59triana - Temu Kunci Fix
59triana - Temu Kunci Fix
Alamat korespondensi :
Dr. Triana Hertiani, M.Si., Apt
Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM
Sekip Utara Yogyakarta
E-mail : hadna3ana@yahoo.com
PENDAHULUAN
Antioksidan
didefinisikan
sebagai
senyawa yang mampu menunda, memperlambat,
atau menghambat reaksi oksidasi (Pokorny dkk.,
2001). Senyawa antioksidan memegang peranan
penting dalam pertahanan tubuh terhadap pengaruh
buruk yang disebabkan radikal bebas. Radikal
bebas diketahui dapat menginduksi penyakit
kanker, arteriosklerosis dan penuaan, disebabkan
oleh kerusakan jaringan karena oksidasi (Kikuzaki
dan Nakatani, 1993).
Antioksidan sintetis memiliki efektifitas
yang tinggi namun kurang aman bagi kesehatan
sehingga pengunaannya diawasi secara ketat di
berbagai negara (Pujimulyani, 2003). Studi
epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi buah
dan sayuran yang cukup, berhubungan dengan
tingkat kejadian yang lebih rendah terhadap jenis
penyakit seperti kanker dan kardiovaskuler. Efek
tersebut antara lain disebabkan adanya aktivitas
antioksidan alami seperti vitamin C, E, betakaroten
dan beberapa senyawa polifenol (Cos dkk., 2001).
Rimpang temu kunci merupakan salah
satu rimpang yang banyak digunakan sebagai obat
tradisional oleh masyarakat sebagai peluruh dahak
atau untuk menanggulangi batuk, penambah nafsu
makan, menyembuhkan sariawan dan sebagai
pemacu keluarnya ASI (Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991). Rimpang ini mudah didapatkan
dengan harga yang murah. Ekstrak etanol rimpang
temu kunci diketahui memiliki kandungan utama
senyawa golongan flavonoid dan minyak atsiri.
Telah banyak senyawa-senyawa dari golongan
tersebut yang dilaporkan sebagai antioksidan alami
yang potensial (Buhler dan Miranda, 2000;
Cuvelier dkk., 1996). Berdasarkan kenyataan
tersebut, diduga bahwa ekstrak etanol rimpang
temu kunci berpotensi sebagai sumber alternatif
antioksidan dari alam. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian untuk mengungkap daya
antioksidan ekstrak tersebut sekaligus mengetahui
senyawa-senyawa yang bertanggung jawab atas
aktivitasnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: almari pengering, mesin pembuat serbuk,
corong Buchner, vacuum rotary evaporator
(Heidolph WB 2000), neraca elektrik (Mettler
( Abs.kontrol Abs.sampel )
100%
Abs.kontrol
Tabel 1. Data profil KLT pinostrobin, pinocembrin, ekstrak etanol dan minyak atsiri pada silika gel 60
F254, fase gerak petroleum eter-etil asetat (5:1, v/v)
Sebelum disemprot
Setelah disemprot
Bercak
hRf
Anisaldehid
FeCl 3
AlCl 3
UV 254
UV 366
Amoniak
as. Sulfat
Pinostrobin
50
Meredam
merah muda
coklat merah
kuning-coklat
Pinocembrin
23
Meredam
coklat
merah muda
coklat-merah
kuning-hijau
1
81
ungu
2
67
meredam
merah-coklat
3
52
meredam
merah muda
coklat-merah
kuning-coklat
4
44
biru
Ekstrak
5
33
meredam
ungu
coklat-merah
kuning-coklat
kuning-coklat
etanol
6
24
meredam
coklat
merah muda
coklat-merah
kuning-hijau
7
16
meredam
kuning
kuning
kuning
kuning
8
13
meredam
coklat
merah-coklat
coklat-merah
kuning-coklat
9
8
meredam
ungu
coklat-merah
kuning-coklat
kuning-coklat
10
3
Meredam
coklat
merah-coklat
coklat-merah
kuning-coklat
kuning-coklat
1
82
meredam
ungu
biru
2
72
meredam
ungu
biru
Minyak
3
61
meredam
atsiri
4
53
ungu
biru
5
36
Ungu
biru
Keterangan = +
: intensitas lemah
++ : intensitas sedang
+++ : intensitas kuat
- : bercak tidak nampak
Hasil uji DPPH secara kualitatif
menunjukkan terdapat tujuh bercak yang positif
sebagai senyawa antioksidan pada ekstrak etanol
dengan harga hRf 3, 8, 13, 16, 24, 33, dan 52.
Berdasarkan harga hRf-nya yang dibandingkan
dengan standar, bercak pada hRf 24 diduga
merupakan pinocembrin sedangkan pada hRf 52
adalah pinostrobin. Selain itu bercak positif dengan
intensitas lemah ditunjukkan oleh komponen
minyak atsiri dengan hRf 82. Bercak positif ini
tidak terdeteksi pada ekstrak etanol kemungkinan
disebabkan aktivitasnya yang lemah dan atau
konsentrasinya yang kecil dalam ekstrak.
Untuk mengetahui golongan senyawa
yang berkontribusi dalam aktivitas antioksidan
ekstrak, dilakukan identifikasi profil kromatogram
ekstrak etanol dengan pembanding pinostrobin,
pinocembrin dan minyak atsiri menggunakan
sistem kromatografi yang sama dengan uji
antioksidan tetapi menggunakan pereaksi semprot
yang umum digunakan untuk identifikasi golongan
senyawa kimia. Salah satunya adalah pereaksi
anisaldehida asam sulfat yang merupakan pereaksi
universal. Pereaksi ini juga sering digunakan untuk
deteksi komponen minyak atsiri. Untuk deteksi
senyawa fenolik digunakan pereaksi semprot
FeCl3, sedangan NH3 dan AlCl3 digunakan untuk
deteksi senyawa flavonoid. Identifikasi komponen
DPPH
++
+++
++
+++
+++
++
+++
+++
+++
+
-
Minyak atsiri
22789,50
Pinostrobin
10916,5
Pinocembrin
721,14
Kuersetin
4,60
OH
OH
B
HO
H3CO
HO
C
OH
OH
OH
OH
pinocembrin
pinostrobin
kuersetin
Gambar 2. Struktur kimia pinostrobin, pinocembrin, dan kuersetin (Anonim, 2005)
OH
H3CO
OH
OH
HO
OCH3
H3CO
OH
OH
HO
OH
O
OH
Gambar 2. Struktur beberapa senyawa kandungan temu kunci yang berpotensi sebagai antioksidan (Shindo et al.,
2006)
Dari kiri ke kanan: 2,6-dihidroksi-4-metoksikhalkon, 2,4-dihidroksi-6-metoksikhalkon (kardamonin),
(-)-panduratin A, (-)-4-hidroksi panduratin A
KESIMPULAN
Ekstrak etanol rimpang temu kunci memiliki
aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC 50
10,36 g/mL, sedangkan minyak atsiri, pinostrobin
dan pinocembrin memiliki aktivitas antioksidan
yang lemah dengan nilai IC 50 masing-masing
22789,50 g/mL, 10916,5 g/mL, dan 721,14
g/mL.
Selain pinostrobin, pinocembrin, dan
minyak atsiri, aktivitas antioksidan ekstrak etanol
rimpang temu kunci disebabkan pula oleh
kandungan senyawa flavonoid lainnya atau
turunannya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Prof. Dr. Subagus Wahyuono, Apt., atas saran dan
bimbingannya di awal penelitian, Nanang
Fakhrudin, M.Si., Apt atas bimbingannya dan
penyediaan isolat uji pinostrobin dan pinocembrin.
Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi
Ianatun Nihlati A.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005, Dictionary of natural products, on
CD-Rom version 13:2, Chapman and
Hall/CRC, UK
Anonim, 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat
Indonesia, volume I, Badan POM RI,
Jakarta, 79
Ariyanto,R., 2006, Uji Aktivitas antioksidan,
Penentuan
Kandungan
Fenolik
dan
Flavonoid Total Fraksi Kloroform dan
Fraksi Air Ekstrak Metanolik Pegagan
(Centella asiatica L. Urban), Skripsi,
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.