Anda di halaman 1dari 40

TUGAS REVIEW JURNAL

RANGKAIAN LISTRIK III

Oleh:

Muhammad Rizky Fahryan 226422018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

SAMARINDA
2023
INFORMASI JURNAL
Perancangan Sistem Monitoring Pada Hidroponik Selada
Judul Jurnal
(Lactuca Sativa L.) Dengan Metode NFT Berbasis Internet of Things (IoT)
Nama Penulis/Peneliti Agung Prasetyo, Aji Brahma Nugroho, Herry Setyawan
Tahun Publikasi 2022
Volume & Nomor Jurnal Volume 4 Nomor 2
Halaman 11 HALAMAN

• Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pemantauan berbasis
Internet of Things (IoT) untuk tanaman selada hidroponik menggunakan Nutrient Film Technique
(NFT). Metodologi yang digunakan meliputi penggunaan sensor pH, TDS, dan DHT11 untuk
mengukur parameter-parameter tertentu, pengolahan data oleh Arduino Uno, dan pengiriman data
ke aplikasi Blynk melalui modul ESP8266.

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini berhasil dalam memantau parameter-parameter dan
menampilkan data pada aplikasi Blynk. Namun, terdapat beberapa kendala yang ditemukan, seperti
waktu respons aplikasi Blynk yang lebih lama dibandingkan dengan waktu respons pembacaan
sensor, serta masalah koneksi dan reset otomatis pada modul Wi-Fi ESP8266 yang mengakibatkan
keterlambatan dalam pembacaan data oleh Blynk.

• Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemantauan berbasis IoT untuk tanaman
hidroponik dapat diimplementasikan dengan sukses. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk menggunakan modul Wi-Fi yang lebih efisien dan menambahkan fitur kontrol pH dan nutrisi
pada aplikasi Blynk.

• Sumber-sumber yang dikutip juga membahas berbagai aspek pertanian hidroponik, termasuk
pemantauan dan pengendalian tingkat nutrisi, suhu, dan tingkat air. Mereka juga mengeksplorasi
penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dalam sistem hidroponik dan aplikasi mikrokontroler
untuk otomatisasi.
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
• Latar belakang masalah yang diteliti adalah pentingnya pemantauan dan pengendalian parameter-
parameter seperti pH, TDS, suhu, dan tingkat air dalam sistem hidroponik. Parameter-parameter
ini mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tanaman hidroponik, dan pemantauan yang efektif
dapat membantu petani hidroponik dalam mengoptimalkan produksi tanaman mereka [4].

• Tujuan penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem pemantauan berbasis
IoT untuk tanaman selada hidroponik menggunakan Nutrient Film Technique (NFT). Penelitian ini
bertujuan untuk memantau dan mengontrol parameter-parameter penting seperti pH, TDS, suhu,
dan tingkat air secara real-time melalui aplikasi Blynk [1].

• Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah:


1. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem pemantauan berbasis IoT untuk
tanaman selada hidroponik menggunakan Nutrient Film Technique (NFT)?
2. Apakah sistem ini efektif dalam memantau dan mengontrol parameter-parameter penting seperti
pH, TDS, suhu, dan tingkat air?
3. Apakah aplikasi Blynk dapat digunakan secara efisien untuk memantau dan mengontrol sistem
hidroponik secara real-time? [1].
METODOLOGI PENELITIAN
• Metodologi penelitian ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu perancangan sistem pemantauan
berbasis IoT, implementasi sistem, pengujian sistem, dan analisis hasil.

1. Perancangan Sistem:
- Rancangan sistem meliputi pemilihan komponen seperti sensor pH, TDS, dan DHT11, Arduino
Uno sebagai mikrokontroler, modul ESP8266 untuk koneksi Wi-Fi, dan aplikasi Blynk untuk
visualisasi data.
- Rancangan perangkat keras meliputi pengaturan koneksi antara sensor dan mikrokontroler,
serta pengaturan koneksi Wi-Fi menggunakan modul ESP8266.
- Rancangan perangkat lunak meliputi pengolahan data oleh Arduino Uno, pengiriman data ke
aplikasi Blynk melalui modul ESP8266, dan tampilan data pada aplikasi Blynk.

2. Implementasi Sistem:
- Implementasi sistem melibatkan pemasangan dan pengaturan komponen-komponen yang telah
dirancang.
- Sensor pH, TDS, dan DHT11 dipasang dan dihubungkan dengan Arduino Uno.
- Modul ESP8266 dihubungkan dengan Arduino Uno untuk mengirimkan data ke aplikasi Blynk.
- Aplikasi Blynk diinstal dan dikonfigurasi untuk menerima dan menampilkan data dari sistem.

3. Pengujian Sistem:
- Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik dan dapat
memantau parameter-parameter yang diinginkan.
- Pengujian meliputi pengujian respons waktu sistem, pengujian koneksi Wi-Fi, dan pengujian
akurasi pembacaan sensor.
- Hasil pengujian digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem dan mengidentifikasi potensi
perbaikan.

4. Analisis Hasil:
- Data yang diperoleh dari sistem pemantauan dianalisis untuk melihat tingkat keberhasilan
dalam memantau parameter-parameter penting.
- Hasil analisis digunakan untuk menarik kesimpulan mengenai efektivitas sistem pemantauan
berbasis IoT untuk tanaman hidroponik
HASIL
• Temuan utama dari penelitian ini adalah berhasilnya sistem pemantauan berbasis IoT untuk
tanaman selada hidroponik menggunakan Nutrient Film Technique (NFT). Beberapa temuan yang
diungkapkan dalam jurnal ilmiah ini adalah:

1. Sistem pemantauan dapat memantau parameter-parameter penting seperti pH, TDS, suhu, dan
tingkat air secara real-time. Sensor pH, TDS, dan DHT11 berhasil mengukur parameter-parameter
ini dengan akurasi yang memadai.

2. Data hasil pembacaan sensor dapat diolah oleh Arduino Uno dan dikirim ke aplikasi Blynk
melalui modul ESP8266. Aplikasi Blynk dapat menampilkan data secara visual dan
memungkinkan pengguna untuk memantau parameter-parameter secara real-time.

3. Walaupun sistem pemantauan berhasil dalam memantau parameter-parameter, terdapat beberapa


kendala yang ditemukan. Waktu respons aplikasi Blynk lebih lama dibandingkan dengan waktu
respons pembacaan sensor. Selain itu, modul Wi-Fi ESP8266 mengalami masalah koneksi dan
reset otomatis yang mengakibatkan keterlambatan dalam pembacaan data oleh Blynk.

Temuan ini berkaitan dengan tujuan penelitian untuk merancang dan mengimplementasikan sistem
pemantauan berbasis IoT untuk tanaman hidroponik. Sistem ini berhasil memantau parameter-
parameter penting dan memberikan informasi real-time kepada petani hidroponik.

Dalam literatur sebelumnya, terdapat penelitian yang juga membahas tentang pemantauan dan
pengendalian parameter-parameter dalam sistem hidroponik. Beberapa penelitian menggabungkan
teknologi IoT dengan sistem hidroponik untuk memantau dan mengontrol tingkat nutrisi, suhu,
dan tingkat air [2]. Temuan dari penelitian ini dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya
untuk melihat kemajuan dan keunggulan sistem pemantauan berbasis IoT yang diusulkan dalam
penelitian ini.

• [1] J. Linda, M. N. S. Qamaria, A. F. Hafid, H. B. Samsuddin, and A.


EVALUASI KUALITAS
• Secara keseluruhan, kualitas penelitian dapat dianggap memuaskan. Para peneliti berhasil
merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring tanaman selada hidroponik berbasis IoT
menggunakan Nutrient Film Technique (NFT). Mereka mampu memantau parameter penting
seperti pH, TDS, suhu, dan ketinggian air secara real-time melalui aplikasi Blynk. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa sistem ini efektif dalam memantau parameter-parameter ini dan
memberikan informasi real-time kepada petani hidroponik.

• Metodologi yang digunakan dalam penelitian mendukung hasil yang diperoleh. Para peneliti
mengikuti pendekatan sistematis dalam merancang sistem, mengimplementasikannya, melakukan
pengujian, dan menganalisis hasilnya. Mereka menggunakan komponen yang sesuai seperti sensor
pH, TDS, dan DHT11, Arduino Uno sebagai mikrokontroler, dan modul ESP8266 untuk
konektivitas Wi-Fi. Data yang dikumpulkan dari sensor diproses oleh Arduino Uno dan dikirim ke
aplikasi Blynk untuk divisualisasikan. Para peneliti juga melakukan pengujian untuk mengevaluasi
kinerja sistem dan mengidentifikasi masalah atau perbaikan apa pun yang diperlukan.

• Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
telah mengeksplorasi sistem pemantauan dan pengendalian hidroponik berbasis IoT [2]. Para
peneliti membangun penelitian sebelumnya dan memperluas cakupan dengan memasukkan
aplikasi Android dan menggunakan tanaman selada. Hal ini menunjukkan bahwa metodologi yang
digunakan sudah cukup memadai dan selaras dengan literatur yang ada.

• Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan keberhasilan penerapan sistem pemantauan berbasis


IoT untuk tanaman selada hidroponik. Metodologi yang digunakan mendukung hasil yang
diperoleh dan berkontribusi pada pengetahuan yang ada di bidang hidroponik dan sistem berbasis
IoT.

• [1] J. Linda, M. N. S. Qamaria, A. F. Hafid, H. B. Samsuddin, dan A.


• [2] Y. Setiawan, H. Tanudjaja, dan S. Octaviani, “Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk
pemantauan dan Pengendalian Sistem Hidroponik,” TESLA J. Tek. Elektro, jilid. 20, tidak. 2,
hal.197 – 207, 2018, doi: 10.24912/tesla.v20i2.2994.
KRITIK DAN SARAN
Berdasarkan informasi yang diberikan, aspek-aspek berikut dapat diidentifikasi untuk perbaikan
atau pengembangan lebih lanjut:

1. Konektivitas dan stabilitas modul Wi-Fi: Para peneliti mengalami masalah dengan modul Wi-Fi
ESP8266, seperti reset dan pemutusan otomatis [2]. Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk
mencari modul Wi-Fi alternatif yang lebih efisien dan andal.

2. Waktu respon aplikasi Blynk: Para peneliti menemukan bahwa waktu respon aplikasi Blynk
lebih lambat dibandingkan dengan pembacaan sensor [2]. Untuk meningkatkan pengalaman
pengguna, disarankan untuk mengoptimalkan waktu respons aplikasi dan memastikan visualisasi
data waktu nyata.

3. Fitur tambahan untuk kontrol nutrisi dan pH: Sistem saat ini berfokus pada pemantauan
parameter seperti pH, TDS, suhu, dan ketinggian air [2]. Untuk memberikan solusi yang lebih
komprehensif, penelitian di masa depan dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan fitur
nutrisi dan kontrol pH dalam aplikasi Blynk.

4. Perluasan ruang lingkup penelitian: Karena keterbatasan kemampuan dan waktu, maka
penelitian yang ada saat ini dapat diperluas lebih lanjut [2]. Disarankan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut untuk mengatasi keterbatasan dan mengeksplorasi aspek tambahan, seperti
jenis tanaman yang berbeda atau teknik hidroponik yang berbeda.

Kesimpulannya, penelitian selanjutnya dapat fokus pada peningkatan konektivitas dan stabilitas
modul Wi-Fi, mengoptimalkan waktu respons aplikasi pemantauan, menambahkan fitur untuk
kontrol nutrisi dan pH, serta memperluas cakupan penelitian. Perbaikan dan pengembangan ini
akan berkontribusi pada kemajuan sistem pemantauan hidroponik berbasis IoT.

[2] J. Linda, M. N. S. Qamaria, A. F. Hafid, H. B. Samsuddin, dan A. Rahim, “Hidroponik Sebagai


Sarana Pemanfaatan Lahan Kosong di Kantor Lurah Salo,” J. Lepa-lepa Open, vol. 1, tidak. 3,
hal.503 – 510, 2021.
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

Perancangan Sistem Monitoring Pada Hidroponik Selada


(Lactuca Sativa L.) Dengan Metode NFT
Berbasis Internet of Things (IoT)
Agung Prasetyo, Aji Brahma Nugroho, Herry Setyawan
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember
Jl. Karimata 49, Jember 68121, Indonesia
E-mail: pagung092@gmail.com

Naskah Masuk: 04 November 2021; Diterima: 29 Juni 2022; Terbit: 18 Agustus 2022

ABSTRAK

Abstrak - Hidroponik adalah teknik bercocok tanam dengan menggunakan media tanam air. NFT merupakan salah satu
metode yang efektif untuk tanaman hidroponik, tetapi dalam metode ini sirkulasi nutrisi harus mengalir secara terus
menerus. Pompa dalam metode ini menyala setiap saat dan pemilik harus selalu memantau nutrisi pada tandon. Pada
umumnya masyarakat perkotaan mempunyai sedikit waktu untuk memantau hidroponik yang di milikinya karena faktor
pekerjaan. Berdasarkan permasalahan tersebut muncullah sebuah pemikiran, untuk merancang sistem monitoring Nutrisi,
pH air, suhu hidroponik dengan Metode NFT (Nutrient Film Technique) pada tanaman selada (Lactuca Sativa L.) berbasis
Internet of Things (IoT). Sehingga petani hidroponik dapat memantau hidroponiknya dari jarak jauh dengan menggunakan
aplikasi Blynk android. Hasil dari pembuatan alat di dapatkan data rata-rata waktu respon pembacaan Blynk yaitu 125,7 ms
sedangkan rata – rata waktu respon pembacaan sensor yaitu 58,4 ms. Waktu respon konektifitas pada saat login dan logout
memiliki selisih rata – rata yaitu 4,3 s. Dimana respon waktu login lebih lama di bandingkan dengan logout.

Kata kunci: Hidroponik NFT, Internet of Things, Blynk, ESP8266

ABSTRACT

Abstract - Hydroponics is a farming technique using water growing media. NFT is an effective method for hydroponic
plans, but this method of nutrient circulation must flow continuously. The pump of this method be turned on at all times
and the owner must always monitor the nutrients in the reservoir. In general, urban communities have little time to monitor
their hydroponics due to work factors. Based on these problems, a thought emerged, to design a monitoring system for
nutrition, water pH, hydroponic temperature using the NFT (Nutrient Film Technique) method on lettuce (Lactuca sativa
L.) based on the Internet of Things (IoT). So that hydroponic farmers can monitor their hydroponics remotely using the
Blynk android application. The result of making the tool is that the average response time for Blynk readings is 125,7 ms,
while the average respons time for sensor readings is 58,4 ms. The connectivity response time at login and logout has an
average difference of 4.3 s. Where the response time to login is longer than the logout.

Keywords: Hydroponics NFT, Internet of Things, Blynk, ESP8266

Copyright © 2022 Universitas Muhammadiyah Jember.

1. PENDAHULUAN
Lahan pertanian di Indonesia kususnya di daerah perkotaan sudah mulai berkurang. Berkurangnya
lahan pertanian ini di sebabkan oleh beralihnya fungsi lahan yang sebelumnya menjadi lahan pertanian
kemudian di jadikan lahan untuk di dirikannya industri dan di jadikan lahan permukiman karena di
sebabkan oleh faktor ekonomi,sosial, dan meningkatnya kepadatan penduduk. Menanggapi permasalahan
tersebut terdapat salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan bertani salah satunya
adalah dengan sistem pertanian hidroponik. Hidroponik merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat
digunakan untuk menangani sempitnya lahan pertanian dengan memanfaatkan tempat yang tidak
dimanfaatkan rumah yang masih terdapat ruang sebagai tempat untuk melakukan pertanian dengan sistem
pertanian hidroponik, seperti memanfaatkan atap rumah, balkon ataupun di dinding rumah [1].
Masyarakat pada daerah perkotaan banyak yang ingin melakukan kegiatan bertani, akan tetapi karena
kurangnya lahan yang dapat dimanfaatkan untuk bertani. Masyarakat perkotaan dapat memanfaatkan sistem

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 99
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

hidroponik dalam melakukan kegiatan bertani untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan bertani yang dapat
dilakukan dengan sistem hidroponik yang dapat dilakukan adalah dengan menanam tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi gizi pada manusia, misalnya dengan menanam selada ( Lactuca Sativa L.).
Tanaman selada (Lactuca Sativa L..) memiliki berbagai kandungan gizi, seperti serat, Vitamin A, dan
mineral yang diperlukan oleh masyarakat [2]. Salah satu manfaat sayur selada (Lactuca Sativa L.) adalah
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan darah, menjaga pikiran dan tubuh dalam keadaan sehat. Selada
termasuk ke dalam superfood atau pangan super. Budidaya sayur selada (Lactuca Sativa L.) terlihat sangat
mudah, tetapi masyarakat yang berada di perkotaan masih mengalami kesulitan dalam merawat sayur
selada. Kebanyakan masyarakat perkotaan tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan pemantauan
pada tanaman hidroponik yang dimilikinya. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kegagalan
dalam sistem pertanian hidroponik yang dilakukan sehingga masih banyak masyarakat daerah perkotaan
yang masih mengalami kegagalan dalam melakukan teknik hidroponik khususnya sayur selada.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas maka teknik hidroponik dapat di gabungkan dengan
teknologi Internet Of Things (IoT). Pemanfaataan teknologi Internet Of Things (IoT) ini bertujuan untuk
mempermudah petani hidroponik dalam memantau atau memonitoring tanaman hidroponik walaupun
sedang berada di jarak yang jauh. Terutama pada sayur selada (Lactuca Sativa L.) karena jenis sayuran ini
membutuhkan nutrisi dan pH yang cukup untuk menunjang pertumbuhan yang sempurna.
Terdapat beberapa penelitian terkait sistem hidroponik. Salah satuan yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Putra dkk (2018) dengan Sistem Pemantauan dan Pengendalian Nutrisi, Suhu, dan Tinggi Air Pada
pertanian Hidroponik Berbasis Website yang bertujuan untuk mengontrol, memantau dan menjaga kondisi
pH, pemberian nutrisi, dan ketersediaan air pada Hidroponik secara Otomatis yang dapat dilakukan oleh
sistem. Penelitian tersebut menggunakan NodeMCU V3 untuk sistem pengendali dari perangkaat keras.
Secara keseluruhan sistem yang di buat dapat berjalan dengan lancar dan hasil dari pemantauan bisa di lihat
pada website [3]. Penelitian lainnya yaitu yang di lakukan oleh Syahrir dkk (2020) yang berjudul Rancang
Bangun Monitoring Nutrisi Tanaman Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT). Penelitian ini
memfokuskan pada memonitoring suhu, pH air dan nutrisi. Hasil dari monitoring di tampilkan pada aplikasi
yang telah di buat di Android [4].
Berdasarkan research yang di lakukan oleh peneliti terdahulu maka penulis membuat pengembangan
penelitian dari penelitian yang di lakukan oleh Putra dkk dan Syahrir dkk tersebut karena pada penelitiannya
hanya memonitoring Pemberian nutrisi, pengontrol pH, dan mengatur ketersediaan air berbasis website,
penelitian tersebut menggunakan tanaman bayam, maka pada penelitian ini akan ditambahkan sistem
monitoring menggunakan aplikasi android dan menggunakan sayur selada.

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Hidroponik NFT
Hidroponik berasal dari dua kata yang merupakan bahasa Yunani, yaitu Hydro yang berarti Air
dan Phonos yang berarti daya atau kerja. Hidroponik biasa disebut dengan budidaya tanaman tanpa
menggunakan media tanah atau biasa di sebut Soilles culture. Hidroponik adalah suatu teknologi
budidaya tanaman dengan memanfaatkan media air tanpa menggunakan tanah dan teknologi ini
menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman [5].
Teknik NFT (Nutrient flow Technique) merupakan metode yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman dengan sistem perakaran yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman
dapat memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup [6]. Sistem perakaran yang ditanam pada
sistem pertanian hidroponik ini akan tumbuh pada lapisan polyethylene yang terendam air yang
mengandung nutrisi dan sirkulasi yang berjalan secara terus menerus dengan bantuan pompa air.

Gambar 1. Sistem hidroponik NFT [7]


DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 100
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

2.2. Tanaman Selada


Selada (Lactuca Sativa L.) merupakan salah satu tanaman asli dari lembah mediterania timur,
hal tersebut terbukti terdapat lukisan pada kuburan mesir kuno yang menyatakan bahwa Lactuca
Sativa L. Telah di tanam sejak tahun 4500 SM. Tanaman selada awalnya di gunakan sebagai obat dan
pembuatan minyak selain itu biji selada juga dapat di makan. Selada biasa di tanam dan dimanfaatkan
sebagai bahan konsumsi pada bagian daunnya.
2.3. Mikrokontroler Arduino Uno
Mikrokontroler merupakan suatu perangkat elektronika digital berupa IC (Integrated Circuit)
yang dapat menerima sinyal input, lalu mengolahnya dan kemudian memberikan sinyal output yang
di kendalikan program yang di tulis dan dapat juga di hapus secara khusus. Pada penelitian ini
mikrokontroler yang di gunakan adalah Arduino Uno. Arduino merupakan sebuah platform open-
source yang di gunakan untuk membuat proyek-proyek elektronika. Arduino uno adalah board
mikrokontroler berbasis ATMega 328 [8]. Arduino mempunyai 14 pin input dari output digital,
dimana 6 pin input tersebut dapat di gunakan sebagai output PWM dan 6 input analog, sebuah 16MHZ
osilator kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor tegangan, sebuah header ICSP dan sebuah
tombol riset. Arduino ini memuat segala hal yang di butuhkan untuk sebuah mikrokontroler. Hanya
dengan menghubungkannya ke komputer dengan menggunakan USB atau memberikan tegangan DC
dari baterai atau adaptor AC ke DC Arduino sudah dapat bekerja.

Gambar 3. Arduino Uno

2.4. Modul ESP8266


ESP8266 merupakan suatu modul Wi-Fi yang dimanfaatkan sebagai perangkat tambahan
mikrokontroler seperti Arduino dan mikrokontroler lainnya dengan maksud dapat terhubung langsung
dengan Wi-Fi dan membuat koneksi TCP/IP [9]. Esp8266 membutuhkan daya sekitar 3.3 Volt dengan
memiliki tiga mode Wi-Fi, yaitu station, Access Point dan Both (keduanya). Modul ini juga di lengkapi
dengan prosesor, memory dan GPIO dimana jumlah pin bergantung pada jenis ESP8266 yang
digunakan. Perangkat tersebut menggunakan firmware default AT Command, dan juga ada Firmware
SDK yang juga di gunakan oleh perangkat ini berbasis opensource. Modul ini dapat di program
menggunakan Arduino IDE. Sedangkan, pada penelitian ini menggunakan modul ESP8266 yang
nantinya untuk menampilkan output berbasis Internet of things (IoT).
2.5. Sensor pH
Sensor pH merupakan sensor yang di gunakan untuk mengukur keasaman pH air. Alat ini biasa
terdiri dari probe pengukuran yang terhubung pada sebuah alat elektronika yang mengukur dan
menampilkan nilai pH. Prinsip kerja dari sensor pH adalah terletak pada elektrode referensi dan
elektrode kaca yang memiliki ujung yang berbentuk bulat yang berfungsi sebagai tempat pertukaran
ion positif (H+), pertukaran ion menyebabkan adanya beda potensial antara dua elektrode sehingga
pembacaan potentiometer akan menghasilkan positif atau negative [10].
2.6. Sensor DHT11
Sensor DHT 11 merupakan jenis sensor yang banyak di gunakan di berbagai projek berbasis
Arduino. Sensor DHT 11 mempunyai keunikan yaitu dapat membaca suhu (temperatur) serta
kelembaban (humidity) ruangan [11]. Sensor ini di kemas dalam ukuran yang kecil dan ringkas, dan
harganya terjangkau. sensor ini ada yang memiliki 4 pin dan ada yang memiliki 3 pin. Di dalam bodi
sensor DHT 11 terdapat sebuah resistor yang bertipe NTC (Negative Temperature Coefficients).
2.7. Sensor TDS
Sensor TDS adalah sensor kompatibel Arduino yang di gunakan untuk mengukur kadar total
disolve solid pada air. TDS (Total Disolve Solid) itu sendiri adalah kadar konsentrasi objek solid

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 101


Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

yang terlarut dalam air. Semakin tinggi nilai TDS nya maka air akan semakin keruh dan sebaliknya
jika TDS rendah maka air dalam keadaan bersih.
2.8. Internet Of Things
Internet of Things (IoT) merupakan konsep dimana sebuah objek tertentu memiliki kemampuan
untuk mengirimkan data melalui jaringan tanpa adanya interaksi dari manusia ke manusia atau dari
manusia ke perangkat komputer. Internt of things mempunyai kemampuan berbagi data, menjadi
remot control pada elektronik apa saja yang semuanya tersambung dengan internet. Pada dasarnya
Internet of Things (IoT) mengacu pada benda yang dapat di identifikasi secara unik sebagai
representasi virtual dalam struktur berbasis internet.
2.9. Aplikasi Blynk Android
Aplikasi Blynk adalah suatu Plattform aplikasi yang bisa di unduh secara gratis untuk pengguna
OS Mobile (Android dan iOS) yang bertujuan untuk mengendalikan modul arduino, raspberry Pi,
ESP8266, WEMOS D1, dan modul sejenisnya melalui internet. Aplikasi tersebut cocok untuk projek
Internet Of Things (IoT), sebab Blynk bisa di gunakan untuk mengontrol hardware untuk
menampilkan data sensor, menyimpan data dan masih banyak lagi.

3. METODE PENELITIAN
3.1. Diagram Blok System

Gambar 4. Diagram Blok Sistem IoT

Gambar 5. Diagram Blok Sistem Keseluruhan

Berikut ini adalah keterangan dari diagram blok IoT di atas :


1. Bagian input
Pada bagian input yang di gunakan pada penelitian ini adalah sensor DHT11 berfungsi sebagai
pembaca suhu pada sekitar hidroponik, sensor TDS berfungsi untuk membaca kadar Total Disolve
Solid pada larutan air dan sensor pH di gunakan sebagai pembaca kadar pH pada air.
2. Bagian proses
Pada bagian proses terdapat Arduino uno. Arduino di gunakan sebagai mikrokontroler utama
untuk mengolah data. Dan modul ESP8266 sebagai pengirim data serial yang nantinya akan di
tampilkan di internet lewat aplikasi Blynk.
3. Bagian Output
Pada bagian output terdapat aplikasi Blynk dan Android. Aplikasi ini di gunakan untuk
menampilkan outputan dari pembacaan sensor.

3.2. Perancangan Hardware


Pada proses perancangan Hardware, untuk simulasi dan wiring diagramnya menggunakan
software proteus 8.13 Profesional. Ada beberapa komponen utama yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu sensor DHT11, sensor TDS dan sensor PH. Semua komponen tersebut kemudian di
integrasikan dengan mikrokontroller Arduino Uno. Data hasil pembacaan akan diolah pada Arduino

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 102


Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

dan kemudian di kirimkan ke aplikasi blynk dengan bantuan komponen ESP8266. Berikut adalah
gambar dari rangkaian dan koneksi pada setiap sensor yang digunakan.

Gambar 6. Desain Model Monitoring


3.3. Rancangan Software
3.3.1. Desain Aplikasi Blynk

Gambar 7. Tampilan Widget

3.3.2. Flowchart Monitoring Nutrisi


Start

Sensor TDS

Pembacaan sensor TDS

Jika Nutrisi <560 Mengirim data


No
ppm ke Blynk

Yes

Pompa 1 On

Mengirim data Jika Nutrisi ≥ 840


No
ke Blynk ppm

Yes

Pompa 1 Off

Selesai

Gambar 8. Flowchart Monitoring Nutrisi


DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 103
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

Keterangan :
Langkah pertama yaitu pembacaan sensor TDS, jika sensor TDS membaca nilai Nutrisi < 560 ppm
maka pompa 1 akan On untuk mengalirkan nutrisi ke tandon air yang nantinya akan di alirkan ke
hidroponik, jika sensor TDS membaca nilai nutrisi tidak kurang dari 560 ppm maka akan mengirimkan
data ke Blynk. Jika nutrisi lebih sama dengan 840 ppm maka pompa akan mati, jika tidak maka akan
mengirimkan data ke Blynk dan selesai.

3.3.3. Flowchart Monitoring pH


Start

Sensor pH

Pembacaan sensor pH

Mengirim data
Jika pH >7 No
ke Blynk

yes

Pompa 2 On

Mengirim data
No Jika pH ≤ 7
ke Blynk

yes

Pompa 2 Off

Selesai

Gambar 9. Flowchart Monitoring pH

3.3.4. Flowchart Monitoring Suhu


Start

Sensor DHT11

Pembacaan sensor DHT11

Mengirim data ke Blynk

Selesai

Gambar 10. Flowchart Monitoring Suhu

Keterangan :
Langkah awal dari monitoring suhu adalah pembacaan sensor DHT11, setelah sensor membaca suhu
udara sekitar hidroponik maka akan mengirimkan pesan ke Blynk dan selesai.

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 104


Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

3.3.5. Flowchart Kerja Sistem IoT


Start

Inisialisasi

Connecting wifi

No

Berhasil

ya

Connecting Android

Kirim data dan menampilkan data


ke Android

Selesai

Gambar 11. Flowchart Kerja Sistem IoT

Pada gambar 11 langkah awal adalah inisialisasi sensor DHT11, sensor TDS, Sensor PH, setelah itu
connecting ke wifi, apabila berhasil maka akan tersambung ke android dan apabila tidak berhasil maka
akan kembali untuk menyambung wifi. Setelah berhasil maka akan mengirimkan data dan akan
menampilkan data pada android dan selesai.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Pengujian Sistem
4.1.1. Pengujian ESP8266
Pengujian ESP8266 bertujuan untuk mengetahui apakah modul tersebut dapat berfungsi
dengan baik atau tidak.
Tabel 1. Pengujian ESP8266
No Parameter Pin Input Output Keterangan
1 Pengiriman ESP ke Arduino GPIO 1 1 1 Berhasil
2 Penerimaan Arduino ke ESP GPIO 1 0 0 berhasil
3 Penerimaan Arduino ke ESP GPIO 2 0 0 Berhasil
4 Penerimaan Arduino ke ESP GPIO 3 1 1 Berhasil

4.1.2. Pengujian power Supply


Tujuan di lakukannya pengujian catu daya ini adalah untuk memastikan tegangan pada power
supply apakah stabil sesuai dengan kebutuhan dari alat yang di buat atau di rancang di mana
kebutuhan dari alat yang di buat sebesar 3.3 volt. Maka perlu di adakan uji coba catu daya sehingga
dapat mengetahui apakah catu daya sudah sesuai dengan kebutuhan dalam perancangan
monitoring hidroponik sayur selada yaitu 3.3 volt.
Tabel 2. Pengujian Power Supply
Tanpa Beban Dengan Beban
No Parameter Tegangan Arus Tegangan Arus Keterangan
(volt) (mA) (volt) (mA)
1 ESP8266 5,12 0 3,35 0,27 Stabil

4.2. Pengujian Analisis Data


4.2.1. Implementasi Internet Of Things (IoT) Blynk (Sensor)
Pada pengujian implementasi Internet Of Things (IoT) Blynk (sensor) bertujuan untuk
mengetahui apakah sistem IoT sudah berjalan dengan baik atau belum. Pada pengujian ini di lakukan

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 105


Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

dengan cara membandingkan pembacaan sensor pada alat dengan pembacaan sensor pada aplikasi
Blynk. Sehingga dapat mengetahui hasil dari sistem IoT dan juga dapat mengetahui perbedaan waktu
respon dari pembacaan sensor dengan respon pembacaan Blynk. Di bawah ini merupakan tabel
pengujian implemantasi Internet Of Things (IoT) Blynk.
Tabel 3. Implementasi Internet Of Things (IoT)
Waktu Pembacaan sensor Pembacaan Blynk Waktu respon Keterangan
No TDS DHT11 TDS DHT11
Tanggal Jam pH pH Sensor Blynk
(ppm) (℃ ) (ppm) (℃)
06:00 6.9 743 27 6.9 743 27 53 ms 87 ms Berhasil
27-9-
1 12:00 6.8 741 29 6.8 741 29 47 ms 92 ms Berhasil
2021
18:00 7.0 743 28 7.0 742 28 53 ms 231 ms Berhasil
06:00 6.8 743 27 6.8 743 27 60 ms 86 ms Berhasil
28-9-
2 12:00 6.7 741 28 6.7 741 28 73 ms 87 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 740 27 6.9 741 27 52 ms 164 ms Berhasil
06:00 7.0 740 27 7.1 742 27 48 ms 277 ms Berhasil
29-9-
3 12:00 6.6 744 29 6.6 743 29 48 ms 192 ms Berhasil
2021
18:00 6.7 745 28 6.7 745 28 53 ms 93 ms Berhasil
06:00 6.9 745 28 6.9 743 28 50 ms 178 ms Berhasil
30-9-
4 12:00 7.0 743 29 7.0 741 29 80 ms 183 ms Berhasil
2021
18:00 7.0 741 30 7.0 741 30 56 ms 100 ms Berhasil
06:00 6.8 742 29 6.8 742 29 62 ms 88 ms Berhasil
1-10-
5 12:00 6.9 744 33 6.9 741 33 47 ms 133 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 741 32 6.9 741 32 54 ms 95 ms Berhasil
06:00 7.0 739 29 7.0 739 29 83 ms 98 ms Berhasil
2-10-
6 12:00 7.0 735 33 7.0 735 33 66 ms 87 ms Berhasil
2021
18:00 7.0 739 28 7.0 739 28 52 ms 112 ms Berhasil
06:00 6.9 735 28 6.9 735 28 50 ms 98 ms Berhasil
3-10-
7 12:00 6.8 739 30 6.8 739 30 49 ms 178 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 736 29 6.9 736 29 53 ms 119 ms Berhasil
06:00 6.8 739 27 6.8 739 27 47 ms 97 ms Berhasil
4-10-
8 12:00 6.7 736 29 6.7 736 29 74 ms 87 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 737 28 6.9 737 28 68 ms 92 ms Berhasil
06:00 7.0 735 27 6.9 736 27 55 ms 219 ms Berhasil
5-10-
9 12:00 7.0 736 29 7.0 736 29 53 ms 178 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 735 28 6.9 735 28 61 ms 87 ms Berhasil
06:00 7.0 735 26 7.0 735 26 47 ms 118 ms Berhasil
6-10-
10 12:00 6.8 733 27 6.8 733 27 52 ms 96 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 734 26 6.9 735 26 49 ms 84 ms Berhasil
06:00 6.8 734 27 6.8 734 27 57 ms 89 ms Berhasil
7-10-
11 12:00 6.7 731 28 6.7 731 28 53 ms 92 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 731 27 6.9 731 27 47 ms 98 ms Berhasil
06:00 6.9 731 26 6.9 731 26 52 ms 85 ms Berhasil
8-10-
12 12:00 6.9 729 28 6.9 729 28 72 ms 122 ms Berhasil
2021
18:00 6.8 728 28 6.8 728 28 64 ms 79 ms Berhasil
06:00 7.0 728 27 7.0 729 27 51 ms 278 ms Berhasil
9-10-
13 12:00 6.9 729 29 6.9 729 29 56 ms 74 ms Berhasil
2021
18:00 7.0 729 28 7.0 729 28 66 ms 253 ms Berhasil
06:00 6.7 727 28 6.7 727 28 80 ms 98 ms Berhasil
10-10-
14 12:00 6.9 729 30 6.9 729 30 75 ms 87 ms Berhasil
2021
18:00 6.9 727 27 6.9 727 27 58 ms 91 ms Berhasil
Rata - rata 58.4 ms 125.7 ms

Tabel 3 merupakan hasil dari implementasi sistem Internet of Things (IoT) yang terdapat
perbedaan pembacaan dari sensor dengan pembacaan Blynk, dan respon waktu dari sensor dengan
waktu pembacaan Blynk juga mengalami perbedaan. Perbedaan tersebut di karenakan oleh modul
ESP 8266 terkadang mengalami reset secara otomatis sehingga pembacaan pada Blynk terhenti,
sampai ESP connect ke internet kembali.

Gambar 12. Grafik Waktu Respon Sensor

Gambar 12 merupakan grafik waktu respon sensor, dimana pengambilan data di lakukan pada pagi
hari jam 06:00, siang jam 12:00 dan malam Jam 18:00 selama 14 hari.

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 106


Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

Grafik waktu respon Blynk

waktu respon Blynk


500
0

(ms)
1 3 5 7 9 11 13

Hari
pagi siang
malam
Gambar 13. Grafik Waktu Respon Blynk

Gambar 13 merupakan grafik waktu respon Blynk, dimana pengambilan data di lakukan pada pagi
hari jam 06:00, siang jam 12:00 dan malam Jam 18:00 selama 14 hari.

4.2.2. Respon Aktuator


Pengujian respon aktuator bertujuan untuk mengetahui respon dari aktuator apakah sudah
berjalan sesuai dengan yang di perintahkan atau tidak. Pengujian ini juga di lakukan untuk
mengetahui waktu respon input dan outputnya.

Tabel 4. Respon Aktuator


Input Output Waktu respon
No Keterangan
Lampu Lampu Input Output
1 1 1 40 ms 77 ms Berhasil
2 0 0 21 ms 60 ms Berhasil
3 1 1 40 ms 51 ms Berhasil
4 0 0 34 ms 53 ms Berhasil
5 1 1 40 ms 50 ms Berhasil
6 0 0 27 ms 50 ms Berhasil
Rata-rata respon waktu 33 ms 56 ms

100
waktu respon ( s )

50

0
1 2 3 4 5 6
Percobaan

waktu respon input waktu respon output

Gambar 14. Grafik Respon Waktu Keseluruhan

Dari Gambar 14 dapat terlihat bahwa perbedaan respon waktu input dan output, dimana respon
input lebih cepat di bandingkan dengan respon output. Pada respon input yang paling rendah yaitu
pada percobaan ke dua dengan waktu 21 ms, dan respon waktu yang paling tinggi yaitu pada
pencobaan 1 dan percobaan 3 yaitu dengan waktu 40 ms.

4.2.3. Respon Konektifitas


Pada pengujian respon konektifitas bertujuan untuk mengetahui waktu respon konektifitas
aplikasi Blynk saat login dan logout. Cara menguji respon konektifitas yaitu dengan cara
menghitung waktu saat login dan saat logout pada aplikasi Blynk. Berikut merupakan tabel respon
konektifitas:

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 107


Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

Tabel 5. Respon Konektifitas


parameter Waktu respon Selisih
No Keterangan
Login Logout Login Logout waktu
1 Conect Disconect 6,77 S 2,77 S 4S Berhasil
2 Conect Disconect 7,27 S 1,53 S 5,74 S Berhasil
3 Conect Disconect 5,77 S 3,55 S 2,22 S Berhasil
4 Conect Disconect 5,35 S 1,73 S 3,62 S Berhasil
5 Conect Disconect 6,33 S 1,76 S 4,57 S Berhasil
6 Conect Disconect 7,39 S 1,69 S 5,7 S Berhasil
Rata – rata selisih waktu Respon 4,3 S

8
6
Waktu respon ( s )

4
2
0
1 2 3 4 5 6
Percobaan

waktu respon login waktu respon log out

Gambar 15. Waktu Respon Konektifitas Keseluruhan

8
Waktu respon ( s )

0
1 2 3 4 5 6

Percobaan
selisih waktu respon

Gambar 16. Grafik Selisih Waktu Respon

Pada Gambar 16 kita dapat mengetahui selisih waktu respon konektifitas. Selisih waktu terkecil yaitu
pada pengujian ke tiga dengan selisih waktu 2,22 s dan selisih waktu tertinggi yaitu pada percobaan ke
dua yaitu dengan selisih waktu 5,74 s.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang di dapatkan dari pengujian sistem monitoring hidroponik berbasis Internet Of
Things (IoT) dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Uji kerja Sistem Monitoring Hidroponik NFT ( Nutrient Film Technique ) berbasis Internet Of Things
(IoT) pada tanaman selada berdasarkan dari hasil pengujian yang telah di laksanakan dan dapat
berfungsi dengan baik. Dari segi hardware dan software. Pada pengujian waktu respon Blynk lebih lama
di bandingkan dengan waktu respon pembacaan sensor di karenakan terdapat delay pada aplikasi Blynk
pada android. Rata – rata waktu respon pembacaan sensor yaitu 58,4 ms sedangkan rata – rata
pembacaan Blynk yaitu 125,7 ms.
2. Respon konektifitas Blynk pada saat login lebih lama daripada saat logout karena modul WI-FI lama
saat menyambung ke jaringan WI-FI atau internet. Selisih waktu respon dari pada saat login dengan
logout yaitu sebesar 4,3 s.

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 108


Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) ISSN : 2685-1814 (Print)
Volume 4 Nomor 2 Agustus 2022 ǁ Hal. 99-109 ISSN : 2685-7677 (Online)

3. Modul WI-FI yang di gunakan yaitu ESP 8266 tipe 01 masih kurang efesien dan efektif sehingga masih
sering mengalami reset otomatis dan disconnect sehingga pembacaan pada aplikasi Blynk terhambat.
4. Masih terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan waktu, sehingga penelitian ini dapat
untuk di kembangkan lagi. Penulis menyarankan untuk melakukan penelitian lanjutan sebagai berikut:
a. Menggunakan modul WI-FI yang lebih efisien dan efektif dari ESP 8266 tipe 01.
b. Menambahkan fitur untuk mengatur pH dan Nutrisi pada aplikasi Blynk.

REFERENSI

[1] J. Linda, M. N. S. Qamaria, A. F. Hafid, H. B. Samsuddin, and A. Rahim, “Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan
Lahan Kosong di Kantor Lurah Salo ,” J. Lepa-lepa Open, vol. 1, no. 3, pp. 503–510, 2021.
[2] A. Romalasari and E. Sobari, “Produksi Selada (Lactuca sativa L.) Menggunakan Sistem Hidroponik Dengan
Perbedaan Sumber Nutrisi,” Agriprima J. Appl. Agric. Sci., vol. 3, no. 1, pp. 36–41, 2019, doi:
10.25047/agriprima.v3i1.158.
[3] Y. H. Putra, D. Triyanto, and Suhardi, “Sistem Pemantauan dan Pengendalian Nutrisi, Suhu, dan Tinggi Air Pada
Pertanian Hidroponik,” J. Sist. Komput. Univ. Tanjungpura, vol. 06, no. 03, pp. 128–138, 2018.
[4] S. Syahrir, M. I. Syarif, A. Bastian, and I. Mahjud, “Rancang Bangun Monitoring Nutrisi Tanaman Hidroponik
Berbasis Internet of Things (Iot),” in Seminar Nasional Hasil …, 2020, pp. 62–67.
[5] N. A. Masyhura MD, “Pemanfaatan pekarangan dalam usaha budidaya sayuran secara hidroponik,” Pros. Semin.
Nas. Kewirausahaan, vol. 1, no. 1, pp. 182–186, 2019, [Online]. Available:
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/snk/article/view/3604
[6] N. D. Setiawan, “Otomasi Pencampur Nutrisi Hidroponik Sistem NTF (Nutrient Film Technique) Berbasis Arduino
Mega 2560,” J. Tek. Inform. Unika St. Thomas, vol. 03, no. 2, pp. 78–82, 2018.
[7] P. Musa, H. Sugeru, and H. F. Mufza, “An intelligent applied Fuzzy Logic to prediction the Parts per Million (PPM)
as hydroponic nutrition on the based Internet of Things (IoT),” 2019.
[8] F. Ahmad, D. D. Nugroho, and A. Irawan, “Rancang Bangun Alat Pembelajaran Microcontroller,” J. PROSISKO,
vol. 2, no. 1, pp. 10–18, 2015.
[9] Y. Setiawan, H. Tanudjaja, and S. Octaviani, “Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk Pemantauan dan
Pengendalian Sistem Hidroponik,” TESLA J. Tek. Elektro, vol. 20, no. 2, pp. 197–207, 2018, doi:
10.24912/tesla.v20i2.2994.
[10] Desmira, D. Aribowo, and R. Pratama, “Penerapan Sensor pH Pada Area Elektrolizer Di PT Sulfindo Adiusaha,” J.
PROSISKO, vol. 5, no. 1, pp. 9–12, 2018.
[11] N. Juliasari, E. D. Hartanto, and S. Mulyati, “Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Mesin Pembentukan Embrio
Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO,” J. TICOM, vol. 4, no. 3, pp. 109–113, 2016.

DOI : 10.32528/elkom.v4i2.6102 109


TUGAS REVIEW JURNAL
RANGKAIAN LISTRIK III

Oleh:

Muhammad Rizky Fahryan 226422018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

SAMARINDA
2023
INFORMASI JURNAL
PERANCANGAN ALAT DETEKSI KEBOCORAN GAS PADA
Judul Jurnal
PERANGKAT MOBILE ANDROID DENGAN SENSOR MQ-2
1Ajeng Savitri Puspaningrum, 2. Fadli Firdaus, 3. Imam Ahmad, 4. Harry
Nama Penulis/Peneliti
Anggono
Tahun Publikasi 2020
Volume & Nomor Jurnal Vol. 01, No. 1
Halaman 1-10 Halaman
ABSTRAK

• Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah perangkat deteksi kebocoran gas pada perangkat
Android menggunakan sensor MQ-2. Perangkat ini terhubung ke jaringan internet melalui
mikrokontroler Arduino dan Ethernet shield. Ketika sensor MQ-2 mendeteksi gas LPG, data dikirim
ke mikrokontroler yang kemudian mengaktifkan kipas dan buzzer sebagai alarm. Perangkat ini juga
dapat mengirim informasi data gas ke smartphone Android menggunakan platform Cayenne.
Penelitian ini mencakup metodologi, analisis, dan desain dari perangkat tersebut.

• Metodologi penelitian ini meliputi implementasi dan pengujian sistem deteksi kebocoran gas
menggunakan Arduino dan aplikasi Android. Sistem ini terdiri dari berbagai komponen seperti
NodeMCU, sensor, buzzer, kipas, LED, dan relay. Perangkat lunak Arduino IDE digunakan untuk
menulis dan mengunggah program ke NodeMCU. Aplikasi Android dirancang untuk berkomunikasi
dengan perangkat dan mengontrol berbagai komponen. Sistem ini diuji untuk memastikan setiap
komponen berfungsi dengan baik dan sistem secara keseluruhan berjalan sesuai yang diharapkan.

• Penelitian ini berfokus pada pengujian fungsionalitas berbagai komponen dalam sistem deteksi
kebocoran gas. NodeMCU dan smartphone terbukti dapat terhubung dengan baik ke Firebase ketika
tidak ada masalah koneksi internet. Relay bekerja efektif sebagai saklar untuk menghidupkan dan
mematikan komponen melalui aplikasi Android. Aplikasi Android kompatibel dengan Android
Lollipop dan Marshmallow. Rekomendasi untuk perbaikan meliputi penambahan fitur pemulihan
kata sandi, penggunaan sensor berkualitas lebih tinggi, dan penggabungan sprinkler kebakaran untuk
pemadaman otomatis.

• Kesimpulannya, penelitian ini berhasil merancang dan menguji sebuah perangkat deteksi kebocoran
gas yang terhubung dengan perangkat Android. Sistem ini terdiri dari berbagai komponen yang ber.

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN


• Latar belakang masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah kebutuhan akan perangkat deteksi
kebocoran gas yang efektif dan dapat terhubung dengan perangkat Android. Kebocoran gas,
terutama gas LPG, dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan dan kesehatan manusia serta
dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki perangkat
yang dapat mendeteksi kebocoran gas dengan cepat dan memberikan peringatan kepada pengguna.

• Tujuan penelitian ini adalah merancang dan menguji sebuah perangkat deteksi kebocoran gas yang
terhubung dengan perangkat Android. Perangkat ini menggunakan sensor MQ-2 untuk mendeteksi
gas LPG dan terhubung ke jaringan internet melalui mikrokontroler Arduino dan Ethernet shield.
Perangkat ini juga dilengkapi dengan buzzer dan kipas sebagai alarm dan exhaust fan untuk
menghisap gas yang bocor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan perangkat yang dapat
memberikan peringatan dini tentang kebocoran gas dan membantu mencegah kebakaran atau
ledakan.

• Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah:


• 1. Bagaimana merancang perangkat deteksi kebocoran gas yang terhubung dengan perangkat
Android?
• 2. Bagaimana mengimplementasikan sensor MQ-2 dan mikrokontroler Arduino dalam perangkat
deteksi kebocoran gas?
• 3. Bagaimana menghubungkan perangkat deteksi kebocoran gas dengan perangkat Android melalui
jaringan internet?
• 4. Bagaimana menguji dan mengevaluasi kinerja perangkat deteksi kebocoran gas yang telah
dirancang?

• [1] Budi Tjahjono et al. (2013). Perancangan Deteksi Kebocoran Tabung Gas Berbasis
Mikrokontroler AT89S52.
• [5] Erlansyah And Widyanto (2014). Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas Elpiji Berbasis
Mikrokontroler

METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

• 1. Desain dan Perancangan: Tahap ini melibatkan merancang perangkat deteksi kebocoran gas yang
terhubung dengan perangkat Android. Desain ini mencakup pemilihan komponen, seperti sensor
MQ-2, mikrokontroler Arduino, Ethernet shield, buzzer, kipas, LED, dan relay. Selain itu, desain
juga mencakup perancangan perangkat lunak Arduino IDE dan aplikasi Android.

• 2. Implementasi: Tahap ini melibatkan implementasi perangkat keras dan perangkat lunak yang telah
dirancang. Komponen-komponen yang telah dipilih akan dipasang dan dihubungkan sesuai dengan
skema diagram yang telah dirancang. Program akan ditulis dan diunggah ke mikrokontroler
menggunakan Arduino IDE. Aplikasi Android juga akan dikembangkan dan diinstal pada perangkat
Android.

• 3. Pengujian: Tahap ini melibatkan pengujian fungsionalitas perangkat deteksi kebocoran gas.
Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa setiap komponen berfungsi dengan baik dan sistem
secara keseluruhan berjalan sesuai yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
berbagai skenario, seperti mendeteksi kebocoran gas, mengaktifkan alarm, dan mengirim data ke
smartphone Android.

• 4. Analisis: Tahap ini melibatkan analisis data yang diperoleh dari pengujian. Data yang dianalisis
meliputi hasil deteksi kebocoran gas, respons sistem terhadap kebocoran gas, dan kinerja komponen-
komponen dalam sistem. Analisis dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perangkat deteksi
kebocoran gas yang telah dirancang.

• Komponen penting dalam penelitian ini meliputi sensor MQ-2, mikrokontroler Arduino, Ethernet
shield, buzzer, kipas, LED, dan relay. Sensor MQ-2 digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas,
sedangkan mikrokontroler Arduino dan Ethernet shield digunakan
HASIL
• Temuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

• 1. Perangkat deteksi kebocoran gas yang terhubung dengan perangkat Android berhasil dirancang
dan diimplementasikan. Perangkat ini menggunakan sensor MQ-2 untuk mendeteksi kebocoran gas
LPG dan terhubung ke jaringan internet melalui mikrokontroler Arduino dan Ethernet shield.

• 2. Pengujian perangkat deteksi kebocoran gas menunjukkan bahwa perangkat dapat mendeteksi
kebocoran gas dengan akurat dan memberikan peringatan kepada pengguna melalui buzzer dan
aplikasi Android. Perangkat juga dilengkapi dengan exhaust fan untuk menghisap gas yang bocor
dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

• 3. Perangkat deteksi kebocoran gas ini dapat terhubung dengan perangkat Android melalui jaringan
internet. Pengguna dapat memantau status deteksi kebocoran gas dan mengontrol perangkat melalui
aplikasi Android yang telah dikembangkan.

• 4. Temuan ini berhasil menjawab tujuan penelitian untuk merancang dan menguji perangkat deteksi
kebocoran gas yang terhubung dengan perangkat Android. Perangkat ini dapat memberikan
peringatan dini tentang kebocoran gas dan membantu mencegah kebakaran atau ledakan.

• 5. Dalam membandingkan dengan literatur sebelumnya, penelitian ini memiliki kontribusi dalam
mengembangkan perangkat deteksi kebocoran gas yang terhubung dengan perangkat Android.
Beberapa penelitian sebelumnya telah mengembangkan perangkat serupa, namun penelitian ini
memberikan penekanan pada koneksi dengan perangkat Android dan penggunaan sensor MQ-2.

• [1] Budi Tjahjono et al. (2013). Perancangan Deteksi Kebocoran Tabung Gas Berbasis
Mikrokontroler AT89S52.
• [5] Erlansyah And Widyanto (2014). Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas Elpiji Berbasis
Mikrokontroler
EVALUASI KUALITAS
• Secara keseluruhan, kualitas penelitiannya bagus. Para peneliti telah berhasil merancang dan
mengimplementasikan alat pendeteksi kebocoran gas yang terhubung ke perangkat Android. Mereka
telah melakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan fungsionalitas perangkat dan telah
menganalisis data yang diperoleh dari pengujian tersebut.
• Metodologi yang digunakan dalam penelitian mendukung hasil yang diperoleh. Para peneliti telah
mengikuti pendekatan sistematis dalam merancang dan mengimplementasikan perangkat. Mereka
telah menggunakan komponen yang sesuai, seperti sensor MQ-2 dan mikrokontroler Arduino, dan
telah melakukan pengujian komprehensif untuk mengevaluasi kinerja perangkat. Penggunaan
kelompok kontrol atau perbandingan dengan penelitian sebelumnya dapat memperkuat metodologi
ini.
• [1] Budi Tjahjono dkk. (2013). Perancangan Deteksi Tabung Gas Kebocoran Berbasis
Mikrokontroler AT89S52.
KRITIK DAN SARAN
• Berdasarkan penelitian, ada beberapa aspek yang dapat diperbaiki atau dikembangkan lebih lanjut:
• 1. Konektivitas: Peneliti menyebutkan perangkat dapat terhubung ke internet selama tidak ada
gangguan koneksi internet. Akan bermanfaat untuk menjajaki opsi konektivitas alternatif, seperti
menggunakan modul GSM atau modul Wi-Fi, untuk memastikan konektivitas berkelanjutan
meskipun tidak ada koneksi internet yang stabil. [1]
• 2. Kualitas Sensor: Para peneliti mengakui bahwa sensor MQ-2 yang digunakan pada perangkat
memerlukan beberapa waktu untuk mulai bekerja. Disarankan untuk mempertimbangkan
penggunaan sensor berkualitas lebih tinggi yang dapat mendeteksi kebocoran gas lebih cepat dan
akurat. [2]
• 3. Antarmuka Pengguna: Penelitian berfokus pada fungsionalitas perangkat, namun masih ada
ruang untuk perbaikan dalam hal antarmuka pengguna. Meningkatkan antarmuka pengguna
aplikasi Android dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan menjadikannya lebih intuitif dan
ramah pengguna. [3]
• 4. Integrasi dengan Sistem Rumah Pintar: Penelitian ini berfokus pada deteksi kebocoran gas,
namun akan menarik untuk mengeksplorasi integrasi perangkat dengan sistem rumah pintar. Hal
ini dapat mencakup fitur-fitur seperti mematikan pasokan gas secara otomatis, mengirimkan
pemberitahuan ke perangkat pintar lainnya, atau mengintegrasikan dengan sistem sprinkler
kebakaran. [4]
• 5. Pengujian dan Validasi Lebih Lanjut: Penelitian ini melakukan pengujian untuk mengevaluasi
kinerja perangkat, namun pengujian dan validasi lebih lanjut dalam skenario dunia nyata akan
bermanfaat. Hal ini dapat melibatkan pengujian perangkat di lingkungan yang berbeda, dengan
jenis kebocoran gas yang berbeda, dan mengevaluasi kinerjanya dalam jangka waktu yang lama.
[5]
• S Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa saran untuk perbaikan atau pengembangan lebih lanjut
di masa yang akan datang:
• 1. Konektivitas yang Ditingkatkan: Untuk memastikan konektivitas yang berkelanjutan,
disarankan untuk mengeksplorasi opsi konektivitas alternatif seperti menggunakan modul GSM
atau modul Wi-Fi [1].
• 2. Peningkatan Kualitas Sensor: Pertimbangkan untuk menggunakan sensor berkualitas lebih
tinggi yang dapat memberikan deteksi kebocoran gas lebih cepat dan akurat [2].
• 3. Peningkatan Antarmuka Pengguna: Meningkatkan antarmuka pengguna aplikasi Android untuk
meningkatkan pengalaman pengguna dan menjadikannya lebih intuitif dan ramah pengguna [3].
• 4. Integrasi dengan Sistem Rumah Pintar: Menjajaki integrasi perangkat pendeteksi kebocoran gas
dengan sistem rumah pintar, seperti mematikan pasokan gas secara otomatis atau
mengintegrasikan dengan sistem sprinkler kebakaran [4].
• 5. Pengujian dan Validasi Lebih Lanjut: Melakukan pengujian dan validasi lebih lanjut dalam
skenario dunia nyata untuk mengevaluasi kinerja perangkat di lingkungan berbeda dan dengan
jenis kebocoran gas berbeda [5].
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

PERANCANGAN ALAT DETEKSI KEBOCORAN GAS PADA PERANGKAT


MOBILE ANDROID DENGAN SENSOR MQ-2
Ajeng Savitri Puspaningrum*,1), Fadli Firdaus2), Imam Ahmad3), Harry Anggono4)
1,2)
Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Jl. ZA. Pagar Alam No.9 -11, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Indonesia 35132
3,4)
Program Studi Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Jl. ZA. Pagar Alam No.9 -11, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Indonesia 35132
Email: 1ajeng.savitri@teknokrat.ac.id

Abstract kan plaltform Cayenne melalui jaringan internet.

The role of LPG gas at this time is very for human life Kata Kunci: Microcontroller, MQ-2 Sensor, Exhaust Fan,
both at home and in industry. However, gas can have a LPG Gas, IoT
negative impact, especially if there is no known leakage
from the cylinder or LPG gas storage area. The cause of
this leakage of gas cylinders can occur due to leaks in 1. Pendahuluan
hoses, tubes or regulators that are not properly installed
and the gas cylinders that are distributed are of poor Gas adalah suatu fase benda dalam ikatan molekul
quality or physically damaged. This study aims to yang sangat renggang pada suhu tertentu. Gas mempunyai
produce a design of gas leak detection devices on kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk.
Android mobile devices with the MQ-2 sensor as a gas Namun berbeda dari cairan yang mengisi pada besaran
sensor, and the Ethernet shield as a module on the volume tertentu, gas selalu mengisi suatu volume ruang,
microcontroller to connect Arduino to the internet mereka mengembang dan mengisi ruang di manapun
network. The way this tool works, when the MQ-2 sensor mereka berada Bahan bakar dengan wujud gas ini
detects LPG gas, the sensor will send data to the mempunyai efek negatif, yaitu apa bila menguap di udara
microcontroller to be given a response in the form of bebas akan membentuk lapisan dikarenakan kondensasi.
turning on the fan, buzzer as an alarm, and this tool can Lapisan yang terbentuk ini bersifat mudah terbakar,
send analog gas data information to the Android sehingga sangat berbahaya apabila terjadi penumpukan di
smartphone using the Cayenne plaltform via the internet dalam ruangan tertutup dan berpotensi terjadi kebakaran.
network . Gas LPG merupakan salah satu kebutuhan yang
diperlukan dalam kehidupan sehari –hari khusus nya
Keywords: Microcontroller, MQ-2 Sensor, Exhaust Fan, dalam rumah tangga, gas LPG dalam rumah tangga
LPG Gas, IoT dimanfaatkan untuk memasak karna di zaman sekarang
sudah tidak menggunakan lagi kayu bakar ataupun minyak
Abstrak bumi. Menggunakan gas LPG lebih berbahaya dari
minyak bumi ataupun kayu bakar kebocoran terjadi karena
Peranan gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi beberapa faktor pemasangan yang kurang pas, pipa gas
kehidupan manusia baik di rumah tangga maupun di yang kendor dan pala tabung yang tidak sesuai dengan
industri. Namun, gas dapat berdampak negatif, besarnya connector pipa sehingga terjadinya kebocoran.
terutama bila tidak diketahui telah terjadi kebocoran Mengacu pada penelitian Ardy Rimanda Putra [1]
dari tabung atau tempat penyimpanan gas LPG tersebut. yang berjudul “Aplikasi Monitoring Kebocoran Gas
Penyebab dari bocor tabung gas ini bisa terjadi karena Berbasis Android Dan IOT dengan FireBase Realtime
kebocoran pada selang, tabung atau pada regulatornya System” yang membahas tentang pendeteksi kebocoran
yang tidak terpasang dengan baik dan tabung gas yang gas LPG menggunakan mikrokontroler dimana penelitian
didistribusikan memang kualitasnya kurang baik atau tersebut menghasilkan sistem monitoring gas yand dapat
rusak fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasil- mengetahui gas bocor atau tidak. Internet of Things IoT
kan sebuah perancangan alat deteksi kebocoran gas sendiri merupakan segala aktifitas yang pelakunya saling
pada perangkat mobile android dengan sensor MQ-2 berinteraksi dan dilakukan dengan memanfaatkan internet
sebagai sensor gas, dan ethernet shield sebagai modul sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia dengan
pada mikrokontroler untuk menghubungkan arduino memanfaatkan kemajuan teknologi [2][3]. Penerapan
dengan jaringan internet. Cara kerja alat ini yaitu, Internet of Things (IoT) juga dilaku-kan oleh Dias
ketika sensor MQ-2 mendeteksi gas LPG maka sensor Prihatmoko [4] dimana penelitian yang dilakuknya
akan mengirimkan data ke mikrokontroler untuk menghasilkan sistem kontrol.
diberikan respon berupa menyalakan kipas, buzzer Menurut Casagras (Coordinator and support action
sebagai alarm, dan alat ini dapat mengirimkan infor- for global RFID-related activites and standadisatuion),
masi data analog gas ke smartphone android mengguna- Internet of Things atau IoT didefinisikan sebagai sebuah

1
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

infrastruktur jaringan global, yang menggabungkan benda


– benda fisik dan virtual melalui eksploitasi, capture dan
kemampuan komunikasi[5][6]. Penelitian ini dilakukan
untuk melanjutkan penelitian [1] yaitu suatu alat
pendeteksi kebocoran gas dengan menggunakan
mikrokontroller yang dapat memonitoring adanya
kebocoran gas yangdapat diamati secara langsung melalui
smartphone android dan sensor MQ-2 sebagai modul
sensor khusus untuk gas LPG dan modul ethernet shield
arduino sebagai media transfer data dari mikrokontroler ke
smartphone android melalui jaringan internet. Sistem ini
dilengkapi dengan buzzer sebagai sirine dan informasi
data analog yang nantinya akan tampil pada smartphone
android. Penelitian ini juga menambahkan penangan
terhadap sistem yang dibuat oleh [1] berupa exhaust fan
dan relay listrik. Exhaust fan bekerja untuk menghisap
udara (Gas) yang ada didalam ruangan tersebut untuk
dibuang keluar ruangan sedangkan relay listrik untuk
mematikan listrik apabila terjadi kebocoran gas agar tidak
terjadinya kebakaran.

2. Metodologi Penelitian Gambar 1. Alur Kerja Sistem

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan Dari gambar alur kerja system, dapat diuraikan alur
beberapa metode yaitu : kerjanya sebagai berikut :
1. Wawancara (Interview) 1. IoT ( Internet of Things )
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara Pada bagian IoT, Sistem berfungsi sebagai penghasil
langsung kepada Masyarakat atau pengguna Gas data pantauan gas LPG yang data patauanya didapat
LPG. mengenai masalah yang dibahas pada tugas dari hasil pembacaan mikrokontroller lalu data akan
akhir dikirimkan ke realtime database firebase.
2. Pengamatan (Observation) 2. Cloud Database (firebase)
Dengan observasi penulis melakukan pengumpulan Berfungsi sebagai sarana komunikasi data antar
data penelitian dengan melihat alat sebelumnya yang perangkat, sehingga users dapat memantau tabung
telah dibuat dan penulis akan mengembangkan gas secara realtime
kekurangan alat tersebut sehingga penulis bisa 3. Smartphone
menciptakan alat yang lebih sempurna dari alat yang Berfungsi sebagai media monitoring yang akan
telah dibuat sebelumnya. dipasangkan aplikasi monitoring gas LPG yang telah
3. Tinjauan Pustaka (Study literature) dibuat. Dengan aplikasi ini user dapat dengan mudah
Tinjauan pustaka merupakan kegiatan pengumpulan mengetahui kondisi gas LPG. Informasi kondisi gas
data dengan cara mencari buku-buku jurnal tugas LPG akan ditampilkan dalam bentuk indicator pada
akhir, buku-buku referensi, electronic book, maupun smartphone android.
pencarian berbagai informasi data di internet yang 4. Mikrokontroller
berkaitan dengan penelitian agar bisa membantu Berfungsi sebagai pengontrol yang mengatur semua
penulis [7]. kinerja alat sekaligus sebagai wifi [8][9][10].
4. Eksperimen 5. Relay 4CH
Dengan metode ini penulis melakukan pengumpulan Berfungsi untuk menggerakan sejumlah kontaktor
data dengan tahap pencobaan terhadap alat sehingga yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang
penulis bisa mengetahui apa saja yang harus dilaku- dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik
kan untuk perancangan alat ini. lainnya.
6. Power
3. Analisis dan Perancangan Berfungsi untuk memberikan tegangan kepada
NodeMCU dan Relay 4CH.
3.1 Skema diagram 7. Buzzer
Berfungsi sebagai simulasi Alarm yang dapat
Skema diagram dari aplikasi monitoring gas LPG mengeluarkan suara.
(Liquifed Petroleum Gas ) dapat dilihat pada gambar 8. Fan DC
1. Berfungsi sebagai simulasi exhaust fan yang dapat
membuang gas bila terjadi kebocoran.
9. LED ( Light-Emitting Diode )
Berfungsi sebagai simulasi Listrik yang menandakan
bila terjadi bahaya listrik akan mati seketika.

2
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

3.2 Cara Kerja Alat


Alat pendeteksi kebocoran gas dengan sistem
monitoring berguna untuk mencegah dan mengurangi jika
terjadi kebakaran/ledakan akibat gas yang keluar. Alat ini
juga dapat dipantau/dikendalikan dari kejauhan sehingga
masyarakat nyaman dalam meninggalkan rumah. Cara
kerja pada sistem alat ini adalah ketika pesan pada aplikasi
di android telah online maka alat akan bekerja dan
membaca nilai dar firebase yang akan diproses oleh
mikrokontroller, terdapat 3 reference pada firebase yang
mana berfungsi untuk masing-masing alat yaitu Siaga 1
alaram, siaga 2 exhaust fan, Siaga 3 listrik dan 1 value
untuk pesan komunikasi antara alat dan aplikasi pada Gambar 2. Rangkaian Keseluruhan
android.
Ketika status alarm mati maka kondisi gas dalam 3.5 Pengunaan Software IDE Arduino
keadaan aman dan data yang diolah oleh mikrokontroller
akan diberitahukan dengan mengirim value ke firebase Perancangan sistem pada software arduino sangatlah
yang nilainya akan dibaca oleh aplikasi android, bahwa penting sebab dari sinilah program dibuat dan diunggah
alaram mati dan gas dalam kondisi aman. Pada saat gas menggunakan software arduino, hal ini bertujuan untuk
yang keluar melebihi kondisi aman yaitu 0-19 ppm maka menyisipkan kode program kedalam arduino [11] .
alaram akan otomatis hidup menandakan siaga 1 yang 22- Berikut adalah inisialisasi program arduino menggunakan
25 berarti pengguna harus memeriksa langsung gas Lpg, NodeMCU 1.0 seperti yang di tunjukan oleh gambar 3.
sedangkan untuk siaga 2 exhaust fan akan hidup secara
otomatis bila gas yang keluar sudah mencapai 27-33 ppm
dan exhaust fan akan bekerja langsung untuk membuang
gas yang keluar. Saat mencapai siaga 3 berati gas yang
keluar melebihi 40 ppm listrik otomatis akan mati, buzzer
hidup dan exhaust fan akan hidup untuk membuang gas
yang keluar.

3.3 Rancangan Program Android


Catu daya dibutuhkan untuk mensupply rangkaian.
Karena hanya mikrokontroler yang memerlukan sumber
tegangan langsung, sedangkan komponen lain mengambil
tegangan dari mikrokontroler. Gambar 3. Inisialisasi Program Arduino

3.4 Perancangan Pembuatan Perangkat Kelas Langkah ini bertujuan untuk memilih jenis dari
Gambar 2 merupakan rangkaian elektronika alat mikrokontroller NodeMCU 1.0 yang akan digunakan
secara keseluruhan dengan beberapa komponen utama untuk membuat sistem [12]. Pada perancangan alat ini
yang penting untuk membuat alat dapat beroperasi dimana menggunakan NodeMCU 1.0. Selain langkah di atas perlu
NodeMCU V1.0 pada port D2/ground dan 3v terhubung juga diinisialkan port serial tujuannya agar NodeMCU
dengan relay, port D1 terhubung dengan Buzzer, lalu pada dapat terhubung kekomputer biasanya menggunakan
relay channel yang terhubung pada port D3/3v dan sebuah kabel USB agar NodeMCU dapat terhubung
ground, relay yang pertamaterhubung dengan Fan DC, dengan komputer. Gambar 4 adalah contoh penginisialan
relay yang kedua terhubung dengan LED disetiap port NodeMCU pada software ide arduino sebagai berikut.
komponen yang dihubungkan dengan relay memiliki
indikator yang berfungsi untuk mengetahui kondisi hidup
atau matinya setiap komponen yang terpasang, power
pada NodeMCU diberikan dengan adapter 5V DC dan
power yang didapatkan pada tiap komponen yaitu 9V DC
dan 1 Ampere yang akan dibagi pada 2 komponen yang
terpasang.

Gambar 4. Inisialisasi Port Serial NodeMCU

3
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

3.6 Penulisan Kode Program 3.8 Alat Dan Bahan


Penulisan kode program dilakukan untuk memberi- Dalam pembuatan alat tugas akhir ini memerluhkan
kan intruksi- intruksi menggunakan bahasa pemrograman beberapa komponen dan bahan. Komponen dan bahan
C++ yang bertujuan untuk menjalankan sistem agar dapat yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah.
bekerja sesuai kode pr98ogram yang telah diisikan
kedalam sebuah NodeMCU, tanpa kode program sistem 3.8.1 Alat
tidak dapat bekerja sebab kode program adalah bagian 1. Komponen/Laptop
yang paling utama dalam kita membuat sebuah alat. Digunakan sebagai pembuat program, compile
Gambar 5 adalah tampilan layer untuk mengisikan kode program, dan mengupload program kedalam mikro-
program pada software ide arduino sebagai berikut. kontroller
2. Multitester
Multitester adalah alat ukur listrik yang dapat
megukur besaran nilai komponen eletronika. Selain itu
multitester juga digunakan untuk mengetahui keadaan
sebuah komponen.
3. Solder
Solder adalah alat yang digunakan untuk menyolder
terminal (kaki) komponen elektronika sehingga menyatu
dengan papan rangkaian (pcb) dengan mengunakan timah
atau sering disebut dengan proses menyolder (soldering
process).
Gambar 5. Layer Penulisan Sketch Program 4. Penyedot Timah
Penyedot timah (atraktor) atau solder sucker
3.7 Diagram Alir merupakan peralatan yang berfungsi untuk menyedot
Pada diagram alir di gambar 6 ini menjelaskan timah yang dilelehkan dengan 4 solder ketika akan
tentang bagaimana cara kerja dan proses alat bekerja: melepas komponen elektronika. Penyedot timah ini sangat
Berawal dari mulai saat catu daya dihubungkan dengan berguna bagi seorang teknisi ketika akan melepas
mikrokontroller, lalu mulai sebuah inisialisasi awal yaitu komponen yang rusak untuk diganti dengan komponen
SSID, Relay, Buzeer, exhaust fan, Led dan variabel- baru, karena mengingat pada umumnya komponen yang
variabel yang digunakan. Setelah semua terkoneksi ke tersolder susah diangkat dengan tanpa menghilangkan
mikrokontroller maka langkah selanjutnya adalah terlebih dahulu timah yang merekatkannya.
melakukan penyetingan SSID dan Password apakah wifi
tersedia, jika ada maka akan dilanjutkan untuk melakukan 3.8.2 Bahan
dan memeriksa koneksi ke internet, jika koneksi ke Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan alat
internet tersambung maka selanjutnya alat akan ini dapat dilihat pada tabel 1.
mengkoneksikan ke firebase server dan smartphone juga
akan terkoneksi dengan firebase yang sama dengan alat Tabel 1. Komponen Yang Digunakan
yang di buat, setelah itu smartphone dapat mengetahui No Nama Komponen Jumlah
kondisi gas dan dapat memantau melalui smarphone 1 NodeMCU V1.0 1
android dengan mengirimkan data berupa pesan string ke 2 Fan DC 1
dalam firebase. 3 LED 2
4 Relay 4ch 2
5 Buzzer aktif 1
6 Baterai 9v 1
7 Sensor MQ-2 1
8 Sterofom Secukupnya
9 Konektor Male Secukupnya
10 Kabel Data 1
11 Resistor Secukupnya
12 Triplek Secukupnya
13 Lem Korea Secukupnya
14 Kabel Jumper Secukupnya
15 Selongsong Kabel Secukupnya
16 Kebutuhan Lainnya Secukupnya

3.9 Rancangan Program Android


Rancangan program android adalah, rancangan yang
Gambar 6. Flowchart Sistem Kerja Alat

4
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

akan digunakan untuk berkomunikasi dengan alat yang akan memberitahu status alat tersebut dalam keadaan
akan dibuat [13], berikut rancangan program yang dibuat mati. Pada program di android juga dapat mengontrol
: yang mana pada progra diandroid terdapat 3 tombol
gambar untuk mengontrol 3 buah elektronika yang sudah
diprogram di arduino.
4.2 Pembahasan
Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan hasil
implementasi terhadap sistem yang telah dibuat apakah
fungsi-fungsi yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik
dan benar sesuai hasil output yang diinginkan.

4.2.1 Tampilan Sensor MQ-2

Gambar 7. Rancangan Login

Gambar 9. Tampilan Sensor Sebagai Pendeteksi Gas


LPG

Sensor terletak di bagian pintu belakang ruang dapur,


alat yang terhubung pada pin 3v, Ground dan Analog di
NodeMCU, berfungsi sebagai Pendeteksi Gas yang
keluar.

4.2.2 Tampilan Buzzer

Gambar 8. Rancangan Menu Utama

4. Implementasi dan Pengujian

4.1 Cara Kerja Sistem


Sistem yang dirancang pada alat ini bekerja dengan
mendeteksi gas yang keluar secara otomatis.Dalam hal ini
adalah monitoring pada alat dapat dilakukan kapan pun
dan dimanapun jika terdapat koneksi internet. Alat ini
mempunyai aplikasi yang dimana dapat menghidupkan
maupun mematikan alat pendeteksi kebocoran gas
tersebut.
Cara pengoprasian alat pendeteksi kebocoran gas
dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang diprogram
didalam android dan mikrokontroller yang sudah ditanami Gambar 10. Tampilan Buzzer Sebagai Simulasi Alarm
program. Jika pada alat pendeteksi kebocoran gas pada
mikrokontroller dalam keadaan hidup maka program di Alarm terletak di bagian atas ruang dapur, alat yang
Android akan memberi tahukan bahwa status alat terhubung pada pin D1 dan ground di NodeMCU,
pendeteksi kebocoran gas tersebut sedang menyala, berfungsi sebagai Alaram pada rumah tangga sedangkan
begitupun sebaliknya jika alat pendeteksi kebocoran gas buzzer berfungsi sebagai simulasi elektronik Alarm yang
pada mikrokontroller mati maka program di Android juga dapat mengeluarkan suara.

5
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

4.2.3 Tampilan Fan DC Relay merupakan komponen yang bekerja


berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan
sejumlah kontraktor yang tersusun atau sebuah saklar
elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian dari
rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan
tenaga listrik sebagai sumber energinya. Relay berfungsi
sebagai saklar elektrik untuk mengontrol elektronik alat.

4.2.6 Tampilan Baterai

Gambar 11. Tampilan Fan DC Sebagai Pembuagan Gas

Kipas terletak pada pojok alat yang terhubung pada


relay, berfungsi sebagai pembuang panas pada ruangan
rumah tangga sedangakn fan Dc berfungsi sebagai
simulasi alat pembuang gas yang akan keluar.

4.2.4 Tampilan LED

Gambar 14. Tampilan Baterai Sebagai Cadangan Daya

Baterai terletak di bagian pojok ruangan dapur, alat


yang terhubung pada Relay, berfungsi sebagai Cadangan
daya apabila listrik mati pada rumah.

4.2.7 Tampilan NodeMCU

Gambar 12.. Tampilan LED Sebagai Simulasi Listrik

Listrik terletak pada bagian atas alat yang terhubung


pada Relay, berfungsi sebagai Listrik pada rumah tangga
sedangakn LED berfungsi sebagai simulasi pada
elektronik Listrik yang dapat Menghidupkan alat rumah
tangga.

4.2.5 Tampilan Relay Gambar 15. Tampilan NodeMCU Sebagai Otak Pada
Alat Pendeteksi Kebocoran Gas.

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang


bersifat opensource, berfungsi sebagai mikrokontroller
yang mengatur semua kinerja alat sekaligus sebagai wifi.

Gambar 13. Tampilan Relay Sebagai Saklar

6
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

4.2.8 Tampilan Login

Gambar 19. Tampilan Halaman Informasi

Gambar 16. Tampilan Login 4.3 Pengujian

Login merupakan proses yang dilakukan dengan Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
memasukkan identitas dari akun pengguna agar pengguna membuktikan apakah sistem yang dibuat memenuhi
dapat masuk kedalam halaman utama pada software di spesifikasi yang telah direncanakan. Hasil penguji akan
smartphone. dimanfaatkan untuk menyempurnakan kinerja sistem dan
sekaligus digunakan dalam pengembangan lebih lanjut.
4.2.9 Tampilan Menu Utama Pengujian sitem ini terdiri dari beberapa tahapan, dimulai
dari pengujian terhadap tiap-tiap bagian pendukung sistem
hingga penguji sistem secara keseluruhan. Dari hasil
pengujian maka dapat dianalisa kinerja-kinerja dari tiap-
tiap bagian sistem yang saling berintraksi sehingga
terbentuklah Sistem Kendali Alat Elektronik Rumah
Tangga menggunakan aplikasi Android. Pengujian
terhadap keseluruhan sistem berguna untuk mengetahui
bagaimana kinerja dan tingkat keberhasilan dari sistem
tersebut.
Tahap pengujian akan dilakukan dengan urutan
sebagai berikut:
1. Pengujian Relay
2. Pengujian NodeMCU 1.0
3. Pengujian Buzzer
4. Pengujian Exhaust Fan
5. Pengujian Listrik
Gambar 17. Tampilan Halaman Utama 6. Pengujian Realtime Database
7. Pengujian Keseluruhan Alat
Menu Utama adalah tampilan dimana akan
menampilkan menu utama yang berisikan 3 Buah ikon 4.3.1 Pengujian Relay
tombol masing masing komponen elektronika yaitu Pada tahap pengujian ini yang dilakukan adalah
Exhaust Fan, Alaram, Listrik da nada bagian titik tiga di menguji kinerja dari alat ini yang menjadi sebagai
pojok kanan atas terdapat informasi, Tentang, dan keluar. saklar.Pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah
relay dapat berkerja dengan baik dan benar, dan fungsi
yang telah diprogram dapat berjalan dengan semestinya.
Berikut adalah tampilan relay yang diimplementasikan
pada alat dapat dilihat pada gambar 20.

Gambar 20. Pengujian Relay


Gambar 18. Tampilan Halaman Utama

7
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

4.3.2 Pengujian NodeMCU 1.0 4.3.4 Pengujian Exhaust Fan


Pada bagian ini dilakukan pengujian Mikro- Pengujian yang dilakukan pada tahap ini yaitu
kontroller NodeMCU 1.0 apakah NodeMCU 1.0 dapat bertujuan untuk apakah fan yang dihubungkan dengan
berkerja dengan baik seperti memproses data digital yang relay pada NodeMCU 1.0 dapat berkerja dengan baik
diinginkan, lalu dapat mengkoneksikan kedalam wifi yang seperti dapat mematikan atau menghidupkan listrik dari
diinginkan serta mampu terkoneksi dengan server firebase android, berikut hasil pengujian pada arduino.
berikut adalah hasil pengujian dari NodeMCU 1.0.

Gambar 24. Exhaust Fan Hidup


Gambar 21. Pengujian NodeMCU 1.0

4.3.3 Pengujian Buzzer


Pengujian yang dilakukan pada tahap ini yaitu
bertujuan untuk apakah Buzzer yang dihubungkan dengan
relay pada NodeMCU 1.0 dapat berkerja dengan baik
seperti dapat mematikan atau menghidupkan lampu dari
android, berikut hasil pengujian pada arduino.

Gambar 25. Exhaust Fan mati

4.3.5 Pengujian Listrik


Pengujian yang dilakukan pada tahap ini yaitu
bertujuan untuk apakah listrik yang dihubungkan dengan
relay pada NodeMCU 1.0 dapat berkerja dengan baik
seperti dapat mematikan atau menghidupkan listrik dari
android, berikut hasil pengujian pada arduino.
Gambar 22. Buzzer Hidup

Gambar 26. Listrik Hidup

Gambar 23. Buzzer Mati

8
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

2. Relay dapat berfungsi dengan baik saat digunakan


sebagai saklar untuk menghidupkan dan mematikan
komponen yang ingin dinyalakan atau dimatikan
melalui aplikasi android.
3. Aplikasi Android dengan IoT Smart Gas dapat
berjalan dengan baik di Smartphone sistem operasi
android versi lolipop dan marshmallow.

5.2 Saran
Berdasarkan perancangan dan hasil implementasi
Gambar 27. Listrik Mati program yang dilakukan maka saran yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan sistem ini adalah
4.3.6 Pengujian Relatime Database sebagai berikut.
1. Penambahan lupa password dibagian login agar
dapat ditangani bila pengguna tidak ingat dengan
password nya.
2. Perlu penggantian Sensor yang berkualitas lebih
tinggi karena sensor MQ-2 memerlukan waktu
beberapa saat untuk membuat sensor bekerja
3. Agar dapat menambahkan penanganan berupa fire
sprinklers alat yang digunakan untuk memadamkan
Gambar 28. Pengujian Realtime Database api secara otomatis dan alat ini merupakan bagian
dari fire sprinkler system yang akan mengeluarkan
4.3.7 Pengujian Keseluruhan Alat debit air ketika terdeteksi adanya api / telah
Pengujian yang dilakukan pada tahap ini bertujuan melampaui suhu yang ditentukan.
untuk apakah Komponen Komponen yang terdapat pada
Alat rumah tangga dapat terhubung dengan baik dan Daftar Pustaka
berkerja sesuai dengan yang di perintahkan.
[1] Budi Tjahjono dkk. 2013. Perancangan Deteksi
Kebocoran Tabung Gas Berbasis Mikrokontroler
AT89S52.
[2] A. Nurkholis, A. Riyantomo dan M. Tafrikan, “Sistem
pakar penyakit lambung menggunakan metode
forward chaining,” Majalah Ilmiah Momentum, vol.
13, no. 1, 2017.
[3] A. Nurkholis, dan I. S. Sitanggang, "Optimalisasi
model prediksi kesesuaian lahan kelapa sawit
menggunakan algoritme pohon keputusan spasial,"
Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol. 8, no. 3,
pp. 192-200, Jul. 2020.
[4] Erlansyah And Widyanto.,2014, Alat Deteksi
Kebocoran Tabung Gas Elpiji Berbasis
MIkrokontroler. Dosen Universitas Bina Darma
Gambar 29. Pengujian Keseluruhan Alat
Palembang
Gambar miniature keseluruhan alat yang [5] Iksal dkk, 2016 Rancang Bangun Prototype Dini Dan
digunakan untuk implementasi pendeteksi kebocoran gas Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Berbasis
pada perangkat mobile android dengan sensor mq-2, Mikrokontroler Melalui Sms., Program Studi Sistem
Korek api yang terdapat pada gambar 4.22 digunakan Komputer, Universitas Serang Raya.
sebagai simulasi gas LPG. [6] R.I. Borman, K. Syahputra dan P. Prasetyawan,
“Implementasi Internet Of Things pada Aplikasi
5. Kesimpulan dan Saran Monitoring Kereta Api dengan Geolocation
Information System,” Seminar Nasional Teknik
5.1 Kesimpulan Elektro, pp. 322-327, 2018.
[7] D. Alita, S. Priyanta dan N Rokhmn., “Analysis
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Emoticon and Sarcasm Effect on Sentiment Analysis
of Indonesian Language in Twitter”,JISEBI, 2019.
1. NodeMCU dan Smartphone dapat terhubung dan
terkoneksi dengan baik ke firebase apabila tidak [8] K. Pindrayana, R.I. Borman, B. Prasetyo dan S.
terjadi gangguan koneksi internet. Samsugi, "Prototipe Pemandu Parkir Mobil Dengan

9
JTST, Vol. 01, No. 1, 2020, 1-10

Output Suara Manusia Mengunakan Mikrokontroler Esp8266," Prosiding Nasional Rekayasa Teknologi
Arduino Uno," CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Industri dan Informasi XII, 2017.
Teknik Elektro, vol. 2, no. 2, 2018. [12] S. Samsugi dan D.E. Silaban, “Purwarupa Controlling
[9] S. Samsugi dan A. Burlian, "Sistem penjadwalan Box Pembersih Wortel Dengan Mikrokontroler,”
pompa air otomatis pada aquaponik menggunakan Prosiding Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan
mikrokontrol Arduino UNO R3,". Prosiding Informasi XIII, pp. 1-7, 2018.
Semnastek, vol. 1, no. 1, 2019.Yozi Yozandra. 2017. [13] D.E. Kurniawan, M. Iqbal, J. Friadi, R.I. Borman dan
Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kebocoran Gas R. Rinaldi. “Smart Monitoring Temperature and
Mengunakan Arduino dan Notifikasi. Humidity of the Room Server Using Raspberry Pi and
[10] I. K. Gunawan, A. Nurkholis dan A. Sucipto, ”Sistem Whatsapp Notifications,” In Journal of Physics:
monitoring kelembaban gabah padi berbasis Conference Series (Vol. 1351, No. 1, p. 012006) IOP
Arduino,” Jurnal Teknik dan Sistem Komputer, vol. 1, Publishing, 2019.
no. 1, pp. 1-7, 2020.
[11] S. Samsugi, "Internet of Things (iot): Sistem Kendali
jarak jauh berbasis Arduino dan Modul wifi

10
TUGAS REVIEW JURNAL
RANGKAIAN LISTRIK III

Oleh:

Muhammad Rizky Fahryan 226422018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

SAMARINDA
2023
INFORMASI JURNAL
Penerapan Internet Of Things Untuk Memantau Aktivitas Jantung Berbasis
Judul Jurnal
Android
Nama Penulis/Peneliti 1. F Priyulida, 2. B Fona, 3. Eriansyah Putra,4 Harold Situmorang
Tahun Publikasi 2023
Volume & Nomor Jurnal Vol. 8 No. 1
Halaman 5 HALAMAN
ABSTRAK
• Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul EKG portable yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari untuk merekam aktivitas listrik jantung. Metodologi yang digunakan adalah
implementasi teknologi Internet of Things (IoT) pada sistem berbasis Android. Alat ini dapat
mencatat perubahan waktu secara berkala dan real-time serta menampilkan data pada layar monitor
Android. Temuan utama penelitian ini adalah sistem berhasil memantau detak jantung dan
menampilkan data tersebut pada layar monitor Android. Penggunaan IoT dalam pemantauan
kesehatan, seperti telemonitoring, semakin penting dalam meningkatkan perawatan pasien.
Kesimpulannya, penelitian ini berhasil mengembangkan alat EKG portable yang efektif untuk
memantau aktivitas jantung dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari..
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
• Latar belakang masalah yang diteliti adalah bahwa pemantauan aktivitas listrik jantung, seperti
EKG, umumnya hanya dilakukan di rumah sakit dan tidak dapat dilakukan secara rutin dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengontrol dan memantau kondisi
jantung pasien yang menderita penyakit jantung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan modul EKG portable yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
merekam aktivitas listrik jantung .
• Tujuan penelitian ini adalah menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam pengembangan
alat EKG portable berbasis Android. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana
mengimplementasikan IoT dalam alat EKG portable, bagaimana alat ini dapat merekam dan
memantau aktivitas listrik jantung secara real-time, dan bagaimana data dapat ditampilkan pada
layar monitor Android .

METODOLOGI PENELITIAN
• Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan dari Cisco System yang dikenal sebagai
PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Pendekatan ini melibatkan siklus
hidup yang berputar dalam setiap tahapannya [3].
• 1. Tahap Prepare: Pada tahap ini dilakukan analisis sistem monitoring aktivitas pencatat jantung
dengan melakukan survei untuk pengumpulan data. Data dikumpulkan melalui observasi dan
wawancara dengan pihak terkait.
• 2. Tahap Plan: Tahap ini melibatkan identifikasi dari pengumpulan data dengan pihak terkait dalam
memantau aktivitas jantung. Rencana pengembangan alat EKG portable berbasis Android dibuat
dalam tahap ini.
• 3. Tahap Design: Tahap ini melibatkan pembuatan desain arsitektur yang akan diimplementasikan
dalam penelitian. Desain ini mencakup komponen-komponen yang diperlukan dalam alat EKG
portable, seperti sensor, mikrokontroler, dan modul komunikasi.
• 4. Tahap Implement: Setelah desain selesai, tahap implementasi dilakukan. Arsitektur yang telah
dibuat diimplementasikan sesuai dengan desain yang telah dibuat sebelumnya.
• 5. Tahap Operate: Tahap ini melibatkan pengujian dan pengoperasian sistem yang telah dibangun.
Alat EKG portable diuji untuk memastikan bahwa alat berfungsi dengan baik dan dapat merekam
dan memantau aktivitas listrik jantung secara real-time.
• 6. Tahap Optimize: Tahap ini melibatkan manajemen sistem proaktif untuk mengidentifikasi
masalah yang tak terduga dan melakukan optimalisasi sistem.
• Komponen penting dalam penelitian ini meliputi sampel, peralatan, dan metode analisis. Sampel
yang digunakan adalah pasien yang menderita penyakit jantung. Peralatan yang digunakan meliputi
modul EKG portable, sensor, mikrokontroler, dan modul komunikasi. Metode analisis yang
digunakan adalah implementasi teknologi Internet of Things (IoT) pada sistem ber.

HASIL

• Temuan utama dari penelitian ini adalah pengembangan modul EKG portable berbasis Android yang
berhasil memantau aktivitas listrik jantung secara real-time. Alat ini mampu merekam perubahan
waktu secara berkala dan menampilkan data pada layar monitor Android. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa alat ini dapat berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang akurat.
• Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dalam pemantauan
kesehatan, seperti telemonitoring, dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan perawatan
pasien. Alat EKG portable ini memungkinkan pasien untuk memantau aktivitas jantung mereka
sendiri secara mandiri dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
• Temuan ini juga sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, yaitu mengembangkan alat
EKG portable yang efektif untuk memantau aktivitas jantung. Dengan adanya alat ini, pasien dapat
dengan mudah memantau kondisi jantung mereka sendiri dan mengambil tindakan yang diperlukan
jika terjadi perubahan yang signifikan.
• Dalam membandingkan dengan literatur sebelumnya, penelitian ini sejalan dengan penelitian terkait
yang telah dilakukan dalam bidang pemantauan kesehatan menggunakan teknologi IoT [5]. Temuan
ini juga dapat menjadi kontribusi baru dalam pengembangan alat pemantauan jantung yang lebih
portable dan mudah digunakan.
• [5] F Priyulida, B Fona, Eriansyah Putra, Harold Situmorang. "Penerapan Internet Of Things Untuk
Memantau Aktivitas Jantung Berbasis Android." Jurnal Mahajana Informasi, vol. 8, no. 1, Juni 2023,
pp. 44-48.

EVALUASI KUALITAS
• Secara keseluruhan, kualitas penelitiannya bagus. Para peneliti telah mengikuti pendekatan
sistematis dalam metodologi mereka, menggunakan kerangka PPDIOO dari Cisco System. Mereka
telah dengan jelas mendefinisikan berbagai tahapan proses penelitian dan telah memberikan
penjelasan rinci tentang setiap tahapan.
• Metodologi yang digunakan dalam penelitian mendukung hasil yang diperoleh. Para peneliti telah
melakukan analisis menyeluruh terhadap sistem pemantauan aktivitas jantung dan telah
mengembangkan modul EKG portabel berbasis Android. Mereka telah mengimplementasikan
sistem dan melakukan pengujian untuk memastikan fungsionalitas dan keakuratannya. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu memantau aktivitas jantung secara real-time secara
efektif.
• Para peneliti juga membandingkan temuan mereka dengan literatur sebelumnya di lapangan, yang
menunjukkan relevansi dan kontribusi penelitian mereka. Mereka telah mengidentifikasi
keterbatasan sistem pemantauan yang ada dan telah mengusulkan solusi untuk mengatasi
keterbatasan tersebut.
• [1] Web Sistem Pemantau Kondisi Kesehatan Pasien Berbasis," vol. 2, no. 2, hal. 250 – 259, 2013.
KRITIK DAN SARAN
• Aspek-aspek yang perlu diperbaiki atau dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
• 1. Pengumpulan data: Penelitian ini menggunakan survei untuk pengumpulan data. Namun, survei
mungkin tidak memberikan data yang cukup representatif. Sebaiknya, penelitian ini juga
melibatkan pengumpulan data dari pasien yang lebih luas dan beragam.
• 2. Validitas dan reliabilitas: Meskipun penelitian ini telah melakukan pengujian untuk memastikan
fungsi dan akurasi alat EKG portable, lebih lanjut pengujian dan validasi perlu dilakukan untuk
memastikan bahwa alat ini memberikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan.
• 3. Perbandingan dengan literatur: Meskipun penelitian ini telah membandingkan temuan dengan
penelitian sebelumnya, lebih banyak literatur yang relevan dapat digunakan untuk memperkuat
temuan dan memberikan konteks yang lebih luas.
• Saran-saran untuk perbaikan atau pengembangan di masa mendatang adalah sebagai berikut:
• 1. Pengembangan lebih lanjut pada alat EKG portable: Penelitian ini telah mengembangkan alat
EKG portable berbasis Android yang efektif. Namun, pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan
untuk meningkatkan fungsionalitas dan kemudahan penggunaan alat ini.
• 2. Integrasi dengan platform kesehatan digital: Alat EKG portable ini dapat diintegrasikan dengan
platform kesehatan digital yang ada, seperti aplikasi kesehatan atau rekam medis elektronik. Hal
ini akan memudahkan pasien dan tenaga medis dalam memantau dan mengelola data kesehatan.
• 3. Studi lebih lanjut tentang efektivitas penggunaan alat ini: Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan
untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan alat EKG portable ini dalam meningkatkan perawatan
pasien dengan penyakit jantung. Studi ini dapat melibatkan partisipasi pasien dalam jangka waktu
yang lebih lama untuk melihat dampak jangka panjang dari penggunaan alat ini.
JURNAL MAHAJANA INFORMASI
e-ISSN 2527 – 8290
Vol. 8 No. 1, Juni 2023, Hal. 44 - 48

Penerapan Internet Of Things Untuk Memantau Aktivitas Jantung Berbasis Android

F Priyulida1*, B Fona2, Eriansyah Putra3, Harold Situmorang4


1,2,4
Program Studi Teknologi Elektromedis Fakultas Pedndidikan Vokasi Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
3
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains Dan Teknologi Institus Teknologi Dan Bisnis Indonesia

*Penulis Korespondensi : fpriyulida27@gmail.com

Article Info Abstract : The monitoring system of the heart's electrical activity is the basis
Received : 03 Juni 2023 of the electrocardiograph (ECG) in monitoring the condition of the heart, the
Revised 15 Juni 2023 ECG series consists of biopotential amplifiers from an ECG instrument
: which is the main component in this study, recording cardiac activity is still a
Accepted : 20 Juni 2023 burden for the medical world in the use and results of the expected output.
From the results of research conducted on the heart rate graph (BPM) at the
Medan Health Facility Security Center, the results of research were obtained
using the MPS450 multiparameter simulator, where when changes were
made to the signal gradually changes in values at 60, 80, 100, 120, 150, 180,
200, 220 had a distance change in time in sending and receiving data
displayed on the android monitor screen (LCD). The results issued by
android are graphic displays that can be saved in the form of images in
JPEG format periodically or real time so as to facilitate and reduce the use
of.
Abstrak : Sistem monitoring aktivitas listrik jantung menjadi dasar
elektrokardiograph (EKG) dalam memantau kondisi jantung, rangkaian
EKG terdiri dari penguat biopotensial dari sebuah instrument EKG yang
menjadi komponen utama dalam penelitian ini, pencatatan aktifitas jantung
masih menjadi beban bagi dunia medis dalam penggunaan dan hasil dari
output yang diharapkan. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap
grafik heart rate (BPM) di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Medan
didapatkan hasil penelitian menggunakan multiparameter simulator
MPS450, dimana ketika dilakukan perubahan pada sinyal secara
bertahap perubahan nilai pada 60, 80, 100, 120, 150, 180, 200, 220 memiliki
jarak perubahan waktu pada pengiriman dan penerimaan data yang
ditampilkan pada layar monitor android (LCD). Hasil yang dikeluarkan
oleh android merupakan tampilan grafik yang dapat disimpan dalam bentuk
gambar dalam format JPEG secara berkala atau real time sehingga
memudahkan dan mengurangi penggunaan kertas dalam melakukan
pencetakan grafik yg ada pada EKG pada umumnya yang masih
menggunakan kertas sebagai hasil output.
.

Keyword : Heart Monitoring

PENDAHULUAN yang muncul di mana semua alat dan layanan


Semakin tinggi perkembangan teknologi, terhubung satu dengan yang lain dengan
smartphone menjadi salah satu platform yang mengumpulkan, bertukar dan memproses data
bisa digunakan masyarakat untuk memantau untuk beradaptasi secara cepat [1].
segala sesuatu yang ada pada lingkungan dalam Penggunaan IoT sudah banyak. IoT yang
segala aspek melalui koneksi internet. internet diterapkan pada peralatan rumah, peralatan
of things (IoT) adalah teknologi yang sedang kesehatan, kontrol industri dan lingkungan
berkembang yang dapat menghubungkan domain sosial [2]. Alat pencatat aktifitas
jutaan objek pintar untuk tingkat lanjut, konsep jantung sudah dikenal dengan nama

44 Website : http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/7
F Priyulida1*, B Fona2, Eriansyah Putra3, Penerapan Internet Of Things Untuk Memantau Aktivitas Jantung Berbasis
Android

Elektrokardiograf (EKG) penggunaan EKG Prepare, Plan, Design, Implement, Operate dan
dalam medis terkadang sangat sulit penggunaan Optimize (PPDIOO). Berikut pendekatan dari
dan SOP(standar operasional procedure) Cisco system dapat dilihat pada gambar 1.
sehingga tidak banyak orang yang mau
datang untuk mengecek dan memeriksa
bagaimana keadaan jantung dan ritme irama
jantung yang baik.
Telemedika (Telemedicine), adalah
bidang ilmu yang menggunakan teknologi pada
dunia elektro untuk pelayanan kesehatan jarak
jauh. Salah satu aplikasi dalam bidang
telemedika adalah Telemonitoring atau
pemantauan jarak jauh. Aplikasi telemonitoring
dalam penanggulannya penyakit jantung .
diantaranya adalah monitoring pencatat
Gambar 1. Metode PPDIOO[7].
aktivitas detak jantung pasien berbasis android.
Melihat tingkat kematian pasien penderita 1. Prepare
penyakit jantung yang relatif tinggi, membuat Merupakan tahap untuk menganalisa
proses monitoring bagi pasien penderita sistem monitoring aktifitas pecatat
penyakit jantung sangat diperlukan.[3] jantung dengan survey untuk
Penelitian terkait dalam bidang sistem pengumpulan data. Pengambilan data ini
monitoring yang telah dilakukan, Sistem dengan cara melakukan observasi dan
pemantauan penyakit jantung untuk layana wawancara.
kesehatan [4]. Sistem pemantauan pasien 2. Plan
berbasis IoT [5], Prototipe sistem pemantau Merupakan tahap untuk mengidentifikasi
kondisi kesehatan pasien berbasis web [6]. dari pengumpulan data dengan pihak
Pada penelitian ini bertujuan menerapkan yang terkait dalam memantau aktifitas
internet of things (IoT) untuk memonitoring jantung.
aktifitas detak jantung pada penderita penyakit 3. Design
jantung. Dari sekian banyaknya alat alat Merupakan kegiatan untuk membuat
kesehatan salah satunya yang sangat rutin dan desain arsitektur yang diimplementasikan
sangat sering dipakai dalam diagnose penyakit pada dunia kesehatan.
adalah EKG, EKG pada umumnya hanya 4. Implement
dipakai pada rumah sakit saja sehingga dalam Merupakan tahap implementasi setelah
diagnose penyakit yang diderita oleh pasien design selesai . arsitektur dibangun sesuai
yang mengidap penyakit jantung tidak bisa dengan design.
dikontrol dengan cepat, oleh sebab itu dalam 5. Operate
penelitian ini membuat modul EKG portable Merupakan tes uji fungsi dari akhir
yang dapat digunakan dalam kehidupan design. Pada tahap ini dilakukan
sehari-hari agar dapat mencatat aktifitas listrik pemeliharaan dan pemantauan sistem.
jantung berbasis android. 6. Optimize
Optimize dilakukan berdasarkan pada
manajemen sistem proaktif, hal ini
METODE bertujuan untuk mengidentifikasi
Metode pada penelitian ini menggunakan masalah yang takterduga.
metodologi pendekatan dari Cisco system. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode ini menggunakan konsep siklus hidup
Pengujian
yang selalu berputar dalam tiap tahapannya.
Metode ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu : Setelah pembuatan alat selesai maka

45 Website : http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/7
F Priyulida1*, B Fona2, Eriansyah Putra3, Penerapan Internet Of Things Untuk Memantau Aktivitas Jantung Berbasis
Android

pengujian dapat dilakukan. Sebelum 5 150


melakukan pengujian, alat dipriksa terlebih
dahulu untuk mengetahui apakah alat dapat
berfungsi dengan baik. Apabila alat sudah
dites dan dapat berfungsi sesuai dengan
perencanaan, kemudian dilakukan pengukuran.
Adapun hasil uji coba dapat dilihat pada table
1, dan adapun bagian yang yang akan diukur 6 180
antara lain sebagai berikut :
a. Sinyal heart rate (BPM)
b. Waktu Pengiriman dan Penerimaan
data
c. perpindahan Heart Rate (BPM) pada
sinyal 7 220
Table 1. Sinyal heart rate (BPM)
No. Setting Pada Gambar Pada Android
Standar
1 60

Tabel 2. Hasil Uji Coba Heart Rate (Bpm)

Setting Pada Terbaca Pada Ketidakpastian


2 80 Standar Android (U95,K=2)
60 60 ±0.1
80 80 ±0.1
100 100 ±0.1
120 120 ±0.1
3 100 150 150 ±0.1
180 180 ±0.1
200 200 ±0.1
220 220 ±0.1

4 120 1. Rentang waktu pengiriman &


penerimaan data pada android

Rentang waktu pengiriman data ini


dimaksudkan untuk mengetahui waktu
pengiriman data pada android dan waktu
penerimaan data yang di terima oleh android,
sehingga dapat diketahui kecepatan aktifitas
pengiriman dan penerimaan data pada

46 Website : http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/7
F Priyulida1*, B Fona2, Eriansyah Putra3, Penerapan Internet Of Things Untuk Memantau Aktivitas Jantung Berbasis
Android

andoroid android . Kecepatan pengiriman data dapat dihitung


Tabel 3. Hasil Uji Coba Waktu Pengiriman & dalam satuan waktu dimana dalam menghitung
Penerimaan Data perubahan waktu dicatat berdasarkan rentang
Setting Waktu Waktu Waktu
waktu secara berkala dan real time. Gambar
Pengiriman Penerima Selisi
(WIB) an rancang alat ditunjukkan pada gambar 2.
60 12.24 12.24 ± 0.1detik
80 12.17 12.17 ± 0.1detik
120 12.19 12.19 ± 0.1detik
180 12.22 12.22 ± 0.1detik

2. Rentang perpindahan Heart


Rate(BPM) pada sinyal
Rentang perpindahan data sinyal pada
heart rate (BPM) . Pada sinyal
60,80,100,120,180,sehingga dapat diketahui
Gambar 2. Alat Simulator dan EKG
perubahan data mulai dari 60-80, 80-100,
Portable
100-120, 120-180, maka perbedaan dan rentan
jarak perubahan data heart rate dapat diketahui.
KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel 4. Hasil Uji Coba Perpindahan Sinyal
Heart Rate (Bpm) Aktifitas Elektris jantung sangat
Setting Waktu Waktu Waktu dipengaruhi oleh aktifitas tubuh, sehingga
Perpindahan Perubahan Selisi sinyal yang diterima oleh elektroda terkadang
(WIB) (WIB)
60 12.25.08 12.01.20 12 detik
mengikuti ritme irama jantung dan Grafik dari
80 12.30.07 12.05.17 10 detik aktifitas alat ini sangat berpengaruh besar
100 12.34.14 12.34.22 8 detik dalam diagnose penyakit dan aktifitas harian
120 12.39.02 12.39.20 18 detik
yang sedang dilakukan oleh pasien serta Jarak
dan rentang perubahan jarak sinyal heart
180 12.44.17 12.44.30 13 detik
rate (BPM) memiliki response yang tidak
terlalu cepat.

Dari hasil penelitian yang dilakukan


DAFTAR PUSTAKA
terhadap Grafik heart rate (BPM) di
1. R. Piyare and S. Ro Lee, Smart
Laboratorium Elektromedik Universitas Sari
Home-Control and Monitoring Sistem
Mutiara didapatkan hasil penelitian
Using Smart Phone.2013
menggunakan multiparameter simulator
2. B. Latre, B. Braem, I. Moerman, C. Blondia,
MPS450 , dimana ketika dilakukan perubahan
and P. Demeester, A surveyon wireless body
pada sinyal secara bertahap perubahan nilai
area networks, Wireless Netw., 17(1), pp.
pada 60, 80, 100, 120, 150, 180, 200, 220
1-18, 2011.i
memiliki jarak perubahan waktu pada
3. Muhamad Bahrul Ulum, Perancangan
pengiriman dan penerimaan data yang
Sistem Monitoring Detak Jantung Bagi
ditampilkan pada layar monitor android (LCD).
Penderita, jurnal komputasi Vol 8 No. 1 ,

47 Website : http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/7
F Priyulida1*, B Fona2, Eriansyah Putra3, Penerapan Internet Of Things Untuk Memantau Aktivitas Jantung Berbasis
Android

2020
4. Z. Li, Chao; Hu, Xiangpei ; Lili, “The
IoT-based heart disease monitoring system
for pervasive healthcare service.pdf.” pp.
2328–2334, 2017
5. J. Gómez and B. Oviedo, “Patient
Monitoring System Based on Internet of
Things,” Procedia -Procedia Comput. Sci.,
vol. 83, no. June, pp. 90–97, 2016.
6. S. Mulyono, “Rancang Bangun Prototipe
Sistem Pemantau Kondisi Kesehatan
Pasien Berbasis Web,” vol. 2, no. 2, pp.
250–259, 2013.
7. C. Systems, “CREATING BUSINESS
VALUE AND OPERATIONAL
EXCELLENCE,”
pp. 1–10, 2010.

48 Website : http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/7

Anda mungkin juga menyukai