Anda di halaman 1dari 36

1

PERANCANGAN INKLINOMETER BERBASIS SENSOR


ADIS16209 DAN ARDUINO PROMINI
DI PUSAT PENELITIAN
FISIKA LIPI

AHMAD JAELANI SIDIQ

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN PRAKTIK KERJA


LAPANGAN DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan laporan Praktik Kerja Lapangan
Pengembangan Sistem Pengukur Tegangan dan Akuisisi Data di Pusat Penelitian
Fisika LIPI adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum
diajukan dalam betuk apapun ke perguruan tinggi manapun. Sumber informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir
laporan ini.

Bogor, April 2015


Ahmad Jaelani Sidiq
NIM J3D112057

RINGKASAN

IRMA RISMAYANTI, Pengembangan Sistem Pengukur Tegangan dan Akuisisi


Data di Pusat Penelitian Fisika LIPI. Dibimbing oleh FAOZAN AHMAD.
Pengembangan Sistem Pengukur Tegangan dan Akuisisi Data merupakan
penelitian berbasis pengukuran ini mengembangkan alat pengukur tegangan untuk
dapat menyimpan data hasil pengukuran dan menampilkannya pada Liquid
Crystal Display (LCD) dan aplikasi LabVIEW. Alat pengukuran tegangan dibuat
dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dengan tambahan rangkaian
pembagi tegangan dan rangkaian penghubung Arduino dengan LCD, serta SD
Shield. Bentang tegangan yang dapat diukur sebesar 0v 70v. Hasil pengukuran
dapat disimpan pada MicroSD dengan menggunakan SD Shield 2.0. Hasil
pengukuran tegangan dikirimkan menuju aplikasi LabVIEW menggunakan
komunikasi serial. Hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD 20x4 dan
disimpan pada MicroSD, sehingga pengukur dapat menyimpan dan memilih data
yang ingin disimpan secara otomatis.
Kata kunci : akuisisi data, arduino, LabVIEW, tegangan.

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR TEGANGAN DAN


AKUISISI DATA DI PUSAT PENELITIAN
FISIKA LIPI

IRMA RISMAYANTI

Laporan Praktik Kerja Lapangan


sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada
Program Diploma Keahlian Teknik Komputer

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul PKL
Nama
NIM

: Pengembangan Sistem Pengukur Tegangan dan Akuisisi


Data di Pusat Penelitian Fisika LIPI
: Irma Rismayanti
: J3D111066

Disetujui oleh

Faozan Ahmad, SSi, MSi


Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Bagus Priyo Purwanto, MAgr

Shelvie Nidya Neyman, SKom, MSi

8
Direktur

Tanggal lulus :

Koordinator Progran Keahlian

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL). Laporan ini dilaksanakan di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) - Pusat Penelitian Fisika Serpong, Tangerang Selatan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua dan keluarga atas doa, kasih
sayang dan dukungannya. Terima kasih juga kepada Bapak Faozan Ahmad, SSi,
MSi selaku dosen pembimbing, dan Bapak Prabowo Puranto, MSi dari Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) - Pusat Penelitian Fisika selaku pembimbing
lapangan. Serta rekan-rekan Teknik Komputer angkatan 48 yang telah membantu
penulis pada saat kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan dan kemampuan
penulis, laporan ini masih jauh dari sempurna. Penulis berharap semoga laporan
ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bogor, April 2014

Irma Rismayanti

10

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Batasan Masalah
1.4 Manfaat

xi
1
1
1
1
2

2
2
2

METODE KERJA
2.1 Lokasi dan Waktu PKL
2.2 Metode Bidang Kajian

3
KEADAAN UMUM PUSAT PENELITIAN FISIKA LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
3.1 Sejarah
3.2 Visi dan Misi Pusat Penelitian Fisika LIPI
3.2.1
Visi
3.2.2
Misi
3.3 Struktur Organisasi
3.4 Fungsi dan Tujuan
3.5 Lingkup Kegiatan

2
2
3
3
3
4
5
5

4
PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR TEGANGAN DAN AKUISISI
DATA DI PUSAT PENELITIAN FISIKA LIPI
5
4.1 Analisis Masalah
5
4.1.1
Blok Diagram
6
4.1.2
Kebutuhan Umum
7

11
4.2 Perancangan
4.2.1
Perancangan Alat
4.2.2
Perancangan Antarmuka
4.3 Implementasi
4.3.1
Pemrograman Mikrokontroler
4.3.2
Pemograman LabVIEW
4.4 Pengujian
4.4.1
Pengujian Mikrokontroler
4.4.2
Pengujian Program LabVIEW
4.4.3
Pengujian Alat
5

SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

8
8
10
11
11
14
14
14
15
16
17
17
17
18
19

DAFTAR GAMBAR
1
Gedung P2F - LIPI Serpong
2 Struktur Organisasi P2F LIPI
3 Lingkup Kegiatan P2F
4 Blok Diagram
5 Flowchart
6 Arduino Uno
7 SD Shield
8 Rangkaian Pembagi Tegangan
9 LCD 20x4
10 Rangkaian penghubung LCD dan Arduino
11 Skema Rangkaian
12 Alat tampak dari atas
13 Alat tampak samping
14 Tampilan antarmuka pada LabVIEW
15 Perhitungan Kalibrasi
16 Pemilihan Board
17 Proses Upload
18 Blok Diagram LabVIEW
19 Pengiriman data melalui Serial Monitor
20 Tampilan isi irma.txt pada MicroSD
21 Tampilan pada LabVIEW

3
4
5
6
7
7
8
9
9
9
10
10
10
11
12
13
13
14
15
15
16

12

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Voltmeter adalah alat atau perkakas yang digunakan untuk mengukur


besar\tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara
paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Voltmeter dibagi
menjadi dua, yaitu voltmeter AC dan voltmeter DC. Pada dasarnya, voltmeter AC
dan voltmeter DC sama prinsipnya yaitu mengukur beda tegangan. Voltmeter DC
merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan
DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.
Sebuah voltmeter dapat menampilkan data hasil pengukuran pada LCD. Jika
data hasil pengukuran ingin disimpan dan dianalisis, maka hasil pengukuran harus
dicatat oleh pengukur. Pencatatan dilakukan secara manual oleh pengukur dengan
menuliskan hasil pengukuran pada kertas ataupun pada file di komputer pengukur.
Jika hasil pengukuran tadi hilang, maka pengukur harus mengukur dan mencatat
kembali data hasil pengukuran dengan voltmeter.
Saat ini penyimpanan data hasil pengukuran dengan voltmeter dilakukan
oleh pengukur secara manual. Dengan menggunakan alat otomatis ini, maka
seorang pengukur dapat menyimpan hasil pengukuran secara otomatis. Hal inilah
yang menjadikan penulis untuk menentukan judul laporan Praktik Kerja Lapangan
dengan judul Pengembangan Sistem Pengukur Tegangan dan Akuisisi Data
di Pusat Penelitian Fisika LIPI.

2
1.2

Tujuan

Tujuan dari pembuatan pengembangan sistem pengukur tegangan dan


akuisisi data ini adalah:
1 Mempermudah pengukur untuk mencatat data hasil pengukuran secara
otomatis
2 Menyajikan data hasil pengukuran dalam bentuk grafik dan meter pada
LabVIEW
1.3

Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Pusat


Penelitian Fisika LIPI adalah:
1 Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno.
2 Alat yang dirancang hanya dapat mengukur tegangan DC.
3 Hasil pengukuran ditampilkan di Liquid Crystal Display (LCD) dan
LabVIEW.
4 Hasil pengukuran disimpan dalam bentuk file *.txt.
5 Bentang ukur tegangan 0 70 volt.
1.4

Manfaat

Dengan pembuatan alat ukur tegangan dan akuisisi data dapat bermanfaat
bagi Pusat Penelitian Fisika LIPI untuk memudahkan penyimpanan data hasil
pengukuran tegangan DC pada rangkaian elektronika ataupun baterai.

2
2.1

METODE KERJA
Lokasi dan Waktu PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Pusat Penelitian


Fisika LIPI Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 15314. PKL
berlangsung selama 40 hari masa kerja terhitung mulai tanggal 3 Februari hingga
28 Maret 2014. Waktu pelaksanaan dimulai dari jam 07.30 s.d 16.00 WIB.
2.2

Metode Bidang Kajian

Metode yang digunakan dalam merancang alat ukur tegangan dan akuisisi
data adalah metode dasar, yaitu pengukuran besaran fisis yang langsung dibaca

3
pada alat ukurnya berbasis mikrokontroler ATMega328 dengan tampilan pada
Liquid Crystal Display (LCD) dan LabVIEW, terbagi menjadi empat tahap, yaitu:
1 Analisa Kebutuhan
Pada tahapan ini dilakukan analisa kebutuhan untuk pengukuran tegangan di
Laboratorium Fisika Instrumentasi. Dalam proses pembuatan alat ukur tegangan,
tahap-tahap analisis dan definisi kebutuhan yang digunakan yaitu analisis
kebutuhan alat dan analisis kebutuhan sistem.
2 Perancangan
Tahapan ini dilakukan dengan perancangan alat yang dibutuhkan sesuai
rancangan yang digunakan dalam pembuatan perangkat alat ukur.
3 Implementasi
Tahapan ini adalah tahap perwujudan serangkaian alat dan sistem. Pada
tahap ini alat dikoneksikan dengan sistem.
4 Pengujian
Pengujian merupakan tahapan akhir yang dilakukan dengan membuka
aplikasi LabVIEW untuk pengujian pada mikrokontroler dengan mengirimkan
masukan ke port COM pada PC. Dan menghubungkan rangkaian Liquid Crystal
Display (LCD) untuk menampilkan hasil pengukuran.

3 KEADAAN UMUM PUSAT PENELITIAN FISIKA


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
3.1

Sejarah

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2F-LIPI) pada awalnya bernama


Lembaga Fisika Nasional (LFN) yang didirikan pada tahun 1967. Pada tahun
1986 dilakukan reorganisasi di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) dimana sesuai dengan tugas dan fungsi barunya LFN berganti nama
menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan (P3FT) hingga tahun
2001. Pada tahun 2001 kembali LIPI melakukan reorganisasi dimana P3FT
menjadi Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2F LIPI) hingga sekarang.

Gambar 1 Gedung P2F - LIPI Serpong

4
Sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non-Kementrian (dahulu Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) eselon II) maka perlu mempunyai dokumen
Rencana Strategis (Renstra) yang memuat VISI, MISI, lingkungan strategis,
kebijakan, dan arahan program P2F-LIPI. Dokumen rencana strategis ini,
kemudian disebut Restra Implementatif P2F-LIPI 2010-2014 merupakan panduan
dan pijakan lembaga dan menjadi acuan bagi seluruh staf peneliti dan staf
pendukungnya dalam melakukan kegiatan-kegiatannya lima tahun ke depan. Di
samping dokumen ini juga merupakan acuan bagi pertanggungjawaban mengenai
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya.
3.2

Visi dan Misi Pusat Penelitian Fisika LIPI

3.2.1

Visi
Menjadi pusat unggulan dalam penelitian, pengembangan dan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis fisika demi terwujudnya kehidupan
bangsa yang berkeadilan, makmur, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis.
3.2.2

Misi
Untuk mencapai VISI yang telah ditetapkan diatas, maka ditetapkan MISI
Pusat Penelitian Fisika LIPI sebagai berikut:
1 Menciptakan great science (terobosan ilmiah) di bidang fisika
2 Meningkatkan invensi dan inovasi di bidang IPTEK berbasis fisika untuk
memperkuat daya saing industri dan ekonomi nasional
3 Meningkatkan pendayagunaan hasil-hasil penelitian dalam memberikan
solusi terhadap masalah-masalah aktual nasional
4 Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan nasional bidang IPTEK
berbasis fisika
5 Meningkatkan kinerja manajemen penelitian dan pelayanan masyarakat.
3.3

Struktur Organisasi

Gambar 2 Struktur Organisasi P2F LIPI

1
2
3
4
5

Kepala Pusat Penelitian Fisika


Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Subbagian Keuangan
Kepala Subbagian Umum
Kepala Subbagian Jasa dan
Informasi
6 Kepala Bidang Instrumentasi
Fisis dana Optoelektronika
7 Kepala Bidang Fisika Bahan
Baru
8 Kepala Bidang Fisika Industri
dan Lingkungan
9 Kepala Bidang Sarana Penelitian
10 Kepala Subbidang Sarana Fisika
Bahan Baru
11 Kepala Subbidang Sarana Fisika
Industri dan Lingkungan
3.4

: Dr. Bambang Widiyatmoko,MEng


: Agus Suheri,ST
: Endang Hamidah
: Maman Syaefulloh
: Prabowo Puranto,MSi
: Dr Maria Margaretha Suliyanti
: Dr Nanik Indayaningsih
: Dr Pramono Nugroho
: Dr Bambang Prihandoko
: Imam Mulyanto,ST
: Hardi Jaya

Fungsi dan Tujuan

Pusat Penelitian Fisika LIPI mempunyai fungsi sebagai berikut:


1 Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang fisika

6
2
3
4
5
6
7

Penyusunan pedoman, pembinaan, dan pemberian bimbingan teknis


penelitian bidang fisika
Penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan penelitian bidang fisika
Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang fisika
Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi fisika
Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang fisika
Pelaksanaan urusan tata usaha
3.5

Lingkup Kegiatan

Gambar 3 Lingkup Kegiatan P2F

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR TEGANGAN


DAN AKUISISI DATA DI PUSAT PENELITIAN FISIKA
LIPI
4.1

Analisis Masalah

Masalah pada kajian ini adalah alat pengukur tegangan belum bisa
menyimpan data hasil pengukuran secara otomatis. Sistem akuisisi data pada alat
ukur tegangan DC diperlukan untuk penyimpanan data hasil pengukuran. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pengguna agar dapat mengukur
tegangan dan menyimpan data hasil pengukuran secara otomatis pada file *.txt.
Seluruh rangkaian pekerjaan diproses oleh suatu chip mikrokontroler..
Pengembangan sistem pengukur tegangan dan akuisisi data dibuat dengan bentuk
kontruksi secara umumnya yang terdiri dari :

7
1
2

Perangkat keras (hardware) yaitu berupa beberapa sistem mekanik dan


rangkaian kontrol.
Perangkat lunak (software) yaitu alir diagram program yang dibuat untuk
mengatur alur kerja sistem mekanik.

4.1.1

Blok Diagram
Pada Pengembangan Sistem Pengukur Tegangan dan Akuisisi Data di Pusat
Penelitian Fisika LIPI menggunakan blok diagram yang dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 4 Blok Diagram

Flowchart perancangan perangkat lunak atau program ditunjukkan pada Gambar


5.

Gambar 5 Flowchart

4.1.2

Kebutuhan Umum
Berdasarkan blok diagram pada Gambar 4, bagian-bagian yang dibutuhkan
untuk membangun alat ini, adalah sebagai berikut :
1 Rangkaian pembagi tegangan untuk membagi tegangan yang masuk
2 Arduino Uno untuk konversi input analog ke digital, menampilkan data ke
LCD dan juga untuk mengirimkan data hasil pengukuran ke LabVIEW
melalui komunikasi UART. Arduino Uno yang ditunjukkan pada Gambar 6
digunakan sebagai mikrokontroler yang memproses semua data masukan
dan menghasilkan keluaran yang sesuai. Arduino Uno memiliki 14 pin
digital dan 6 pin analog yang dapat digunakan sebagai masukan atau
keluaran. Pada sistem ini, beberapa pin digital dan analog digunakan untuk
masukan dari rangkaian pembagi tegangan dan keluaran ke LCD.

Gambar 6 Arduino Uno

3
4

Rangkaian penghubung Arduino dengan LCD 20x4.


SD Shield untuk membaca MicroSD dan menghubungkan MicroSD dengan
Arduino. SD Card Shield menambahkan penyimpanan untuk proyek
Arduino Anda. Mendukung SD, SDHC, atau kartu MicroSD. Gambar 7
menunjukkan SD Shield.

Gambar 7 SD Shield

5
6

Probe merah dan hitam untuk membaca tegangan masuk.


MicroSD dengan kapasitas 2Gb untuk penyimpanan data hasil pengukuran.
4.2

Perancangan

Pengembangan sistem pengukur tegangan dan akuisisi data secara umum


terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
4.2.1

Perancangan Alat
Untuk proses pembuatan hardware pada alat ini meliputi 2 tahap. Tahap
yang pertama adalah penyolderan pada PCB bolong untuk membuat skema alur
rangkaian pembagi tegangan dan penghubung arduino dengan LCD. Tahap kedua
adalah perakitan rangkaian yang sudah dibuat agar dapat terhubung dengan
arduino, SD shield dan LCD.
1 Tahap Penyolderan PCB

10
Proses pembuatan skema rangkaian dan penyolderan di PCB dibagi menjadi
beberapa tahap:
a Pembuatan rangkaian pembagi tegangan di PCB
Rangkaian pembagi tegangan yang akan dibuat, menggunakan dua
jenis resistor yang bernilai 30 k dan 2,2 k. Rangkaian ini disusun seri.
Rangkaian pembagi tegangan ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8 Rangkaian Pembagi Tegangan

Pembuatan rangkaian penghubung LCD dengan arduino


Rangkaian penghubung LCD dengan arduino disesuaikan dengan
jenis LCD yang digunakan. Untuk alat ini, digunakan LCD 20x4 yang
memiliki 16 pin dengan fungsi yang berbeda-beda. Gambar 9 menunjukkan
bentuk LCD 20x4 yang akan digunakan untuk menampilkan data hasil
pengukuran tegangan.

Gambar 9 LCD 20x4

Selain itu, digunakan sebuah potensio linear B10K untuk mengatur


kecerahan pada LCD tersebut. Gambar 10 menujukkan rangkaian
penghubung LCD dengan arduino.

Gambar 10 Rangkaian penghubung LCD dan Arduino

11
Tahap perakitan rangkaian
Pada proses kedua ini adalah perakitan rangkaian yang sudah dibuat agar
lebih rapi dan tersambung sesuai dengan rencana. Tahapan ini perlu diperhatikan
kabel (jumper) yang saling terhubung harus selalu terkondisikan dengan baik dan
tidak terhubung dengan kabel lain. Pada tahapan ini ada beberapa rangkaian dan
modul yang harus dirangkai agar alat ukur tegangan dan akuisisi data dapat
digunakan, diantaranya:
a Modul Arduino dengan ATMega328
b Modul SD Shield ITEAD 2.0
c Rangkaian pembagi tegangan
d Rangkaian penghubung LCD dengan arduino.
e Probe merah dan hitam sebagai input tegangan.
Skema rangkaian dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Skema Rangkaian

Dengan memperhatikan skema rangkaian, kita dapat merakit rangkaian yang


dibutuhkan sehingga menjadi alat ukur tegangan dan akuisisi data yang dapat
ditunjukkan pada Gambar 12 dan Gambar 13.

Gambar 12 Alat tampak dari atas

12

Gambar 13 Alat tampak samping

4.2.2

Perancangan Antarmuka
Software LabVIEW digunakan untuk merancang antarmuka sistem.
Antarmuka ini dibuat untuk mempermudah pengguna agar dapat langsung
berkomunikasi dengan perangkat keras. Perancangan pada antarmuka dapat dilihat
pada Gambar 14.

Gambar 14 Tampilan antarmuka pada LabVIEW

Sebelum data ditampilkan pada antarmuka ini, kita harus memilih port
COM mana yang akan dipakai untuk menerima data hasil pengukuran. Kemudian
data hasil pengukuran akan ditampilkan pada meter dan chart. Selain itu, kita
dapat menyimpan data hasil pengukuran dalam format *.txt dengan cara menekan
tombol save. Jika kita ingin membatasi penyimpanan data, kita tekan lagi tombol
save. Dengan itu, data hasil pengukuran akan tersimpan secara otomatis dalam
jangka waktu yang diberikan tadi. Lalu tombol delete digunakan untuk
menghapus file penyimpan. Jika ingin menyimpan data hasil pengukuran dalam
jangka waktu yang berbeda beda dan menyimpannya dalam file yang berbeda, file

13
yang sebelumnya dapat di rename sesuai dengan keinginan dan memulai
penyimpanan kembali.
4.3

Implementasi

4.3.1

Pemrograman Mikrokontroler
Pemrograman pada mikrokontroler ATMega328 menggunakan bahasa C++ /
C. Program mikrokontroler akan bekerja pada saat alat dihubungkan dengan
sumber daya dan probe terhubung dengan alat mendeteksi tegangan. Jika kita
ingin mengukur tegangan pada baterai 9 volt, hubungkan probe merah ke kutub
positif baterai dan probe hitam ke kutub negatif. Tegangan pada probe merah akan
dibaca oleh A1 setelah melewati rangkaian pembagi tegangan, sedangkan
tegangan pada probe hitam akan dibaca oleh A2. Kemudian tegangan yang telah
diterima oleh A1 dan A2 akan di proses oleh program.
Pada proses perhitungan ini, nilai yang terbaca oleh A1 akan disimpan
pada variabel valueADC1, sedangkan nilai yang terbaca oleh A2 akan disimpan
pada variabel valueADC2. Kemudian nilai valueADC1 akan dikurangi dengan
nilai valueADC2. Jika nilai valueADC1 lebih besar dibandingkan nilai valueDC2,
maka akan menghasilkan nilai positif yang menandakan bahwa probe terhubung
pada kutub yang benar. Namun jika nilai valueADC1 lebih kecil dibanding
dengan nilai valueADC2, maka akan menghasilkan nilai negatif yang
menandakan bahwa probe terhubung pada kutub yang terbalik, Kemudian hasil
pengurangan akan dimasukan pada rumus ADC. Hasil dari perhitungan ini
kemudian dimasukkan pada rumus hasil kalibrasi yang diperoleh menggunakan
software MatLab. Berikut persamaannya:
value = valueADC1 valueADC2
vout = (value * 5.0) / 1024.0
kalibrasi = vout * 3.9 + 0.76
Hasil perhitungan kalibrasi ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

14

Gambar 15 Perhitungan Kalibrasi

Hasil perkalian dari perhitungan diatas kemudian dikalikan dan dijumlahkan


dengan nilai resistor yang terdapat pada rangkaian pembagi tegangan. Berikut
persamaannya :
vin = kalibrasi / (R2/(R1+R2))
Hasil dari persamaan diatas akan ditampilkan di Liquid Crystal Display (LCD)
dan dikirim ke LabVIEW dengan menggunakan komunikasi UART.
Pemrograman menggunakan program IDE 1.0.5, pada program ini perlu
menentukan Board Arduino yang digunakan dengan memilih opsi pada menu
Tools>Board dan menentukan serial port yang digunakan oleh Board Arduino
dengan memilih menu Tools>Serial port. Agar lebih jelas dapat melihat gambar
dibawah ini.

15

Gambar 16 Pemilihan Board

Untuk melakukan upload program ke dalam mikrokontroler ATMega328, pilih


tombol upload pada software ataupun dengan menekan tombol dengan icon tanda
panah. Proses upload dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17 Proses Upload

16
4.3.2

Pemograman LabVIEW

Gambar 18 Blok Diagram LabVIEW

Berdasarkan blok diagram pada Gambar 18, terdapat dua bagian program
yaitu didalam kotak dan diluar kotak. Blok program yang berada didalam kotak
merupakan program yang senantiasa akan selalu di looping. Blok program yang
berada didalam kotak merupakan program yang akan memproses data yang masuk
untuk ditampilkan pada meter dan waveformchart .
4.4

Pengujian

Pengujian dilakukan untuk mengetahui dan menguji bahwa sistem yang


dibangun telah berjalan atau terdapat masalah. Pengujian yang akan dilakukan
adalah pengujian terhadap mikrokontroler, pengujian program LabVIEW dan
pengujian alat.
4.4.1

Pengujian Mikrokontroler
Pengujian ini merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap implementasi
selesai dilakukan pada proses pengujian mikrokontroler dan program arduino.
Proses pengujian dilakukan dengan memulai pengukuran tegangan DC dengan
menggunakan probe merah dan hitam. Mikrokontroler mulai dijalankan pada saat
alat dihubungkan dengan sumber daya dan probe terhubung dengan alat
mendeteksi tegangan.
Hasil dari perhitungan akan ditampilkan di Liquid Crystal Display (LCD)
dan dikirim ke LabVIEW dengan menggunakan komunikasi UART. Program akan
mengirimkan data hasil pengukuran dari mikrokontroler melalui serial monitor
pada program Arduino. Proses pengiriman data dari mikrokontroler melalui serial
monitor pada program Arduino ditunjukkan pada Gambar 19.

17

Gambar 19 Pengiriman data melalui Serial Monitor

Program akan menyimpan data hasil pengukuran secara otomatis pada


file .txt yang ditunjukkan pada Gambar 20.

Gambar 20 Tampilan isi irma.txt pada MicroSD

4.4.2

Pengujian Program LabVIEW


Proses ini merupakan tahap setelah proses implementasi selesai dilakukan.
Pada proses ini menguji bagaimana LabVIEW bekerja. Tahap pengujian ini
dimulai ketika probe memberikan masukan pada port masukan di mikrokontroler.
Kemudian mikrokontroler mengirimkan data ke port COM, sedangkan pada
program LabVIEW membuka gerbang port COM dan menerjemahkan masukan
dari mikrokontroler. Pengujian saat program diaktifkan dapat ditunjukkan pada
Gambar 21.

18

Gambar 21 Tampilan pada LabVIEW

Pada saat sedang melakukan proses pengukuran, program akan menerima


masukan dari mikrokontroler. Pengiriman data dari mikrokontroler berisi data
string berupa data hasil pengukuran.
4.4.3

Pengujian Alat
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran alat yang
telah dibuat dengan voltmeter digital. Hasil pengukuran alat ukur dengan
voltmeter didapat perbedaan atau selisih. Hasil yang diperoleh dari kedua
pengukuran tersebut dapat dilihat pada Table 1.

No

Table 1 Hasil Pengukuran


Sumber
V alat(v)

Vmultimeter(v)

1
2
3

Baterai
Baterai
Baterai

9.50
9.04
7.55

9.45
8.89
7.5

Baterai

6.71

6.66

Baterai

5.16

5.11

Dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur atau instrumen,


kalian tidak mungkin mendapatkan nilai benar. Namun, selalu mempunyai
ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran.
Kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi kesalahan umum,
kesalahan sistematis, dan kesalahan acak.
a Kesalahan Umum
Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika mengukur termasuk
dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang disebabkan
oleh pengamat. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat kurang

19

terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala


yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala.
Kesalahan Sistematis
Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau instrumen
disebut kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis dapat terjadi karena:
- Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya.
- Kesalahan kalibrasi yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya
penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat.
- Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan
pada neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak jarum
penunjuk.
Kesalahan Acak
Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang
tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan
pengukuran yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut kesalahan
acak. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat pengukuran e/m
(perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi (naik turun) kecil ini
bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara, fluktuasi
tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak dan
sukar dikendalikan.

SIMPULAN DAN SARAN


5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembuatan dan pengujian alat yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan:
1 Metode yang digunakan untuk merancang alat ini ada empat tahap, yaitu
analisis masalah, perancangan, implementasi dan pengujian.
2 Penyimpanan data pengukuran ke dalam MicroSD dilakukan setiap 1 detik
sekali.
3 LabVIEW digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk grafik dan
meter. Serta dapat juga menyimpan dan menghapus file hasil pengukuran.
5.2

Saran

Berdasarkan hasil pembuatan, pengujian dan presentasi hasil yang telah


dilakukan, maka disarankan :
1 Penyimpanan data tidak hanya dalam bentuk file dengan format *.txt.
Namun akan lebih baik jika dapat disimpan dalam format *.xls agar data
hasil pengukuran dapat lebih mudah diolah.
2 Gunakan rangkaian pembagi tegangan dengan nilai resistor yang berbeda
agar hasil pengukuran menjadi lebih akurat.

20
3

Penambahan tombol untuk mengontrol data yang akan disimpan.

DAFTAR PUSTAKA
Syahban Rangkuti. 2011. Mikrokontroler ATMEL AVR. Bandung(ID):
Informatika Bandung
Putri Ayuningtyas. 2011. Pengaruh Penambahan Selenium Terhadap Komposit
Expoxy Resin / Grafit Sebagai Material Pelat Bipolar Untuk Aplikasi
Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell [Laporan PKL]. Jakarta(ID):
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Mochammad Fajar. 2013. Rancang Bangun Alat Ukur Detak Jantung dan Suhu
Tubuh Berbasis Mikrokontroler ATMega328 di Departemen Fisika IPB
[Laporan TA]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
Antonius Rachmat. 2010. Algoritma dan Pemrograman dengan Bahasa C.
Yogyakarta(ID):C.V Andi OFFSET

21

LAMPIRAN

22

Program Arduino 1.0.5


/*
created March 2014
by Irma Rismayanti
J3D111066
TEK 3
Pusat Penelitian Fisika - LIPI
Serpong - Tangerang Selatan
*/
// include the library code:
#include <LiquidCrystal.h>
#include <SD.h>
File myFile;
// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(4,5,6,7,8,9);
int analogInput1 = A1;
int analogInput2 = A2;
float vout = 0.0;
float vin = 0.0;
float R1 = 30000.0; // resistance of R1 !!
float R2 = 2200.0; // resistance of R2 !!
// set pin numbers:
const int buttonPin = 13; // the number of the pushbutton pin
const int ledPin = 3;
// the number of the LED pin
const int chipSelect = 10; // Chip Select Arduino
float value = 0.0;
// variable to store the value from ADC1-ADC2
float valueADC1 = 0.0;
// variable to store the value from ADC A1
float valueADC2 = 0.0;
// variable to store the value from ADC A2
float kal = 0.0;
// kalibrasi dari matlab
void setup(){
// Open serial communications and wait for port to open:
Serial.begin(9600);
// declaration of pin modes
pinMode(analogInput1, INPUT);
pinMode(analogInput2, INPUT);
pinMode(buttonPin, INPUT);

23
// set up the LCD's number of columns and rows:
lcd.begin(16, 4);
while (!Serial) {
; // wait for serial port to connect.
}
pinMode(10, OUTPUT);
// Chip Select
pinMode(ledPin, OUTPUT); // output LED pin
Serial.print("\nInitializing SD card...");
if (!SD.begin(10)) {
Serial.println("Initialization failed!");
return;
}
Serial.println("initialization done.");
}
void loop(){
// read the value on analog input
valueADC1 = analogRead(analogInput1);
valueADC2 = analogRead(analogInput2);
value = valueADC1 - valueADC2;
vout = (value * 5.0) / 1024.0;
kal = (vout * 0.79) + 0.086;
vin = vout / (R2/(R1+R2));
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Vin= ");
lcd.print(vin);
lcd.print("V");
delay(1000);
lcd.clear();
Serial.print("Tegangan =");
Serial.print(vin);
Serial.println("V");
myFile = SD.open("irma.txt", FILE_WRITE);
if (myFile) {
myFile.print("Tegangan = ");
myFile.print(vin);
myFile.println("V");
myFile.close(); //close the file

24
}else{
// if the file didn't open, print an error:
myFile.println("error opening irma.txt");
}

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 9 Agustus 1993 di Bogor
dengan nama Irma Rismayanti. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara
pasangan Suherno Hadi Gunawan dan Dadah Hidayati.
Pendidikan formal penulis mulai dari TKIT Assalam II pada tahun 1998.
Tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan ke SD Islam Karya Mukti Citeureup
Kabupaten Bogor. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan ke SMP
Puspanegara Citeureup Kabupaten Bogor. Kemudian pada tahun 2008 penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA Plus PGRI Cibinong Kabupaten Bogor. Setelah
lulus, penulis melanjutkan pendidikannya di Program Diploma Institut Pertanian
Bogor Program Keahlian Teknik Komputer melalui jalur USMI.

25

Anda mungkin juga menyukai