MAKANAN &
PENCEGAHANNYA
Kelompok I
Andhina Rizkya Satriani G1C 011 002
Emma Zahra G1C 011 013
Haryanti Patmala G1C 011 015
Nia HaryuniantiG1C 011 026
Karakteristik
Fisik
Warna
Bau
Tekstur
Bentuk
Karakteristik
Kimiawi
Kadar Air
Karbohidrat
Protein
Lemak
Mineral
Vitamin
Pigmen
Kerusakan
Bahan
Makanan
Kebusukan
Ciri-ciri kebusukan:
- Irreversible
- Bau tidak sedap
- Perubahan bentuk
- Perubahan nilai gizi
- Memar
- Berlendir
- Tengik
- Penyimpangan pH
- Reaksi Browning
-Kebusukan bahan makanan dapat berlangsung secara
Produksi gas
cepat
atau lambat
- Perubahan
warnatergantung dari:
Jenis bahan
makanan
- - Perubahan
rasa
Kondisi lingkungan penyimpanan
- - Penggumpalan
- Candling (keretakan pada kulit telur)
Reaksi Browning:
Enzimatis
Proses kimia yang melibatkan polifenol
oksidase, catechol oksidase, dan enzim-enzim
lainnya yang menghasilkan melanin dan
benzoquinon dari fenol alami, menyebabkan
warna coklat. Contohnya pada buah-buahan
yang terpapar udara.
Oksi
gen
Pert
umb
uhan
dan
Aktifi
tas
Mikr
oba
Penye
bab
Kerus
akan
Kada
r Air
Suhu
Aktifi
tas
Enzi
menzi
m
dala
m
Pang
Sera
an
ngga
,
Para
sit,
Tikus
Fermentasi Gula
Hidrolisis Lemak
Bakteri
Khamir
Ukuran: 20 mikron
Berbentuk bulat atau lonjong (elips)
Contoh:
Saccharomyces
cerevisiae,
albicans
Candida
Kapang
Berukuran lebih besar dan kompleks
Contoh: Aspergillus sp., Penicillum
Rhizopus sp.
sp.,
dan
Suhu
Pemanasan dan pendinginan yang
tidak diawasi secara teliti dapat
menyebabkan
kebusukan
bahan
makanan.
Pemanasan
berlebih
dapat
menyebabkan denaturasi protein,
pemecahan
emulsi,
rusaknya
vitamin, dan degradasi lemak.
Pembekuan
dapat
menyebabkan
denaturasi
protein
susu
dan
Kadar Air
Kadar air dalam bahan pangan
dipengaruhi oleh kelembaban nisbi
udara sekitar.
Jika terjadi kondensasi udara pada
permukaaan bahan pangan maka
dapat menyebabkan terbentuknya
media yang baik bagi mikroba.
Oksigen
Oksigen dapat merusak vitamin
terutama A dan C, warna bahan
pangan, rasa, dan kandungan lain.
Oksigen juga dapat menyebabkan
tengik pada bahan pangan yang
mengandung lemak.
Kerusaka
n biologis
Kerusaka
n
mekanik
Kerusaka
n fisik
Kerusakan mikrobiologis
Kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contohnya adalah jamur, yeast, dan bakteri.
Jamur
Bahan-bahan yang biasa diserang jamur, antara lain:
Bahan-bahan yang bergula, contohnya: selai
Bahan hewani, contohnya daging, keju, mentega
Bahan segar, sayuran dan buah
Yeast
Peranan yang tidak disukai dari yeast yaitu dapat
tumbuh
pada buah-buahan sehingga tidak dapat
dikonsumsi.
Selain itu akibat adanya yeast berlebih, sari buah
anggur akan menjadi cuka, jika disimpan terlalu lama.
Bakteri
Bakteri dapat menghasilkan senyawa berbahaya bagi
kesehatan
Kerusakan
mekanik
Kerusakan yang
disebabkan oleh
adanya gesekan atau
tekanan saat panen,
penyimpanan, atau
distribusi
Kerusakan
fisik
Kerusakan yang
diakibatkan oleh
insekta atau rodentia,
kondisi lingkungan
seperti suhu, sinar
matahari.
Ciri-ciri
kerusakan
fisik:
- Berlubang, ada bekas
gigitan
- Memar, lembek
- Kehilangan air
- Berwarna coklat
Kerusakan
biologis
Kerusakan
kimia
Kerusakan yang
diakibatkan oleh
respirasi bahan pangan
Kerusakan yang
diakibatkan oleh reaksi
kimia seperti reaksi
oksidasi, hidrolisis, reaksi
enzimatis.
Pemberian
asam
Pengguna
an bahan
kimia
Pendingin
an dan
pembekua
n
Pemberian
gula dan
garam
Pengasapa
n
Pengering
an
Irradiasi
Pembuang
an udara
Pemanasan
Pemanasan
Membunuh
mikroba &
mengaktifkan
enzim
Pemanasan
yang digunakan
dalam
pengawetan
pangan
tergantung dari
jenis produk
yang akan
diawetkan.
Pendinginan dan
pembekuan
Suhu rendah
dapat :
# Memperlambat
aktivitas mikroba
# Menghambat
aktivitas enzim
# Menghambat
reaksi kimia
Makin
rendah
suhu
yang
digunakan
kecepatan reaksi kimia
dan
pertumbuhan
mikroba makin lambat
Pengeringan
Pengeringan
Penambahan asam
Kadar air
bahan menurun
Mikroba inaktif
(bakteri tidak dapat
tumbuh pada kadar
air yang rendah)
Asam pada
konsentrasi yang
cukup dapat
menyebabkan
kerusakan protein,
yang disebut
denaturasi
Iradiasi
Iradiasi merupakan
konsep terbaru dalam
pengawetan pangan.
Pada iradiasi digunakan
sinar gamma atau
elektron dengan
kecepatan tinggi untuk
memusnahkan mikroba.
Dosis iradiasi yang
rendah akan
menghambat pertunasan
kentang, menunda
pematangan buah,
mematikan serangga
dan cacing pita dalam
daging babi. Pada dosis
lebih tinggi dapat
merusak mikroba
pembusuk
Penambahan bahan
kimia
Bahan pengawet alami
maupun senyawa-snyawa
kimia ditambahkan dalam
Pengawet dengan tujuan
makanan
alami antara
menghambat Bahan
kerusakan
kimia
lain garam,
pangan dapat
gula, cuka,
rempahrempah , dan
asap yang
berasal dari
pembakaran
kayu.
Pengawet
buatan
misalnya SO2 ,
asam nitrat;
selain itu
digunakan
pula
antioksidan
dan
penghambat
mematikan
dan
menghentikan
pertumbuhan
mikroba,
tetapi
sebagian
besar bahan
kimia tersebut
tidak diizinkan
dipakai dalam
makanan
dengan alasan
dapat
membahayaka
n kesehatan.
Asap mengandung
Pengasapan
bahan pengawet
kimia misalnya
formaldehid dan
senyawa-senyawa
lainnya hasil
pembakaran kayu.
Senyawa-senyawa
tersebut dapat
menghambat
aktivitas mikroba.
Untuk membantu
membunuh mikroba,
maka pengasapan
dikombinasikan
dengan proses
pemanasan.
Pembuangan udara
Membuang udara dari
kemasan yang berisi
bahan pangan,
merupakan salah satu
cara pengawetan,
karena mikroba
pembusuk yang aerobik
membutuhkan udara
khususnya oksigen
untuk hidupnya. Selain
itu, membuang udara
dari kemasan pangan
juga dapat mencegah
terjadinya oksidasi
minyak dan lemak.
JAWABAN
Muhlisun Azim:
Saat atau setelah bahan pangan dipanen bahan pangan akan
mengalami kerusakan tetapi ada yang secara cepat atau lambat.
Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh mikroba, autolisis
(enzim dan oksidasi), dan/atau faktor lain (hewan, suhu).
Biasanya untuk tahap kerusakan awal masih belum tampak karena
perubahan karakteristik kimia (nilai gizi) baru terjadi sedikit saja
dan makanan masih layak dikonsumsi. Namun seiring waktu, mutu
pangan akan menurun dan perubahan kimia yang terjadi semakin
banyak sehingga akan nampak pada karakteristik fisiknya seperti
perubahan warna, bau, tekstur, dan rasa sampai akhirnya bahan
pangan menjadi tidak layak konsumsi (menjadi busuk).
Rohana:
Proses iradiasi dilakukan dengan memaparkan makanan pada
sumber radiasi selama waktu tertentu dimana terdapat alat yang
disebut dosimeter yang dipasangkan pada makanan untuk
menunjukkan dosis radiasi yang telah dicapai. Biasanya untuk
makanan iradiasi, diproses menggunakan iradiasi gamma.
JAWABAN
Rohana:
Reaksi browning tidak hanya terjadi pada buah, tapi juga pada bahan
pangan lain seperti kopi, teh, kokoa, roti, dan kismis. Namun
kebanyakan reaksi browning enzimatis terjadi di buah karena pH yang
berada di antara 5-7, yang menyebabkannya sensitif terhadap reaksi
tersebut.
Asih Chomsa Lestari:
Makanan yang telah mengalami reaksi browning ada yang aman untuk
dikonsumsi dan ada yang tidak.
Reaksi browning bermanfaat dalam memperkaya rasa pada teh dan
warna serta rasa pada buah kering seperti kismis. Namun bersifat
merusak untuk buah-buahan dan sayuran (apel, kentang, pisang), serta
makanan laut seperti udang dimana terjadi penurunan nilai gizi.
Bu Lely:
Pembuatan tempe, mengacu pada pengertian kerusakan makanan,
tidak tergolong dalam kerusakan bahan makanan karena perubahan
karakteristik kimia (nilai gizi) yang terjadi pada kedelai menjadi tempe
merupakan perubahan yang bermanfaat yang meningkatkan nilai gizi
dari kedelai.