3.
Pembayaran tahap kedua sebesar Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah dilakukan
paling lambat tanggal 30 Juni 2013.
4.
Pemilik berjanjanji bahwa selama tanah dan bangunan itu disewa oleh Penyewa
maka Pemilik atau pihak siapa pun tidak berhak untuk memungut uang sewa
tambahan atau pungutan sejenis dalam bentuk apa pun.
PASAL 5
PENGGUNAAN RUMAH
1.
Selama dalam jangka waktu berlangsungnya sewa menyewa (kontrak), Penyewa
menggunakan tanah dan bangunan tersebut hanya diperuntukkan sebagai tempat
tinggal.
2.
Penyewa tidak diperkenankan menggunakan tanah dan bangunan tersebut untuk
kegiatan usaha perdagangan, gudang, pabrik, usaha hiburan dan atau berbagai
jenis usaha lainnya serta kegiatan yang bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum dan kesusilaan.
Apabila penyewa menggunakan tanah dan bangunan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) di atas maka pemilik secara sepihak dapat membatalkan perjanjian ini.
Pernbatalan perjanjian ini karena alasan sebagaimana tersebut pada ayat (2) di
atas, Penyewa berjanji tidak akan menuntut pengembalian uang sewa yang telah
diterima oleh Pemilik.
PASAL 6
PERAWATAN RUMAH
Penyewa wajib memelihara dan merawat rumah yang disewanya sebaik baiknya,
seperti layaknya rumah sendiri atas ongkos/biaya penyewa sendiri.
Apabila terjadi kerusakan yang ditimbulkan oleh karena kelalaian penyewa maka
biaya/ongkos untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut menjadi
tanggungan Penyewa.
Kerusakan-kerusakan lain yang terjadi bukan karena kelalaian Penyewa, tetap
menjadi tanggungan Pemilik.
PASAL 7
PENYERAHAN KEMBALI TANAH DAN RUMAH
Penyewa berkewajiban untuk menyerahkan kembali tanah dan rumah yang
dimaksudkan dalam perjanjian ini dalam keadaan kosong dan terawat baik pada
saat perjanjian ini telah berakhir.
PASAL 8
PENGALIHAN
1.
Selama dalam masa sewa menyewa, penyewa tidak diperkenankan untuk
menyewakan kembali tanah dan rumah yang dimaksud dalam perjanjian ini kepada
pihak ketiga dengan alasan apapun juga tanpa persetujuan tertulis dari pemilik.
2.
Apabila penyewa menyewakan kembali tanah dan rumah kepada pihak lain tanpa
sepengetahuan Pemilik, maka pemilik secara sepihak membatalkan perjanjian ini.
3.
Penyewa
Siahaan
PemilikF.
Muhammad Ihsan
Pada Hari, SelasaTanggal 28 Bulan Oktober Tahun 2012 yang bertanda tanggan
di bawah ini :
Nama
: Ilhamudin Armayn
Jabatan
: Direksi perlengkapan
Perusahaan
: PT.Multiguna Indo
Alamat
Nama
: Mukhlis Hadining
Jabatan
: Vice President
Perusahaan
Alamat
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjajian sewa alat berat
dengan ketentuan dan syarat yang diatur dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal I
1. Pihak pertama bersedia menyewakan alat kepada pihak kedua dan pihak
kedua setuju untuk menyewa alat berat kepada pihak pertama dengan jenis
sebagai berikut :
No
Spesifikasi
Jenis Alat Berat
Harga Sewa Alat Perjam
Jumlah
1.
KOMATSU PC 200
WHEEL LOADER
Rp. 300.000
1 Unit
2.
KOMATSU GD 501
CRANE
Rp. 300.000
1 Unit
3.
INGERSOOL RAND
DOZER
Rp. 300.000
1 Unit
4.
KOMATSU
ROLLER
Rp. 300.000
1 Unit
5.
MITSUBISHI
DUMP TRUK
Rp. 250.000
1 Unit
2. Harga sewa alat berat diatas sudah neet tanpa pemotongan pajak dan kedua
belah pihak setuju bahwa tarif sewa alat berat pada pasal I tidak akan berubah
selama perjanjian belum berakhir.
Pasal II
1. Pihak pertama bersedia menyerahkan alat berat pada pihak kedua dilokasi
kerja dalam kondisi siap operasi sesuai pasal 1 ayat 3 setelah pihak kedua
menyelesaikan pembayaran sesuai kesepakatan
Pasal III
1. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi ditanggung oleh pihak kedua baik dari
pengambilan alat hingga pengembalian alat dan harus disetujui oleh pihak
pertama.
2. Biaya mobilisasi wajib dibayar kemuka apabila perjanjian pemakaian 100 jam
dan biaya mob akan dianggap lunas apabila pekerjaan telah mencapai 100 jam
dan bila jam alat kurang dari 100 jam maka biaya mob tidak akan dikurangi /
ssuai permintaan pihak pertama.
Pasal IV
2. Pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak) solar untuk keperluan operasi menjadi
tanggung jawab pihak kedua. Dan harus disiapkan sesuai dengan kerja alat
seharinya. Dan apabila tidak mencukupi maka pihak pertama meminta diisi
kembali sesuai permintaan wajar.
Pasal V
Pasal VI
1. Laporan harian operasi alat dibuat oleh operator dan ditanda tangani oleh
Pengawas Kerja dari Pihak Kedua atau atas nama penyewa alat.
2. Apabila alat standby (tidak bekerja) disebabkan karena lokasi becek, tidak ada
solar ataupun libur tanpa pemberitahuan kepada pihak pertama maka dihitung /
discharge minimum 4 jam.
3. Apabila alat standby (tidak bekerja) disebabkan karena hujan atau banjir akan
dihitung / discharge minimum 4 jam / hari, walau operator ada maupun tidak ada
dilokasi pekerjaan.
4. Apabila dari point 2 dan 3 dari pihak kedua mengoperasikan alat yang mana
minimal jam cash telah masuk 4 jam maka pemakaian dihitung jam cash
ditambah jam kerja yang digunakan.
5. Apabila alat telah bekerja max 6 jam dan terjadi hujan maka dihitung 8 jam
kerja / harinya.
Pasal VII
Pembayaran Sewa
2. Jika pekerjaan sudah hampir mencapai nilai dari dana masuk / 100 jam dan
pihak kedua masih akan memperpanjang masa sewa maka harus
memberitahukan kepada pihak pertama 2 (dua) hari sebelumnya dan
pembayaran akan dibicarakan kembali oleh kedua belah pihak.
3. Apabila pekerjaan sudah mencapai nilai dana masuk / 100 jam dan dalam
waktu 2 (dua) hari tidak ada kejelasan perpanjangan sewa dari pihak kedua
maka pihak pertama berhak untuk menarik atau mengambil kembali alatnya dari
lokasi kerja pihak kedua tanpa pemberitahuan apapun juga.
Pasal VIII
1. Pihak kedua wajib untuk menyediakan security untuk menjaga keamanan alat
dilokasi kerja.
2. Pihak kedua wajib membayar ganti rugi terhadap unit kerja jika terjadi
pencurian dan perusakan dalam bentuk apapun yang dilakukan secara sengaja
maupun tidak sengaja oleh pihak ketiga.
3. Apabila alat tenggelam / mengalami kecelakaan pada saat dilokasi kerja maka
biaya yang timbul akibat hal tersebut akan menjadi tanggungan Pihak Kedua.
Pasal IX
Masa Perjanjian
1. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani oleh kedua belah pihak hingga alat
selesai bekerja sesuai dana diterima / 100 jam kerja.
2. Dan perjanjian sewa akan diperpanjang kembali jika ada kesepakatan oleh
kedua belah pihak baik pembayaran maupun hal lainnya.
Pasal X
1. Alat tidak boleh dipindahkan oleh pihak kedua sebelum masa jam perjanjian
belum habis kecuali ada persetujuan dari pihak pertama.
2. Apabila pihak kedua akan menggunakan alat kelokasi diluar dari perjanjian
sedang masa jam alat belum habis maka pihak kedua harus memberitahukan
kepada pihak pertama sebelumnya.
3. Apabila pihak pertama memerlukan alat untuk dipakai kelokasi lain diluar dari
lokasi perjanjian maka semua biaya dan jam kerja menjadi tanggung jawab pihak
pertama dan pihak pertama pun tidak akan membebankan kepada pihak kedua
atas pemakaian alat tersebut. Dan pihak pertama akan meminta ijin tertulis
sebelumnya kepada pihak kedua bahwa alat mau dipakai kelokasi lain.
4. Apabila masa jam kerja lat belum habis dari masa perjanjian maka pihak
kedua harus mencari jalan solusinya dan apabila tidak ada jalan solusinya dari
pihak kedua maka pihak pertama akan memberlakukan cash charge / harinya
minimal 4 jam hingga jam perjanjian mencapai target yang telah disepakati
bersama.
Pasal XI
Perselisihan
1. Jika timbul perselisihan antara pihak pertama dengan pihak kedua maka
sebisa mungkin akan diselesikan secara musyawarah dan kekeluargaan.
Pasal X
Penutup
Demikian surat perjanjian sewa pakai alat berat ini ditanda tangani oleh kedua
belah pihak dalam rangkap 2 (dua) bermatrai cukup dan berkekuatan hukum
yang sama dan di buat tanpa paksaan serta tekanan dari pihak manapun.
Pihak Pertama
Ilhamudin Armayn
.........................
...
Pihak Kedua
Mukhlis Hadining
......................
Nam
: Yaklep Miliyarubun
Pekerjaan
: PNS
Alamat
Selaku PIHAK KESATU untuk selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut
sebagai PENJUAL dan
Nama
Pekerjaan
Alamat
: Yabes Unwertaugi
: Wiraswasta
: Jln. Tjokroamintoto no.21. Jakarta Pusat
Selaku PIHAK KEDUA untuk selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut
sebagai PEMBELI
Dengan ini menerangkan bahwa PIHAK KESATU (PENJUAL) dan PIHAK KEDUA
(PEMBELI) telah bermufakat sebagai berikut :
PASAL 1
PENJUAL menjual kepada PEMBELI sebagaimana PEMBELI membeli dari PENJUAL
sebuah rumah tempat tinggal milik PENJUAL yang terletak di daerah Blok-M,
Jakarta Barat. yang telah diketahui dengan benar oleh PEMBELI
PASAL 2
Dalam jual beli ini termasuk pula penyerahan c.q. penerimaan hak milik PENJUAL
atas tanah tempat didirikannya rumah tinggal tersebut dalam PASAL 1, serta
pekarangannya, yaitu : Persil Jalan Blok M Nomor 41 yang terdiri dari 1 Bidang
tanah, luas masing-masing 32m2 dan 45 m2, dengan sertifikat nomor 3262
tanggal 12dan surat-surat ukur nomor 2323 tanggal 85 Tidak termasuk dalam
jual beli tersebut ialah segala perabot rumah yang merupakan barang bergerak,
ynag terdapat dalam rumah tinggal tersebut atau pekarangannya.
PASAL 3
Perjanjian jual beli ini diadakan dengan harga sebesar Rp 850.000.000terbilang :
(Delapan ratus limapuluh juta rupiah)
Jumlah tersebut akan dibayar oleh PEMBELI kepada PENJUAL pada waktu
penandatanganan perjanjian ini, dengan diberi tanda penerimaan tersendiri.
PASAL 4
Penyerahan rumah tinggal dalam keadaannya pada waktu ini akan
diselenggarakan selambat-lambatnya .hari setelah penandatanganan
perjanjian ini, yaitu dengan menyerahkan kunci-kunci rumah tersebut oleh
PENJUAL kepada PEMBELI.
PASAL 5
Mulai saat penyerahan kunci-kunci, maka segala resiko dan tanggungjawab
berkenaan dengan jual beli ini beralih kepada PEMBELI, termasuk pembayaran
pajak dan lain-lain.
PIHAK KESATU
Yaklep Miliyarubun
PIHAK KEDUA
Yabes Unwertaugi
Isi Perjanjian :
1. Bahwa pihak pertama mengaku telah meminjam uang tunai kepada pihak ke dua
sebesar Rp. 1.000.000.000.000,00- ( 1 Milyard Rupiah ). Dimana penerimaan uang
tersebut akte ini berlaku pela sebagai tanda terima.
2. Bahwa atas uang pinjamannya tersebut, sejak ditandatangani akta perjanjian ini,
Pihak Pertama memberikan Jaminan berupa benda-benda miliknya mobil toyota
fortuner, Senilai dengan Uang pinjaman kepada Pihak Kedua.
3. Bahwa Pihak Pertama sanggup melunasi pinjamannya dengan kompensasi (Hasil )
Dua bulan semenjak Akta Ini ditandatangani bersama.
4. Bahwa apabila dikemudian hari Pihak Pertama tidak sanggup melunasi hutangnya
(Uang pinjaman yang dimaksud ) Maka Pihak Kedua mempunyai hak untuk memiliki
atau menjual barang yang telah dijaminkan.
Demikianlah surat perjanjian utang-piutang ini dibuat bersama di depan saksi-saksi,
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan untuk dijadikan sebagai pegangan
hukum bagi masing-masing pihak.
Dibuat di Kediri
Tanggal, 17 Maret
2013
Pihak II,
( Sutarjo )
Pihak I,
( Kholik )
: Laki-laki
: Islam
: Jl. Surabaya No. 14 Malang
: Laki-laki
: Islam
: Jl. Malang No. 14 Surabaya
Pasal 1 :
Bahwa antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat mengadakan Kerjasama
di bidang ............. dengan modal awal Rp. 100.000.000,- ( Seratus Juta Rupiah ).
Pasal 2 :
Bahwa biaya sebagaimana tersebut pada pasal 1, ditanggung oleh masing-masing
pihak sebesar Rp. 50.000.000,- ( Lima Pulu Juta Rupiah ).
Pasal 3 :
Bahwa masing-masing pihak berhak untuk mendapatkan pembagian hasil 50% dari
keuntungan. di hitung setelah usaha berjalan selama Tiga Bulan. dan Selanjutnya
dihitung setiap bulan.
Pasal 4 :
Bahwa apabila kekayaan perusahaan telah melebehi dari modal awal, maka masingmasing pihak berhak menarik modalnya kembali dan tidak mempengaruhi hak atas
pembagian keuntungan.
Pasal 5 :
Bahwa hak-hak tersebut pada perjanjian ini akan menjadi gugur/tidak sah apabila
pihak yang bersangkutan mengundurkan diri atau melakukan pelanggaranpelanggaran yang merugikan perusahaan.
Pasal 6 :
Bahwa apabila dikemudian hari perusahaan mengalami pailit, maka masing-masing
pihak memiliki kewajiban atau tanggung jawab.
Demikan surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, di atas materai Rp.6.000 Untuk
dijadikan
pegangan
bagi
masing-masing
pihak.
Dan surat
perjanjian ini
ditandatangani di depan saksi-saksi dan dalam keadaan sehat walafiat tanpa
tekanan dari siapapun.
Dibuat di Surabaya
Tanggal, 16 Maret 2013
Pihak II
Pihak I
Abbyan
Rizqi