CINTA ES CITRANANDITA
ANGKATAN 6
20111030031
1.
2.
3.
4.
5.
1.
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. (Wikipedia)
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami
(Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.
Setidaknya ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi kasus (case studies), studi
dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused interviews),
fenomenologi (phenomenology),grounded theory, studi sejarah (historical research). Berikut uraian ringkas tentang
masing-masing jenis penelitian itu.
No
1.
Jenis Penelitian
Etnografi
(Ethnography)
Uraian
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi
secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk
memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli
menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di
lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau
kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi sangat
mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara
dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau
artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana
lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data
penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi
pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena
akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa
menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah
pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah kota.
Studi Kasus
(Case Studies)
Studi Dokumen/Teks
(Document Study)
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis
atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa
catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film,
catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas
yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik.
Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di
dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik
menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah
teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik
tertentu dari sebuah teks.
4.
Pengamatan Alami
(Natural Observation)
Secara lebih rinci Patton (1990 : 88) mengemukakan-penamaan- macam-macam penelitian kualitatif (Qualitative inquiry)
berdasarkan tradisi teoritisnya yang diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
No
1
Perspektif
Ethnography
Phenomenology
Heuristics
Ethnomethodology
Symbolic
interactionism
Echological
Psychology
System theory
8
9
Orientaional,
qualitative
10
3.
penafsiran makna ?
Bagimana perspektif ideologi seseorang berujud
dalam suatu gejala ?
4.
Perbedaan
Pendekatan
2.
Dasar Teori
3.
Tujuan
4.
Design
5.
6.
Data
Sampel
7.
Teknik
8.
9.
Kualitatif
Penalaran, proses, reliabilitas
dan validitas menjadi syarat
utama
Dasar teori menjadi syarat
utama
Pengertian, konsep-konsep
yang akan menjadi teori
(grounded).
General
(umum),
dapat
berubah-ubah.
Deskriptif
Kecil lebih mengarah pada
kualitas
Terlibat secara langsung,
melakukan review
Tidak mengambil jarak
Berkelanjutan, induktif
Kuantitatif
Variabel yang akan diteliti
Realisme, positivisme, harus berdasar
fakta.
Menguji teori, menggambarkan secara
statistic.
Terstruktur
Statistik
Besar semakin besar sampel
semakin baik
Observasi terstruktur, survey
Menggunakan data statistic, deduktif
observasi
partisipasi,
observasi
tidak
terstruktur,
dan
observasi
kelompok
tidak
terstruktur.
Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun
data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam
keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini
peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek
sekaligus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan
respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini
tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah
terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi,
buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data
tersimpan di website, dan lain-lain.
4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif
dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk
mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan
tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus
masalah yang sedang diteliti.
5.
(participant obervation), dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan
gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya
akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu
akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.
4. Terakhir adalah triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis
statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang televan untuk menghindari bias
individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan
kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis
data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement ketika
membandingkan temuannya dengan perspektif tertentu, lebih-lebih jika perbandingannya menunjukkan hasil yang
jauh berbeda.