Anda di halaman 1dari 2

STREPTOMISIN

FARMAKODINAMIK
Mekanisme Kerja
merupakan obat anti tuberkulosis yang termasuk ke dalam golongan aminoglikosida.
Target utama dari kerja streptomisin adalah mekanisme pada tingkat ribosom. Dalam hal ini yang
berperan adalah 16S rRNA dan S12 dimana 16S rRNA dikode oleh gen rrs dan S12 dikode oleh
gen rpsL. Streptomisin akan berinteraksi dengan 16S rRNA dan S12 ribosom yang akan
menyebabkan terjadinya perobahan pada ribosom dan menyebabkan terjadinya misreading pada
mRNA sehingga menghambat proses sintesis protein.( 1 , 2 )
.Proses resistensi terhadap streptomisin terjadi karena terjadinya mutasi pada protein ribosom
S12 yang dikode oleh gen rpsL dan mutasi pada 16S rRNA yang dikode oleh gen rrs. Mutasi
lebih sering terjadi pada gen rpsL dimana terjadi lebih dari 2/3 kasus resisten streptomisin( 2 ) .
Mutasi ini akan menyebabkan terjadinya proses substitusi asam amino tunggal yang akan
mempengaruhi struktur 16S rRNA. Dengan terjadinya perobahan struktur ini maka streptomisin
tidak dapat mempengaruhi 16S rRNA sehingganya tidak terjadi gangguan pada mRNA yang
mengakibatkan proses sintesis protein tidak terganggu. Dengan tidak terganggunya proses
sintesis protein maka terjadi resistensi terhadap streptomisin.( 2 , 3 )
Streptomisin adalah antibiotik aminoglikosida. Aminoglikosida bekerja dengan mengikat
30S subunit ribosom bakteri, menyebabkan salah membaca t-RNA, sehingga bakteri tidak dapat
mensintesis protein penting untuk pertumbuhan. Aminoglikosida berguna terutama pada infeksi
yang melibatkan aerobik, bakteri Gram-negatif, seperti Pseudomonas, Acinetobacter, dan
Enterobacter. Selain itu, beberapa mycobacteria, termasuk bakteri yang menyebabkan
tuberkulosis, rentan terhadap aminoglikosida. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif
juga dapat diobati dengan aminoglikosida, tetapi jenis lain antibiotik yang lebih kuat dan kurang
merusak host. Di masa lalu aminoglikosida telah digunakan dalam hubungannya dengan
antibiotik penisilin-terkait infeksi streptokokus untuk efek sinergis mereka, khususnya di
endokarditis. Aminoglikosida sebagian besar tidak efektif terhadap bakteri anaerob, jamur dan
virus.(2,3)
FARMAKOKINETIK
Absorbsi :Eritrosit dan plasma . IM : diabsorbsi dengan baik
Distribusi : terdistribusi ke dalam cairan ekstraselular termasuk serum, absces, ascitic, perikardial,
pleural, sinovial, limfatik, dan cairan peritoneal; menembus plasenta; dalam jumlah yang kecil
masuk dalam air susu ibu .
Ikatan protein : 30-50%;
Metabolisme : di hepar
Waktu paruh: bayi baru lahir : 4-10 jam;
dewasa 2-4.7 jam,

waktu bertambah panjang pada kerusakan ginjal.;Waktu untuk mencapai kadar


puncak, serum: dalam 1 jam ;
Ekskresi : Melalui filtrasi glomerulus. urin ( 90% dalam bentuk obat yang tidak berubah);
feses,saliva, keringat dan air mata (< 1%) Rentang terapeutik : Kadar puncak 20-30 mcg/ml; ;Toxic:
kadar puncak : > 50 mcg/mL.(5)

farmakokinetik streptomisin parenteral. Karena streptomisin sulit diserap dari


saluran pencernaan, rute parenteral administrasi yang diperlukan. Obat ini biasanya
diberikan melalui suntikan intramuskular mendalam, dengan bolak situs injeksi.
Dengan penggunaan jangka panjang, beberapa pasien, terutama mereka dengan
massa otot yang terbatas, menjadi toleran terhadap suntikan karena rasa sakit di
tempat suntikan. Oleh karena itu, di beberapa pusat, infus intravena telah menjadi
rute alternatif sering administrasi. [8,9] Karena obat memiliki jendela terapeutik
yang sempit dan membutuhkan penggunaan jangka panjang untuk pengobatan
tuberkulosis, model farmakokinetik populasi harus membantu dalam memberikan
dosis yang memadai sementara berpotensi mengurangi risiko toksisitas .(6,7)

1. Pym AS, Cole S. Mechanism of Drug Resistance in Mycobacterium Tuberculosis. InWax


RG, Lewis K, Salyers AA, Taber H. Bacterial Resistance to Antimicrobals. Denver 2008
p 313-33111.
2.

Rattan A, Kalla A, Ahmad N. Multi Drug-Resistant Mycobacterium Tuberculosis


:Molekuler Perspectives. diakses
dari http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol4no2/rattan.htm

3. Johnson R, Streicher EM, Louw GE et al. Drug Resistance in


MycobacteriumTuberculosis. Curr.Issues Mol.Biol. 8 : p 97-112
4. Chambers HF .Aminoglicosides & strectinomycin. In ;Katzung BG ,ed.Basic & clinical
Pharmacology .8th ed. New York : McGraw-Hill,2007.p.784-92
5. Barrid M, Joannidis JP,Capelleri JC,Lau J.Single or multiple daily dosis of
aminoglycosides ;a metaanalysis.BMJ 2002; 24:786-95
6. Syarif amir .dr,SKM,SpFK dkk ,2012;Farmakologi dan Terapi ; edisi 5 ;Departemen
farmakologi dan terapi fakultas kedokteran universitas Indonesia; jakarta

Anda mungkin juga menyukai