PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hepatitis Adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh
berbagai sebab seperti bakteri, virus, proses autoimun, obat-obatan,
perlemakan, alkohol dan zat berbahaya lainnya. Bakteri, virus dan parasit
merupakan penyebab infeksi terbanyak,diantara penyebab infeksi tersebut
(Kemenkes, 2012).
Infeksi karena virus Hepatitis A,B, C, D atau E merupakan
penyebab tertinggi dibanding penyebab lainnya, seperti mononucleosis
infecsiosa, demam kuning atau sitomegalovirus sedangkan penyebab
Hepatitis non virus terutama disebabkan oleh alkohol dan obat-obatan
(Kemenkes, 2012).
Salah satu penyebab tersering Hepatitis Akut adalah Virus
Hepatitis A (VHA), yang pertama kali diisolasi oleh Purcell tahun 1973.
VHA pertama kali
BAB II
FESESUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hepatitis A
Hepatitis A atau adalah penyakit akibat virus yang dapat menyebabkan
manifestasi klinis ringan sampai berat (WHO, 2014).
Insiden Hepatitis A menunjukkan pola siklik, dengan tahun puncak
dan tahun palung. Di Amerika Serikat, misalnya, puncak kejadian terjadi pada
1954, 1961, 1971, dan 1989 (Paolo et al, 2007).
Virus Hepatitis A telah menjangkiti manusia selama berabad-abad dan
menyebabkan hepatitis virus akut yang terkait dengan morbiditas yang
signifikan dan mortalitas sesekali (Abdul, 2009).
Virus RNA dari keluarga Picornaviridae dan satu-satunya anggota dari
genus merupakan virus penyebab penyakit ini. Masa inkubasi rata-rata 30 hari
(kisaran 15 sampai 49 hari). Infeksi Hepatitis A merupakan suatu penyakit
self-limiting akut dan jarang menyebabkan kegagalan fulminan hati (Abdul,
2009).
Sembuh dalam 6-12 bulan, biasanya tanpa gejala sisa, sebagian kecil
akan tampak satu atau dua gambaran klinik dan serologik. Pada beberapa
5
B. Etiologi Hepatitis A
Penyebab penyakit Hepatitis tidak hanya oleh virus hepatotropik (A,
B, C, D, E) tetapi juga oleh virus-virus lainnya (Epstein-Barr, CMV,
coxsackievirus, dll), alkohol, obat-obatan, hipotensi dan iskemia dan penyakit
traktus biliaris (Fauci et al, 2009).
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis
A (VHA). Virus ini menyebar terutama ketika terinfeksi (dan yang tidak
divaksinasi) makanan atau air yang terkontaminasi dengan feses orang yang
terinfeksi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan air yang tidak aman,
sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang buruk (Abdul,
2009).
Tidak seperti hepatitis B dan C, infeksi Hepatitis A tidak menyebabkan
penyakit hati kronis dan jarang berakibat fatal, tetapi dapat menyebabkan
melemahkan gejala dan hepatitis fulminan (gagal hati akut) yang berhubungan
dengan kematian yang tinggi (Abdul, 2009).
Infeksi Hepatitis A ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang
terkontaminasi, atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Hepatitis A dikaitkan dengan kurangnya air bersih dan sanitasi yang buruk
(Abdul, 2009).
Penyebab penyakit adalah virus Hepatitis A (VHA), termasuk famili
picornaviridae berukuran 27 nanometer, genus hepatovirus yang dikenal
sebagai enterovirus 72, mempunyai 1 serotipe dan 4 genotipe, merupakan
RNA virus (Fauci et al, 2009).
Virus Hepatitis A
hepatovirus
Diameter 27-28nm dengan kubus simetris
Untai tunggal (single stranded), molekul RNA linier; 7,5kb
Pada manusia terdiri atas satu serotype, tiga atau lebih
genotipe
berkembang
VHA diekskresi di feses oleh orang yang terinfeksi selama 1-2
C. Penegakan Diagnosa
(ALT=SGPT)
dan
aspartate
aminotransferase
(AST=SGOT), yang kadang-kadang bias mencapai 100 kali dari harga atas
normal. Kadar SGPT umumnya lebih tinggi daripada SGOT (Iswan et al,
2007).
Peningkatan
aminotransferase
adalah
cepat
dan
diikuti
oleh
dalam
beberapa
hari
setelah
penurunan
kadar
serum
aminotransferase. Ikterus nyata (bilirubin > 20 mg/dl) yang menetap lebih dari
seminggu bisa merupakan tanda gagal hati berat pada hepatitis virus akut dan
berkaitan dengan prognosis yang buruk (Iswan et al, 2007).
D.
Patofisiologi Hepatitis A
Menurut Andri dalam bukunya Ilmu Penyakit Dalam tahun 2009:
1. Sistem imun bertanggung jawab untuk terjadinya kerusakan sel hati
a. Melibatkan respons CD8 dan CD4 sel T
b. Produksi sitokin di hati dan sistemik
2. Efek sitopatik langsung dari virus. Pada pasien imunosupresi dengan
replikasi tinggi, akan tetapi tidak ada bukti langsung.
Virus Hepatitis A bersifat termostabil, tahan asam dan tahan terhadap
empedu. Virus ini diketahui dapat bertahan hidup dalam suhu ruangan selama
lebih dari 1 bulan. Pejamu infeksi Hepatitis A hanya terbatas pada manusia
dan beberapa binatang primata. Virus dapat diperbanyak secara in vitro dalam
kultur sel primer monyet kecil atau secara invivo pada simpanse.
Cara penularan virus Hepatitis A ditularkan secara fekal-oral. Virus ini
masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan dan minuman yang
tercemar feses penderita Hepatitis A. Virus kemudian masuk ke hati melalui
peredaran darah dan selanjutnya menginvasi sel-sel hati (hepatosit), dan
melakukan replikasi di hepatosit.
Jumlah virus yang tinggi dapat ditemukan dalam feses penderita sejak
3 hari sebelum muncul gejala hingga 1- 2 minggu setelah munculnya gejala
kuning pada penderita. Ekskresi virus melalui feses pernah dilaporkan
10
mencapai 6 bulan pada bayi dan anak. Sebagian besar kasus kemungkinan
tidak menular lagi pada minggu pertama setelah ikterus. Ekskresi kronis pada
Hepatitis A tidak pernah terlaporkan.
Wabah Hepatitis A akut telah mendapat perhatian internasional.
Laporan paling menyita perhatian muncul di New England Journal of
Medicine. Laporan ini menjelaskan sumber epidemi titik infeksi Hepatitis A.
di sebuah restoran Pennsylvania di mana makanan yang terkontaminasi adalah
bawang hijau yang digunakan untuk membuat salsa ringan. Kontaminasi dari
bawang terjadi sebelum sayuran tiba di Amerika Serikat (Wheeler, 2005).
Masa inkubasi biasanya berlangsung 2-6 minggu, dan waktu untuk
timbulnya gejala mungkin berhubungan dengan jumlah virus. Manifestasi
penyakit dan keparahan gejala setelah infeksi Hepatitis A berkorelasi dengan
usia pasien. Pada masyarakat Barat, akuisisi yang paling sering terjadi pada
orang berusia 5-17 tahun. Dalam rentang usia ini, penyakit ini lebih sering
ringan atau subklinis, namun penyakit berat termasuk gagal hati fulminan
tidak terjadi (Wheeler, 2005).
Secara umum agen penyebab hepatitis virus menurut Andri dalam
bukunya Ilmu Penyakit Dalam tahun 2009 dapat diklasifikasikan ke dalam
dua grup yaitu transmisi secara enterik dan transmisi melalui darah.
Transmisi Secara Enterik
11
E. Gejala Hepatitis A
Menurut Andri dalam bukunya Ilmu Penyakit Dalam tahun 2009,
gambaran klinis hepatitis virus sangat bervariasi mulai dari infeksi
asimtomatis tanpa kuning sampai dengan yang berat yaitu hepatitis fulminan
yang dapat menimbulkan kematian hanya dalam beberapa hari. Gejala
hepatitis akut terdiri dari:
a) Fase inkubasi
Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala
atau ikterus. Fase ini berbeda-beda lamanya untuk tiap virus
hepatitis. Panjang fase ini tergantung pada dosis inokulum
yang ditularkan dan kalur penularan, makin besar dosis
inokulum, makin pendek fase inkubasi ini.
b) Fase prodromal (pra ikterus)
Fase diantara timbulnya keluhan-keluhan
pertama
dan
ringan sampai dengan berat. Resiko hepatitis fulminan tinggi pada pasien
yang menderita penyakit hati kronis dan berusia lebih dari 40 tahun (Abdul,
2009).
F.
Penularan Hepatitis A
Virus Hepatitis A (VHA) ditularkan terutama melalui rute fekal oral
yaitu ketika orang yang tidak terinfeksi mencerna makanan atau air yang telah
terkontaminasi dengan feses orang yang terinfeksi. Wabah ditularkan melalui
air, meskipun jarang, biasanya berhubungan dengan air limbah yang
terkontaminasi atau tidak diobati. Virus ini juga dapat ditularkan melalui
kontak fisik yang erat dengan orang yang terinfeksi, meskipun kontak biasa
antara orang-orang tidak menyebarkan virus (WHO, 2014).
Masa inkubasi Hepatitis A biasanya 14-28 hari. Gejala Hepatitis A
berkisar dari ringan sampai parah, dan dapat berupa demam, malaise,
kehilangan nafsu makan, diare, mual, ketidaknyamanan perut, urin berwarna
gelap dan ikterus (menguningnya kulit dan mata). Tidak semua orang yang
terinfeksi akan memiliki semua gejala. Orang dewasa memiliki tanda dan
gejala penyakit yang lebih sering daripada anak-anak, dan tingkat keparahan
penyakit dan kematian meningkat pada kelompok usia yang lebih tua. Anak
yang terinfeksi di bawah usia enam tahun biasanya tidak mengalami gejala
14
terlihat, dan hanya 10% yang menunjukan penyakit kuning. Di antara anakanak dan orang dewasa, infeksi biasanya menyebabkan gejala yang lebih
parah, dengan penyakit kuning yang terjadi di lebih dari 70% kasus (WHO,
2014)
Semua orang beresiko terinfeksi Hepatitis A terutama yang belum
divaksinasi atau sebelumnya terinfeksi dapat kontrak Hepatitis A. Di daerah di
mana virus tersebar luas (endemisitas tinggi), kebanyakan infeksi Hepatitis A
terjadi pada anak usia dini (WHO, 2014)
Faktor risiko meliputi sanitasi yang buruk, kekurangan air bersih,
menyuntikkan obat, tinggal di rumah tangga dengan orang yang terinfeksi
menjadi mitra seksual seseorang dengan hepatitis, dan berpergian ke daerah
endemisitas tinggi tanpa diimunisasi (WHO, 2014).
G. Diagnosis Banding
Hepatitis yang disebabkan oleh virus non hepatotropik dapat
menyerupai bentuk ringan dari hepatitis virus akut. Sejumlah obat-obatan
yang berkaitan dengan kerusakan hati juga dapat menyerupai hepatitis virus
akut. Obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan tersebut antara lain
hipertensi, antiinflamasi non steroid dan obat antituberculosis. Penghentian
obat-obatan ini akan menurunkan gejala. Asetaminofen dapat menyebabkan
15
gagal hati fulminen bila diminum dalam dosis yang berlebihan (Iswan et al,
2007).
Kerusakan hati akibat alkohol itu sendiri juga harus dipikirkan sebagai
diagnosis banding. Pada Hepatitis Alkoholik, tidak seperti hepatitis virus,,
aminotransferase umumnya meningkat kurang dari 10 kali harga atas normal
(Iswan et al, 2007).
Kolesistitis akut atau obstruksi bilier, kadang-kadang sulit dibedakan
dengan hepatitis virus akut, tetapi adanya nyeri bilier dan pemeriksaan USG
dapat membedakan keduanya (Iswan et al, 2007).
H. Infeksi Hepatitis Lainnya
Hal ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan penularan hepatitis
lainnya. Hepatitis B tersebar di seluruh dunia, WHO memperkirakan lebih
dari 2 milyar orang terinfeksi Virus Hepatitis B (VHB) (termasuk 240 juta
dengan infeksi kronis). Setiap tahun diperkirakan sekitar 1.000.000 orang
meninggal akibat infeksi VHB (Kemenkes, 2012).
Pada negara dengan VHB endemis tinggi (prevalensi HBsAg
berkisar di atas 8%), infeksi dapat terjadi pada semua golongan usia.
Prevalensi terjadinya infeksi Hepatitis B kronik pada anak-anak jauh lebih
tinggi dibandingkan pada orang dewasa. Penularan Hepatitis B terutama
terjadi selama masa kehamilan dari ibu dengan Hepatitis B ke anak
16
hingga
2,4%.
Data
yang
tersedia
untuk
Hepatitis
17
18
19
Kementerian
Kesehatan
perlu
menginformasikan
peringatan
20
21
22
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 25 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Status Marital
: Menikah
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
: D-1
Anamnesa
Keluhan Utama
: Mata kuning
Mata Kuning
23
Kedua mata kuning sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya tidak menyadari jika
mata mulai berwarna kuning. Tidak diperingan atau diperberat dengan
apapun.
Badan lemas
Badan lemas sejak 7 hari yang lalu. Lemas dirasakan seperti tidak
bersemangat dan tidak bertenaga. Semakin hari badan terasa lemas namun
tidak bertambah parah. Lemas tidak hilang dengan beristirahat. Lemas
Fesesuan Sistem
Makan, jumlah sedikit
Minum seperti biasa
Pusing dirasakan kadang-kadang terutama ketika demam timbul.
Tidak ada riwayat pernah sakit seperti ini sebelumnya. Diabetes Mellitus (DM) dan
hipertensi. Sebelumnya tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Obat
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
Kesadaran
: Sakit Sedang
: Compos mentis
GCS: 4 5 6
B. Vital sign:
Tekanan darah
: 120/90 mmHg
Nadi
RR
: 18x/menit, reguler
Temperatur
: 36,9 C
C. Status Gizi
Gizi
: Sedang
TB
: 157 cm
BB
: 49 kg
26
Kepala/ leher
: A/I/C/D= -/+/-/-
Mata :
-
Alis normal
Kelopak
Konjunctiva
Sclera
Pupil
Lensa
: Katarak -/-
Visus
Telinga
Hidung
27
Mulut
Gigi
Gusi
Mucosa
: Pucat (-)
Lidah
Faring
: Hiperemis (-)
Palatum
Leher
Thorax :
Payudara :
Pulmo
Simetris
Sonor
Sonor
Sonor
28
Auskultasi :
Rhonchi :
Wheezing
-
Cor :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
acites (-)
Palpasi
Abdomen :
: Distended (-), vena collateral (-), acites (-),
Nyeri tekan :
29
Anus
: Tonus sfingter ani baik, ampula tidak kolaps, nyeri (-), massa (-),
pada sarung tangan terdapat feses hitam, lendir (-), darah (-)
Hasil
Nilai Rujukan
Keterangan
Hemoglobin
12,1 g/dL
11,5-16,5
Low
Leukosit
6.0x103 L
4,0-11,0
30
Eritrosit
3,98x106 L
4,00-5,00
Low
Hematokrit
35,4%
37,0-50,0
Low
MCV
83,2 Fl
82,0-92,0
MCH
27,4pg
27,0-31,0
MCHC
32.9 g/dL
32,0-37,0
RDW-CV
12.5%
11,5-14,5
RDW-SD
37 Fl
35-47
Trombosit
173x 103 L
150-400
PDW
13,1 Fl
9,0-13,0
High
MPV
9,1 Fl
7,2-11,1
P-LCR
29,0%
15,0-25,0
High
PCT
Hitung Jenis:
0,470%
0,150-0,400
High
Eosinofil
8,3%
03
High
Basofil
0,1%
01
Neutrofil
41,0%
50 70
High
Limfosit
11,4%
20 40
Monosit
11,4%
Jumlah Eosinofil
0,5x 103/L
Jumlah Basofil
0.1x 103/L
Jumlah Neutrofil
2,5x103/L
High
28
0 0,8
0 0,2
N
N
N
31
Jumlah Limfosit
2.3x103/L
1,5 7,0
Jumlah Monosit
0.69x103/L
1,0 - 3,7
0,16 - 1,00
Faal Hati:
Bilirubin Total
10,81 mg/dL
0,3-1,2
High
Bilirubin direct
3,36 mg/dL
<0,2
High
SGOT
337 U/L
15 40
High
SGPT
Faal Ginjal
930 U/L
10 40
High
Ureum
19 mg/Dl
18-50
BUN
9 U/L
6-20
Kreatinin
0,78 mg/dl
0.51-0,95
Asam urat
Karbohidrat
5,9 mg/dl
2,3 6,6
89 mg/dL
<140
Natrium (Na)
138mEq/L
136-145
Kalium (K)
3,8mEq/L
3,5-5,1
Klorida (CL)
IMUNOLOGI
103mEq/L
98-107
HBsAg ICT
Negatif
Negatif
32
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Planning
Planning
Planning
list
Diagnosis
Diagnosis
terapi
monitoring
Laki-laki 25
Hepatitis
-Hepatitis
IgG anti
-Infus RL
KU
tahun:
Virus A Akut
virus B Akut
VHA
-Aminofusin
TTV
IgM anti
hepar 10 tpm
Faal Hati
Demam
Vomitus
-Hepatitis
HBV
-KAEN 3 B 10
Anoreksia
Alkoholik
USG
tpm
33
Fatique
Sklera ikterus
-Obstruksi
Kencing
akut
seperti teh
biliaris
traktus
abdomen
-Urdafalk
Biopsi hati
1-0-1
-Curcuma
1-0-1
R.sos: Tinggal
-Injeksi
terpisah
dari
vitamin K 1
istri sejak 6
amp/12 jam
bulan
-Injeksi
ini.
tinggal
ondanstron 1
bersama
amp/24 jam
teman
-Metioson 2 x
sekantor,
1 tab
sering makan
-Curcuma
di warung dan
2 x 1 tab
sering
bergantian
peralatan
makan
dan
minum
dengan teman
satu
34
kos.Teman se
kos ada yang
menderita
Hepatitis A
Pemx Lab:
SGOT 337
SGPT 930
Bilirubin total
10,81
Bilirubin
direk 3,36
IgM Anti
VHA (+)
HBsAg (-)
35
FOLLOW UP
Tanggal
27 juli 2014
Perjalanan Penyakit
pengobatan
S : Keluhan lemas berkurang , muntah P Tx:
-Infus RL : PZ = 1:1 (1
sudah tidak dirasakan lagi , Masih Demam
Liter/24jam )
terutama sore hari , BAK biasa dengan -Tab Ranitidin 2x1
-Tab Curcuma 3x1
warna seperti Teh
O;
P. Dx :
KU : Sakit sedang
Kes : compos mentis
IgG anti VHA
TTV :
TD: 100/60mmHg
IgM anti HBV
Nadi : 83x/menit
RR : 20x/menit
USG abdomen
S : 36,3OC
K/L : a/i/c/d = -/+/-/Biopsi hati
Thorax : simetris (+) , retraksi (-)
Cor : sisa tunggal regular , gallop (-) , P. Mx:
murmur (-)
KU
Pulmo : vesikuler/vesikuler , wheezing -/TTV
ronchi -/Abdomen : BU(+)N , soefel, Meteorismus Faal Hati
36
Perjalanan Penyakit
28 juli 2014
pengobatan
S : Badan lemas berkurang , Nafsu makan P Tx :
membaik , Sudah tidak demam , Mual (-) , -Infus RL : PZ = 1:1 (1
muntah (-) , BAK (+) Warna seperti teh
O:
KU : Sakit sedang
Kes: compos mentis
TTV :
TD : 120/ 75 mmHg
Nadi : 85x/menit
RR : 19x/menit
K/L : a/i/c/d = -/+/-/Thorax : simetris (+) , retraksi (-)
Cor : sisa tunggal regular , gallop (-) ,
Liter/24jam )
-Tab Ranitidin 2x1
-Tab Curcuma 3x1
P. Dx :
IgG anti VHA
IgM anti HBV
USG abdomen
murmur (-)
Biopsi hati
Pulmo : vesikuler/vesikuler , wheezing -/P. Mx:
ronchi -/Abdomen : BU(+)N , soefel, Meteorismus KU
(-) , distended (-), nyeri tekan (-)
TTV
Ekstremitas : Akral hangat (+) , CRT
Faal Hati
<2dtk , Oedema (-)
Assesment : Hepatitis A Akut
37
Tanggal
Perjalanan Penyakit
29 juli 2014
pengobatan
S : S : Badan lemas (-), Nafsu makan baik , P Tx :
demam(-) , Mual (-) , muntah (-) , BAK (+) -Infus RL : PZ = 1:1 (1
Warna seperti teh
O:
KU : Sakit sedang
Kes: compos mentis
TTV :
TD : 120/ 80 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 21x/menit
K/L : a/i/c/d = -/+/-/Thorax : simetris (+) , retraksi (-)
Cor : sisa tunggal regular , gallop (-) ,
Liter/24jam )
-Tab Ranitidin 2x1
-Tab Curcuma 3x1
P. Dx :
IgG anti VHA
IgM anti HBV
USG abdomen
murmur (-)
Biopsi hati
Pulmo : vesikuler/vesikuler , wheezing -/P. Mx:
ronchi -/Abdomen : BU(+)N , soefel, Meteorismus (-) KU
, distended (-), nyeri tekan (-)
TTV
Ekstremitas : Akral hangat (+) , CRT <2dtk ,
Faal Hati
Oedema (-)
Assesment : Hepatitis A Akut
38
Tanggal
Perjalanan Penyakit
30 juli 2014
pengobatan
S : S : Badan lemas (-), Nafsu makan P Tx :
baik , demam(-) , Mual (-) , muntah (-) , -Infus RL : PZ = 1:1 (1
BAK (+) Warna seperti teh
O:
KU : Sakit sedang
Kes: compos mentis
TTV :
TD : 110/ 80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 21x/menit
S : 38,2C
K/L : a/i/c/d = -/+/-/Thorax : simetris (+) , retraksi (-)
Cor : sisa tunggal regular , gallop (-) ,
Liter/24jam )
-Tab Ranitidin 2x1
-Tab Curcuma 3x1
P. Dx :
IgG anti VHA
IgM anti HBV
USG abdomen
Biopsi hati
murmur (-)
Pulmo : vesikuler/vesikuler , wheezing P. Mx:
-/- ronchi -/Abdomen
:
KU
BU(+)N
soefel,
TTV
39
Pemeriksaan
Darah Lengkap:
Hasil
Nilai Rujukan
Keterangan
Hemoglobin
12,1 g/dL
11,5-16,5
Low
Leukosit
6.0x103 L
4,0-11,0
Eritrosit
3,83x106 L
4,00-5,00
Low
Hematokrit
34,4%
37,0-50,0
Low
MCV
83,2 Fl
82,0-92,0
MCH
31,1pg
27,0-31,0
MCHC
32.9 g/dL
32,0-37,0
RDW-CV
16,0%
11,5-14,5
RDW-SD
49 Fl
35-47
Trombosit
173x 103 L
150-400
PDW
13,1 Fl
9,0-13,0
High
MPV
9,1 Fl
7,2-11,1
P-LCR
29,0%
15,0-25,0
High
PCT
Hitung Jenis:
0,470%
0,150-0,400
High
Eosinofil
16,7%
03
High
Basofil
0,1%
01
Neutrofil
39,5%
50 70
Limfosit
11,4%
20 40
40
Monosit
13,9%
High
Jumlah Eosinofil
1,2x 103/L
28
Jumlah Basofil
0.1x 103/L
0 0,8
Jumlah Neutrofil
2,5x103/L
0 0,2
Jumlah Limfosit
2.3x103/L
1,5 7,0
Jumlah Monosit
0.69x103/L
1,0 - 3,7
0,16 - 1,00
Faal Hati:
Bilirubin Total
7,07mg/dL
0,3-1,2
High
Bilirubin direct
5,08 mg/dL
<0,2
High
SGOT
104 U/L
15 40
High
SGPT
Faal Ginjal
394 U/L
10 40
High
Ureum
19 mg/Dl
18-50
BUN
9 U/L
6-20
Kreatinin
0,78 mg/dl
0.51-0,95
Asam urat
Karbohidrat
5,9 mg/dl
2,3 6,6
89 mg/dL
<140
41
Natrium (Na)
138mEq/L
136-145
Kalium (K)
3,8mEq/L
3,5-5,1
Klorida (CL)
IMUNOLOGI
103mEq/L
98-107
HBsAg ICT
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
Non Reaktif
42
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penegakan Diagnosis
Diagnosis Hepatitis A ditegakkan berdasarkan:
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
1) Pada anamnesa didapatkan:
Keluhan utama yang membawa pasien datang berobat ke
Rumah Sakit adalah kedua mata berwarna kuning yang sudah
43
44
transferase
untuk
membentuk
bilirubin-
45
46
perawat
hewan,
petugas
perawatan,
pekerja
47
BAB IV
KESIMPULAN
48
DAFTAR PUSTAKA
pada:
pada
49
50