Anda di halaman 1dari 3

Kadar effluent limbah parameter cemaran masih diatas baku mutu

sehingga

perlu dilakukan pengolahan lanjut seperti dengan proses koagulasi,


aerobik, atau
oksidasi dengan peroksida. Selain itu waktu operasi sebaiknya dibuat
lebih lama
sehingga fenol dapat terdegradasi lebih sempurna.
Marwat, K. B., Hashim and H. Ali. 2010. Weed management: a
case study From North-West Pakistan. Pak. J. Bot., Special
Issue (S.I. Ali Festschrift) 42: 341-353.
Haller, W.T., D.L. Sutton and W.C. Barlowe. 1974. Effects of
salinity on several aquatic macrophytes. Ecol., 55: 891-894.
Rivers, L. 2002. Water Lettuce (Pistia stratiotes ). Gainsville,
USA: University of Florida and Sea Grant.

Sutrisno, C.D., dan Suciastuti, E. 1987. Teknologi Penyediaan Air


Bersih. Bandung: Pt. Bina Aksara.w
Kementerian Lingkungan Hidup. 2006. Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2006 tentang Baku
Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Rumah Pemotongan
Hewan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
Bidura,I.G.N.G. 2007. Aplikasi Produk Bioteknologi Pakan Ternak.
Denpasar: Universitas Udayana. Hal. 52 dan 99.
Chiras, D. D. 1991. Environmental Science Action for a
Sustainable Future, Third Edition. California: The
Benyamin/Cummings Publishing Company, Inc. Page 377
to 388.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelola Sumber Daya
dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Alaerts dan Santika, S.S. 1984. Metode Penelitian Air. Bandung:
Usaha Nasional Angkasa.

Sugiharto, 1987, Dasar Dasar Pengolahan Air Limbah, Universitas Indonesia


(UI-Press ): Jakarta.
Metcalf dan Eddy, 1991, Wastewater Engineering Treatment Disposal Reuse,
3th ed. McGraw-Hill Book Co: Singapore.
Ginting, P., 1992, Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri,
Muliasari, Jakarta

Widianingsih, S. 1999. Pertumbuhan Dua Forma Portulaca oleraceae L.


pada Penyediaan Air yang Berbeda. [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas
Biologi UGM.
Sitompul, M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta: GMU Press.

Ulfin, I. 2001. Penyerapan logam berat


timbal dan cadmium dalam larutan oleh
kayu apu (Pistia stratiotes, L). Kappa
Jurnal Sains 2(1): 40-50.
Widowati, H. 2000. Peranan Tumbuhan Air
Sebagai Bioremidiator Pencemaran
Akibat Industri Batik. Tesis S2 . Pasca
Sar j ana I l mu Li ngkungan, UGM,
Yogyakarta.

Hidayati, N. dan Saefudin. 2003. Potensi


Hipertoleransi dan Serapan Logam
Beberapa Jenis Tumbuhan terhadap
Limbah Pengolahan Emas. [Laporan
Teknik]. Bogor: Proyek Pengkajian dan
Pemanfaatan Sumberdaya Hayati.
Pusat Penelitian Biologi. LIPI.
Connell, D.W and G.J. Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi
Pencemaran. Penerjemah: Koestoer, Y. Jakarta: UI Press.
Hariyati. 1995. Penggunaan Enceng Gondok Dan Kayu Apu Untuk
Meningkatkan Kualitas Limbah Cair Pabrik Kulit P.T. Budi Makmur
Jaya Murni Yogyakarta. [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada.

Ansel, H.C. 2008. Surfaktan: Physical of surface.


University Sains Malaysia. Malaysia. 1-7,
28-30.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 51 Tahun 1995, Tentang Baku Mutu
Air Limbah.
Yusuf, Guntur.2008. Bioremediasi Limbah Rumah Tangga Dengan Sistem Simulasi Tanaman Air.
Universitas Islam Makassa
Siswoyo, Hendra Bambang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, Vol.3 No.1 April 2010.ISSN LIPI:19799640. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan Kiapu (Pistia stratiotes) sebagai biofilter Pb
dan Hg pada periran Tercemar
EPA. 2000.Introduction to Phytoremediation. National Risk Management Research Laboratory Office
of Research and Development U.S. Environmental Protection Agency Cincinnati, Ohio
45268
Hidayat,S. Yuzammi, Hartini,S. Astuti,I.P. 2004. Tanaman Air Kebun Raya Bogor Vo;1 No.5.
Bogor

Hermawati, E., Wiryanto, dan Solichatun. 2005. Fitoremediasi Limbah Detergen Menggunakan Kayu Apu
(Pistia stratiotes L.) dan Genjer (Limnocharis flava L.). Surakarta.
Rahmaningsih, H. D. 2006. Kajian Penggunaan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Pada Penurunan
Senyawa Nitrogen Efluen
Pengolahan Limbah Cair PT. Capsugel Indonesia. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Safitri, R. 2009. Phytoremediation Greywater Dengan Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes) dan Tanaman
Kiambang (Salvinia molesta) Serta Pemanfaatannya Untuk Tanaman Selada (Lactua sativa) Secara
Hidroponik. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suriawiria, U. 2003. Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Pengolahan Buangan Secara Biologis. Alumni.
Bandung.
Cheremisinoff, 1978, Carbon Adsorption Hand Book, Ann Orbon Science

Suryati T, Priyanto B. 2003. Eliminasi


logam berat kadmium dalam air
limbah menggunakan tanaman
air. Junal Teknik Lingkungan
4(3):143-147.
Brix H (1997) Do macrophytes play a role in constructed treatment
wetlands. Water Sci Tech 35(5):1117

Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.


Medan: USU Press.
Driyanti Rahayu, 2007, Produksi Polihidroksialkanoat Dari Air Limbah
Industri Tapioka
dengan Sequencing Batch Reaktor, Jurnal Penelitian Fakultas Farmasi,
Universitas
Padjadjaran, Bandung.
Fardiaz,S., 1992. Polutan Air dan Polusi Udara , Fak, Pangan dan Gizi IPB,
Bogor.

Lehninger, A.L. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid I.Jakarta: Erlangga.


Penfound, W.T. and Earle, T.T. 1948. The biology of the water hyacinth. Ecological
Monographs 1 8: 448-472
Phatoni. 2000. Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Pertumbuhan,
Hasil dan Kandungan Vitamin Buah Tanaman Tomat (Lycopersicon
esculentum Mill). [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai