Anda di halaman 1dari 11

Sekilas Mengenal LATEX

Mahmud Yunus
Jurusan Matematika, FMIPA - ITS, Surabaya
yunusm@matematika.its.ac.id

Ringkasan
Pada tulisan ini diperkenalkan secara ringkas cara menggunakan (memanfaatkan) LATEX untuk menulis
karya ilmiah matematika atau mengolah dokumen yang banyak memuat rumus matematika. Sebagai
tahap awal belajar menggunakan LATEX, tulisan ini ditujukan untuk memandu pembaca mengenal dan
dapat memulai mempelajari penggunaan LATEX untuk menyusun dokumen ilmiah, secara mandiri.

Pendahuluan

tulisan (preprint) yang memuaskan.


Bahkan
seringkali penulis kesulitan menuliskan simbol-simbol
1.1 Sekilas Sejarah TEX dan LATEX
matematis yang tidak dijumpai pada pengolah kata
TEX (=tau epsilon chi, dibaca mirip dengan tech) yang ada.
adalah bahasa komputer yang dirancang oleh
Sejak awal tahun 1990-an, TEX selanjutnya
Donald Erwin Knuth dari Departemen Matematika lebih dikenal dengan LAT X telah menjadi standar
E
Universitas Stanford, yang pada awalnya (tahun penulisan karya ilmiah, tidak hanya matematika,
1970-an) ditujukan untuk mengolah dokumen tetapi hampir seluruh penulisan karya ilmiah
matematika atau dokumen teknik yang banyak berbagai bidang ilmu telah menetapkan standar
menggunakan tulisan rumus matematika.
Selama penulisan dengan LAT X. Lalu ... apa itu LAT X?
E
E
sepuluh tahun pengembangPada awal tahun 1980-an, Leslie B. Lamport
annya, TEX masih dipandang
oleh sebagian besar anggota mengembangkan sistem penyiapan dokumen
American Mathematical Society yang disebutnya LATEX yang didasarkan pada
(AMS) sebagai projek penelitian program pengolah dokumen TEX. Sistem tersebut
dari pada produk unnggulan. menambahkan banyak fungsi yang membuat TEX
Namun demikian,
pada saat menjadi lebih mudah digunakan dari pada TEX
itu TEX telah menarik berbagai primitif. LATEX menyediakan makro-makro untuk
Donald E Knuth
komunitas ilmiah untuk ikut TEX guna memudahkan penulis, antara lain dengan
mengembangkannya, khususnya dengan adanya tersedianya penomoran otomatis untuk bab, subkeistimewaan yang ditawarkan TEX antara lain:
bab, teorema, persamaan, dsb. Selain itu, LATEX
juga menyediakan kemudahan untuk membuat daftar
. ditujukan untuk digunakan secara langsung oleh isi, daftar tabel, daftar gambar, pemuatan grafik
penulis (bukan pengetik) sebagai orang yang (gambar ilustrasi), membuat indeks, dsb.
benar-benar tahu tentang apa yang hendak ditulis;
Dengan demikian, penulis dapat berkon. berasal dari sumber akademik, yang disediakan
sentrasi
pada isi dan struktur naskah dari pada
tidak untuk tujuan komersial;
memikirkan detail formatnya, dan dapat terhindar
. tersedia sebagai open source dan tidak bergantung dari terputusnya alur berpikir ketika menulis.
pada jenis komputer dan sistem operasinya;
Sebagai sistem open source, LATEX terus
. program pengolah dokumen matematika yang lain
disertai hak-paten, sangat mahal, bergantung pada berkembang dan semakin meninggalkan program
pengolah kata/dokumen yang lain.
Sistem ini
jenis komputer.
terus di-update tiap enam bulan sekali.
Bagi
Sejak awal pengembangannya, TEX menjadi yang berminat mengenal LATEX lebih jauh dapat
makin populer di lingkup komunitas matematika, mengunjungi salah satu situs resminya di internet,
fisika, astrofisika, astromnomi, dan berbagai ilmuwan yaitu situs TEX User Group (TUG): www.tug.org
peneliti yang sering kesulitan mendapatkan hasil dan www.ctan.org.
1

1.2

Sebelum Memulai LATEX

dokumen yang Anda kehendaki. Contoh file input


adalah sebagai berikut:

Ada beberapa hal yang penting untuk diketahui


sebelum memulai belajar menulis menggunakan
LATEX.
Pertama, LATEX lebih tepat disebut
sebagai pengolah dokumen (document processor)
dari pada pengolah kata (word processor), dan tidak
bersifat WYSIWYG sebagaimana pengolah kata
yang banyak dikenal (MSWord, misalnya).
Selanjutnya,
perlu diketahui tahap-tahap
yang diperlukan untuk menghasilkan dokumen
menggunakan LATEX. Tahap pertama adalah menulis
file yang akan dibaca oleh LATEX, yang selanjutnya
disebut file input atau file LATEX. File input
dapat ditulis menggunakan editor sederhana (seperti
Notepad, WordPad, atau Word) asalkan disimpan
dalam format ASCII dan tidak menggunakan
karakter kontrol khusus. Program LATEX selanjutnya
membaca file input tersebut menghasilkan file DVI
(DVI singkatan dari DeVice Independent). File
ini tidak dapat dibaca secara langsung oleh penulis,
tetapi dapat dibaca dengan bantuan program lain,
yang disebut device driver. File DVI dapat dibaca
dengan device driver yang berbeda (dari komputer
yang berbeda) untuk menghasilkan output pada
printer dot-matrix, printer laser, atau layar monitor.
Singkatnya, alur kerja LATEX dapat dijelaskan
seperti diagram pada Gambar 1.
Input

LaTeX

\documentclass[a4paper,12pt]{article}
\usepackage{amssymb}
\begin{document}
Tulislah ini
$\mathbb R$ dengan
format seperti
apa
adanya.
Jika perlu
tambahkan beberapa kalimat atau
kata apa saja.
Kemudian jalankan \LaTeX\ dan amati
hasilnya
dengan membacanya melalui DVI previwer.
\end{document}
File input selalu didahului dengan perintah
\documentclass[<pilihan>]{<kelas>},
dengan
A
<kelas> yang telah disediakan oleh L TEX antara
lain: article, book, dan report.
Sedangkan
<pilihan> diisi antara lain dengan pilihan
ukuran kertas dan ukuran font. Bagian utama
naskah berada pada baris-baris yang didahului
dengan \begin{document} dan diakhiri dengan
\end{document}. Sedangkan bagian di atas bagian
utama disebut bagian deklarasi.

DVI

PdfLaTeX

PostScript

Previewer

Pdf

Acroreader

Printer

Latihan 1 Tulislah contoh file input di atas, simpan


dengan nama Latihan1.tex, kemudian jalankan
LATEX dan amati hasilnya dengan membuka DVI
Previewer.
Apa yang dapat Anda simpulkan
mengenai penulisan spasi (horisontal) dan awal
paragraf ?

Gambar 1. Alur Kerja LATEX

Perhatikan bahwa dalam file input banyak kata


kunci yang diawali dengan karakter \ diikuti
argumen yang diapit dengan [ ] dan { }. Argumen
di dalam kurung siku bersifat optional sedangkan
yang di dalam kurung kurawal bersifat mandatory.
Bagian deklarasi file input diperuntukkan guna
menuliskan perintah-perintah pengaturan tampilan
dari naskah hasil biasanya untuk dicetak melalui
printer misalnya untuk mengatur ukuran margin,
ukuran kertas, font yang digunakan dsb. Sedangkan
bagian utama naskah berisi teks (tulisan) yang akan
ditampilkan, disertai dengan perintah-perintah baku
LATEX untuk pengaturannya.
Beberapa karakter khusus berfungsi sebagai
bagian dari perintah LATEX, sehingga tidak dapat
dituliskan sebagai bagian naskah secara langsung.
Karakter-karakter khusus tersebut adalah

Pembahasan dalam tulisan ini hanya difokuskan


pada tahap pertama saja, yaitu menulis file input
dan menjalankan program LATEX untuk menghasilkan
dokumen sesuai yang dikehendaki. Selanjutnya,
untuk mengikuti petunjuk/latihan dalam tulisan
ini, diharapkan pembaca langsung berhadapan
dengan editor WinEdtr untuk menuliskan file
input, sekaligus mencoba menjalankan LATEX dan
memeriksa hasilnya.

Menulis File Input

Ingat bahwa program LATEX tidak bersifat


WYSIWYG sehingga untuk menghasilkan suatu
dokumen Anda harus menulis naskah dalam file input
dan menjalankan program LATEX baru diperoleh
2

Latihan 3 mempunyai bentuk seperti contoh


\
#
$
%

&
{
} e
Apabila menginginkan tulisan yang memuat berikut ini:
karakter-karakter khusus tersebut, dituliskan dengan
\documentclass[a4paper,11pt]{article}
cara berikut:
$\backslah$ \# \$ \% \_ \{ \} \~
\begin{document}
\title{Latihan Menulis dengan \LaTeX}
\author{Nama dan alamat penulis}
\date{<tanggal>}
\maketitle

Latihan 2 Buatlah naskah sederhana yang terdiri


dari tiga paragraf dan memuat beberapa karakter
khusus. Simpan sebagai file Latihan2.tex. Catatlah
semua kegunaan masing-masing karakter khusus
tersebut.

Pengaturan
Bab/Bagian

dan

\begin{abstract}
.....<isi abstrak ditulis di sini>.....
\end{abstrack}

Penomoran

\section{Pendahuluan}
Perintah-perintah berikut ini telah disediakan LATEX ....<isi pendahuluan>..................
untuk mengatur judul bab, sub-bab, sub-sub-bab,
dan paragraf:
\subsection{Latar Belakang}
....<isi latar belakang>...............
\part
\subsubsection
\chapter
\paragraph
....dst dst dst .......................
\section
\subparagraph
\subsection
\end{document}
Selain \part,
perintah-perintah tersebut
membentuk bagian-bagian naskah yang terurut.
Untuk kelas dokumen book dan report, bagian
tertinggi adalah \chapter. Untuk kelas article
bagian tertinggi adalah \section, dan tidak terdapat
bagian \chapter.
Untuk naskah yang memuat bagian abstrak,
umumnya bagian tersebut diletakkan di bagian
pertama sebelum urutan tertinggi. Penulisan abstrak
dikerjakan dengan perintah

Penulisan Ekspresi Matematika

Salah satu keistimewaan LATEX adalah tersedianya


fitur yang sangat cocok untuk menuliskan ekspresi
matematika.
LATEX menyediakan penulisan dua
jenis ekspresi matematika. Jenis pertama adalah
teks matematika yang tampil sebaris dengan teks
lain yang ditulis diantara karakter $ dan $. Jenis
ke-dua adalah formula matematika yang berdiri
sendiri dalam satu baris, ditulis diantara tanda
\[ dan \] atau di antara \begin{equation} dan
\end{equation}.
Bentuk yang terakhir di atas adalah bentuk
penulisan persamaan atau ekspresi matematika yang
bernomor yang secara otomatis berurutan dari
persamaan sebelumnya dan dapat ditambahkan
\label{.} sehingga bisa dirujuk dari bagian lain
manapun dalam bagian utama naskah.
Pada tabel di halaman berikut ini disajikan
contoh-contoh penulisan formula matematika yang
sering digunakan. Kolom kiri berisi perintah yang
ditulis dan kolom kanan hasil yang ditampilkan pada
dokumen hasil.

\begin{abstract}
.............
\end{abstract}
Latihan 3 Buatlah naskah (artikel) yang terdiri
dari Abstrak, bab Pendahuluan, dengan dua subbab Latar Belakang dan Permasalahan, Bab
Pembahasan, dan Bab Kesimpulan. Simpan dalam
file Latihan3.tex. Amatilah dokumen hasil yang
telah Anda buat. Bagaimana membuat penyesuaian
pada file input, apabila dikehendaki dokumen hasil
yang berbeda dengan bentuk baku yang dihasilkan
LATEX?

No.

INPUT

OUTPUT

$f(x)=g(x)+2x^2$

f (x) = g(x) + 2x2

$f(x) = g(x) + 2 x^2 $

f (x) = g(x) + 2x2

$f(x)=\lim _{x\to a} g(x) + 3x^2$

f (x) = limxa g(x) + 3x2

\[ f(x)=\lim _{x\to a} g(x) + 3x^2\]

f (x) = lim g(x) + 3x2


xa

2x2 3x+2

$\frac {2x^2-3x+2}{3x+4}$

$\displaystyle \frac {2x^2-3x+2}{3x+4}$

2x2 3x + 2
3x + 4

\[ \frac {2x^2-3x+2}{3x+4} \]

2x2 3x + 2
3x + 4

\begin {equation}
\frac {2x^2-3x+2}{3x+4}
\end {equation}

3x+4

2x2 3x + 2
3x + 4

Z
9

(2.1)

cos(2x) exp(ix) dx

\[ \int _a^b \cos (2x)


\exp (-i\alpha x)\,dx \]

R

10

$\left (\int _a^b


\sin (\alpha x)^{3x^2}\,dx\right )$

11

\[ f(x) \stackrel {\rm def}{=}


(\alpha +\beta )(x) \]

12

\[ \sum _{s=1\atop {t=0}} \sum _{k=1}^N


\frac {\cos {\mu x}}{e^{2kt}} \]

b
3x2
a sin(x)

dx

def

f (x) = ( + )(x)
N X
N
X
cos s
s=1
t=0

k=1

e2kt

LATEX mengatur spasi dalam mode matematika Latihan 4 Buatlah tulisan yang hasilnya seperti
secara otomatis, dengan menetapkan lebar spasi penggalan naskah di dalam kotak berikut ini:
yang paling sesuai menurut LATEX. Bandingkan Perhatikan deret
Contoh 1 dan 2. Namun demikian masih dimungkin
X
kan memaksakan menambah atau mengurangi spasi
(1)n
.
(53)
dalam ekspresi matematika. Untuk menambah spasi
n
n=1
dapat dikerjakan dengan menyisipkan, misalnya \,,
p
\;, \:, \hspace{2ex}, \quad, atau \qquad, pada Karena limn n/(n + 1) = 1, baik Uji Rasio
bagian yang diinginkan.
(Perhatikan tanda \, maupun Uji Akar tidak memberikan informasi
P

sebelum dx pada Contoh 10).


mengenai kekonvergenannya. Karena
n=1 1/ n
Beberapa karakter (khususnya tanda kurung) divergen, berarti Uji Banding tidak dapat digunakan
dapat dipaksa tampil dalam ukuran lebih besar, untuk menunjukkan bahwa deret (53) konvergen.
meskipun ditulis dalam mode teks.
Lihat Demikian juga Uji Banding tidak dapat digunakan
Contoh 10 yang menuliskan \left( dan \right) untuk menunjukkann bahwa deret (53) divergen.
untuk membuat tanda kurung dengan ukuran Akhirnya, deret (53) dapat dipastikan konvergen
menyesuaikan formula matematika yang diapitnya. menggunakan Uji Deret Berganti-Tanda.
Ukuran tersebut dapat juga ditentukan dengan
ukuran tertentu, misalnya dengan \big(, \Big(, Petunjuk: Manfaatkan perintah-perintah
atau \Bigg(.
\setcounter{equation}{52}, \label{...} dan
\ref{...}.

Berikut ini beberapa contoh penulisan formula matematika yang juga sering digunakan. (Tulisan di dalam
kotak adalah tampilan yang dihasilkan dari perintah-perintah LATEX di atasnya.)

\begin{subequations}
\begin{equation}
\langle\Psi_1\vert\Psi_2\rangle\equiv\int\Psi_1^*
(\mathbf{r})\Psi_2 (\mathbf{r}){\rm d}\mathbf{r}
\end{equation}
dan
\begin{equation}
\langle\Psi_1\vert\Psi_2\rangle\equiv\Psi_1^*(\mathbf{r}_1,\ldots,
\mathbf{r}_N)\Psi_2(\mathbf{r}_1,\ldots,\mathbf{r}_N){\rm d}
\mathbf{r}_1\ldots{\rm d}\mathbf{r}_N.
\end{equation}
\end{subequations}
Z

1 (r)2 (r)dr

h1 |2 i

(54a)

dan
h1 |2 i 1 (r1 , . . . , rN )2 (r1 , . . . , rN )dr1 . . . drN .

(54b)

\begin{equation}
\fbox{%
$\displaystyle\int_0^\infty f(x)\,{\rm d}x
\approx\sum_{i=1}^nw_i{\rm e}^{x_i}f(x_i)$
}
\end{equation}
Z

f (x) dx

n
X

wi exi f (xi )

(55)

i=1

\begin{eqnarray}
\bar{\varepsilon}
&=& \frac{\int_0^\infty\varepsilon
\exp(-\beta\varepsilon)\,{\rm d}\varepsilon}{\int_0*\infty
\exp(-\beta\varepsilon)\,{\rm d}\varepsilon}\nonumber\\
&=& -\frac{{\rm d}}{{\rm d}\beta}\log\Biggl[\int_0^\infty\exp
(-\beta\varepsilon)\,{\rm d}\varepsilon\Biggr]=\frac1\beta=kT.
\end{eqnarray}
R
exp() d
= R0
0 exp() d
"Z
#

d
1
=
log
exp() d = = kT.
d

(56)

Gunakan {eqnarray*} jika tidak diperlukan nomor persamaan pada semua baris persamaan. Perhatikan
penggunaan perintah Biggl[ dan \Biggr].

\begin{align}
\bar\varepsilon
&= \frac{\int_0^\infty\varepsilon
\exp(-\beta\varepsilon)\,{\rm d}\varepsilon}{\int_0^\infty
\exp(-\beta\varepsilon)\,{\rm d}\varepsilon}\nonumber\\
&= -\frac{{\rm d}}{{\rm d}\beta}\log\Biggl[\int_0^\infty\exp
(-\beta\varepsilon)\,{\rm d}\varepsilon\Biggr]=\frac1\beta=kT.
\end{align}
R
exp() d
= R0
0 exp() d
"Z
#

d
1
=
log
exp() d = = kT.
d

(57)

Gunakan {align*} jika tidak diperlukan nomor persamaan pada semua baris persamaan.

\[
\begin{array}{lcll}
\Psi(x,t) &=& A({\rm e}^{{\rm i}kx}-{\rm e}^{-{\rm i}kx})
{\rm e}^{-{\rm i}\omega t}
& \\
&=& D\sin kx{\rm e}^{-{\rm i}\omega t}, & D=2{\rm i}A
\end{array}
\]
(x, t) = A(eikx eikx )eit
= D sin kxeit ,
D = 2iA
\begin{array}{ccc}
1 & 2 & 3 \\
4 & 5 & 6 \\
7 & 8 & 9
\end{array}
%
\qquad
%
\left(\begin{array}{rrr}
1 & 2 & 3 \\
4 & 5 & 6 \\
7 & 8 & 9
\end{array}\right)
%(dilanjutkan di samping kanan ini)
1 2 3
4 5 6
7 8 9

%(lanjutan perintah-perintah di sebelah kiri)


%
\qquad
%
f(x) = \left\{ \begin{array}{rl}
2x^2-3, & {\rm untuk}~~ x<0,\\
x+1,
& {\rm untuk}~~ x\ge0.
\end{array}
\right.

1 2 3
4 5 6
7 8 9


f (x) =

2x2 3, untuk x < 0,


x + 1, untuk x 0.

Perhatikan bahwa penggunakan \left selalu berpasangan dengan \right. Apabila salah satu tidak
diinginkan, gantikan dengan . (titik). Contohnya \left( ____ \right. atau \left. ____ \right].

Bentuk Teorema

\begin{itemize} ..... \end{itemize}


\begin{description} ..... \end{description}

Dalam penulisan karya ilmiah,


khususnya
matematika, seringkali melibatkan bentuk teorema
seperti Teorema, Lemma, Definisi, dsb. dengan
aturan penomoran berurut dan dapat dirujuk
dengan tepat dari bagian lain dalam naskah. LATEX
menyediakan kemudahan untuk itu.
Latihan berikut ini adalah contoh untuk
mendifinisikan perintah-perintah yang dapat
digunakan untuk keperluan tersebut,
yang
sebaiknya dituliskan pada bagian deklarasi (sebelum
\begin{document}).

Latihan 6 Salinlah tulisan berikut ini ke dalam


file input Latihan6.tex. Amatilah dokumen yang
dihasilkan dan catatlah sifat-sifat list.

\begin{enumerate}
\item Ini item pertama
\begin{enumerate}
\item Ini sub-item pertama
\item Ini sub-item ke-dua
\end{enumerate}
\item Ini item ke-dua
Latihan 5 buatlah naskah sederhana (dengan kelas
\end{enumerate}
article) yang terdiri dari beberapa section dan
subsection. Tulislah perintah-perintah berikut ini
\begin{itemize}
pada bagian deklarasi:
\item Ini item pertama
\newtheorem{teo}{Teorema}[section]
\begin{itemize}
\newtheorem{lem}[teo]{Lemma}
\item Ini sub-item pertama
\newtheorem{defn}[teo]{Definisi}
\item Ini sub-item ke-dua
\newtheorem{contoh}{Contoh}
\end{itemize}
Kemudian tulislah perintah-perintah berikut ini
\item Ini item ke-dua
pada bagian utama naskah:
\end{itemize}
\begin{teo}\label{T:Tsatu}
isi teks teorema
\begin{description}
\end{teo}
\item [Pertama] Ini item pertama,
tuliskan agak panjang agar teramati
hasilnya.
\item [Kedua] Ini item ke-dua, ini juga
agak panjang supaya terlihat bedanya.
\end{description}

\begin{lem}\label{L:Lsatu}
isi teks lemma
\end{lem}
\begin{teo}\label{T:Tdua}
isi teks teorema
\end{teo}

Perhatikan tampilan hasil Latihan 6, bahwa


enumerate dan itemize mempunyai bentuk
penomoran/penandaan item-item yang baku, yaitu
angka 1, 2, . . . untuk item, (a), (b), . . . untuk subitem, dan (i), (ii), . . . untuk sub-sub-item, atau tanda
dan .
Bentuk penomoran/penandaan item tersebut
dapat diubah sesuai keinginan. Salah satu paket yang
menyediakan fasilitas ini adalah paket enumerate.

\begin{defn}\label{D:Dsatu}
isi teks definisi
\end{defn}
\begin{contoh}\label{C:Csatu}
isi teks contoh
\end{contoh}

Latihan 7 Salinlah naskah input berikut ini ke


dalam file Latihan7.tex, kemudian catatlah
berdasrkan tampilan dokumen hasilnya beberapa
fasilitas yang disediakan paket enumerate dan
bandingkan hasilnya dengan hasil Latihan 6.
(Tuliskan terlebih dahulu \usepackage{enumerate}
pada bagian deklarasi.)

Tuliskan juga perintah-perintah di atas pada bagian


(section atau subsection) yang lain. Ubah-ubahlah
argumen optional pada perintah \newtheorem dan
catatlah tampilan dokumen yang dihasilkan.

Membuat List

LATEX menyediakan tiga jenis list yang dapat dibuat \begin{enumerate}[A.]


\item Ini item pertama
dengan mudah, yaitu
\begin{enumerate}[1.]
\begin{enumerate} ..... \end{enumerate}
7

(center), atau p{<lbr>} apabila teks pada kolom


berupa paragraf dengan lebar lbr.

\item Ini sub-item pertama


\item Ini sub-item ke-dua
\begin{enumerate}[(a)]
\item Ini sub-sub-item pertama
\item Ini sub-sub-item ke-dua
\end{enumerate}
\end{enumerate}
\item Ini item ke-dua
\end{enumerate}

Latihan 8 Tulislah perintah-perintah berikut ini


dalam file input Latihan8.tex. Amatilah hasilnya
dan buatlah catatan mengenai perintah-perintah
pembuatan tabel yang lebih lengkap.
\begin{tabular}{|l|c|r|}
\hline
\multicolumn{3}{|c|}{Contoh Tabel}\\
\hline
kolom & kolom & kolom \\\hline
Kiri & tengah & kanan \\\cline{1-2}
rata & rata
& rata \\\cline{2-3}
kiri & tengah & kanan \\\cline{1-2}
kiri & tengah & kanan \\\hline
\end{tabular}

\begin{enumerate}[$\blacktriangleright$]
\item Ini item pertama
\begin{enumerate}[{Langkah-}i.]
\item Ini sub-item pertama
\item Ini sub-item ke-dua
\end{enumerate}
\item Ini item ke-dua
\end{enumerate}

Perhatikan bahwa lebar kolom secara otomatis


Paket lain yang juga membantu pembuatan
Apabila diinginkan
variasi penulisan enumerasi/list antara lain paket mengikuti lebar isi kolom.
tabel
dengan
lebar
memenuhi
lebar
naskah, dapat
multienum dan enumitem.
digunakan paket tabularx.

Membuat Tabel

Latihan 9 Buka kembali file Latihan8.tex dan


salinlah kembali perintah-perintah pada Latihan 8 ke
Salah satu perintah dasar untuk membuat tabel bagian bawahnya (gunakan <Ctrl+C> dan <Ctrl+V>).
dalam LATEX adalah
Kemudian gantilah \begin{tabular}{|l|c|r|}
dengan \begin{tabularx}{\textwidth}{|l|X|X|}
\begin{tabular}[pos]{kolom}
dan tentu saja gantilah \end{tabular} dengan
..... <baris-baris tabel> .....
\end{tabularx}. Jangan lupa pula menambahkan
\end{tabular}
\usepackage{tabularx} pada bagian deklarasi.
Argumen (optional) pos untuk menentukan posisi Amatilah hasil tampilannya dan bandingkan dengan
tabel, yaitu t (top) untuk meletakkan baris atas hasil Latihan 8.
tabel, dan b (bottom) untuk meletakkan baris bawah
tabel rata dengan baris teks di luar. Sedangkan Latihan 10 (Tantangan bagi yang berminat)
argument <kolom> untuk meratakan tepi teks dalam Buatlah tabel seperti yang ditampilkan di akhir
kolom, dapat diisi dengan l (left), r (right), c halaman ini.

Rencana Anggaran Kegiatan Kelompok Penelitian 20072009

Projek

No.
Tahun

Nama
2007

Rp.

2008
$

Rp.

2009
$

Biaya Internet
Biaya Perjalanan
Penelusuran Pustaka
Nama Ketua

Tandatangan

Rp.

Biasanya suatu tabel ditampilkan dalam format untuk file gambar dengan format vektor,
seperti PS, EPS, PDF, digunakan perintah
floating, yakni disertai dengan aturan penomoran
\includegraphics[<pilihan>]{<namafile>}
dan letak yang berurutan dengan tabel lain, serta
menempati posisi tertentu pada suatu halaman
naskah. Bentuk perintah floating table adalah seperti
Berikut ini beberapa contoh perintah penyisipan
beikut:
gambar dan hasil tampilannya, dengan file gambar
jam.bmp dan jam.eps yang mempunyai ukuran (asli)
\begin{table}[letak]
3.84cm 4.87cm.
\label{...}\caption{...}
\includegraphics[bb=0 0 2cm 2.5cm]{jam.bmp}
\includegraphics[bb=0 0 4cm 2.5cm]{jam.bmp}

....<bentuk tabel>....
\end{table}

Argumen letak pada perintah di atas dapat


diisi dengan t (top) untuk meletakkan tabel di
bagian atas, b (bottom) meletakkan di bagian
bawah, h (here) meletakkan tabel dimana ditulis,
atau p (page) meletakkan pada halaman terpisah
berkumpul dengan objek floating yang lain. Pilihan
\label{...} untuk memberi label tabel jika akan \includegraphics[width3cm,height=3cm]{jam.eps}
dirujuk dengan perintah \ref{...} pada bagian lain \includegraphics[height=3cm]{jam.eps}
naskah. Sedangkan \caption{...} untuk memberi
nama tabel, misalnya Tabel 2.3. Daftar pelanggan,
yang muncul di atas tabel jika ditulis sebelum
tabular, atau muncul di bawah jika ditulis setelah
tabular.
Latihan 11 Salinlah perintah-perintah berikut ini
untuk membuat tabel. Perhatikan hasil tampilannya,
baik letak maupun caption-nya. Ubahlah argumen- \includegraphics[scale=0.45]{jam.eps}
\includegraphics[scale=0.45,angle=90]{jam.eps}
argumen yang mungkin dan amati hasilnya.
\begin{table}[h]
\centering
\caption{Daftar hadir mahasiswa}
\label{Tbl01}
\begin{tabular}{|r|l|c|c|}\hline
No. & Nama & NIM & Tandatangan \\\hline
& & & \\
1 & Namanya Dia & 12341234 & \\
2 & Dia Namanya & 45674567 & \\
3 & \dotfill
&
& \\
4 & \dotfill
&
& \\
\dotfill & \dotfill & & \\\hline
\end{tabular}
\end{table}

Dalam suatu naskah, biasanya gambar ilustrasi


ditampilkan dalam bentuk floating, yakni disertai
nomor dan keterangan gambar, serta menempati
posisi tertentu pada suatu halaman. Berikut ini
adalah contoh pemuatan gambar ilustrasi yang
lengkap.

Latihan 12 Salinlah perintah-perintah berikut ini,


kemudian catatlah hasil tampilah yang dapat Anda
amati.

Memuat Gambar

Untuk memuat gambar ilustrasi ke dalam naskah, \begin{figure}[!h]


dapat digunakan paket graphicx.
Menyisipkan
\centering
gambar ke dalam naskah LATEX dapat menggunakan
\includegraphics[width=4.5cm]{jam.eps}
perintah berikut:
\caption{Ini gambar jam di atas buku}
\label{GambarJam}
untuk file gambar dengan format raster,
\end{figure}
seperti BMP, JPG, PNG, digunakan perintah
\includegraphics[bb=a b c d]{<namafile>}
9

Membuat Daftar Pustaka

LATEX menyediakan fasilitas penyusunan daftar


pustaka, yang sangat membantu memudahkan
penulis artikel/buku untuk mengatur tampilan daftar
pustaka dan merujuknya dari bagian lain dalam
naskah. Berikut ini contoh penggunaan fasilitas
tersebut.

dikehendaki tidak muncul dalam daftar isi, dapat


ditulis dengan tanda *, contohnya \section*{...}.
Untuk daftar gambar atau daftar tabel,
yang akan ditampilkan secara otomatis dalam
daftar adalah gambar atau tabel yang ditulis
di antara \begin{figure}...\end{figure} atau
\begin{table}...\end{table}.

Latihan 13 Salinlah penggalan naskah di bawah ini 11 Beberapa Penyesuaian


ke dalam file input Anda. Amatilah hasil yang
Dokumen yang dibuat dengan LATEX mempunyai
ditampilkan, khususnya mengenai daftar pustaka dan
bentuk baku yang tersusun dengan baik mengenai
cara merujuknya.
ukuran font, aturan penulisan judul bab, subbab, dsb. Namun demikian, apabila diinginkan
penyesuaian menurut kehendak penulis, LATEX juga
Sangatlah sulit menulis dokumen yang tidak
menyediakan fasilitas untuk itu.
terstruktur menggunakan \LaTeX\~\cite{Les85}.
Lebih menyenangkan menulis satu
persamaan~\cite[\S3.3]{Les85} dari pada
menyusun sepuluh halaman naskah yang tidak
jelas strukturnya \cite{Don89,Ron89}.
\begin{thebibliography}{9}
\bibitem{Les85}Leslie Lamport, 1985.
\emph{\LaTeX---A Document Preparation
System---Users Guide and Reference
Manual}, Addision-Wesley, Reading.
\bibitem{Don89}Donald E. Knuth, 1989.
\emph{Typesetting Concrete
Mathematics}, TUGBoat, 10(1):31-36.
\bibitem{Ron89}Ronald L. Graham,
Donald E. Knuth, and Ore Patashnik,
1989. \emph{Concrete Mathematics: A
Foundation for Computer Science},
Addison-Wesley, Reading.
\end{thebibliography}

11.1

Penyesuaian Bahasa

Secara default tampilan dokumen LATEX menggunakan bahasa Inggris, seperti Abstract, Chapter,
References atau Bibliography, Figure dsb. Untuk
mengubah tampilan tulisan-tulisan tersebut dapat
dilakukan (contohnya) dengan perintah-perintah
berikut ini.

\renewcommand{\abstractname}{Abstrak}
\renewcommand{\chaptername}{Bab}
\renewcommand{\refname}{Daftar Pustaka}
\renewcommand{\bibname}{Daftar Pustaka}
\renewcommand{\contentsname}{Daftar Isi}
\renewcommand{\listfigurename}{Daftar Gambar}
\renewcommand{\listtablename}{Daftar Tabel}
\renewcommand{\indexname}{Indeks}
\renewcommand{\figurename}{Gambar}
\renewcommand{\tablename}{Tabel}
Catatan: Untuk menyusun daftar pustaka yang \renewcommand{\appendixname}{Lampiran}
lebih baik, dapat digunakan BibTEX.

11.2

Pemilihan Huruf

Untuk menyusun dokumen ilmiah dengan LATEX,


seorang penulis tidak perlu memikirkan jenis, bentuk
dan ukuran huruf yang digunakan. Namun demikian,
apabila diperlukan perubahan huruf yang akan
Menyusun daftar isi/gambar/tabel dapat dilakukan
digunakan, LATEX juga menyediakan fasilitas untuk
dengan mudah menggunakan LATEX, yaitu cukup
keperluan tersebut.
dengan menuliskan perintah-perintah berikut:
\tableofcontents
Latihan 14 Tulislah perintah-perintah dibawah ini
\listoffigures
untuk mengetahui sepuluh ukuran huruf baku yang
\listoftables
disediakan LATEX:
pada halaman yang dikehendaki.
Daftar isi memuat semua judul bab, subbab, {\tiny tiny} {\scriptsize scriptsize}
dan sub-subbab yang ada di file input, yaitu {\footnotesize footnotesize} {\small small}
bagian yang ditulis sebagai argumen dalam {\normalsize normalsize} {\large large}
perintah \chapter{...}, \section{...}, dan {\Large Large} {\LARGE LARGE} {\huge huge}
\subsection{...}.
Apabila suatu judul {\Huge Huge}

10

Membuat Daftar-Isi
atau -Gambar atau -Tabel

10

Selain ukuran huruf, LATEX menyediakan fasilitas


pemilihan bentuk biasa (normal) dan tebal. Untuk
menggunakannya, tuliskan perintah \textmd{...}
dan \textbf{...} (\textmd{...} adalah bentuk
normal, sehingga hampir tidak pernah digunakan).
Sedangkan jenis huruf baku yang disediakan
LATEX adalah Roman, Sans serif, dan Typewriter
(mesin ketik), yang ditulis dengan \textrm{...}
atau {\rm ...}, \textsf{...} atau {\sf ...},
dan \texttt{...}. atau {\tt ...}
Bentuk yang lain adalah \textup{...},
\textit{...} atau {\it ...}, \textsl{...} atau
{\sl ...}, dan \textsc{...} atau {\sc ...}.
Beberapa perintah tersebut dapat digabung
untuk menghasilkan huruf bentuk lain, misalnya
\textit{\textbf{...}} untuk menulis huruf
miring dan tebal.
Khusus untuk formula matematika, selain
jenis-jenis huruf di atas masih tersedia huruf
kaligrafi yang ditulis dengan $\mathcal{...}$ atau
${\cal ...}$. Perlu dicatat bahwa huruf (font)
kaligrafi ini hanya tersedia untuk huruf-huruf besar
(kapital).

11.3

\setcounter{page}{32} akan menuliskan nomor


halaman 32 pada halaman dimana perintah tersebut
ditulis, dan halaman berikutnya dengan nomor 33,
dan seterusnya.
\setcounter{equation}{13} akan menuliskan
nomor 14 pada persamaan bernomor yang ditulis
setelah perintah tersebut. Persamaan berikutnya
akan bernomor 15, dan seterusnya.
\setcounter{enumi}{7} memberikan nomor urut 8
pada item list setelah perintah ini. Dengan cara
sama untuk {enumii} {enumiii}, dan seterusnya.
\setcounter{figure}{11} memberikan nomor
urut 12 untuk gambar (figure) yang ditulis setelah
perintah tersebut. Cara yang sama untuk table.

Pengaturan Lembar Naskah

Tampilan lembar naskah yang dihasilkan LATEX


telah diatur otomatis oleh LATEX. Akan tetapi
juga disediakan fasilitas pengaturan sesuai keinginan.
Berikut ini beberapa paket yang memudahkan
pengaturan tampilan lembar naskah.
Pengaturan ukuran lembar naskah dapat
dilakukan dengan bantuan paket geometry. Contoh
perintah pemakaiannya adalah:
\usepackage[a4paper,
hmargin={4cm,3cm},
vmargin={3cm,2.5cm}]{geometry}
\usepackage[a4paper,
hmargin={4cm,3cm},
height =12cm]{geometry}
Pengaturan header dan footer di LATEX dikerjakan
dengan perintah \pagestyle dan \pagenumbering.
Perintah \pagestyle{...} dapat diisi dengan
salah satu pilihan empty, plain, headings atau
myheadings. Sedangkan penomoran halaman dapat
ditentukan dengan perintah \pagenumbering{...}
dengan salah satu pilihan arabic, roman, Roman,
alph, dan Alph.

11.4

list, dikerjakan oleh LATEX secara otomatis dan


terurut.
Penomoran tersebut dapat diinterupsi,
yakni tidak mengikuti pengurutan yang dikerjakan
otomatis oleh LATEX, yaitu dikerjakan dengan
perintah \setcounter{...}{...}.
Berikut ini
beberapa contoh perintah interupsi penomoran.

12

Penutup

Uraian singkat yang diberikan dalam tulisan ini


hanyalah untuk memperkenalkan sebagian kecil dari
kemampuan dasar LATEX.
Tulisan ringkas ini
diharapkan dapat membantu pembaca untuk dapat
memulai belajar menggunakan LATEX secara mandiri.
Perlu diingat bahwa LATEX merupakan program
open source yang berkembang sangat cepat, karena
didukung oleh banyak kontributor dari berbagai
bidang keahlian. Hingga saat ini, telah ribuan
paket pendukung yang telah ditambahkan dalam
program LATEX.
Sebagaimana layaknya suatu
program komputer, setiap penambahan fitur dan
paket baru, selalu disertai dengan petunjuk penggunaannya. Petunjuk-petunjuk tersebut disertakan
dalam bundel LATEX dan biasanya berada di folder
...\doc\latex\, dalam file berformat DVI atau
PDF.
Petunjuk singkat namun lengkap dapat pula
Anda lihat pada file lshort.dvi yang ada di folder
...\doc\guides\.

Selamat
mempelajari dan menikmati
asyiknya menulis bersama L TEX
A

Pengaturan Penomoran

(Surabaya,

Beberapa bagian naskah yang menggunakan


penomoran, seperti nomor bab, halaman, enumerasi
11

April

2002)

Anda mungkin juga menyukai