Maaf pak, saya telat lagi, jalanan macet pak! jangan hukum saya dong
pak. pintaku.
Kamu selalu saja mengatakan seperti itu, sampai saya bosan
mendengarnya!ucap guru piket. Lalu ia menyuruhku untuk bergabung
mengikuti upacara. Ternyata, aku malah disuruh untuk berdiri didepan
lapangan. Aku pun dengan terpaksa berdiri didepan lapangan tanpa melihat
ke depan. Suasana yang tadinya tenang berubah menjadi sedikit beresik.
Jantungku berdebar-debar, aku merasa malu kepada teman-teman ku, dan
menjadi sorotan adek kelasku. Saatnya Wali kelas ku, pak jajuli memberikan
amanat kepada seluruh peserta upacara. Dia menerangkan tentang
kebersihan dan kedisplinan. Aku merasa semakin malu saat pak Jajuli
menerangkan kedisplinan.
Setelah upacara bendera selesai, pak jajuli pun memanggil ku keruang
guru. Jantung ku semakin berdebar-debar, mereka-reka apa yang akan
terjadi nanti. Sesampai ku diruang guru aku langsung menemui Pak jajuli
Assalamualaikum pak, ada apa bapak memanggil saya?. Ucap ku.
Waalaikum salam nin, ayo kamu duduk dulu. Balas Pak Jajuli. Aku pun
langsung duduk dengan rasa cemas.
Nina, bapak tau rumah kamu jauh dari sini, tapi tidak selamanya kamu akan
terlambat terus bukan? Kamu juga sekarang kelas 6, kamu harus jadi contoh
bagi adik-adik kelas mu.tegurnya. aku hanya menundukan kepala ku
kebawah, aku tak berani melihat mata guruku.
nina, lihat bapak! Ayolah, ubah kebiasaan buruk kamu itu, bangun lebih
cepat, agar kamu tidak telat lagi.ujarnya.
Maaf kan saya pak, saya janji saya akan bangun lebih cepat dan tidak akan
telat lagipintaku.
Guruku hanya tersenyum karena aku sudah mempunyai tekad untuk tidak
akan telat lagi. Akupun pamit dan kembali ke kelas untuk mengikuti
pelajaran.
Bulan bersinar di malam hari, tak ada bintang sama sekali. Sebelum
tidur, aku mengerjakan pr lalu mendaftar mata pelajaran untuk besok. Tak
lupa aku untuk sembahyang, lalu akupun mengaktifkan jam weker ku.
Kak, besok kita bangun jam lebih cepat ya, biar gak telat lagi,. Kataku
kakakku hanya menganggukan kepalanya karena dia sangat ngantuk sekali.
Besok paginya, akupun terbangun oleh suara kucing yang sangat
berisik. Akhirnya, aku berhasil untuk bangun lebih cepat. Akupun keluar dari
kamarku.
Hah kok gelap? Pasti papa dan mama belum bangun. kataku.