Anda di halaman 1dari 6

Praktikum Kimia Dasar 2012

LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
RESIN PENUKAR ION

Oleh
Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten

:
: Kezia Christianty Charismata
: 123020158
:F
: 07 (Tujuh)
: 6 Desember 2012
: Happinessa Brilliant Husni

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012

Praktikum Kimia Dasar 2012

RESIN PENUKAR ION

Kezia Christianty Charismata


123020158
Asisten : Happinessa Brilliant Husni

Tujuan percobaan: Untuk mengetahui pemurnian / pemisahan zat dengan


metode resin penukar ion.
Prinsip percobaan: Berdasarkan pada pertukaran ion, dimana ion positif akan
terikat oleh ion negatif dan juga sebaliknya dapat dijelaskan
dengan persamaan berikut:
Mx (aq) + Res H
Hx (aq) + Res - M
Hx (aq) + Res OH
H2O (aq) + Res - M
Metode percobaan:

Larutan diduga
mengandung Fe2+

Larutan diduga
mengandung AgNO3
Effluen

Effluen

Gambar 1. Metode Percobaan Resin Penukar Ion

Praktikum Kimia Dasar 2012

Hasil Pengamatan:
Berdasarkan dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan Resin Penukar Ion
Resin Anion
Warna
Merah kecoklatan
bening
2+
Reaksi
Fe + 2KSCN
Fe(SCN)2 + 2K+

Resin Kation
Putih keruh
AgNO3 + NaCl

bening
AgCl + NaNO3

Pembahasan:
Pada percobaan resin penukar ion didapatkan larutan yang diduga
mengandung Fe lalu digunakan indikator KSCN untuk membuktikan apakah
benar mengandung Fe yang mengalami perubahan warna menjadi merah
kecoklatan dan larutan yang diduga mengandung Ag lalu digunakan indikator
NaCl untuk membuktikan apakah benar mengandung Ag yang mengalami
perubahan warna menjadi putih keruh kemudian larutan yang diduga mengandung
Fe dimasukkan ke resin anion sedangkan larutan yang diduga mengandung Ag
dimasukkan pada resin kation kemudian kedua larutan tersebut mengalami
perubahan warna menjadi bening.
Pada percobaan tersebut didapatkan reaksi pada Fe dengan KSCN sebagai
berikut:
Fe2+ + 2KSCN

Fe(SCN)2 + 2K+

Reaksi pada AgNO3 dengan NaCl sebagai berikut:


AgNO3 + NaCl

AgCl + NaNO3

Pada uji pendahuluan indikator yang dingunakan dapat diganti tergantung


dari zat atau larutan yang digunakan asal disesuaikan dengan larutan yang akan
diuji yang paling penting indikator dengan yang diuji akan menghasilkan garam.
Resin penukar ion adalah suatu jaringan polimer yang mempunyai
gugusfungsi ionik. Ion adalah partikel bermuatan listrik. Berdasarkan muatan
listriknya, ada dua jenis ion yaitu ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif.
Ion bermuatan positif disebut kation sedangkan ion bermuatan negatif disebut
anion.
Berdasarkan pada keberadaan gugusan labilnya, resin penukar ion dapat
diklasifikasikan dalam berbagai macam, yaitu resin penukar kation bersifat asam
kuat (mengandung gugusan HSO3), resin penukar kation bersifat asam lemah
(mengandung gugusan COOH), resin penukar anion bersifat basa kuat
(mengandung gugusan amina tersier atau kuartener), dan resin penukar anion

Praktikum Kimia Dasar 2012

mengandung gugus dengan berbagai derajat disosiasiseperti gugus asam sulfonat,


gugus karbosilat atau hidroksi fenol. Penukar anion seperti gugus yang bermuatan
adalah gugus amina primer, sekunder atau tersier (Khopkar, 1984).
Mekanisme pertukaran ion dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu
pertukaran kisi kristal, lapisan rangkap, dan membran donnan. Berbagai teori
telah dicoba dikemukakan dalam usaha untuk menjelaskan mekanisme
pertukaranyang dapat dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu pertukaran kisi
kristal, lapisan rangkap dan membran donnan. Sesuai dengan teori kristal,
Paulling dan Bragg menggambarkan suatu analogi antara resin penukar ion dan
zat padat ionik. Pada zat ionik penyusun kisi kristal berupa ion-ion dan bukan
molekul. Suatu kristal KCl yang mengandung kation K+ dan anion Cl, masingmasing ion dikelilingi oleh sejumlah tetapi ion-ion yang bermuatan berlawanan
sebagaimana ditentukan oleh bilangan koordinasi ionlogamnya. Jika ditempatkan
dalam medium dengan tetapan dielektrum tinggi seperti air, gaya tarik-menarik
bersih yang mengikat ion pada kristal berkurang sampai pada satu keadaan
dimana pertukaran ion ini dengan ion lain demikian tergantung pada besaranya
gaya yang mengikat ion kristal, konsentrasi ion-ion yang bertukaran, ukuran
kedua ion, kelonggaran ion-ion kisi dan efek kelarutan. Misalnya bila NaNO3
ditambahkan pada larutan KCl, K+ bertukar dengan ion Na+dan Cl- dengan NO3-.
Pertukaran ini mirip dengan pertukaran-pertukaran ion kisi kristal dan ion-ion
suatu larutan elektrolit. Mekanismepertukaran ion dalam resin meskipun non
kristal adalah sangat mirip denganpertukaran ion-ion kisi kristal
(www.scribd.com).
Resin adalah polimer tidak larut dengan berat molekul tinggi yaitu
elektrolit. Gugus fungsi seperti HSO3, -COOH, -OH, berperan sebagai
kandungan sulfur suatu resin. Pertukaran ion dengan resin ini terjadi pada seluruh
struktur gel dari resin dan tidak hanya terbatas pada efek permukaan. Pada resin
penukar anion,pertukaran terjadi absorpi, kovalen yang asam. Jika penukaran ion
tersebut adalah poliamin, kandungan amina resin tersebut adalah ukuran kapasitas
total pertukaran. Resin terbuat dari senyawa hidrokarbon yang terpolimerisasi
yang isinya ion-ion yang saling mengikat. Dalam percobaan ini kita hanya
melakukan satu kali untuk mendapatkan air minum yang bebas dari ion karena ion
daya aktifnya masih baik. Apabila dalam percobaan lebih dari dua kali masih
mengandung ion maka dilakukan regenerasi dengan cara dibuang atau diganti
yang baru. Apabila resin sudah jenuh maka pada resin kation resin akan berwarna
hitam sedangkan pada resin anion resin akan berwarna hijau lumut.
Pelaksanaan regenerasi pada proses kolom ganda sangat sederhana. Ke
dalam kolom resin kation asam khlorida encer dan ke dalam kolom resin anion

Praktikum Kimia Dasar 2012

dialirkan asam khlorida encer. Renegeran yang berlebihan selanjutnya dibilas


dengan air (http://kimia-industry.blogspot.com).
Sifat-sifat penting yang diharapkan dari penukar ion adalah pengambilan
(kapasitas yang benar), selektivitas yang benar, kecepatan pertukaran yang besar ,
ketahanan terhadap suhu, ketahanan terhadap pengaruh kimia maupun ketahanan
terhadap pengikisan.
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam resin penukar ion yaitu
partikel yang sama dengan tahanan terobosan relatif kecil, stabilitas mekanik yang
tinggi, tidak larut dalam air dan pelarut yang digunakan, tahan terhadap asam
danbasa yang mengoksidasi, tahan terhadap suhu, dapat digunakan dalam
suatudaerah pH yang luas, tidak mempunyai daya adsorpsi terhadap ion lawan
yangbergerak bebas, dapat diregenerasi, dan kapasitas penukaran dan aktifitas
penukaran sudah tertentu.
Reaksi pertukaran dengan sedikit pengecualian umumnya adalah
reversibel (dapat diputar). Pertukar ion adalah reaksi stoikiometris. Koefisien
distribusi dihitung dari data eksperimen. Pada pertukaran ion-ion dengan valensi
sama, koefisien selektivitas tidak tergantung pada unit yang digunakan untuk
konsentrasi logam dalam fase resin atau fase larutan, tetapi untuk pertukaran
iondengan tingkat valensi berbeda (Khopkar, 1984).
Larutan yang melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang
keluar kolom disebut effluent. Proses pertukarannya adalah serapan dan proses
pengeluaran ion adalah desorpsi atau elusi. Mengembalikan resin yang sudah
terpakai ke bentuk semula disebut regenerasi, sedangkan proses pengeluaran ion
dari kolom dengan reagen yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut
dengan eluent. Yang disebut dengan kapasitas total adalah gugusan-gugusan yang
dapat dinyatakan dalam miliekivalen. Kapasitas penerobosan (break through
capacity) didefinisikan sebagai banyaknya ion yang dapat diambil oleh kolom
pada kondisi pemisahan, dapat juga dikatakan sebagai banyaknya miliekivalen ion
yang dapat ditahan dalam kolom tanpa ada kebocoran yang dapat teramati.
Kapasitas penerobosan lebih kecil dari kapasitas total pertukaran kolom dan tidak
tergantung terhadap sejumlah variable, seperti tipe resin, afinitas penukar ion,
komposisi larutan,ukuran partikel, dan laju aliran.
Fungsi glass wool dalam resin yaitu untuk menyaring kotoran. Glass wool
berasal dari bulu angsa yang memiliki serat yangg rendah dan daya dserap yang
tinggi. Apabila kita menggunakan alat saring yang lain misalnya kapas. Kapas
mempunyai serat yang tinggi sehingga akan memperlama proses penetesan.
Bila kekurangan zat besi (Fe) dari air minum, tubuh manusia akan lemah,
mengalami kekurangan darah (anemia), mual nyeri di daerah lambung, muntah

Praktikum Kimia Dasar 2012

dan kadang-kadang terjadi diare serta sulit buang air besar (LIPI, 2007). Namun
apabila kelebihan bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan
kerusakan usus.
Aplikasi pada percobaan resin penukar ion adalah pada proses pembuatan
air mineral.
Kesimpulan:
Berdasarkan percobaan resin penukar ion dapat disimpulkan bahwa terjadi
penjernihan dari larutan yang berwarna putih keruh dan merah kecoklatan
dihasilkan warna bening dikarenakan ion-ion yang tidak diperlukan atau yang
akan dihilangkan atau dibuang diikat oleh resin sesuai dengan resin atau ion yang
ingin dihilangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Khoopkar, SM, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta, UI-Press.
http://kimia-industry.blogspot.com. Diakses : 10 Desember 2012
www.scribd.com. Diakses : 10 Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai