TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecipir
Indonesia dikenal dengan keragaman sumber daya genetik tanaman yang sangat tinggi.
Salah satu diantaranya ialah kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) yang termasuk
dalam family Fabaceae (kacang-kacangan). Daerah asal tanaman kecipir ini sendiri tidak
begitu jelas. Ada empat tempat yang diduga sebagai daerah asal kecipir, yaitu Papua New
Guinea, Mauritus, Madagaskar dan India. Sedangkan pusat keragamannya berada di daerah
dataran tinggi Papua New Guinea dan Indonesia. [7]
Sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia, tanaman kecipir hampir tak
terberdayakan bahkan hampir terlupakan di masyarakat. Hal ini disebabkan tanaman ini tidak
dibudidayakan secara luas dan masih dilakukan secara tradisional. Pada umumnya kecipir
ditanam sebagai tanaman pekarangan dan pemanfaatannya sebatas pada konsumsi rumah
tangga. Kecipir merupakan tanaman yang secara biologis dapat diklasifikasikan berdasarkan
kingdom sampai speciesnya. Klasifikasi tanaman kecipir ditunjukkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanaman Kecipir[7]
Kingdom
Subkingdom
Superdivision
Division
Class
Subclass
Order
Family
Genus
Species
Plantae Plants
Tracheobionta Vascular plants
Spermatophyta Seed plants
Magnoliophyta Flowering plants
Magnoliopsida Dicotyledons
Rosidae
Fabales
Fabaceae Pea family
Psophocarpus Neck. ex DC. psophocarpus
Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC. winged bean
mengandung 5 sampai 10 butir dan panjang polongnya sekitar 6 36 cm. Bentuk polong muda
dari kecipir dapat dilihat pada gambar 2.2.[7]
Biji kecipir yang tua jika hanya direbus kurang enak rasanya dan baunya tidak sedap.
Oleh karena itu, biji kecipir perlu diolah menjadi bentuk pangan yang lain sehingga daya
gunanya dapat ditingkatkan. Bentuk pangan yang telah diolah dari biji kecipir antara lain
adalah kecap, tempe, tahu dan tauco.[7]
Biji kecipir berbentuk bulat dan berkulit sangat keras, biji tua berwarna krem, coklat
atau hitam. Kecipir merupakan tanaman setahun yang berbentuk perdu dan bersifat membelit
kekiri. Buahnya panjang ( 20 cm), persegi empat dan bergerigi, warna buahnya hijau dan
rasanya enak serta lunak. Bijinya bulat, berwarna kuning pada saat muda, dan berwarna coklat
pada saat tua dengan rasanya yang getir.Bentuk dari biji kecipir dapat dilihat pada gambar 2.4.
[7]
10
Tabel 2.2 Komposisi berbagai Tanaman Kecipir ( dalam g/100g bobot segar )[7]
Bunga
Air
Energi (mJ)
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Abu
64,2 87,5
0,17
2,8 5,6
0,5 0,9
3,0 8,4
0,8
Daun
Polong
Biji muda
Biji tua
Umbi
64,2 85,0
0,20
5,0 7,6
0,5 0,9
3,0 8,4
3,0 4,2
1,0 2,9
muda
76,0 93,0
0,19
1,9 - 4,3
0,1 3,4
1,1 7,9
0,9 3,1
0,4 1,9
35,8 88,1
0,10 1,71
4,6 10,7
0,7 10,4
5,6 42,1
1,0 2,5
1,0
8,7 24,6
1,61 1,89
29,8 39,0
15,0 20,4
23,9 42,0
3,7 16,1
3,3 4,9
54,9 65,2
0,63
3,0 15,0
0,4 1,1
27,2 30,5
1,6 17,0
0,9 1,7
Vitamin A IU
Thamin mg/100g
Riboflavin mg/100g
Pyridoxin
Niacin mg/100g
Folic acid g/100 g
Ascorbic acid mg/100 g
Tocopherols mg/100 g
Daun
5240 20800
3,6
2,6
1,0
15,0
67
14,5
3,5
Polong muda
300 900
0,06 0,24
0,08 0,12
2,0
0,5 1,2
20 37
0,5
Biji tua
0,08 1,7
0,2 0,5
0,1 0,25
3,1 4,6
25,6 63,5
22,6
Selain kandungan protein dan vitamin, tanaman kecipir juga mengandung mineralmineral penting bagi tubuh . Mineral mineral penting dalam tanaman kecipir seperti kalsium,
zink, sodium, potasium, magnesium, fosfor dan besi. Berbagai kandungan mineral pada susu
kecipir dapat dilihat pada tabel 2.4.
11
Tabel 2.4 Kandungan Mineral pada berbagai bagian Tanaman Kecipir (dalam mg/100 g bobot
segar)[7]
Potasium
Phosphor
Sulfur
Kalsium
Magnesium
Sodium
Besi
Mangan
Zink
Copper
Daun
80 436
52 98
Polong muda
205 381
26 69
113 260
54
2,5 18
2 6,2
1,5
1,4
0,5
53 330
58
3 3,4
0,2 2,3
2,2
0,2
0,6
Biji tua
110 1800
200 610
380
80 -370
110 255
14 64
2 18
4- 25
3,1 5
1,3
Umbi
550
30 - 64
21
25 40
23
33
0,5 3
10
1,3
1,3
12
10-20% dari volume total enzim. Sisi aktif suatu enzim berupa suatu celah hidrofilik yang
terdiri dari rangkaian rantai asam amino yang akan mengikat substrat. Diyakini bahwa kondisi
proses termal, sisi aktif akan merubah struktur tersier sehingga enzim lipoksigenase
mengalami unfolding.[13]
Pada kisaran suhu 55oC, enzim lipoksigenase akan mengalami inaktivasi termal.
Penambahan beberapa senyawa kimia juga dapat berakibat sama, diantaranya asam asetilenik
mampu menghambat aktivitas enzim lipoksigenase.[13]
2.2 Perbandingan Biji Kecipir dengan Kacang Kedelai
Karena produksi kedelai tidak dapat memenuhi konsumsi di Indonesia dari tahun ke
tahun maka akan dicari alternatif untuk memenuhi kebutuhan biji bijian yang mengandung
protein tinggi seperti biji kecipir. Beberapa keunggulan biji kecipir yang dapat membuat
produksi sesuai dengan konsumsi, yakni : [7][9]
Tanaman kecipir mudah beradaptasi pada berbagai jenis lingkungan atau tanah, bahkan
pada tanah kering sekalipun sedangkan kacang kedelai dapat tumbuh pada tanah yang
tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembab sehingga penanaman hanya dapat
dilakukan di awal musim hujan dan akhir musim hujan dimana ini akan menurunkan
kedelai. Dengan begitu biji kecipir dapat dikatakan memiliki potensi yang lebih besar dalam
menyuplai kebutuhan protein manusia. Selain kadar protein yang tinggi asam lemak jenuh
yang merugikan dalam biji kecipir juga relatif kecil. Perbandingan kandungan biji kecipir
dengan kacang kedelai dapat dilihat pada tabel 2.5 sedangkan perbandingan asam lemak pada
biji kecipir dengan kacang kedelai disajikan pada tabel 2.6.
13
Tabel 2.5 Perbandingan Nilai Gizi Biji Kecipir dengan Kacang Kedelai[4][7]
Zat Gizi
Protein (gr)
Energi (kkal)
Karbohidrat (gr)
Lemak (gr)
Serat (gr)
Abu (gr)
Air (gr)
Biji Kecipir
29.8 39,0
375.0 410.0
23,9 42,0
15.0 20,4
3.7 16,1
3.3 4,9
8.7 24.6
Kacang Kedelai
35.1
400.0
32.0
17.7
4.2
5.0
4.0
Kecipir
0.06
8.9 9.7
0.83
5.7 5.9
32.3 39.0
27.2 27.8
1.1 -2.0
2.5
2.0
13.4 15.5
30
70
Kedelai
11.0
4.0
25.0
50.0
8.0
0.4
0.3
16
84
Kadar lemak pada biji kecipir berkisar 30% tetapi 13,4 15,5% merupakan asam
behenat. Asam behenat merupakan asam lemak jenuh yang tidak dapat terserap oleh usus
14
sehingga akan langsung keluar dari saluran pencernaan. Oleh karena itu asam behenat
merupakan asam lemak jenuh yang tidak merugikan. Jika dilakukan pengurangan asam lemak
jenuh total kecipir terhadap asam behenat maka dapat disimpulkan bahwa kandungan asam
lemak jenuh yang merugikan pada biji kecipir hanya sekitar 14%. [7]
2.3 Susu
Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa senyawa
terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka protein susu bertindak
sebagai emulsifier (zat pengemulsi). Kandungan air di dalam susu sangat tinggi, yaitu sekitar
87,5% dengan kandungan gula susu (laktosa) sekitar 5%, protein sekitar 3,5% dan lemak
sekitar 3-4%. Susu juga merupakan sumber kalsium fosfor dan vitamin A yang baik. Mutu
protein susu sepadan nilainya dengan protein daging dan telur dan terutama sangat kaya akan
lisin, yaitu salah satu asam amino essensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.[14]
Susu terbagi menjadi dua menurut sumbernya, yaitu : susu hewani dan susu nabati.
Susu Hewani merupakan susu yang berasal dari hewan sedangkan susu nabati merupakan
susu yang berasal dari tumbuh tumbuhan. Susu hewani yang paling popular merupakan susu
yang berasal dari sapi sedangkan kacang kedelai merupakan bahan dasar yang paling sering
digunakan dalam pembuatan susu nabati. Komposisi dari susu sapi adalah air, lemak, protein
(kasein (,), laktoglobulin (,), albumin, gula, abu, nitrogen, fosfor, sulfur, vitamin dan
kalsium. [14][15]
Walaupun nilai guzu susu sapi begitu sempurna tidak semua orang dapat menikmati
susu dengan tanpa masalah. Bagi beberapa orang susu dapat menyebabkan terjadinya
intolerance. Baik itu Lactose intolerance maupun protein intolerance.[14]
Lactose intolerance adalah suatu keadaan tidak adanya atau cukupnya jumlah enzim
lactase didalam tubuh seseorang. Enzim lactase adakah enzim yang bertugas untuk
menguraikan gula laktosa menjadi gula gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa atau
galaktosa yang merupakan monosakarida yang dapat dicerna dan diserap oleh usus untuk
metabolisme. Ketidakadaan enzim lactase inilah yang menyebabkan terjadinya gejala diare
dan mual beberapa saat setelah minum susu.[14]
15
Pada orang tertentu minum susu juga dapat menyebabkan terjadinya alergi karena
protein intolerance. Salah satu jenis protein yang ada di dalam susu adalah laktoglobulin yang
di dalam orang tertentu dapat bertindak sebagai antigen yang sangat kuat sehingga dapat
menyebabkan terjadinya alergi.[14]
Permasalahan lain yang ada pada susu sapi segar adalah sangat mudah rusak. Susu sapi
segar merupakan bahan pangan yang sangat tinggi gizinya, sehingga bukan saja bermanfaat
bagi manusia tetapi juga bagi jasad renik pembusuk. Kontaminan bakteri mampu berkembang
dengan cepat sekali sehingga susu menjadi rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk
memperpanjang daya guna, daya tahan simpan, serta untuk meningkatkan nilai ekonomi susu,
maka diperlukan teknik penanganan dan pengolahan yang tepat.[14]
Penanganan susu sapi sangat diperlukan untuk memperlambat penuruan kualitas susu
atau memperpanjang masa simpan susu. Susu sapi yang tidak diberikan penanganan langsung
hanya dapat bertahan selama 12 jam 1 hari. [15]
Berdasarkan kandungan laktoglobulin dalam susu sapi yang dapat menyebabkan
alergi maka ditemukan susu nabati yang tidak mengangung laktoglobulin. Selain dapat
menyebabkan alergi susu sapi juga mengandung asam lemak jenuh yang tinggi jika
dibandingkan dengan susu kedelai. Asam lemak jenuh pada susu sapi tidak cocok untuk
penderita kolestrol tinggi karena dapat menyebabkan penyakit jantung. Biji bijian yang biasa
digunakan untuk pembuatans susu nabati adalah kacang kedelai. Tabel perbandingan asam
lemak susu sapi dengan kacang kedelai disajikan pada tabel 2.7. [3][14][15]
Tabel 2.7 Perbandingan Kadar Asam Lemak Jenuh Susu Kedelai dengan Susu Sapi[3][4]
Total
Kacang kedelai
(%)
60,38
39,62
(%)
49,61
50,39
(%)
16
84
16
Beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan pada susu sapi dapat teratasi dengan susu
kedelai. Selain itu, susu kedelai juga memiliki kadar protein yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan susu sapi seteleah proses fermentasi. Tabel perbandingan protein susu
sapi dengan susu kedelai disajikan pada tabel 2.8.
Tabel 2.8 Komposisi Gizi Susu Kedelai Cair dan Susu Sapi (dalam 100 gram)[16]
Komponen
Kalori (kilokal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalsium (mg)
Fosfor (gram)
Besi (gram
Vitamin A (SI)
Vitamin B1 ( tiamin) (miligram)
Vitamin C (miligram)
Susu kedelai
41,00
3,50
2,50
5,00
50,00
45,00
0,70
200,00
0,08
2,00
Susu sapi
61,00
3,20
3,50
4,30
143,00
60,00
1,70
130,00
0,03
1,00
Berdasarkan berbagai keunggulan susu nabati dari segi kandungan maka pada
penelitian ini hendak dibuat susu nabati. Bahan dasar yang digunakan adalah biji kecipir
karena biji kecipir memiliki keunggulan hasil produksi dan kandungan jika dibandingkan
dengan kacang kedelai jika dilihat pada sub bab 2.2. Karena kecipir memiliki kandungan yang
hampir sama dengan kacang kedelai maka metode pembuatan susu dengan bahan dasar kacang
kedelai dapat diterapkan pada biji kecipir.[3][10]
2.4 Cara Pembuatan
Cara pembuatan susu kecipir terbagi atas 2 metode, yakni : metode konvesional dan
metode srikantha. Metode konvensional merupakan metode tradisional yang tidak dapat
17
mengatasi bau langu yang dihasilkan susu kecipir. Metode Srikantha merupakan metode hasil
penelitian seseorang. Pada metode srikantha dilakukan beberapa penambahan agar dihasilkan
susu kecipir tanpa bau langu.[10]
Metode srikantha terbagi menjadi dua bagian, yakni : pretreatment dan run percobaan.
Pada pretreatment dilakukan pembuatan kecambah jagung, kacang tanah, biji wijen,
penyortiran dan perendaman biji kecipir sedangkan pada proses run percobaan dilakukan
pencucian, penggilingan, perebusan, penyaringan dan pemasakan biji kecipir.[10]
Pada penelitian ini akan dilakukan modifikasi terhadap metode srikantha karena diduga
beberapa penambahan yang dilakukan dapat mempengaruhi kualitas protein, rasa dan aroma
dari susu kecipir. Pada metode ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pretreatment dan run
percobaan. Berikut penjelasan tentang proses yang dilakukan dan tujuan dari perlakuan
tersebut.
2.4.1
Pretreatment
Pada proses pretreatment ini akan dilakukan pembuatan kecambah jagung, biji wijen
18
Penggunaan bahan pembantu kacang tanah bertujuan agar cita rasa dari susu kecipir
menjadi lebih enak dan berguna juga untuk melengkapi kekurangan asam amino pada produk
susu kecipir sedangkan penambahan biji wijen berguna untuk menghilangkan bau langu.
Kacang tanah dan biji wijen ini memiliki kekurangan asam amino lisin sedangkan biji jagung
mempunyai kekurangan asam amino essensial triptofan. Bila keduanya dicampur dengan biji
kecipir, maka kekurangan lysine pada biji wijen dan triptofan pada biji jagung akan tercukupi.
[19][20]
Penyortiran dilakukan dengan 2 cara, yaitu : dengan tampi dan air. Dengan tampi
hanya bertujuan untuk memisahkan biji kecipir dari kotoran yang terbawa saat pengambilan
biji kecipir. Setelahnya dilakukan penyortiran lanjut dengan menggunakan air.
Setelah penyortiran kecipir akan terpisah menjadi 2 bagian, satunya bagian atas dan
satunya lagi bagian bawah. Kecipir yang bagus akan berada dibagian bawah dan kecipir yang
berkualitas buruk akan mengapung dan disingkirkan. Penambahan jumlah air bertujuan untuk
mempermudah dalam membedakan kecipir kualitas bagus dan buruk[10]
Setelah proses penyortiran akan dilanjutkan dengan proses perendaman dengan
penambahan NaHCO3.Penambahan NaHCO3 selain beguna untuk mempermudah pengupasan
juga dapat menghilangkan bau langu. Soda kue mempermudah pengupasan karena soda kue
yang ikut meresap kedalam kulit kecipir dapat mempercepat pengembangan pada kulit biji
kecipir sehingga lebih mudah untuk dikupas.[10]
2.4.2
Run Percobaan
Setelah perendaman biji kecipir dikupas kulitnya lalu di cuci. Pencucian ini bertujuan
untuk membersihkan sisa sisa kotoran yang masih menempel dibagian dalam biji kecipir.
Setelah proses pencucian akan dilakukan proses penggilingan.[10]
Pada proses penggilingan ini akan diganti dengan proses pemotongan dengan blender
karena proses penggilingan dapat menyebabkan keluarnya minyak dalam biji kecipir. Proses
penggilingan dilakukan sebelum proses perebusan sehingga enzim lipokseginase belum
terdeaktivasi secara termal. Hal tersebut dapat membuat timbulnya bau langu akibat
teroksidasinya asam lemak tak jenuh oleh enzim lipokseginase. Setelah proses ini dilakukan
penambahan proses ekstraksi minyak dengan aseton karena aseton merupakan pelarut non
polar yang baik untuk jenis pangan.[10]
19
Kemudian dilanjutkan dengan proses perebusan dengan rasio air dengna biji kecipir
5:110:1.[10][11][12] Jika perlu dilakukan penambahan NaOH karena pada pH 4 4,5 protein
dapat Terdenaturasi. Temperatur divariasikan menjadi 55oC, 65oC dan 75oC selama 30 menit.
Perlakuan panas akan mendeaktivasi enzim lipokseginase tetapi jika terlalu panas dapat
medenaturasi
protein
dalam
produk
susu
kecipir. Homogenisasi
bertujuan
untuk
menyeragamkan besarnya globula globula lemak dalam susu kecipir. Susu menurut standar
memiliki massa jenis 1,028 dan kandungan minimum protein 2,8 %.[21]
Proses penyaringan dilakukan untuk memisahkan padatan yang tidak dapat larut dalam
air karena proses blender yang tidak merata sehingga masih ada padatan yang berukuran besar.
Dilakukan penambahan larutan Cao untuk menghilangkan bau minyak.[22]
2.5 Metode Analisis
Metode kjeldahl merupakan metode yang digunakan untuk menghitung kadar protein
kasar dari sebuah bahan yang diduga mengandung protein. Perhitungan pada metode kjeldahl
didasarkan dengan kadar nitrogen dalam bahan yang kemudian akan dikalikan dengan factor
koreksi berupa 6,25. Metode kjeldahl terbagi menjadi 3 tahap yakni : tahap destruksi, tahap
destilasi dan tahap titrasi.[23]
2.5.1 Destruksi
Pada tahap destruksi sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat. 10 gram Na 2SO4 dan
100 mg CuSO4 yang berguna sebagai katalis untuk mempercepat proses destruksi. Destruksi
dihentikan jika warna dari larutan bahan menjadi hijau bening. Reaksi yang terjadi pada proses
destruksi : N + H2SO4
(NH4)2SO4[23]
2.5.2 Destilasi
Pada tahap destilasi ammonium sulfat akan dipecah menjadi NH 3 dengan penambahan
NaOH 0,1N sampai alkalis dan dipanaskan. Pada tahap ini dilakukan penambahan 1 piper PP
1% yang berguna sebagai indicator. Reaksi yang terjadi pada proses destilasi : [23]
(NH4)2SO4 + 2 NaOH
Na2SO4 + 2 NH4OH
NH4OH
NH3 + H2O
NH3 + HCl berlebih
NH4Cl
20
2.5.3 Titrasi
Hasil distilat tersebut akan dititrasi dengan NaOH standar 0,1N. akhir titrasi ditandai
dengan perubahan warna menjadi kuning. Sebelum NaOH dimasukkan kedalam buret terlebih
dahulu distandarisasi dengan asam oksalat. Blangko yang digunakan dititrasi terlebih dahulu
untuk menjadi factor pengurangan jika terdapat kadar nitrogen dalam blangko. Reaksi yang
terjadi pada proses titrasi : HCl sisa + NaOH
NaCl + H2O
[23]
21
Jumlahnya mg / g N
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Sistein
Fenilalanin
Tirosin
Treonin
Triptopan
Valin
Arginin
Histidin
242 350
453 564
413 600
38 87
73 162
214 419
195 431
256 300
47 69
242 344
400 469
169 183
Tubuh dapat menghasilkan asam amino non esensial, tetapi tidak dapat menghasilkan
asam amino esensial. Asam amino esensial dapat diperoleh dari makanan. Asam amino
esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus
didapat dari mengkonsumsi makanan.[24]
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat diproduksi sendiri oleh tubuh,
sehingga memiliki prioritas yang lebih rendah dibandingkan asam amino esensial. Asam
amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non essensial. Pada saaat tertentu,
seperti setelah latihan beban yang berat produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak
sebanyak
22
yang diperlukan, sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein. Persentasi
asam amino pada protein dapat dilihat pada tabel 2.10.
Tabel 2.10 Persentasi Asam Amino dalam Protein[25]
Asam Amino
Sistina
Lisina
Histidina
Arginina
Asam Aspartat
Treonina
Serina
Asam Glutamat
Persentase (%)
1,6 2,6
7,4 8,0
2,7
6,5 6,6
11,5 12,5
4,3 4,5
4,9 5,2
15,3 15,6
Asam Amino
Glisina
Alanina
Valina
Metionina
Isoleusina
Leusina
Tirosina
Fenilalanina
Persentase (%)
4,6
4,3
4,9-5,7
1,2
4,9-5,1
8,6-9,2
3,2
4,8-5,8
Protein biji kecipir mengandung jenis asam amino esensial yang hampir sejajar dengan
kacang kedelai, sehingga dapat digunakan sebagai sumber protein nabati. Macam-macam
asam amino dan kegunaannya disajikan dalam Tabel 2.11.[24]
Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya,
yaitu gugus amino dan gugus karboksil yang digambarkan sebagai struktur ion dipolar. Gugus
amino dan gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-sifat spesifiknya. Oleh karena
asam amino mengandung kedua gugus tersebut, maka senyawa ini akan memberikan reaksi
kimia yang mencirikan gugus-gugusnya. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi dan
esterifikasi. Asam
amino juga bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat sebagai asam dan
memberikan proton kepada basa kuat atau dapat bersifat sebagai basa dan menerima proton
dari basa kuat.[24]
Protein dapat terdenaturasi jika dilakukan pemanasan pada temperature 80oC dan
keadaan asam pada pH 4- 4,5. Protein dapat diperoleh dari hewan (hewani) dan tumbuh-
23
tumbuhan (nabati). Protein hewani terdapat dalam daging, susu, telur, ikan, udang, dan kerang.
Protein nabati terdapat dalam biji-bijian, sereal, daun dan kacang-kacangan.[26][27]
Tabel 2.11 Kegunaan Macam Macam Asam Amino[25]
No
Amino
Leusina
Membantu
Isoleusina
Valina
Lisina
mencegah penyusutan
otot dan
Triptofan
Carnitine.
Merangsang pelepasan hormone pertumbuhan dan
pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek
Metionina
relaksasi).
Menurunkan kadar kolesterol darah dan membantu
membuang
zat
racun
membentuk regenerasi
7
Treonina
pada
organ
jaringan
hati
dan
baru pada
hati
dan ginjal.
Membantu detoksifikasi, membantu
pencegahan penumpukan lemak pada organ hati,
komponen penting dari kolagen, biasa
kekurangannya diderita oleh vegetarian.
24
No
Amino
Fenilalanina
10
Glisina
13
14
Arginina
Sisteina
15
Asam glutamate
16
17
Tirosina
Glutamina
amino lain.
Meningkatkan mood dan fokus mental.
Meningkatkan volume sel otot, daya tahan tubuh,
11
12
25
2.2.2 Kalsium
Kalsium berguna untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu proses pembekuan
darah dan mencegah penyakit rachitis. Selain memberikan beberapa fungsi yang berguna bagi
tubuh kalsium juga dapat memberikan dampak buruk jika dikonsumsi secara berlebih.
Kebutuhan kalsium perhari untuk laki laki dewasa berkisar 1000 1200 mg/hari, untuk
perempuan dewasa sekitar 1200 1500 mg/hari dan 1300 mg/hari untuk kadar anak anak.
Kelebihan kalsium jika mengkonsumsi diatas 2500 mg/hari akan mengakibatkan terjankitnya
penyakit batu ginjal.[28]
2.2.3 Fosfor
Fosfor terdapat pada semua sel tubuh, terutama pada tulang dan gigi. Garam besi atau
besi diperlukan untuk membuat zat warna dalam butir-butir darah merah. Orang yang
kekurangan garam besi akan menderita penyakit kurang darah atau anemia. Konsumsi fosfor
tidak boleh melebihi 3000mg/ hari karena dapat menyebabkan penyerapan kalsium dalam
tubuh tidak maksimal.[29]
2.2.4 Magnesium
Magnesium diperlukan tubuh untuk menormalkan tekanan darah dan memengaruhi
kinerja hormon insulin, sehingga penyakit hipertensi dan diabetes dapat dikendalikan.
Ternyata
15
26
No
19
Amino
Taurina
Meningkatkan
20
Orginina
volume
sel
otot,
oleh
kelebihan
potassium
adalah
gagal
ginjal
akut
atau
kronik,
glomerulonefritis atau uropati obstruktif dimana ini menurunkan kemampuan ginjal untuk
menghilangkan potasium dari dalam tubuh. [31]
Hiperkalemia juga bisa terjadi ketika sel melepaskan kelebihan potasium ke cairan
yang berada di luar sel, sebagai akibat dari cedera jaringan seperti luka bakar, perdarahan
gastrointetinal, operasi, luka trauma, tumor atau rhabdomyolysis dari obat-obatan, alkohol atau
infeksi. [31]
26
Mereka dengan fungsi ginjal yang buruk memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami hyperkalemia. Mereka yang berusia 19 tahun ke atas dianjurkan agar mengonsumsi
tidak lebih dari 4.700 mg potasium tiap harinya. Diet sehat yang kaya akan potasium dapat
membantu mengontrol tekanan darah, memperlambat pengeroposan tulang, dan menurunkan
risiko untuk terkena batu ginjal. [31]
27
27
penyakit arteri koroner. Sebagian besar penelitian mengenai asam lemak jenuh yang dikaitkan
dengan penyakit
28
kardiovaskuler, biasanya menggunakan asam lemak jenuh hewani yang merupakan asam
lemak jenuh rantai panjang.[34]
2.2.9 Karbohidrat
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Di dalam tubuh karbohidrat
dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi
sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari - hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. [35]
Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi juga dapat menyebabkan
obesitas karena asupan karbohidrat yang tinggi akan memicu peningkatan glukosa darah.
Untuk menyesuaikan kondisi ini, pankreas mengeluarkan hormon insulin ke dalam aliran
darah untuk menurunkan kadar glukosa darah. Yang menjadi masalah adalah insulin
merupakan hormone penyimpan yang memiliki fungsi menyimpan kelebihan karbohidrat
dalam bentuk lemak untuk membuat cadangan energi. [35]
Oleh karena itu, insulin yang dirangsang oleh karbohidrat akan mendorong akumulasi
lemak tubuh. Selain mendorong akumulasi lemak tubuh, insulin juga berfungsi untuk tidak
mengeluarkan lemak yang tersimpan. Kondisi seperti ini tentu akan membuat seseorang
dengan asupan tinggi karbohidrat mengalami peningkatan berat badan dan sulit untuk
menurunkannya.[35]