Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANORGANIK

1. Fosfor
a. Sifat Fisik-Kimia alotrof Fosfor
Fosfor Putih
Fosfor putih adalah suatu padatan seperti lilin, lunak, dan akan berubah
menjadi kuning bila terkena cahaya; sangat beracun, dapat terserap dengan
cepat ke dalam darah dan hati. Fosfor putih larut dalam benzene, PCl 3, dan
CS2 tetapi sangat tidak larut dalam air dan disimpan di bawah air untuk
mencegah oksidasi. Dalam kelembaban udara, fosfor putih mengalami
oksidasi chemiluminescent, memancarkan cahaya hijau dan perlahan-lahan
membentuk P4O8 dan sedikit O3.
Diatas 323K, fosfor putih menyala, menghasilkan fosfor(V) oksida dalam
udara terbatas, P4O6 dapat terbentuk. Fosfor putih bergabung dengan semua
halogen menghasilkan PX3 atau PX5 tergantung pada jumlah relatif P4 dan X2.
Fosfor merah
berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen utamanya
diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4
sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik
dan tidak beracun, tidak larut dalam pelarut-pelarut organik, tidak bereaksi
dengan alkali aqueous, dan terbakar di udara diatas 520K. Fosfor merah
bereaksi dengan halogen, belerang dan logam-logam, tetapi kurang vigorous
dibanding fosfor putih.
Fosfor hitam
Adalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari fosfor putih pada
tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan
berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat semikonduktor pada
tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada tekanan tinggi
(10 GPa). Kebanyakan perbedaan kimiawi antara allotrop fosfor adalah
dikarenakan perbedaan energi aktifasi reaksi. Fosfor hitam secara kinetik
bersifat inert dan tidak tersulut di udara bahkan pada 670K
b. Reaktivitas
- Reaktifitas fosfor merah berada pada intermediat antara allotrop putih dan hitam.
- Fosfor putih bersifat reaktif, karena kereaktifannya terhadap oksigen, fosfor putih
harus disimpan dalam air. Fosfor putih terbakar secara spontan dalam udara akibat
kereaktifannya, membentuk asap putih dari fosfor oksida.
- DFosfor hitam kurang reaktif disbanding fosfor merah dan lebih stabil daripada
fosfor merah.

c. Kestabilan
Allotrop yang paling stabil adalah fosfor hitam yang dapat diperoleh dengan
cara memanaskan fosfor putih dibawah tekanan tinggi. Penampakan dan daya
hantar listriknya mirip dengan yang dimiliki oleh karbon. Fosfor hitam memiliki kisi
dengan lapisan rangkap dua dengan jumlah cincin enam. Pada pelelehan, semua
allotrop menghasilkan molekul-molekul yang mengandung P4 pada fasa liquid, dan
molekul-molekul ini juga terdapat pada fase uap diatas 1070K atau pada tekanan
tinggi P4 berada pada kesetimbangan dengan P2.

Fosfor Putih
Fosfor merah
Fosfor hitam

d. Kegunaan
Fosfor Putih
- Digunakan dalam barang konsumsi yang kita gunakan sehari0hari, seperti
minuman bersoda dan pasta gigi.
- Secara luas, dipakai dalam industry untuk membuat asam fosfat atau bahan
kimia lain untuk dijadikan pupuk, bahan pengawet makanan, dan zat
pembersih. Dalam jumlah kecil, zat ini juga digunakan dalam pestisida dan
kembang api.
Fosfor merah
- Fosfor merah digunakan pada korek api dan pembuatan asap (misalnya,

kembang api, bom asap).


Fosfor hitam

Asam fosfat pekat digunakan sebagai pupuk pertanian dan produksi pertanian.

Fosfat digunakan untuk kaca khusus, lampu natrium, dalam produksi baja,
dalam aplikasi militer (bom pembakar, bom asap, dll), serta dalam aplikasi
lain seperti kembang api, pestisida, pasta gigi, dan deterjen.

2. Jelaskan hubungan sifat semikonduktor silikon dengan suhu!


Pada suhu yang relatif lebih tinggi (1/T berharga rendah), bahan yang dibubuhi
atom donor merupakan bahan semikonduktor intrinsic, hal ini disebabkan karena
akan lebih banyak elektron di pita valensi akan tereksitasi ke pita konduksi.
Kontribusi elektron oleh atom donor terhadap konduktivitas dapat diabaikan
terhadap kontribusi dari hasil perpindahan elektron dari pita valensi ke pita
konduksi.

pada suhu agak tinggi bersifat sebagai konduktor karena adanya pembentukan pasanganpasanganeletron bebas hole yang keduanya berlaku sebagai pembawa ikatan.
Pada suhu yang agak lebih rendah (1/T berharga agak lebih rendah) semikonduktor
bersifat ekstrinsik. Pada suhu T = 0 K, setiap elektron berada pada kondisi energi
terendahnya, sehingga posisi pada tiap ikatan akan terisi penuh. Apabila sebuah medan
listrik kecil diberikan pada struktur, elektron-elektron ini tidak akan bergerak, karena
mereka akan tetap meloncat kembali pada atom individualnya. Karenanya, pada suhu 0 K
silikon akan menjadi sebuah isolator, dimana tidak ada aliran muatan didalamnya.
a.
b.
3.

Anda mungkin juga menyukai