kelanjutan proses pengadaan kedepan.
Diketahui juga bahwa sistem ini sangat efisien, jujur
dan adil. Dan hampir semua proses pengadaan
khususnya di surabaya sudah menggunakan sistem
tersebut. Sehingga proses pelelangan diatas bisa
dikatakan baik dan sesuai dengan alur yang ada. Jadi
perusahaan ini bagus untuk di jadikan tempat Praktek
Kerja Lapangan karena disini mahasiswa benar-benar
di bimbing untuk siap bekerja.

Anda mungkin juga menyukai