Farmasi PDF
Farmasi PDF
10 Oktober 2010
Adalah : zat yang sudah siap untuk kedokteran
Sumber obat : tumbuhan, hewan, kimia mineral
Farmakognosi : mengenal tumbuhan / zat yang
terkandung dalam hewan dan tumbuhan
Zat akitf : senyawa-senyawa dalam orang hidup
yang menimbulkan kerja biologi
Jadi farmasi : ilmu yang mempelajari mengenai
biologis dan kimia suatu zat yang berkhasiat
dalam ilmu kedokteran.
Meliputi :
- Farmakognosi
- Kimia farmasi
- Farmakologi (farmakodinamik)
- Farmasi preparasi :
- Farmasi Galenis
- Farmasi sintesis
- Resep/meracik
Dragee : tablet salut gula
Sintesis : reaksi kimia biasa
Ilmu Resep :
- Menulis resep : Ars Prescribradi
- Membuat obat Ars Preaparandi
Bahan obat : zat aktif yang dapat berfungsi untuk
mencegah, menyembuhkan, meringankan dan
mengenali penyakit
Obat : bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahanbahan obat yang digunakan pada manusia dan
hewan
Racun (bahan perusak) : zat aktif yang kerjanya
merusak
Orang yang pertama kali : Plato --> tubuh
merupakan suatu keseimbangan, jika sakit maka
keseimbangan terganggu
Paraceleus --> tubuh terdiri 3 unsur (sulfur,
garam, Hg)
Jika seseorang kekurangan belerang : dingin
Jika seseorang kekurangan Hg : lumpuh
Jika seseorang kekurangan garam : hipotensi
Gallens --> 1550 SM di Mesir --> papirus di
atas batu --> tertulis resep
DepKes RI
- Obat : bahan / campuran bahan organis atau
non
organis
yang
digunakan
untuk
menyembuhkan, meringankan, mencegah dan
mendiagnosis penyakit pada manusia dan
hewan
- Obat rasional : terapi yang diberikan secara
tepat dengan memperhatikan efektivitas dan
keamanan obat, harga murah dan terjangkau.
- Terapi yang tepat :
- Pilihan tepat
- Dosis tepat
- Sediaan tepat
- Cara pemakaian
- Frekuensi dan waktu pemberian
- .............. obat yang tepat
Tidak tepat jika : pemberian obat yang tidak
perlu, waktu terlalu singkat / terlalu lama,
pilihan obat yang salah, dosis, cara pemberian
tidak tepat
OBAT
Macam sediaan :
- Paten (obat jadi)
- Formula sudah tertentu, tidak akan
berubah-ubah --> Formula Officinale
- Dibuat oleh pabrik
- Racikan
- Disusun oleh dokter dengan menuliskan
bahan aktif di resep (Formula Magistrale)
yang tidak boleh diubah-ubah oleh apotik
- Sesuai kebutuhan pasien
- Obat jadi
Nama obat :
- Generik (umum)
- Nama dagang pabrik --> propiatery name
(speciality)
- Nama kimia untuk mengetahui sifat obat
tersebut
Contoh :
1. Asam asetil salisilat - Asetosal - Aspirin
(Bayer) --> tidak untuk pasien gastritis
2. Iodokloro oksikinolon - Mioklinol Enteroviform (Ciba), Enterosept
3. Amino benzil penisilin - Ampicilin - Amfipen
(Organon), Penbritin
4. Anhidroksiprogestero - Etistero - Progestosil
(Organon)
Daftar Obat :
1. Daftar O (VMO) --> UU RI No. 9/1976
- Menyebabkan adiksi
- Harus dengan resep dokter
- O --> Opiat
- Termasuk :
a. Opium (kasar dan medisinal --> murni /
Pulvis Opii)
Getah buah muda yang dikeringkan
(Papaver Somniferum (tidur))
Dalam opium terdapat :
1. Morfin (10%)
2. Kodein (metil morfin)
3. Thebasin
4. Pantopan
5. Nalorfin
6. Papaverin (tidak menyebabkan
adiksi)
obat
3. Menurut khasiat
Contoh :
- Potio (obat minum) Neroina
- Potio Nigra Kontratussif (OBH)
- Potio Alba Kontratussif (OBP)
Simplicia / Simplex dari tumbuhan :
- Akar (Radix) contoh Ipecaa
- Umbi (Rhizoma) contoh Kurkuma
temulawak
- Batang (Kayu) --> ligurum
- Kulit (Kortex)
- Daun (Folia)
- Bunga (Flores)
- Buah (Fructus)
- Biji (Seruen)
- Tanaman (Herba)
Pemakaian obat
- Obat dalam --> melalui mulut dan ditelan
- Obat luar --> selain itu
(obat kumur, obat suntik)
-
bahan
Konstituen : vehiculum
Contoh bahan tambahan :
- Padat : saccarin
- Albun (gula pasir) --> higroskopis
- Lactis (gula susu)
- Cair : aqua, spiritus (betadin), gliserin, syrup
- 1/2 padat : salep (konstituen : vaseline,
parafin, cera, dll)
Sediaan
- Padat : tablet, kapsul, pulvis
- Cair : solutio (+ air), tinctura, emulsi
- Cair + endapa\n : mixtura agitans (harus
dikocok / agitasi)
- 1/2 padat (unguentom) (konsistensi mentega)
- Antara cair dan 1/2 padat : cream
(tidak lengket, mudah dihapus)
Mixtura agitans
Padat
Air
Pasta
Krim
1/2 padat
BSO padat
1. Pulvis / Pulveress
Vehikulum
Talcum
SEDIAAN PADAT
Bentuk :
- Pulvis / pulveres
- Tablet
- Kapsul
- Supositoria
- Ovulab
Resep pulveres dapat berupa :
1. Formula officinalis : resep standar
- Pulv. influenza depkes
- Pulv. anti asmatici albi
Sekarang telah dibuat dalam bentuk yang
lebih praktis --> tablet
2. Formula magistrales : resep racikan
Dibuat oleh dokter terdiri dari kombinasi
beberapa zat yang berkhasiat
Keburukan :
- Terjadi inkompatibilitas secara kimia /
fisika dan interaksi farmakologi
Contoh Asetosal + vitamin C --> warna
hitam --> toksik
Contoh fisika --> lembab
- Peracikan lama
- Bentuk obat tidak menyenangkan
- Tidak dapat disimpan lama (10 hari), tetapi
obat-obat psikiatri dapat lebih 10 hari (1
bulan) --> tergantung obat yang terkandung
di dalamnya
Pulvis Adspersorius
- Bedak tabur (pulvis : peroral contoh oralit,
jamu)
- Terdiri dari :
1. Zat berkhasiat
2. Vehikulum (bahan tambahan yang tidak
bereaksi)
3. Bahan pembantu / tambahan contoh
pewarna supaya warna bedak menarik)
- Syarat khusus :
1. Karena berasal dari alam, mudah
terkontaminasi, jadi harus bebas dari
bakteri (steril)
2. Tidak untuk luka terbuka
Granules
- Merupakan modifikasi dari pulveres dengan
partikel yang lebih kasar, dikemas dalam
kantong (sacchet) aluminium foil
- Umumnya sebagai obat paten
- Contoh :
- Pankreon for children
Isi : pankreatin : lipase, amilase, protease,
vitamin A, B12
I : kurang selera makan
KM : 5 gram granul / kantong
- Metamucil
Isi : psyllium hydrophilic muciloid
I : konstipasi
- Fluimucil
iIs : asetil sistein
Isi :
Reserpin
0,15 mg
Mephrusida
15 mg
Meso inosital Hexanic 150 mg
I : anti hipertensi
-
Nitroderm capsule
Isi : Nitrogliserin
5 mg
ad.2.
Diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak
kurang dari 1 1/3 tebal tablet
ad.3.
Tablet harus memenuhi syarat waktu hancur yang
ditetapkan oleh farmakope Ind.
a. Tablet biasa, harus hancur kurang dari 15
menit
b. Salut gula dan selaput hancur kurang dari
dengan 60 menit
c. Tablet bukal dan sublingual kurang dari 4 jam
d. Tablet salut enterik : dalam cairan lambung,
sintetik tidak boleh hancur dalam waktu 3 jam,
kemudian dalam cairan usus harus hancur
dalam 1 jam
-
Suppositoria
- Bentuk sediaan padat melalui rektal
Ovulae
- Vaginal supp / vaginal tablet
- Komposisi :
1. Bahan dasar
2. Zat berkhasiat
Vaxilla --> uretra
Bentuk : ovum
Bobot : antara 3 dan 6 gram (5 gram)
Contoh : obat paten :
- Albothyl ovulae :
Isi : hasil polimerisasi dan kondensasi dari
asam metakresol sulfon dan metanal
I : vaginitis
Contoh :
R / Gyno. travogen vaginal tab. No. IV
S vesp. vag. tab. I
Sifat :
- Tidak mengandung lemak
- Larut dan tercuci oleh air
- Hidrofilik
Contoh : PEG, gelatin, pectin, carbowax,
dll
-
Fungsi :
- Sebagai vehiculum
- Sebagai emolient (pendingin)
- Sebagai protektan
Keburukan :
Karena
merupakan
lemak,
sukar
dibersihkan dari permukaan kulit atau
pakaian, lambat melepaskan zat berkhasiat,
menyumbat saluran berkeringat dan
menghalangi penguapan dan pernafasan
kulit
2. Dasar salep serap / absorbsi
Membentuk emulsi air dalam lemak (A/M)
Sifat fisik :
- Tidak mengandung air
- Tidak tercuci oleh air, hidrofilik sedikit
Contoh : Adeps Lanae
3. Dasar salep yang dicuci dengan air
Membentuk emulsa minyak dalam air
(M/A)
Sifat fisik :
- Mudah dicuci / dibersihkan dengan air
- Hidrofiliik
Contoh : emulsida
4. Dasar salep yang larut dalam air
Contoh :
1. Salep epidermik
a. Resep standar
Unguentum Ichtioli (salep bisul)
R/ Lehtiol
10
Vas. flav ad 100
m.f.ung
S. u. e.
----------//---------Unguentum oleijekoris aselli (salep
minyak ikan) --> salep luka bakar
R/ Ol. jekor aselli 40
Cera flava
10
Vas. flav
50
m.f.ung.
----------//---------2. Salep endodermik
a. Resep standart
Unguentum Contra Hemorroids (salep
wasir)
R/ Benzocain
0,200
Tannin
10
Adeps lanae 20
Vas. flav. ad 100
m.f. ung
S u.e.
----------//---------Unguentum Methyllis salisilat (Balsem
putih)
R/ Metholum I
Methilis salicilas I
b. Obat paten
- Locasalen ointment
I : radang kulit sub akut s/d
hiperkronis
- Gentacortin Ointment
I : antibakteri / jamur; eksim
Isi :Gentamisin SO4
0,1%
Quinolon Clorhidroxi 0,5%
3. Salep diadermik
1. Resep standar
- Emulsum Peruvian
- Unguentum Liniens
2. Obat patent
- Tetracortil ointment
I : antiradang dan anti bakteri
- Ultradil ointment
I : dermatitis kontak
exzema subakut dan kronis
Pastae
- Adalah sediaan berupa massa lembek yang
dimasudkan untuk pemakaian luar (tidak pekat
daripada salep)
- Komposisi :
- Bahan padat
- Bahan cair / lembek
Tujuan :
1. Menyerap eksudat
2. Menghilangkan / menurunkan rasa gatal
3. Memfixer obat ke kulit
4. Mendinginkan permukaan kulit
Beda dengan salep :
- Pasta lebih padat daripada salep karena zat
padat lebih banyak (4 macam)
Untuk salf 2 macam
- Penetrasi obat kecil
- Daya serap terhadap eksudat besar
- Tidak berapa berlemak
Contoh pasta zinc
Cream
- Sediaan 1/2 padat, berupa emulsi mengandung
air 60% dan dimaksudkan untuk u.e.
- Tipe :
1. Tipe M/A
Bahan dasar : yang larut dalam air dan
dapat dicuci dengan air
2. Tipe A/M --> berlemak
Bahan dasar : dasar salep serap dan minyak
lemak
- Fungsi :
- Emolient
- Protektant
- Vehiculum
- Dalam bahan dasar krim, zat berkhasiat lebih
mudah penetrasi ke dalam lapisan kluit, antara
lain : antibiotik, hormon, vitamin, fungiside,
antiseptik, antiacne, antirematik
- Karena banyak mengandung air, cream mudah
tercemar oleh mikroba, sehingga harus
ditambah pengawet contoh Nipagin
- Contoh :
1. Penergan cream
2. Dexatopic cream
3. Vitaquin cream
Linimenta
- Obat gosok
- Adalah sediaan berbentuk liquid atau semi
liquid yang digunakan sebagai obat luar pada
kulit
- Berupa :
- Larutan / solutio
- Campuran beberapa zat berkhasiat dalam
minyak
- Larutan sabun yang mengandung alkohol
- Emulsi
- Tipe :
1. Tidak mengandung alkohol / CHCl3
2. Mengandung alkohol / CHCl3
- Beda linimenta dengan unguenta :
1. Konsistensi lebih cair
2. Penetrasi lebih baik
3. Cara pemakaian
- Dikemas dalam botol berwarna, dan diberi
label : hanya untuk pemakaian luar
Bila perlu ditambah label : kocok dulu
Jelly
- Adalah suatu sediaan cairan kental yang
berlendir (gelatinous) yang dibuat dari bahanbahan gelling agent yang dilarutkand alam air
- Jenis :
- Gelatin
- Amilum
- tragacantha
- cellulose
- Cara pakai : dioleskan sehingga mendapatkan
lapisan yang tipis pada kulit
- Contoh obat paten :
- Vitacid jelly (untuk jerawat)
- Synalar jelly (untuk radang, pruritus)
- Hyrudoid jelly (untuk peradangan varises,
trombosis vena)
Oculenta --> dibuat di apotik karena steril
- Salep mata
- Adalah salep steril untuk pengobatan mata,
menggunakan dasar salep yang cocok
- Syarat :
1. Steril
2. Bahan obat ditambahkan ke dalam dasar
salep, berupa larutan steril atau serbuk
yang sangat halus
3. Homogen
4. Dasar salep tidak boleh mengiritasi dan
harus memberikan kemungkinan obat
tersebar dengan perantara air mata
- Contoh :
- Stedin salep mata
- Cendocetapred opht. oint
- Nebacetin salep mata
R/ Terracortril oph. oint tube No. I
S oculenta 2 dd DDS
----------//----------
SEDIAAN CAIR
Bentuk :
- Solutio
- Mixtura
- Mixtura agitanda
- Suspensi
- Emulsi
- Saturasi
- Prep. Galenika
- Guttae: obat tetes
- Sirupus
- Injectio
- Aerosol
- Infusia/decocta
- Elixir
-
Solutio
- Sediaan cair yang mengandung 1 zat padat
yang larut dalam pelarut air
Mixtura
- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut
Mixtura agitanda --> tidak untuk obat karena
dosis tidak pas
- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut
dan salah satu zat padat tidak larut
- Harus dikocok dulu (agitanda --> kocok)
- Endapat yang tidak larut merupakan zat
berkhasiat
Suspensi
- Mirip mixtura agitanda
- Mengandung zat padat yang tidak larut dan
dibantu oleh zat ke - 3, yaitu suspending
agent
- Zat padat + suspending agent + pelarut -->
terdispersi sempurna
Oleh karena itu bisa untuk obat dalam
ataupun obat luar karena untuk dosis obat
dalam cukup
- Contoh sirup kering antibiotik
Emulsi
- Adalah lemak / minyak dalam suatu pelarut
air ditambah emulsifying agent -->
terdispersi sempurna
- Dapat untuk obat luar / dalam
Saturasi
- Sediaan cair mengandung gas CO2
- Contoh sprite, fanta
- CO2 sebagai rasa enak, segar
Prep. Galenika
- Sediaan yang mengandung sediaan nabati
Obat tetes / Guttae
- Sediaan yang berdasarkan pemakaian
(tetes)
Sirupus
- Sediaan cair yang mengandung gula 60 65%
- Contoh sirupus simplex
Injeksi
- Harus steril, pH tertentu, isotonis
Aerosol
- Obat semprot
Pemakaian :
- Solutio
- Untuk obat dalam, luar atau dimasukkan ke
rongga tubuh (rektal)
- Solvens (zat pembawa)
1. Air : aqua destilata
2. Spirtus
3. Eter
4. Oleum
5. Gliserin
6. Parafin liquidum
- Daya larut tergantung :
1. Zat yang terlarut / solute
2. Solvens
3. Perbandingan solute dan solvens
4. Suhu (makin tinggi suhu, makin larut)
- Contoh :
R/ Acidi borici 6
Aquadest ad 200
S boorwater
atau
R/ Sol acidi berici 200 ml
S boorwater
Untuk antiseptik luar (lemah)
-
Istilah kelarutan
Jumlah bagian pelarut yang diperlukan
untuk melarutkan 1 bagian zat
1 - Sangat mudah larut
kurang dari 1
bagian
2 - Mudah larut
1 - 10
3 - Larut
10 - 30
4 - Agak sukar larut
30 - 100
5 - Sukar larut
100 - 1000
6 - Sangat sukar larut
1000 - 10.000
7. Praktis tidak larut
> 10.000
Jadi daya larut zat X dalam air 1 : 10 -->
berarti 1 gram zat X dengan 10 ml air -->
larut --> larutan jenuh
Mixtura
- Adalah sediaan caira lebih 1 zat terlarut
atau campuran homogen antara cairan
dengan cairan
- Contoh OBH (< 8 tahun)
R/ Potio alba otussif 100
S 4 - 6 dd cth I
----------//---------Contoh Coclea tea
R/ Sol Amoniae Spirituosa
(SASA)
Sir simplex
10 ml
Ol. menthol pip gtt I
Aquadest ad
100 ml
S 4 dd cth
----------//----------
Anisata
5 --> hitam,
ekspektoran
3
Amonium clorida
Sol ammon spir anis 3
Aqua dest
ad 150 ml
S 3 dd CI
-
Mixtura agitanda
- Obat cair mengandung bahan padat yang
tidak larut dalam vehikulum = bahan
pembawa --> sebagian berupa endapan -->
zat berkhasiat
- Tidak boleh untuk obat minum / potio
- Kocok dulu
- Contoh
- Lia. Faberi --> untuk biang keringat
- Lot. kalamin --> untuk biang keringat
R/ Lig. Faberi 100
S u.e.
Komp :
R/ Acidum salicylic I --> larut dalam
alkohol
Zinc oksida
10
-->
2NO
(astringen)
Talcum Venetum 10 --> tidak larut
dalam
alkohol
Amilum Oryzae 10 --> tidak larut
dalam
alkohol
S u.e.
R/ Calamin
15 --> tidak larut dalam
air
Zinc oksida 5
Gylserine
5 ml --> larut dalam air
Aqua rosarum ad. 100 ml
S. u.e.
Amylum Orize : tepung beras
Suspensi
- Mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus yang tidak larut, tetapi
dispersi dalam cairan / vehikulum
- Zat yang terdispersi halus
Zat yang tidak cepat mengnedap
Bila dikocok, endapa segera terdispersi lagi
- Tambah zat tambahan --> stabilitas
- Harus mudah dikocok dan mudah
dituangkan
- Absorbsi lebih cepat daripada kapsul dan
tablet
- Untuk obat dalam dan luar
- Suspending Agent / Emulgator
Emulsi
- Adalah sediaan homogen mengandung
minyak atau lemak yang terdispersi dalam
vehiculum di stabilkan oleh emulgator
- Terdiri dari
1. Minyak / lemak --> emulgendum
2. Zat tambahan --> emulgator / emulgens
3. Vehiculum --> menstrum
- Tipe
O/W (minyak dalam air) --> bisa
diencerkan dengan air, contoh santan, susu
W/O (air dalam minyak) --> contoh
mentega
- Menurut asalnya :
1. Emulsi naturalia : emulsi alami
Contoh mentega, susu, santan
Emulgator : protein yang ada
didalamnya (kasein)
2.Emulsi artificacia : emulsi buatan
- Tujuan :
1. Rasa lebih enak
Contoh minya ikan di tambah air -->
tertutup air (O/W) (Scotchs Emultion)
2. Absorbsi lebih cepat karena terdiri dari
partikel kecil minyak
3. Untuk u.e. --> efektivitas bertambah -->
karena partikel halus, luas permukaan
bertambah
4. Untuk obat suntik --> emulsi O/W -->
partikel minyak tidak lebih besar dari
eritrosit
- Tipe emulsi didtentukan oleh jenis
emulagtor
1. Emulgator yang larut dalam air -->
O/W
2. Emulgator yang larut dalam minyak -->
W/O
- Contoh Resep Emulsi artificialia (obat
dalam)
R/ ol. iecoris aselli 40 (vitamin A,D,E,K,
minyak ikan)
pull G.A.
15
Na hipopospit
0,5
Ca hipopsopit 0,5
Aquadest
20
Gylserin
10 --> stabilisator
S Loco Scotts emulsion
----------//----------Saturasi
- Sediaan cair mengandung CO2 jenuh
(berfungsi sebagai corrigens rasa)
- Mg sitrat
- Mg sulfas
- Tidak dapat disimpan lama karena CO2
menguap
- Prinsip pembuatan
Asam organik + garam bicarbonat --> CO2
Asam sitrat + NaHCo3 --> Na Citrat +
CO2
- Contoh
R/ Potio Riveri 100 ml
S in. I vic.
R/ Acidum citricum
5
Aqua
50
Epir citri
5
Sir. simplex
25
NaHCO3
3
Aqua
110
S in. I vic.
----------//---------Saturasi yang dimodifikasi -->
effervescent + air --> CO2 tinggi
tab
Gargarisma
- Obat kumur
- Sediaan : solutio, larutan pekat diencerkan
sebelum dipakai
- Untuk terapi infeksi tenggorokan
- Contoh
Gargarisma kan 300
S garg. 3 dd I
Obat paten :
- Betadin Gargle
- Listerin Gargle
Komp. Gargarisma kan :
R/ Chloret Zincici
I
Aluminis
I (tawas)
Acid salicilici
0,300
OI. M.P
gtt II
Aqua ad
300
m.d.s. garg I dd I
----------//-----------> merupakan mixtura (larut dalam air)
Guttae
- Bentuk : solutio, suspensi, emulsi
- Untuk
obat
kausal
penelitian
7. Jumlah obat, tergantung :
- Dosis obat
- Jangka waktu
- Frekuensi pemberian
berdasarkan
ad.1.
- Vaksinasi,
antibiotik
(terhadap
sekunder) contoh pada morbilii
keadaan umum pasien kurang baik
infeksi
dimana
ad.2.
- Test Mantoux, glucose (untuk
toleransi test), Barium (Ba enema)
glukose
ad.3.
a. Curatif
b. Paliatif
(simtomatik)
-->
mengurangi
penderitaan
c. Suportif --> membantu kerja obat utama
d. Substitutif contoh oralit untuk mengganti
cairan pada orang diare
Diagnose (patofisiologi) :
- Perlu obat
- Tidak perlu obat
Pemilihan obat berdasarkan :
1. Golongan obat secara farmakologis
Contoh antimikroba, anti hipertensi
2. Pilihan
obat
dari
golongan
tersebut
berdasarkan :
- Studi pengobatan pilihan (efektivitas)
- Efek samping kurang
3. Tentukan cara pemberian
- Peroral
- Enterik
- Parenteral
- Topikal
- Inhalasi
Tergantung keadan umum pasien, usia pasien
dan obat yang dipilih
4. Bentuk sediaan yang dipilih :
Tergantung :
- Cara pemberian
- Usia
- Kondisi pasien
- Obat itu sendiri contoh asetosal tidak dapat
diberikan dalam bentuk cair karena tidak
stabil
5. Waktu dan frekuensi pemberian
Waktu : berhubungan dengan efek dan tujuan
pemberian obat
Frekuensi : tergantung lama kerja obat
Contoh diuretik jangan diberi malam hari
6. Dosis terapi, jangka waktu
- Untuk dosis yang sudah ada penelitiannya
- Jangka waktu, berdasarkan :
- Perjalanan penyakit
- Gejalanya
Absorbsi
Distribusi
Biotransformasi
Ekskresi
1 mg /tahun/kali, 3 - 4 x sehari
Dosis dewasa terkecil : 10 mg
Harus tahu dosis terapi dewasa
Kondisi pasien
Kondisi patologis
Genetik
Interaksi obat
Toleransi
2.
3.
4.
5.
6.
Acetaminophenum (PCT)
- 6 - 12 bulan
50 mg
- 1 - 5 tahun
50 - 100 mg
- 5 - 10 tahun
100 - 200 mg
- > 10 tahun
250 mg
Kodein
4 x sehari
4 x sehari
4 x sehari
4 x sehari
Ampicillin
50 - 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis
Biasanya diambil dosis terkecil
Dewasa : 250 - 500 mg
Fenobarbital
Dosis terapi berdasarkan tujuan
- Sedatif
0 - 3 bulan
5 mg
3 - 7 bulan
7,5 mg
7 - 12 bulan
10 mg
> 1 tahun
15 - 20 mg
- Anti konvulsan
0 - 3 bulan
0,5 mg/kgBB
3 - 4 x sehari
3 - 4 x sehari
3 - 4 x sehari
3 - 4 x sehari
jika
dapat
diulangi
Asetosal oral
< 1 tahun
sekali
sehari
10 mg/bulan
30 - 40 mg/bulan
max 60 mg/bulan
50 - 60 mg/tahun 150
240
1 - 3 tahun
mg/thn.
3 - 6 tahun 40 - 50 mg/tahun 120
200
mg/thn.
6 - 12 tahun 30 - 40 mg/tahun 90 - 160 mg/thn
Asetaminofen
6 - 12 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
> 10 tahun
sekali
50 mg
50 - 100 mg
100 - 200 mg
250 mg
sehari
200 mg
200 - 400 mg
400 - 800 mg
1 gram
Pedoman :
- Memberi obat yang tepat
- Dengan dosis yang tepat
- Dalam bentuk yang tepat
- Kepada penderita yang tepat
- Dengan waktu yang tepat
Prescriptio :
1. Nama
2. Bentuk
3. Jumlah
4. Cara menyerahkan
Signatura :
1. Aturan pakai
2. Pro :
- Nama
- Umur
- Alamat
Dengan dasar :
- Aman (tidak terjadi interaksi)
- Bermutu
- Berkhasiat
- Murah
- Penderita mau memakai
Resep
- Adalah permintaan tertulis dari dokter kepada
apoteker (bukan asisten) agar membuatkan /
menyerahkan obat dalam bentuk sediaan
tertentu kepada penderita
- Sejarah :
- Y : simbol Yupiter (Yunani) --> dewa
penyembuh
-
Inscriptio
Prescriptio
Signatura
Pro :
Umur :
Alamat :
Tanda tangan --> untuk obat bius (daftar O)
Paraf --> untuk bukan obat bius
Obat bius akan dilaporkan ke Ditjen POM,
kalau dibuat di bawah ancaman --> buat tanda
tangan palsu, nanti akan ditolak apotik
Alamat ditulis kalau obat bius
Inscriptio :
1. Nama dokter
2. Surat izin praktek
3. Alamat dokter
4. No. telp dan jam praktek
Subscriptio :
- Tanda tangan / paraf
Kertas Resep :
- Ukuran (10 - 12 cm) x (12 - 18 cm)
- Warna putih
- Tulisan : hitam / biru, tulisan yang berupa
promosi tidak ada
Penyimpanan di apotik selama 3 tahun dengan
tujuan :
1. Barang bukti, bila ada intoksikasi
2. Untuk menjawab pertanyaan dokter bila
penulis resep menanyakan kembali
3. Untuk menjawab pertanyaan penderita bila
penderita minta ulangan resep (obat khusus /
obat bebas)
4. Setelah 3 tahun dimusnahkan
Salinan resep : turunan resep, kopi resep,
apograph
- Adalah bukan resep tetapi suatu turunan resep
asli
Guna kopi resep :
1. Dokter menginginkan obat diulang harus
dikerjakan :
- Itcrctur yang keberapa
- Resep asli dimana
- Nomor resep
2. Jika di apotik I hanya ada sebagian obat
3. Untuk dokumen penderita
- Obat yang sudah diberikan ditulis det
(detur, sudah diberikan)
- Yang belum diberikan ditulis nedet
4. Dengan kopi dokter lain dapat melanjutkan
terapi
5. Untuk bukti pengadilan
6. Untuk bukti pada instansi yang menanggung
pembayaran obat
Resep cito : adalah resep bila keadaan pasien
sedemikian rupa sehingga memerlukan pemberian
obat secepat mungkin
Cito : statim = PIM = urgens = segera
Resep cito pembuatannya didahulukan
Dilling : Da =
Cowling : Da = n + 1 x Dd (mg)
24
- Fried : Da =
bulan
-
n
20
x Dd (mg)
150
Augsberger : Da = 4n + 20 x Dd
100
Dasar :
W = BB (kg)
BB dewasa = 70 kg
-
Clark : Da = W anak
x Dd
W dewasa
Augsberger : Da = 1,5 W + 10 x Dd
100
Dasar :
n = LPT (m2)
LPT dewasa = 1,73 m2
-
Gabhius Method :
< 1 tahun
1/12 Dd
2 tahun
1/8 Dd
3 tahun
1/6 Dd
4 tahun
1/4 Dd
7 tahun
1/3 Dd
14 tahun
1/2 Dd
20 tahun
2/3 Dd
>= 21 tahun 1 Dd
--> dipakai jika dosis obat tidak diketahui
Contoh soal :
INTERAKSI OBAT
Contoh :
- Tetrasiklin, tidak boleh dengan susu
Tetra + Ca --> tidak larut dalam GIT -->
absorbsi tetrasiklin menurun
- Transquilizer (Valium / Diazepam /
Phenobarbital)
--> depresi SSP
Jika ditambah alkohol --> potensial efek
depresi
- Penisilin + jeruk (asam) --> dekomposisi
penisilin --> absorbsi tidak sempurna.
Juga pada eritromisin
II. Obat
1. Dosis obat
2. Pemberian obat yang beragam
3. Bentuk sediaan obat
Contoh : suspensul --> lebih lama daripada
tablet biasa di GIT
4. Jangka waktu / lama pemberian obat
5. Cara meminum obat
6. Urutan pemberian obat
Contoh
- Linkomisin + kaolin, pectin -->
absorbsi Linkomisin akan terhambat
Terapi 2 jam setelah kaolin, diberi
Linkomisin --> absorbsi lebih baik
- Penisilin
+
Cloramphenicol
/
Tetrasiklin
--> kerja Penisilin
terhambat
Terapi Penisilin diberi dulu, sampai
khasiat bakterisidanya (-) --> baru
diberi Cloramphenicol / Tetrasiklin
Interaksi obat dibagi :
1. Interaksi farmaseutik
2. Interaksi farmakokinetik
Interaksi kimia :
a. Terbentuk zat lebih toksik
Contoh :
- Asetosal + kinin --> kinotoksin
- Asetosal + chnchonin --> cinchonotoxin
- Calowel + KI --> HgI2 (Hidragiri Iodid)
b. Terbentuk garam kompleks
Contoh :
- Tetra + susu (garam Ca)
c. Terbentuk endapan
Contoh :
AgNO3 + Sol NaCl 0,9% --> AgCl
mengendap
Inj. Tetra + Benadril + Dextrose 6% --> keruh
Inj. Tetra + Cortison --> keruh
Inj. Tetra + Phenobarbital --> keruh
Interaksi Farmaseutik
Contoh :
- Phenobarbital --> solutio
- Phenobarbital --> tidak larut dalam air -->
diganti Phenobarbital Na
- Na Salicylas + Fe --> warna
ad.2. dan 3 --> invivo
Faktor :
a. Efek langsung obat atau obat-obata
b. Modifikasi penyerapan oleh GIT
c. Modifikasi penyerapan oleh mukosa kulit
d. Perubahan distribusi obat dalam tubuh
e. Modifikasi biotransformasi obat dalam tubuh
(hepar)
f. Ikatan obat - protein plasma
g. Modifikasi obat pada reseptornya
h. Perubahan ekskresi obat
Akibat interaksi :
1. Potensiasi / sinergisme
a. Tidak disadari
- Depressan SSP (alkohol) + depressan
SSP (kodein) --> sinergis
- Depressan SSP + Anti histamin -->
sinergis
- Narkotika + fenotiazin --> sinergis
- Sulfa + NH4Cl --> menurunkan
ekskresi sulfa