Anda di halaman 1dari 5

1.

Multiplatform tidak seperti sql server yang hanya bisa berjalan pada platform
windows
2. Ketika kita mengakses database dan kemudian ada kejadian seperti listrik mati
misalnya maka data yang sudah kita simpan tidak rusak/hilang.
3. Database Clusters, dengan menggunakan teknologi Real Application Clusters (RAC).
Salah satu fungsi dari RAC adalah memberikan perlindungan terhadap
kelangsungan data dalam perusahaan sehingga apabila terjadi crash pada salah
satu server database, maka tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini
disebabkan karena teknologi RAC memungkinkan untuk membuat beberapa
database server menjadi seolah-olah satu database server, sehingga apabila ada
database server yang down, kinerja database server tersebut akan di-take over oleh
server-server yang lain.
4. Row-Level Locking, fitur ini dapat melakukan lock tidak hanya pada table-level saja,
akan tetapi dimungkinkan untuk melakukan lock lebih jauh lagi sampai pada rowlevel. Sehingga user-user dapat melakukan akses data dalam suatu tabel secara
bersamaan, lebih cepat dan lebih akurat.
5. Data Partitioning, Oracle memungkinkan kita untuk melakukan partisi ke suatu tabel
maupun indeks. Hal ini akan dapat meningkatkan kemampuan kita untuk dalam
melakukan manajemen data.
6. Oracle OLAP (Integrated Online Analytical Processing), Oracle memiliki fungsi OLAP
(yang sebelumnya hanya dapat kita temui pada OLAP database) yang terintegrasi
dengan baik ke dalam relational database, sehingga kita tidak memerlukan database
lain selain Oracle itu sendiri.
7. Oracle Data Mining & Data Warehousing, fitur ini memberikan kemudahan bagi
perusahaan yang ingin men-develop aplikasi Business Intellegent yang bertujuan
untuk membantu eksekutif perusahaan dalam menentuksan strategi perusahaan
berdasarkan analisis data yang di-generate oleh Oracle Data Mining.
8. Virtual Private Database, fitur ini memberikan dan meningkatkan fleksibilitas jaminan
security sampai pada row-level security. Hal ini akan membuat aplikasi kita menjadi
semakin aman sewaktu kita melakukan transaksi melalui Internet
9. Intelegent Self-Managing, untuk para DBA, fitur ini akan membuat proses database
tuning dan database manajemen menjadi lebih mudah.
10. Flashback Query, fitur ini memungkinkan kita untuk melihat status data kita mundur
beberapa waktu (flash back) sampai batas yang kita tentukan, sehingga apabila
terjadi kesalahaan data pada waktu yang lalu, maka kita dapat melakukan koreksi
tanpa harus melakukan database recovery

AWR (automatic workload repository)


fungsi :
1. melakukan snapshot
2. menyimpan statistik database (ASH/Active session history) untuk melakukan self
tuning
lokasi :
Administration/server --> statistic management --> AWR
default setting :
1. snapshot retention (daya ingat) = 7 hari (10g) / 8 hari (11g)
2. snapshot interval = 60 menit
3. collection interval = TYPICAL
Basic --> turn off
Typical --> default
All --> Custom
keterangan :
1. kalo kita meningkatkatkan setting retention dan interval snapshotnya kita akan
butuh space yang lebih luas untuk menyimpan snapshotnya. karena otomatis
snapshot
yang diambil lebih banyak dan sering.
ADDM (Automatic Database Diagnostic Monitor)
berjalan setiap kali AWR melakukan snapshot
lokasi :
1. Advisors Central --> Advisors --> ADDM
fungsi :
1. melakukan analisa antar snapshot
2. mendeteksi berbagai masalah yang mungkin mengganggu databse
3. merekomendasikan solusi untuk masalah tersebut
masalah yang biasa terdeteksi ADDM:
1. CPU bottleneck
2. locking tabel/row
3. SQL statement yg berat dijalankan
5. PL/SQL statement berat dijalankan
4. Ada salah satu memori yang ukurannya kurang
hasil dari analisa ADDM disimpan di dalam AWR

1. Performance
Oracle menjamin kepuasan perusahaan besar dengan membuktikan kecepatan
performance mereka. Menurut TPC-C, yang menjadi benchmark database
performance dunia, Oracle 11g Enterprise Edition merupakan leader di bidang
performance database
2. Scalability
Oracle Database merupakan produk yang didesain dengan konsep Grid
Computing Support. Oracle Database merupakan produk multi-platform, dengan
kualitas yang sama dalam tiap platformnya. Oracle tidak memiliki permasalahan
untuk pengaplikasiannya di hardware apapun, Real Application Clusters (RAC)
dalam Oracle Database memungkinkan adanya share application secara horizontal
dan vertical (multi user, with multi platform, termasuk server kapasitas besar
ataupun kecil), dengan kelebihan RAC ini memungkinkan perusahaan untuk
menghemat dan berkurangnya resiko akan terbuangnya budget perusahaan untuk IT
dan maintenancenya, yang tentu saja sangat besar.
Oracle Real Application Clusters menyediakan teknologi yang unik untuk masalah
penambahkan kapasitas. Secara tradisional, ketika sebuah server database telah
kehabisan kapasitas, maka dia digantikan dengan yang baru, server yang lebih
besar. Namun dikarenakan kapasitas yang lebih besar maka harga pun lebih mahal.
Untuk database yang menggunakan Oracle RAC, ada beberapa cara untuk
menambahkan kapasitas data, yang salah satunya adalah membuat server pool,
artinya apabila kita ingin menambah kapasitas prosessing database, hanya perlu
menambahkan node baru (tidak perlu upgrade ke server yang lebih high-end).
3. Avalabilty
Salah satu kebutuhan wajib dalam bisnis abad ini adalah availability, leading
company harus memiliki data yang bisa diakses 24 / 7, dengan downtime seminimal
mungkin. Downtime, entah itu terencana ataupun tidak, akan mengurangi
produktivitas kerja, yang berarti rugi. Oracle memahami kebutuhan konsumen akan
ini, dan menjamin high availability, terutama dengan RAC yang menghandle planned
outages, seperti permasalahan index and table reorganization dan manajemen node.
Oracle dengan RAC-nya memudahkan reorganization dengan clusteringnya,
sehingga memudahkan pemindahan server aplikasi data, yang menghasilkan no
downtime. DB2 dengan MDC (multi dimentional clustering) menyediakan space
tertentu untuk reorganizing data, yang berarti boros space. Sementara SQL tidak
memiliki clustering utility, sehingga harus mematikan seluruh sistem untuk recreate
dan reorganization data.
Dalam case manajemen node (penambahan maupun pengurangan node), Oracle
Database high availability dalam meminimalisir downtime (karena partisi aplikasinya
dibagi dalam berbagai server), sehingga tidak akan mempengaruhi sama sekali
kinerja database. sedangkan IBM dengan share-nothing clusternya memerlukan
repartition data, yang berarti downtime. Jadi agar tidak melakukan repartisi data
dalam DB2, maka repartisi harus diatur dari awal, yang menghasilkan minim
efektivitas. SQL tidak memiliki sistem cluster, yang hanya mengandalkan split partisi,
yang juga berarti berkurangnya efektivitas storage data dan downtime.
Sama halnya dengan Unpplaned Outages, yang kebanyakan merupakan system/
hardware failure, Oracle masih mengunggulkan RAC nya yang dapat mengendalikan
failover tersebut, sehingga takeover server sudah direncanakan sebelumnya,

sehingga system sudah otomatis pindah, sementara DB2 dan SQL Server
bergantung pada cluster management software, yang mendetect failure bagai detak
jantung. Jika failure terjadi, maka butuh sedikit waktu untuk takeover.
4. Security
1. Oracle adalah produk dengan tingkat sekuritas tinggi. Oracle Database dibangun
dengan fitur dan solusi keamanan pada tempat penyimpanan data, sehingga
data akan sampai dengan aman. Oracle memiliki mekanisasi 17 evaluasi
keamanan yang independent. SQL bergantung pada keamanan pad operating
system, sedangkan DB2 Technology Cluster Server, dimana jika terdapat lebih
dari satu unit server misalnya 100 unit server maka Oracle dapat menjadikan
100 unit server tersebut aktif bekerja bersama sebagai 100 aktif server.
Database Clusters, dengan menggunakan teknologi Real Application Clusters
(RAC). Salah satu fungsi dari RAC adalah memberikan perlindungan terhadap
kelangsungan data dalam perusahaan sehingga apabila terjadi crash pada salah
satu server database, maka tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
2. Hal ini disebabkan karena teknologi RAC memungkinkan untuk membuat
beberapa database server menjadi seolah-olah satu database server, sehingga
apabila ada database server yang down, kinerja database server tersebut akan
di-take over oleh server-server yang lain.
3. Oracle Data Guard dapat menjamin high availability data protection dan recovery
bagi data perusahan.
data guard menyediakan layanan-layanan untuk
membuat, mengelola, serta melakukan monitoring terhadap satu atau lebih
untuk menajaga dari kerusan data atau kehilangan data atau Ketika kita
mengakses database dan kemudian ada kejadian seperti listrik mati misalnya
maka data yang sudah kita simpan tidak rusak/hilang.
4.

Flashback , fitur ini memungkinkan kita untuk melihat status data kita mundur
beberapa waktu (flash back) sampai batas yang kita tentukan, sehingga apabila
terjadi kesalahaan data pada waktu yang lalu, maka kita dapat melakukan
koreksi tanpa harus melakukan database recovery.
a.
b.
c.
d.

Flashback Database
Flashback Transaction
Flashback Transaction Query
Flashback Data Archive (Total Recall)

selain menggantungkan keamanan data hanya pada operating system, juga


menggantungkan diri pada produk Tivoli untuk mengamankan DB2 dan
seperangkat produk IBM lainnya.
Untuk aspek pricing, sebenarnya price dari tiap produk relative sama, tergantung
penawaran. Produk Oracle Enterprise Edition memang memiliki dasar harga yang
sedikit di atas dibanding produk lainnya. Akan tetapi, Enterprise Edition memang
ditujukan untuk big company, yang menggunakan enterprise edition bukan hanya
sekedar database biasa, melainkan untuk mendapat akses atas options dari
enterprise edition tersebut yang sangat banyak dan membantu pengolahan data.
Sehingga Oracle EE akan menghemat cost di berbagai pengeluaran untuk

pengolahan data lainnya, dengan teknologi pengolahan data nomor 1 di dunia, yang
akan membantu perkembangan analisa dan profit perusahaan. Option tersebut yang
tidak banyak tersedia oleh DB2 dan SQL Server.
Sedangkan bagi perusahaan kecil dan menengah yang tidak dapat menggunakan
Oracle Database EE, Oracle menyediakan Standard Edition dan Standard Edition
One, dengan Tech Support yang sama dengan Enterprise Edition. Oracle Standard
Edition memiliki harga yang bersaing dengan database lainnya, namun dengan
kemampuan dan teknologi yang satu langkah di depan. Masih ragu dengan Oracle.
Oracle backup Off Line dan Online
Off line backup dilakukan dengan mematikan database terlebih dahulu, baru
kemudian membackup datafile. Online backup dilakukan tanpa mematikan database,
jadi database masih bisa diakses selama proses backup.
Beberapa keuntungan metode online backup adalah :
1. Waktu backup, database tidak perlu dimatikan sehingga tidak ada downtime
2. Bisa melakukan backup per tablespace, bahkan per datafile
3. Bisa merestore data sampai terakhir sebelum masalah. Bahkan bisa merestore
data
sampai waktu yang ditentukan. Berbeda dengan restore hasil offline backup di mana
yang bisa direstore hanya data terakhir melakukan backup saja.

Anda mungkin juga menyukai