PENDAHULUAN
sekitar 322 kilometer persegi atau 1,6 persen, areal perairan darat
sekitar 20 kilometer persegi atau 0,1 persen, areal tanah tandus
sekitar 443 kilometer persegi atau 2,2 persen, serta sisanya merupakan kawasan permukiman dan budi daya lainnya sekitar 1.572
kilometer persegi atau 7,8 persen dari seluruh luas wilayah
daratan.
Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah kepulauan
yang terdiri atas dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau
Sumbawa serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Keadaan topografi
daerah menunjukkan bahwa di Pulau Lombok bagian utara terdiri
atas pegunungan, dengan ketinggian antara 0-3.726 meter, yang
pada bagian tengah merupakan dataran rendah yang subur berupa
daerah persawahan dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang
tahun, serta di bagian selatan merupakan bagian yang berbukitbukit dan kering yang sebagian berupa sawah tadah hujan, sedangkan Pulau Sumbawa pada umumnya merupakan daerah perbukitan
dan pegunungan kecuali sebagian kecil merupakan dataran yang
memanjang sepanjang pesisir selatan. Iklim daerah Nusa Tenggara
Barat yang termasuk tropis, dengan suhu udara antara 18C 33C, dengan curah hujan antara 1.000 - 2.000 milimeter per
tahun. Keadaan iklim dan sumber air di Pulau Lombok jauh lebih
baik dibandingkan dengan iklim rata-rata di Pulau Sumbawa.
Keadaan tersebut mempengaruhi pola penyebaran penduduk dan
kegiatan pertanian di Nusa Tenggara Barat. Dewasa ini sekitar
dua pertiga dari penduduk dan lahan pertanian yang produktif
terdapat di Pulau Lombok yang luasnya hanya seperempat dari
seluruh wilayah Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat.
424
426
II.
427
428
(bandara), yaitu Bandara Selaparang di Lombok yang dapat didarati oleh pesawat F-28 dan Bandara Brangbiji di Kabupaten
Sumbawa dan Salahuddin di Kabupaten Bima.
430
Tantangan
431
432
434
Meningkatnya
intensitas
pembangunan
mengakibatkan
meningkatnya pemanfaatan lahan, air, dan sumber daya alam
lainnya, juga menimbulkan kerusakan sumber daya alam
danmenghasilkan limbah dan polusi dalam kadar yang makin
meningkat yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dan
daya dukung lingkungan hidup. Dengan demikian, pembangunan
daerah dihadapkan pada tantangan untuk membangun tanpa
merusak lingkungan hidup dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan dan rehabilitasi sumber daya alam sehingga menjamin
pembangunan yang berkelanjutan.
Belum mantap dan meratanya kemampuan aparatur di daerah
serta belum serasinya koordinasi antarlembaga dalam mengelola
pembangunan merupakan tantangan yang dihadapi dalam rangka
memperkuat kemampuan manajemen dan kelembagaan di daerah.
2.
Kendala
436
2.
Sasaran
a.
Sasaran PJP II
439
b.
Sasaran Repelita VI
Kebijaksanaan
441
442
445
Kependudukan
447
448
Penanggulangan Kemiskinan
Program Pokok
a.
451
informasi
manajemen
dunia
usaha
dalam
c.
453
454
4) 3)
meningkatkan penyediaan bahan bakar minyak
(BBM) yang meliputi pembangunan depot pengisian pesawat
udara (DPPU) di Bima untuk melayani peningkatan
kebutuhan avtur dan avgas, mengikuti perkembangan
transportasi udara yang pesat;meningkatkan jaringan
telekomunikasi, yang antara lain meliputi kegiatan
pembangunan telepon, termasuk sarana penunjang dengan
kapasitas 38.900 satuan sambungan, perluasan kapasitas
telepon umum, pembangunan warung telekomunikasi
(wartel) secara tersebar, pembangunan stasiun bergerak
monitoring frekuensi radio sebanyak 1 unit, pengadaan
perangkat radio komunikasi sebanyak 1 unit, serta
pengadaan terminal automatic frequency management
system (AFMS) sebanyak 1 unit;
5) meningkatkan pelayanan jasa pos dan giro, yang antara lain
meliputi pengadaan dan peningkatan fasilitas fisik
pelayanan di kecamatan, perdesaan, daerah transmigrasi dan
daerah terpencil lainnya, yang antara lain meliputi
pembangunan kantor pos pembantu sebanyak 15 unit,
kantor pos tambahan sebanyak 4 unit, pos keliling
kota/angkutan sebanyak 5 unit, pos keliling desa/antaran
sebanyak 50 unit, dan berbagai sarana penunjang;
6) memantapkan prasarana pengairan dan meningkatkan
pendayagunaan sumber daya air, meliputi kegiatan
penyusunan rencana induk wilayah sungai untuk Pulau
Lombok dan Sumbawa; rehabilitasi Waduk Batujai;
pembangunan Waduk Pengga dan Tiukulit; pembangunan
saluran pembawa air baku untuk kawasan wisata Lombok
selatan sepanjang sekitar 15 kilometer; pemeliharaan Danau
Taliwang; perbaikan dan pengendalian sungai tersebar
sepanjang sekitar 29 kilometer; pemeliharaan jaringan
irigasi sekitar 185.000 hektare; perbaikan jaringan irigasi
sekitar 18.500 hektare dan pembangunan jaringan irigasi
antara lain di Ncera, Beringin Sila, Batubulan, dan Gapit
455
pendukung;
456
3)
4)
5)
6)
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemupukan dan pendayagunaan dana masyarakat, antara lain dengan mendorong
pengembangan bank perkreditan rakyat (BPR), koperasi bank
perkreditan rakyat (KBPR), bank perkreditan rakyat syariat
(BPRS), dan lembaga modal Ventura;
7)
457
458
meningkatkan
keterampilan
dan
keahlian
serta
profesionalisme tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan
pembangunan, melalui pelatihan institusional, noninstitusional
(mobile training unit) bagi kader-kader pembangunan desa
secara terpadu; pemagangan untuk membentuk tenaga kerja
mandiri dan profesional; serta pendayagunaan tenaga kerja
terdidik, yangpelaksanaannya mengikutsertakan masyarakat
dan dunia usaha;
3) meningkatkan pembinaan hubungan industrial yang serasi
antara pekerja dan pengusaha, antara lain melalui
pembinaan fungsi lembaga ketenagakerjaan dan pendidikan;
penyuluhan ketenagakerjaan bagi kader-kader serikat
pekerja dan organisasi pengusaha, dan pelaksanaan uji coba
sistem deteksi dini;
4) meningkatkan perlindungan tenaga kerja, khususnya bagi
tenaga kerja wanita di sektor formal maupun sektor
informal dan perlindungan anak yang terpaksa bekerja.
f.
g.
peningkatan perikanan tangkap terutama tongkol, cumicumi, tongkol, lobster, dan tenggiri;
f)
dilaksanakan kegiatan:
a)
b)
c)
461
h.
462
1)
meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan
pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan terutama
dalam rangka pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun yang kegiatannya antara lain meliputi
penyediaan prasarana dan sarana pendidikan serta tenaga
kependidikan sesuai dengan keperluan; penyelenggaraan
kelompok belajar PaketA, Paket B, magang dan kelompok
belajar usaha; perluasan atau peningkatan sekolah menengah
kejuruan dalam berbagai bidang yang sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha dan tuntutan pembangunan daerah; selain itu
pengembangan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
sehingga lebih terkait dengan kebutuhan daerah;
2) meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan
kesehatan termasuk perbaikan gizi serta menambah dan
menyebarkan tenaga medis spesialis dan paramedis
termasuk bidan desa, yang kegiatan antara lain meliputi
peningkatan penerapan sistem kewaspadaan pangan dan
gizi, pemberian vitamin A kepada anak balita di desa
tertinggal, dan peningkatan status gizi anak sekolah melalui
pemberian makanan tambahan bagi anak-anak SD dari
keluarga miskin terutama di desa tertinggal; serta
pembangunan 5 unit puskesmas, pembangunan 84 unit
puskesmas pembantu, pengadaan 89 unit puskesmas
keliling, penyelenggaraan pendidikan bidan program A,
serta pencegahan dan penanggulangan acquired immuno
deficiency syndrome (AIDS);
3) meningkatkan penyediaan dan memperluas jangkauan
pelayanan prasarana air bersih serta meningkatkan kualitas
sanitasi lingkungan permukiman di daerah perdesaan dan
perkotaan, yang kegiatannya antara lain meliputi
pembangunan kawasan terpilih pusat pengembangan desa
sebanyak 50 desa, penyediaan dan pengelolaan air bersih
perdesaan untuk 298 desa, serta pengelolaan air limbah
perdesaan untuk 63 desa;
463
f)
dan
beserta
c)
d)
467
Program Penunjang
468
TABEL 47-23
WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN, DAN JUMLAH PENDUDUK
DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA BARAT
1990, 1993, DAN 1998
Catatan:
Jumlah Penduduk tahun 1990, 1993, dan 1998; Angka perkiraan (Sumber: BPS, 1994)
*) Data tidak tersedia (masih termasuk wilayah Kabupaten Lombok Barat)
**) Perkiraan Pertumbuhan penduduk Kotamadya Mataram natara tahun 1993 dengan 1998
469
470