Category : Books
Genre : Nonfiction
Author : Arvan Pradiansyah
Penyunting Naskah : Budhyastuti R.H
Penerbit : Kaifa, September 2008
Tebal : 428 hal
Kalimat tersebutlah yang menjadi cikal bakal buku terbaru karya Arvan
Pradiansyah, The 7 Laws of Happpiness : Tujuh Rahasia Hidup yang Bahagia.
Idenya cukup sederhana, agar bisa sukses dalam hidup yang harus dilakukan
adalah memilih tindakan untuk mencapai kebahagiaan , memilih tindakan saja
tidakklah cukup , agar bisa bahagia kita harus memilih pikiran.
Mengikuti arus kehidupan yang penuh dengan rutinitas sering membuat kita lupa
apa tujuan hidup yang sebenarnya. Padatnya hari dan besarnya tuntutan
pekerjaan membuat kita berpindah dari satu tugas ke tugas yang lain, dan
dampaknya masalah sepele membuat suasana hati menjadi sangat buruk .
Buku ini semacam pelatihan untuk menumbuhkan kebahagiaan dengan cara
memilih pikiran positif dan fokus pada pikiran tersebut. Pikiran dipengaruhi oleh
asupan makanan yang dikonsumi otak sehari-hari. Apa yang dilihat, didengar,
ditonton, bacaan yang dibaca, semua hal yang mempengaruhi pikiran.
Salah satu contoh yang dikemukakan oleh Arvan adalah tentang seseorang yang
tiba-tiba menyalip kendaraan anda. Anda bisa saja mengejar orang itu dan
memaki-makinya. Anda memilih tidak melakukannya, tetapi masih memendam
marah. Memilih respons, ternyata, tidak serta merta membuat Anda bahagia.
Namun Anda bisa memilih untuk berpikir bahwa sang penyalip mungkin sedang
dalam kesulitan dan mendoakan agar sampai tujuan dengan selamat.
Kejadian diatas merupakan fakta dilapangan yang sering terjadi dan luput dari
perhatian. Kita membiarkan kekesalan dan emosi menguasai diri, membiarkan
pikiran negative menguasai pikiran positif dan membiarkan hal-hal buruk masuk
tanpa permisi. Mungkin banyak diantara pembaca yang tidak sadar berapa banyak
waktu terbuang didepan tv, menonton sinetron yang mengajarkan kekerasan dan
pornografi, menonton iklan yang menancapkan pemahaman untuk menjadi cantik
haruslah berambut lurus dan berkulit putih, menyaksikan gossip selebriti yang
kemudian membentuk opini bahwa kawin cerai adalah hal yang wajar. Kita
menghabiskan banyak waktu dengan menonton, mendengar, membaca, dan
membicarakan sampah, sampah-sampah pikiran.
Dalam buku ini Arvan membagi the Seven Laws of Happiness menjadi 3 bagian,
masing-masing bagian dijabarkan kembali menjadi 7 rahasia yang sarat dengan
contoh kejadian sehari-hari, yang jika ditelaah lebih lanjut mudah-mudahan
mampu menarik kita masuk kedalam rel kebahagiaan.
5. Giving (memberi)
Kasih hanya akan menjadi teori bila tak diwujudkan dengan memberi. Memberi
disini buka melakukan sesuatu dengan harapan yang setimpal, tapi bertindak atas
dasar sudah seharusnya dilakukan karena rasa kepedulian yang terbersit di hati.
ini disebut Ikhlas
6. Forgiving (memaafkan)
Memaafkan adalah bentuk pemberian yang tersulit, karena adanya mitos yang
kita percaya bahwa memaafkan menunjukan kelemahan dan hanya
menguntungkan orang lain. Padahal memaafkan itu mengajarkan/melatih cara
bersikap terhadap diri kita sendiri.
Hendra Yanuar