1. DEFINISI
2. ETIOLOGI
1. Virus
2. Alkohol
3. Obat-obatan
1. Masa tunas
3. Fase Ikterik
4. Fase penyembuhan
4. PATOFOSIOLOGI
Patways terlampir.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat
dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan
kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat
disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan
menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
1. Pemeriksaan pigmen
urobilirubin direk
bilirubin urine
urobilinogen urine
urobilinogen feses
1. Pemeriksaan protein
albumin serum
globulin serum
HbsAG
3. Waktu protombin
LDH
Amonia serum
2. Radiologi
3. Pemeriksaan tambahan
laparoskopi
biopsi hati
6. KOMPLIKASI
1. PENGKAJIAN
1. Aktivitas
Kelemahan
Kelelahan
Malaise
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
Urine gelap
Anoreksia
Asites
5. Neurosensori
Cenderung tidur
Letargi
Asteriksis
6. Nyeri / Kenyamanan
Kram abdomen
Mialgia
Atralgia
Sakit kepala
Gatal ( pruritus )
7. Keamanan
Demam
Urtikaria
Lesi makulopopuler
Eritema
Splenomegali
8. Seksualitas
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atau
spesimen
Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairan tubuh
Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998.
Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi
ketiga, Balai Penerbit FKUI, jakarta.