PEMURNIAN NaCl
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.
Tujuan Praktikum
Memahami Prinsif Pemurnian Dan Pengkristalan Garam NaCl
2.
Waktu Praktikum
Rabu, 7 Mei 2014
3.
Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Kimia, Fakultas MIPA, Univarsitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
NaCl adalah suatu zat-zat mineral yang paling penting. Konsumsi tahunan sekarang di
AS sekitar 50 juta. Garam digunakan dalam industri susu, pengolahan kulit, pengawetan
daging dan ikan, lelehan salju dijalan ( pada musim salju ) dan regenerasi alat untuk
mengurangi kesadahan air ( Water Softener ). Dalam industri kimia, NaCl merupakan
sumber logam Na, gas klor dan NaOH, asam klorida, Natrium karbonat, dan senyawa
natrium lainya ( petrucci, 1992:105 ).
Natrium klorida terdapat dalam air laut ( 2,8% ). Bahkan air laut merah mengandung
sampai 23,2% natrium klorida. Di Eropa dan Amerika terdapat lapisan batuan garam jauh
di bawah permukaan tanah, yang mengandung 70% NaCl. Natrium klorida murni dapat
diperoleh dengan cara mengalirkan gas HCl kedalam larutan jenuh garam dapur. Larutan
jenuh garam ini pada 15C mengandung 35,8 bagian garam dan 100 bagian air ( atau 26% )
dan kelarutannya bertambah sedikit saja jika suhu dinaikkan ( Purwoko, 2008:1 ).
Asam klorida atau asam hidroklorida sangat larut dalam air, asam hidroklorida pekat
mempunyai konsentrasi 12M, menggandung sekitar 38% massa hidroklorida. Asam ini
merupakan cairan tak berwarna dengan bau khas asam oleh karena terjadinya
kesetimbangan antara gas dan larutan asam sebagai berikut : HCl ( um ) = HCl ( g ).
Metode tradisional pembuatan asam hidroklorida dalam laboratorium yaitu dengan
mereaksikan natrium klorida dengan asam sulfat pekat ( Sugiyarto, 2001:117 ).
Prinsip dasar dari rekritalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang dimurnikan
dengan zat pengotornya. Syarat-syarat pelarut yang sesuai pada suatu kristal adalah pelarut
tidak beraksi dengan zat yang akan dilarutkan, pelarut hanya dapat melarutkan zat yang
akan dimurnikan dan tidak melarutkan zat pencemarannya. Titik didih pelarut harus lebih
2
rendah dari titik leleh zat yang akan dimurnikan agar zat tersebut tidak terurai ( Kotz,
2006:169 ).
Proses pemurnian larutan garam dari impuritasnya terutama ion kalsium perlu
dilakukan sebelum diumpankan ke electrolyser proses pelarutan garam dilakukan pada
suhu 70C. Penambahan natrium karbonat sebagai cara alternatif penghilangan ion
kalsium,menghasilkan pengaruh penambahan natrium karbonat dan Flokulan ( PAC ).
Setelah penambahan natrium dan karbonat dan PAC,larutan diaduk, didiamkan selama 30
menit dan disaring ( Lesdatina, 2009 ).
Pada percobaan ini kristalisasi dilakukan dengan metode sistem pendinginan
terkontrol. Pendinginan dilakukan melalui dua tahap dan menggunakan coolandt yang
berbeda. Tahap pertama yaitu pendinginan lambat menggunakan air ( 30C ), dan
dilanjutkan pendinginan cepat dengan etilen glikol (-27C ). Percobaan ini menghasilkan
AP sebanyak 45,45kg dengan kemurnian AP 99,67%, ukuran kristal 40mesh, bentuk kristal
mendekati bulat, rendamen yang dihasilkan 39,71% ( pinalia, 2011 ).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat praktikum
a. Gelas Kimia 600ml
b. Gelas Ukur 100 Ml
c. Gelas Arloji
d. Erlenmeyer 100 Ml
e. Erlenmeyer 250 Ml
f. Statif
g. Klem
h. Corong Kaca
i. Spatula
j. Pipet Tetes
k. Pipa Kaca
l. Selang Karet
m. Kertas Saring
n. Timbangan Analitik
o. Sumbat Berlubang
2. Bahan Bahan Praktikum
a. NaCl (s) (natrium klorida) garam dapur
b. H2SO4 pekat(aq)
c. Aquades (H2O)(l)
D. SKEMA KERJA
Garam dapur halus
Ditimbang sebanyak 50 gram
Larutan jenuh
Garam dapur halus
dibuat sebelumnya
Ditambah H2SO4 Pekat
Dialirkan
kelarutan
jenuh
melalui
selang
Larutan + endapan
Disaring
Hasil
Endapan
filtrate
Dikeringkan
Ditimbang
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
No
.
1.
Prosedur kerja
Hasil pengamatan
Aquades 100 ml +garam dapur 50 gram Garam dapur halus sebanyak 50 gram
sedikit demi sedikit sampai larutan dimasukkan kedalam 10 ml aquades
jenuh . garam yang diperlukan agar akan membentuk larutan keruh, dimana
larutan jenuh dicatat beratnya
diaduk
cukup
lama
tidak
terjadi
gram
Garam dapur halus ditambahkan H2SO4 Garam berubah warna menjadi kuning
Pekat setetes demi tetes
3.
tidak berwarna
HCl yang dialirkan larutan jenuh garam Terdapat adanya
dapur yang dihubugkan dengan pipa
gelembung
pada
4.
Kristal ditimbang
F. ANALISIS DATA
Gambar alat
yang terbentuk
9. Larutan NaCl jenuh sebagai media pengkristalan.
2. persamaan reaksi
NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq)
Proses penguraiannya :
NaCl(aq) + H2O(l) Na+ (aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
3. perhitungan
Diketahui : Berat garam dapur yang terpakai =32,22 gram
Berat NaCl
= 1,19 gram
Jawab
: % rendeman
Berat NaCl
100
= Berat garam dapur
1,19
100
32,22
= 3,6933%
G. PEMBAHASAN
NaCl merupakan salah satu contoh padatan ionic karena tersusun atas ion-ion
berlawanan muatan yang saling tarik-menarik. Senyawa penyusun NaCl sendiri memiliki
sifat khasnya masing-masing dan sangat berbeda dengan senyawa yang disusunnya.
Sebagai contoh unsur Na yang mudah meledak dalam air, namun jika menjadi NaCl Akan
cenderung mudah larut dalam air dan terionisasi. Dalam padatan ionic seperti Kristal yang
tersusun dari ion-ion Akan terjadi proses tarik-menarik antara kation dan anion. Dimana
dalam praktikum kali ini harus dipahami prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl. NaCl
merupakan komponen utama penyusun garam dapur. Komponen lain yang merupakan
pengotor biasanya berasal dari ion-ion Mg2+, Ca2+, Al2+, SO42-, I- dan Br-. Agar daya larut
NaCl dengan zat-zat pengotor cukup besar, maka perlu dilakukan penambahan zat-zat
tertentu yang berfungsi membentuk senyawa terutama garam yang sukar larut dalam air.
Dalam skala laboratorium, NaCl murni dapat diperoleh dengan cara mengalirkan gas
HCl kedalam larutan garam dapur yang dijenuhkan, karena HCl mengandung ion sejenis
dengan NaCl yaitu ion Cl-. Sedangkan HCl ini sendiri diperoleh dari reaksi antara NaCl
padat dengan asam sulfat pekat. Reaksinya:
NaCl(s) + H2SO4(aq)
NaHSO4 + HCl(g)
H2SO4 pekat yang ditambahkan berfungsi untuk membentuk gas HCl. Penambahan
H2SO4 pekat kedalam NaCl padat ini dilakukan sedikit demi sedikit karena reaksi ini
bersifat eksoterm dan penambahan sedikit saja dapat menghasilkan gas HCl yang cukup
banyak. Dalam larutan garam dapur yang dijenuhkan terdapat ion Na+ dan Cl- karena
NaCl tersebut terdisosiasi dala larutan. Dengan menambahkan gas HCl terus menerus Akan
7
menyebabkan larutan garam menjadi bertambah jenuh dengan kehadiran ion Cl- karena
HCl juga terdisosiasi menjadi H+dan Cl-. Kelarutan NaCl yang lebih rendah dari pengotorpengotornya menyebabkan NaCl Akan mengendap. Selain itu, adanya penambahan ion
sejenis secara terus menerus dapay memperkecil jarak antara ionnya sehingga NaCl ini
Akan bertumpuk dengansemakin banyaknya atom Na dan Cl yang bergabung dan dapat
menghasilkan Kristal NaCl.
Selama proses pengendapan, ukuran Kristal yang terbentuk tergantung pada laju
pembentukan inti dan laju pertumbuhan Kristal. Jika laju pembentukan inti tinggi, maka
Akan banyak krisyal yang Akan terbentuk. Laju pembentukan inti ini tergantung pada
kejenuhan dari larutan. Makin tinggi kejenuhan suatu larutan, maka semakin besar
kemungkinan untuk membentuk inti baru dan pertumbuhan Kristal semakin banyak. Akan
tetapi, dalam praktikum atau percobaan yang dilakukan Kristal NaCl yang diharapkan
tidak didapatkan. Hal ini dikarenakan larutan garam dapur yang dilarutkan dalam air
tersebut tidak cukup jenuh. Selain itu, dapat juga terjadi kebocoran pada pipa atau tutup
pada Erlenmeyer sehingga gas HCl yang dihasilkan tidak maksimal teraliri kedalam
larutan garam dapur jenuh yang menyebabkan berkurangnya ion Cl - yang terikat dengan
ion Na+. . Bentuk kristal garam dapur setelah dilakukan proses rekristalasasi adalah
strukturnya lebih lembut dan berwarna putih bersih kristal yang diperoleh kemudian di
timbang, dari rendemennya diperoleh berat kristal sebasar 7,249%.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Prinsip
pemurnian garam NaCl yaitu rekristalisasi. Rekristalisasi adalah proses pembentukan
kembali fasa padat (kristal) yang dilakukan dengan penjenuhan larutan (supersaturation),
pembentukan inti kristal dan pembentukan inti kristal menjadi kristal (crystal growth).
Prinsip rekristalisasi ini juga yaitu perbedaan kelarutan antar garam NaCl dengan garamgaram KCl, MgCl2, dan CaCl2.
DAFTAR PUSTAKA
Kotz,Johnc.2006. Chemistry and Chemical Reactivity . Canada. Thomson Learning
Resource Center
Lesdantina ,Dina, dan Istikomah .2009. Pemurnian Nacl dengan Menggunakan Natrium
Karbonat. Bandung : UNDIP.
Petrucci ,RH. 1992. Kimia Dasar dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga.
Pinalia ,Anita.2011.Kristalisasi Ammonium Perklorat (AP) dengan System Pendinginan
Terkontrol untuk Menghasilkan Kristal Berbentuk Bulat. Bogor .LAPAN.
Purwoko ,AA. 2008. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar Anorganik II. Mataram :
Universitas Mataram
Sugiyarto,Kristian,H. 2011. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Non Logam. Yogyakarta :
Universitas Negri Yogyakarta.