Oleh:
Nama : Ni Made Dwi Febriana
NIM : 1313041054
Kelas : IV C
BAB II
PEMBAHASAN
Biologi sel sering dikenal dengan sitologi yang merupakan cabang ilmu biologi yang
memusatkan pehatiannya kepada gejala kehidupan pada tingkat sel. Pembelajaran sel sangat
membantu dalam memahami masalah kehidupan pada umumnya. Kemajuan dalam bidang
pengetahuan biologi sel sejalan dengan kemajuan di bidang ilmu fisika dan kimia. Dengan
menggunakan mikroskop elektron struktur sel dapat dipelajari sampai ukuran milimikron.
Sedanglan kemajuan dalam bidang kimia dapat digunakan untuk membantu menganalisis
struktur molekul sel. (Suryani,2004:1)
Usaha untuk mempelajari satuan struktur fungsi kehidupan telah dimulai sejak zaman
sejarah kuno, meskipun keterangan yang diberikan masih berdasarkan pandangan belum
didasarkan pada hasil eksperimen. Dikemukakan oleh Aristotles dan Parhcelcus bahwa
semua hewan dan tumbuhan disusun oleh beberapa elemen yang berulang. Saat itu belum
dikenal bahwa elemen tersebut mempunyai kesamaan sifat dasar yang sekarang dikenal
sebagai sel. (Suryani,2004:1-2)
Adanya rasa keingintahuan yang besar mendorong para ahli untuk mengembangkan ide
penggunaan lensa cembung untuk pengamatan obyek biologi yang tidak dapat diamati
dengan mata telanjang. Ide ini telah dimulai sejak 600 tahun sebelum masehi yang dilakukan
oleh Euclid yang mempelajari sifat refleksi dari benda dengan permukaan yang cembung.
(Suryani,2004:2)
Kemudian penelitian terus dikembangkan hingga adanya penemuan susunan sel yang
dilakukan oleh Robert Hooks (1665) yang menggunakan lensa pembesar sebagai alat bantu
untuk mengamati jaringan gabus. Menurut pengamatannya gabus tersusun oleh lubanglubang kecil seperti sarang lebah yang disebut sel yang masing-masing dipisahkan oleh
diafragma. Nama sel diambil dari bahasa Yunani Kytos yang berarti ruang kosong,
sedang bahasa latin dari rung kosong juga cella. (Subowo,1995:11)
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Grew dan Malpighi terhadap tanaman lain
dan mereka menemukan struktur yang juga terdiri dari ruangan-ruangan kecil di tengahtengah masa homogen dan oleh mereka dinamakan utricles. (Subowo,1995:11)
Demi perkembangan ilmu biologi sel, pada tahun 1674 Leeuwenhock menyusun
mikroskop berdasarkan pengalaman Jans dan Ischarias Jenssen (1590) yang telah menyusun
dua lensa cembung dalam satu tabung. Kemudian perkembangan mikroskop sampai pada
mikroskop elektron yang dirancang oleh Knoll dan Ruska dari Jerman pada tahun 1932,
Marton dari Belgia pada tahun 1934, dan Prebus Millier dari Kanada pada tahun 1934.
(Suryani,2004:2)
Dengan adanya mikroskop yang telah canggih maka dapat ditemukan kehidupan
organisme satu sel antara lain protozoa, bakteria, rotifera, dan lain-lain. Mikroskop juga telah
banyak dimodifikasi untuk keperluan ilmu pengetahuan sehingga sekarang telah dikenal
mikroskop binokular, fase kontras, ultraviolet, fluoresen dan lain-lain yang tidak hanya
digunakan untuk penelitian tingkat sel tetapi juga untuk meneliti komponen dalam sel.
(Suryani,2004:2)
B. Perkembangan Biologi sel
Kontribusi dari beberapa ahli dengan penemuannya sangat berperan dalam menunjang
perkembangan Biologi sel. Berikut merupakan tabel beberapa kontribusi para ahli yang berkaitan
dengan sejarah perkembangan Biologi sel.
Tabel 01. Penemuan para Ahli yang Berkaitan dengan Sejarah Perkembangan Biologi sel.
Tahun
Nama Ahli
590 S.M
Euclid
Kontribusi
Seneca
127-151
Protoleus
1485
Da Vinci
1590
1661
Malpighi
1665
Robert Hooke
Menerbitkan
Micrographia
yang
memuat
hasil
1672
1674
Grew
Antony
Van Leeuwenhoek
1759
1770
Wolf
Hill
1780
Adams, dkk.
1802-1808
Mirbel
1809
J.B. Lamarck
1824
R.J.H Dutrochet
R. Brown
1686
1831
R. Brown
1832
Dumortier
1835-1839
H. Von Mohl
1838
M.J. Schleiden
1839
1840
1845
T. Schwan
J.E. Purkinje
Kolliker
R. Virchow
telah ada.
- Melakukan studi patologik pada sel.
Schultze
memiliki
inti
dan
membran
sel.
Konsep
1863
1865
1866
1867
Waldeyer
G. Mendel
Heckel
L.ST. George
Mengemukakan plastida.
1869
1870
F. Miescher
Menemukan nuklein.
W. His
Membuat
mikrotom
untuk
pemotongan
preparat
1876
O. Hertwing
1877
1879
E. Able
H. Fol
1879
W. Flemming
W. Flemming
1879
1882
dan
mengemukakan
Strasburger
nukleoplasma.
Strasburger
terminologi
sitoplasma
dan
terminologi
sitoplasma
dan
nukleoplasma.
1883
W. Roux
E. Van Beneden
1883
Menunjukkan
gamet
mengandung
jumlah
1886
bahwa
R. Almann
1887
1888
1888
Van Benedon
Menemukan sentriol.
T. Boveri
Menemukan sentriol.
Waldeyer
A. Weissmann
Mengemukakan
bahwa
kromosom
merupakan
1892
1892
1898
1907
T. Boveri
C. Golgi
Harrison
1914
R. Feulgen
1944
Avery dkk.
1953
Wilkins
1953
J. D. Watson
dan
F. H. C. Crick
1809, serta Ditroch dan Torpin pada tahun 1826. Konsep dan teori sel terus dikembangkan,
seiring dengan berkembangnya ilmu-ilmu biologi.
Salah satu teori awal mengenai terbentuknya sel adalah teori naturalistik. Teori ini
bermula dengan terdapatnya molekul-molekul hidrogen, metana, amonia, dan air. Dengan
adanya tenaga yang berasal dari aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis
molekul-molekul tersebut mengalami proses kimiawi dan selanjutnya mengalami proses
biologis sehingga terbentuk protovirus dan sel awal. Protovirus akan berkembang menjadi
virus, sedangkan sel awal akan berkembang menjadi organisme yang ada pada saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan atas pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sejarah perkembangan sel ini sudah dimulai sejak zaman sejarah kuno, kemudian
berkembang dengan adanya penemuan struktur sel oleh Robert Hooke pada sayatan
gabus. Setelah itu berbagai alat-alat bantu untuk mempelajari sel terus berkembang
mulai dari mikroskop sederhana hingga mikroskop elektron, sehingga mempermudah
mempelajari sel secara keseluruhan.
2. Kontribusi dari beberapa ahli dengan penemuannya sangat berperan dalam menunjang
perkembangan Biologi sel.
3. Dari berbagai pendapat para ahli mengenai konsep dan teori sel dapat ditarik kesimpulan
bahwa sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas
sel yang lain membentuk suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah
kehidupan yang fungsional.
Daftar Pustaka
2015 17:05
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung: Angkasa
Suryani, Yoni.2004.Biologi Sel dan Molekuler.Yogyakarta: JICA