KTSPSMK56 Listrik JKT
KTSPSMK56 Listrik JKT
* COMPET
EN
SM
ONSCIENCE
*C
*
SION *
PAS
OM
C
CE
RT
NE
GERI 56 JAKA
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal
: 6 Juni 2007
Ir. H. Poerbono
Dimyati,MF,MM
Drs.H.A.Sholeh
NIP/NRK. 131473858/159960
Mengetahui :
An. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta
Kasibdis Pendidikan SMK,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Kurikulum, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Penyusunan materi tersebut dimaksudkan untuk membuat suatu Sruktur
pengembangan kurikulum yang sudah ada untuk dijadikan Kurikulum di SMK
Negeri 56 Jakarta.
Sebagaimana ketentuan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan
berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Permendiknas Nomor 22,23 dan 24
tahun 2006 serta memperhatikan Kurikulum SMK Edisi 2004. Pembelajaran
Berbasis Kompetensi ditentukan Standar Kompetensi Minimum dan Kompetensi
Dasar yang harus dikuasai siswa, komponen pokok pembelajaran Berbasis
Kompetensi meliputi, kompetensi yang akan dicapai, strategi penyampaian untuk
mencapai kompetensi dan sistem evaluasi atau pengujian yang digunakan untuk
menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensinya.
Kurikulum, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Pembelajaran
ini diharapkan menjadi acuan pengembangan kurikulum yang diadopsi dan
diadaptasikan sesuai keperluan dan kondisi di masing-masing sekolah khususnya di
wilayah DKI Jakarta.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta yang
telah memberikan kepercayaan kepada SMK Negeri 56 untuk penyusunan kurikulum
ini.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Landasan .......................................................................................
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum ...................................................
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum ...............................................
VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Visi ...............................................................................................
B. Misi ..............................................................................................
C. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah (SMK) .......................
2. Tujuan Program Keahlian ........................................................
3. Tujuan Sekolah .........................................................................
ii
iii
iv
1
2
9
9
11
11
11
11
11
12
15
BAB IV
29
BAB V
PENUTUP ........................................................................................
35
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Silabus
Lampiran 2 : Contoh RPP
Lampiran 3 : Daftar Istilah
Lampiran 4 : Profil Sekolah
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi ditandai dengan perubahan-perubahan yang tidak menentu. Masyarakat
kita dihadapkan pada persaingan yang ketat dengan negara lain, khususnya dengan
persaingan pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti AFTA (Asean
Free Trade Area), dan AFLA (Asean Free Labour Area), maupun di kawasan negaranegara Asia Pasifik (APEC). Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak
linear antara pendidikan dan lapangan kerja, karena apa yang terjadi dalam lapangan
kerja tidak diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan. Pembangunan
nasional tidak hanya melihat kepada kepada kebutuhan internal masyarakat dan
bangsa, tetapi juga perlu dijalin dengan pandangan ke luar dan ke depan, karena
masyarakat dan bangsa kita adalah bagian dari suatu masyarakat dunia yang semakin
menyatu.
Pendidikan nasional di negara kita dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis
pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efisiensi eksternal, elitisme,
dan manajemen. Sedikitnya ada enam masalah pokok sistem pendidikan nasional
sistem pendidikan nasional : (1) menurunnya akhlak dan moral peserta didik; (2)
pemerataan kesempatan belajar; (3) masih rendahnya efisiensi internal sistem
pendidikan; (4) status kelembagaan; (5) manajemen pendidikan yang tidak sejalan
dengan pembangunan nasional; (6) sumber daya yang belum profesional.
Menyadari hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya penyempurnaan sistem
pendidikan, antara lain dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 dan 25
Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Bila sebelumnya pengelolaan pendidikan
merupakan wewenang pusat, maka dengan berlakunya undang-undang tersebut
kewenangannya berada pada pemerintah daerah kota/kabupaten. Kantor Departemen
Pendidikan Nasional pada tingkat kota/kabupaten harus dapat mempertimbangkan
dengan bijaksana kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya, dan harus
mendukung pula misi pendidikan nasional.
Perubahan seperti tersebut di atas berkaitan dengan kurikulum yang dengan sendirinya
menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen
pendidikan lain. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
kelompok pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Landasan Yuridis.
a. Undang-Undang Dasar 1945 ;
Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31 mengamanatkan bahwa :
1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap warga negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;
2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undangundang;
3) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional;
4) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah :
1) Pasal 1 ayat (19); Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
2) Pasal 18 ayat (1), (2), (3), dan (4) yang berbunyi :
(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
(2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan.
(3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA),
madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan
madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
3) Pasal 32 ayat (1), (2), dan (3) berbunyi :
(1) Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
(2) Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di
daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil,
7) Pasal 38 ayat
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan
menengah ditetapkan oleh Pemerintah.
(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah
1) Pasal 1 ayat (5) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Ayat (13) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Ayat (14) Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada
setiap satuan pendidikan.
Ayat (15) Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
2) Pasal 5 ayat (1) Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Ayat (2) Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.
3) Pasal 7 ayat
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada
SD/MI/SDLB/Paket
A,
SMP/MTs/SMPLB/Paket
B,
SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang
sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama,
kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan.
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada
SD/MI/SDLB/Paket
A,
SMP/MTs/SMPLB/Paket
B,
SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang
sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak
mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan
jasmani.
c. Standar Isi
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk
dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester
dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan
dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
d. Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
1. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Sekolah (Pendidik dan Tenaga
Kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang
bermutu, terukur, berkesinambungan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Stakeholders (pemangku kepentingan)
dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun pengendalian/control
untuk terwujudnya satuan pendidikan yang sehat, bermut, dan memenuhi harapan
masyarakat.
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota (untuk pendidikan dasar) dan Provinsi (untuk
pendidikan menengah). Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memerhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Penyusunan kurikulum untuk SMK ini
dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan berpedoman pada SI
dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan
lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengatahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. VISI
Visi SMK Negeri 56 Jakarta :
Menjadikan SMK Negeri 56 Jakarta sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan
(Pembelajaran) yang profesional dan mandiri dalam mewujudkan Competence,
Conscience, Compassion.
B. MISI
Misi SMK Negeri 56 Jakarta :
Melalui keterbukaan, kemitraan dan pelayanan prima, SMK N 56 Jakarta
a. Mengembangkan keunggulan Keterampilan dan Ketelitian.
b. Menerapkan Kedisiplinan dan Kejujuran yang dilandasi oleh jiwa dan semangat
Keimanan dan Ketaqwaan.
c. Mengembangkan Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan dalam Kegiatan
Pembelajaran.
d. Menghasilkan Tamatan yang memenuhi harapan Stakeholders.
C. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Tujuan Program Keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Program Keahlian Teknik Pemanfaatan
Tenaga Listrik bertujuan untuk :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
b. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab
c. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan dan seni
d. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan ketrampilan dalam progran
keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik, agar dapat bekerja baik secara
mandiri atau mengisi pekerjaan yang ada di DUDI sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
e. Mendidik Peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi dan
mengembangkan sikap professional dalam program keahlian Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
10
11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Diagram Pencapaian Kompetensi
Diagram pencapaian kompetensi pada Program Keahlian Teknik Pemanfaatan
Tenaga Listrik merupakan tahapan atau tata urutan kompetensi yang akan
diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan
serta kemungkinan multi exit -multi entry yang dapat diterapkan.
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan
dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta
kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.
12
Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang
dibutuhkan serta kemungkinan multi exit multi entry yang dapat diterapkan.
PTL.OPS.006
PTL.HAR.007
PTL.OPS.005
PTL.OPS.004
PTL.HAR.012
PTL.HAR.003
PTL.KON.006
TAMATAN
SMK
PTL.HAR.009
PTL.KON.002
PTL.KON.001
PTL.OPS.001
PTL.OPS.002
PTL.HAR.001
PTL.HAR.005
PTL.HAR.002
PTL.HAR.006
PTL.HAR.011
PTL.KON.007
PTL.KON.008
PTL.HAR.026
PTL.HAR.004
PTL.HAR.008
PTL.OPS.003
DAFTAR KOMPETENSI
NO
KODE
KOMPETENSI
PTL.KON.001(1).A
PTL.KON.002(1).A
PTL.HAR.001(1).A
PTL.KON.004(1).A
PTL.KON.006(1).A
PTL.KON.007(1).A
PTL.KON.008(1).A
PTL.OPS.001(2).A
PTL.OPS.003(2).A
10
PTL.OPS.004(1).A
11
TPL.HAR.002(1).A
12
PTL.HAR.003(1).A
13
PTL.HAR.006(1).A
14
PTL.HAR.009(1).A
NO
15
KODE
KOMPETENSI
PTL.OPS.002(2).A
KOMPETENSI
Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
1. Menguasai Gambar Teknik Elektro.
2. Menguasai Konsep Dasar Listrik & Elektronika
3. Menguasai Alat Ukur Listrik & Elektronika
4. Menguasai Pekerjaan Mekanik & Elektronik
Menyiapkan bahan kebutuhan kerja
1. Memasang Dasar Instalasi Listrik
Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga
Memasang dan membongkar steiger/scaffolding
1. Memasang Dasar Instalasi Listrik
Memasang neon sign (aplikasi khusus)
1. Merencanakan dan Memasang Instalasi Listrik
Penerangan dan Tenaga
Memasang sistem perpipaan dan saluran
1. Memasang Dasar Instalasi Listrik
Memasang dan menyambung sistem pengawatan
1. Memasang Dasar Instalasi Listrik
Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah
1. Merencanakan dan Memasang Instalasi Listrik
Penerangan dan Tenaga
Mengoperasikan gen set
1. Menguji Karakteristik Mesin Listrik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
1. Merangkai Rangkaian Pengendali Dasar Mekanik dan
Magnetik
Melakukan pekerjaan dasar perbaikan motor Listrik
1. Merawat dan Memperbaiki Mesin Listrik
Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu cahaya
(Illumination Sign)
1. Merencanakan dan Memasang Instalasi Listrik
Penerangan dan Tenaga
Melilit dan membongkar kumparan
1. Merawat dan Memperbaiki Mesin Listrik
Memelihara panel listrik
1. Memasang dan Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elekromagnetik
KOMPETENSI
Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan tinggi
1. Memasang dan Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elekromagnetik
10
16
PTL.OPS.005(2).A
17
PTL.OPS.006(2).A
18
PTL.HAR.004(1).A
19
PTL.HAR.005(1).A
20
PTL.HAR.007(1).A
21
PTL.HAR.008(1).A
22
PTL.HAR.011(1).A
23
PTL.HAR.012(1).A
24
PTL.HAR.026(1).A
No
I.
1
2
3
4
Kode Kompetensi
Komponen
KELOMPOK NORMATIF
AG
1. Pendidikan Agama
PKN
2. Pendidikan Kewarganegaraan
BIN
3. Bahasa Indonesia
4. Pendidikan Jasmani Olahraga
JASOR
dan kesehatan
Model KTSP SMK Negeri 56 Jakarta
Durasi
Waktu
(jam)
2
2
2
2
2
2
2
2
2
(2) 2 (2)
(2) - (2) 2 (2)
192
192
192
(2) 2 (2)
192
11
No
5
II.
1
2
3
4
5
6
7
8
III
1.
2.
3.
4.
Kode Kompetensi
Komponen
1
6
6
SB
5. Seni Budaya
Jumlah jam tatap muka / Reguler
Jumlah jam penugasan / Non Reguler
KELOMPOK ADAPTIF
MTK
1. Matematika
BING
2. Bahasa Inggris
PI
3. KKPI
KU
4. Kewirausahaan
PS
5. IPS
PA
6. IPA
FIS
7. Fisika
KIM
8. Kimia
2
10
-
2
10
-
2
10
-
(2) - 6
10 -
4
4
(2)
2
2
2
-
4
4
(2)
2
2
2
-
4
4
2
2
2
2
2
2
(4)
(4)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
14
14
20
20
4
4
2
2
2
2
1
6
-
5. PTL.KON.007(1)A
Durasi
Waktu
(jam)
128
(4)
(4)
(2)
2
(2)
(2)
16
12
516
440
202
192
128
192
276
192
No
Kode Kompetensi
Komponen
1
6. PTL.OPS.001(2)A
7. PTL.OPS.004(2)A
8. PTL.HAR.002(3)A
9.
PTL.HAR.006(3)A
Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan rendah
Mengoperasikan mesin produksi
dengan kendali elektromekanik
Merangkai Rangkaian Pengendali
Dasar Mekanik dan Magnetik
Melakukan pekerjaan dasar
perbaikan motor Listrik
Merawat dan Memperbaiki
Mesin Listrik
Melilit dan membongkar
kumparan
Merawat dan memperbaiki Mesin
Listrik
Membuat kumparan motor
10
Memasang Panel listrik
. PTL.KON.9(2)A
Jumlah jam tatap muka / Reguler
Jumlah jam penugasan / Non Reguler
IV
KELOMPOK KOMPETENSI KEJURUAN
.
11
PTL.OPS.006(3)A
.
12
. IPL.KON.001(1).A
13
14
15
IPL.KON.003(1).A
IPL.KON.008(1).A
IPL.KON.015(1).A
16 IPL.KON.017(1).A
17 IPL.KON.018(1).A
Memasang Penangkal/Penangkap
Petir
Memasang Lampu Penerangan
Jalan Umum (PJU)
Memasang Instalasi Listrik
Bangunan Sederhana (Rumah
Tinggal, Sekolah,Rumah Ibadah )
Durasi
Waktu
(jam)
13
No
Kode Kompetensi
Komponen
1
18
V.
1
2
3
VI
IPL.KON.020(2).A
14
14
2
2
-
Durasi
Waktu
(jam)
22
4
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
44
44
44
44
- - 4
44
4
72
72
48
192
1044
14
B. Muatan Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2002005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut dikelompokkan melalui muatan atau kegiatan
pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP No. 19 Tahun 2005 pada pasal 6 ayat
(1) dan pasal 7 seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini.
Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
Melalui
Membentuk peserta
didik menjadi manusia
yang beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia
mencakup etika, budi
pekerti, atau moral
sebagai perwujudan
dari pendidikan
agama.
Dilaksanakan
melalui
muatan
dan/atau
kegiatan
agama,
kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika,
jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Kewarganegaraan Membentuk
peserta
dan Kepribadian didik menjadi manusia
yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta
tanah air.
Dilaksanakan
melalui
muatan
dan/atau kegiatan agama, akhlak
mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni
dan budaya, dan pendidikan jasmani.
Agama dan
Akhlak Mulia
Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi
Mengembangkan
SMK/MAK
logika,
kemampuan
Dilaksanakan
melalui
muatan
berpikir dan analisis
dan/atau kegiatan bahasa, matematika,
peserta didik.
ilmu
pengetahuan
alam,
ilmu
pengetahuan sosial, keterampilan,
kejuruan, teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal yang
relevan.
Estetika
Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
Melalui
Membentuk karakter
peserta didik agar
sehat jasmani dan
rohani,
dan
menumbuhkan
rasa
sportivitas
Dilaksanakan
melalui
muatan
dan/atau kegiatan pendidikan jasmani,
olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam, dan muatan lokal
yang relevan.
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya sekolah di DKI
Jakarta sebagai kota jasa perdagangan dan pariwisata, khususnya potensi daerah
Jakarta Utara.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat
pada Standar Isi di dalam kurikulum SMK Negeri 56. Keberadaan mata pelajaran
muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat,
sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing sekolah lebih
meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga
keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum
nasional.
Muatan lokal untuk Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang
dikembangkan adalah PLC;
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan
terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Model KTSP SMK Negeri 56 Jakarta
16
17
18
b. Pendekatan Pembelajaran
Dengan penerapan Satuan Kredit Semester (SKS) dalam penyelenggaraan
pembelajaran di SMK Negeri 56 Jakarta agar berjalan efektif maka diterapkan
pola pendekatan pembelajaran sbb.:
1)
2)
3) Pembelajaran Mandiri;
KBM yang memposisikan peserta didik sebagai subyek yang mampu
mengelola proses pembelajaran secara swakelola (mandiri). Dalam
pembelajaran mandiri, peserta didik harus mampu menyiapkan,
mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan dan menilai proses dan
hasil pemelajaran, dengan cirri sebagai berikut:
a) Guru memberikan asistensi jika diperlukan.
b) Peserta didik lebih aktif dan dinamis.
c) Kegiatan pemelajaran bersifat swakelola.
4) Pembelajaran Berbasis Kompetensi;
Interaksi antara guru dan peserta didik dalam KBM yang mengacu pada
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh dan
menyuluruh. Untuk itu ditempuh program pembelajaran sebagai berikut :
No.
Tahun Ke
1.
Semua program
Waktu
Belajar
6 hari
2.
II
Semua program
6 hari
Program
Tempat Belajar
5 hari disekolah, 1
hari di masyarakat
5 hari disekolah, 1
hari melakukan
replikasi kerja
19
3.
III
Semua program
6 hari
5 hari disekolah, 1
hari di Institusi
Pasangan
21
2) Ujian Akhir Semester; Ujian Akhir Semester dilakukan pada tiap akhir
semester Gasal/Genap sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar,
peserta didik hanya diperbolehkan mengikuti ujian sesuai dengan mata
pembelajaran dan kompetensi yang tercantum dalam KRS dan telah
mengikuti Ujian Tengah Semester serta Program Pembinaan IMTAQ.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Akhir Semester;
a) Kehadiran > 90 %.
b) Semua tugas-tugas akademik dan SKKS (Satuan Kredit Kegiatan Peserta
didik) terpenuhi minimal 10 kredit.
c) Memenuhi persyaratan administrasi keuangan, yaitu telah menyelesaikan
seluruh kewajiban keuangan pada semester yang bersangkutan maupun
semester-semester sebelumnya.
d) Mendaftarkan ke Program Keahlian Masing-Masing.
e) Membawa kartu ujian saat mengikuti ujian.
Catatan :
Ketidaksiapan mengikuti ujian yang disebabkan oleh masalah akademik
dan atau masalah administrasi, orang tua peserta didik/wali peserta didik
harus membicarakannya dengan Pengurus Komite Sekolah untuk
memperoleh dispensasi mengikuti ujian selambat-lambatnya 2 (dua) hari
sebelum pelaksanaan ujian dimulai.
3) Ujian Pengendalian Mutu (UPM);
Untuk menjaga standar mutu pendidikan SMK Negeri 56 Jakarta, maka
terhadap beberapa mata pembelajaran dan kompetensi pada masing-masing
program keahlian diselenggarakan Ujian Pengendalian Mutu (UPM). Mutu
penyelenggaraan UPM setingkat lebih tinggi dari mutu penyelenggaraan
Ujian lainnya, yaitu dengan dilibatkannya Assesor dari Institusi Pasangan
dan Penguji Internal. Untuk dapat menjadi Penguji Internal, seorang guru
harus sudah memenuhi syarat tertentu dan ditetapkan dengan SK Kepala
Sekolah.
4) Ujian Sekolah; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar
pada tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah;
a) Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs;
b) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran
yang diujikan,
c) Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran
semester 01 s.d. 05, minimal 210 SKS,
d) Memiliki nilai kelompok Pendidikan Agama dan kepribadian/ budi
pekerti dengan Bobot nilai (B).
5) Ujian Nasional; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar
pada tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional;
a) Telah menyelesaikan proses pembelajaran mata pembelajaran yang
diujikan secara nasional dan mata pembelajaran produktif;
Model KTSP SMK Negeri 56 Jakarta
22
Kualifikasi Kompetensi
A
B
C
D
E
Achievment/Hasil Belajar
Cumlaude/Sangat memuaskan
Excellent/Memuaskan
Highly Satisfactory/Baik
Baraly Satisfactory/Cukup
Minimal Achiefment/Sangat Kurang
Kualifikasi Kompetensi
A
B
C
D
E
Achievment/Hasil Belajar
Cumlaude/Sangat memuaskan
Excellent/Memuaskan
Highly Satisfactory/Cukup
Baraly Satisfactory/Kurang
Minimal Achiefment/ Sangat
kurang
2) Mutu Kompeten ;
(E). IPK < 1,50 = Tidak kompeten dg predikat : Sangat kurang
(D). IPK 1,50 - 2,49 = Kompeten dengan predikat : Cukup.
(C). IPK 2,50 2,99 = Kompeten dengan predikat : Baik.
(B). IPK 3,00 3,49 = Kompeten dengan predikat : Memuaskan.
(A). IPK 3,50 4,00 = Kompeten dengan predikat : Sangat memuaskan
3) Penilaian sikap;
Untuk mengukur penguasaan kognitif dapat digunakan tes tulis maupun lisan,
dan untuk pengukuran penguasaan keterampilan (psychomotoric) dapat
digunakan teknik tes penugasan, demonstrasi, simulasi, atau kerja proyek.
Untuk penilaian sikap (affective) dapat dilakukan bersamaan atau menyatu
dengan kegiatan pelaksanaan tugas praktik, yaitu dengan menggunakan
format/ lembar penilaian yang menyatu dengan penilaian pelaksanaan tugas
maupun dengan format penilaian sikap yang dibuat tersendiri.
Format yang dapat digunakan untuk melaksanakan penilaian sikap baik untuk
sikap kerja maupun untuk penilaian sikap dalam aspek non instruksional atau
budi pekerti (attitude) antara lain dengan menggunakan format fish bone
Model KTSP SMK Negeri 56 Jakarta
23
No
(n)
Skor Perolehan
Believe (B)
Evaluation (E)
(Preferensi oleh
(oleh guru)
Peserta)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
Kerja sama
2.
Kedisiplinan
3.
Kejujuran
4.
5.
Tanggung jawab
6.
Memecahkan masalah
7.
Kemandirian
8.
Ketekunan
Berdasarkan data tersebut maka skor perolehan aspek noninstruksional dihitung dengan
cara sbb:
(Bn x En)
Nilai Attitude (Nat) = ---------------- x 9
5x5xn
Skor Perolehan
= 20+20+20+20+20+15+25+20 = 160.
Model KTSP SMK Negeri 56 Jakarta
24
Skor Perolehan
--------------------- x 9
Skor 8 Aspek
160
---------- x 9
200
= 7,20.
Catatan;
Format penilaian sikap dapat dilihat pada Bukti Hasil Studi.
4) Semester Pendek :
Semester pendek adalah proses belajar mengajar yang waktu pelaksana annya
diperpendek/dipadatkan menjadi lebih kurang 2 minggu tatap muka serta
kegiatan mandiri lainnya dengan jumlah kegiatan akademik dan proses
evaluasi setara dengan semester reguler, minimal 14 kali tatap muka.
Kegiatan belajar mengajar semester pendek genap dilakukan pada masa libur
semester ganjil dan kegiatan belajar mengajar semester pendek ganjil
dilakukan pada masa libur semester genap.
Tujuannya adalah sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengejar
ketertinggalannya dalam menyelesaikan studi tepat waktunya dan sebagai
sarana bagi peserta didik untuk dapat memperbaiki mutu kompetensinya
(IPK) tanpa harus menunggu semester reguler.
Persyaratan mengikuti semester pendek ;
a) Mata pembelajaran dan kompetensi tersebut pernah diikuti, dibuktikan
dengan nilai di KHS (hanya nila D dan E yang dapat diperbaiki),
b) Maksimal jumlah mata pembelajaran dan kompetensi yang dapat diambil
adalah 3 (tiga) mata pembelajaran/kompetensi.
c) Membayar jumlah biaya SKS dan persyaratan administrasi lain yang
ditetapkan oleh SMK Negeri 56 Jakarta.
d) Memenuhi ketentuan minimum peserta didik untuk masing-masing mata
pembelajaran dan kompetensi yang ditawarkan 10 Peserta.
5) Proyek Work dan Uji Produktif :
Proyek Work adalah pendekatan penilaian yang dirancang menyatu dan
terintegrasi dalam proses pemelajaran. Dengan pendekatan tersebut
diharapkan proses intruksional terselenggara secara alami, dan menjadi
wahana belajar bagi peserta didik untuk dapat mengekpresikan
kompetensinya.
Langkah-langkah yang dilakukan meliputi ; Penentuan Topik/Judul Proyek
Work, menetapkan bukti belajar, menentukan rambu-rambu penyusunan soal,
dan menetapkan patokan kelulusan (Indikator keberhasilan dan patokan
keberhasilan).
25
Excellent/Memuaskan
60 - 74
Highly Satisfactory/Baik
40 - 59
Baraly Satisfactory/Cukup
0 - 39
Excellent/Memuaskan
70 - 79
Highly Satisfactory/Cukup
40 - 69
Baraly Satisfactory/Kurang
0 - 39
26
c. Penjurusan
Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang
diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Penilaian untuk menetapkan (kenaikan kelas dan kelulusan)
Penilaian berisi mengenai:
1) Kriteria penilaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM);
2) Teknik penilaian untuk mata pelajaran, muatan lokal, serta pengembangan
diri;
3) Penjelasan tentang mekanisme penilaian, jadwal pelaksanaan, bentuk dan
prosedur laporan hasil belajar (LHB);
4) Ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian praktik maupun ujian
akhir;
5) Uraian tentang kriteria kenaikan kelas.
d. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang
belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan,
dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan.
27
28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari
libur. Berikut adalah kalender tersebut adalah sebagai berikut :
1. Hari Belajar Efektif
a. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Program
Keahlian. Program Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang
dicantumkan.
b. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan program keahlian.
c. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari
1000 jam.
d. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
e. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat
jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
f. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi
waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan
sebagai berikut
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
1.
Minggu efektif
belajar
Minimum 34
minggu dan
maksimum 38
minggu
2.
Maksimum 2
minggu
3.
Jeda antarsemester
Maksimum 2
minggu
4.
Maksimum 3
minggu
29
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
5.
2 4 minggu
6.
Hari libur
umum/nasional
Maksimum 2
minggu
7.
Maksimum 1
minggu
8.
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 3
minggu
Nama Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Jumlah Minggu
5 Minggu
5 Minggu
5 Minggu
5 Minggu
5 Minggu
5 Minggu
30 Minggu
Nama Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
3
0
1
2
1
2
9
Jumlah Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
30
Nama Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Jumlah
Jumlah Minggu
5 Minggu
5 Minggu
5 Minggu
4 Minggu
5 Minggu
5 Minggu
29 Minggu
Nama Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Jumlah
2
0
0
2
2
2
8
Jumlah Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
31
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
BULAN
Juli-Juni
KEGIATAN
Kegiatan Belajar Mengajar Smt. Gasal
Hari Pertama Masuk Sekolah
1.1. Upacara Bendera
1.2. Tingkat I MOS dan ITBA
1.3. Tingkat II Mengisi KRS, Jadwal dan Pengarahan PA
1.4. Tingkat III mencatat Jadwal dan Pengarahan
Kaprog.
1.5. Rapat Awal Tahun Guru dan Karyawan
Juli
2.1. Tingkat I MOS dan ITBA
2.2. Tingkat II dan III Mulai Belajar Sesuai Jadwal dst.
Juli
Kegiatan MOS dan ITBA Peserta didik Tingkat I
Juli
Silaturrahmi dengan ORTU Peserta didik Tk. II dan III
Agustus Rapat Orang Tua Peserta didik Baru dengan Komite
Agustus Rapat Dinas Evaluasi Program dan Pembinaan SDM
Agstus
Peringatan HUT RI Ke 60
Agstus
Evaluasi Kegiatan Masing-masing Program
September Peringatan Isra dan Miraj
.
September Rapat Dinas Evaluasi Program dan Pembinaan SDM
.
Oktober Rapat Dinas Evaluasi Program dan Pembinaan SDM
Oktober Libur Awal Ramadhan
Oktober Pekan MID Semester Gasal
Oktober Batas Penyerahan Nilai Mid Semester dari Guru
Oktober Penyerahan Progres Report Semeter Gasal
Oktober Pesantren Kilat Ramadhan 1424 H
Oktober Buka Puasa Bersama
Okt.-Nov. Libur Hari Raya Idul Fithri 1424 H
November Halal Bihalal Guru dan Karyawan
Desember Test Kendali Mutu (TKM) Semester Gasal
Desember Pengolahan Nilai dan Entre Data
Desember Penyerahan KHS Semester Gasal
Desember RAKER SEMESTER GENAP
Januari
LIBUR SEMESETER GASAL
Januari
SEMESTER PENDEK SEMESTER GENAP
32
BULAN
Jan Juli
Maret
Mei
Maret
April
April
6.
April
7.
8.
Mei
Mei
9.
10.
11.
Mei
Mei
Juni
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Juni
Juli
Juni
Juni
Juli
Juli
Juli
Juli
Juli
KEGIATAN
KBM semester Genap
ProgramRemedial/Pemantapan Materi Tk. III
Pembinaan SDM/Rapat dinas
Pekan Mid.Smt.genap dan Ulangan Tk.III semester 6
Pembinaan SDM/Rapat dinas
Ujian Sekolah Praktik : Pend. Agama, Olah Raga dan
Komputer
Penyerahan Nilai Mid Smt dan Nilai smt. 6 Tk,III
Pembekalan Peserta didik Tk. III menghadapi Ujian
Nasional
Ujian Nasional Teori Utama
Ujian Nasional Susulan
Rapat Kelulusan
Ujian Utama Smt.Genap
Rapat Kenaikan
Semester Pendek/Remedial Tk.I dan Tk.II
Penyerahan Raport
Wisuda & Perpisahan
Libur Smt. Genap
Her Regestrasi Tk. II dan III
Penerimaan Peserta didik Baru
Raker Sekolah
KBM Tahun Pelajaran 2005/2006
33
1 2 3 4 5 6 7 8 9
U U
JULI 2007
U
AGUSTUS 2007
U
SEPT 2007
U
OKTOBER 2007 U
NOVEMBER
U
2007
DESEMBER
U
2007
JANUARI 2008
U
FEBRUARI
U
2008
U
MARET 2008
U
U
APRIL 2008
U
g g
MEI 2008
U
JUNI 2008
U U
JULI 2008
Keterangan:
+ = Hari Pertama Sekolah / MOS
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
U + + +
U
U
U
U
U
U
U
U
x
U # # # # # # # # # # # # #U
U
U
U
U
U +
U
U
U
U
U
U z z z z z zU
U
x
g
U
U
U
U
U
x
U Tahun Pelajaran 2008 2009
U
Libur Umum
= Libur Semester
# =
BAB V
PENUTUP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 56 Jakarta menjadi lebih
menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan
kebutuhan peserta didik setempat.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat
melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya.
Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat
dicapai?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis
cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik?
3. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku)
yang diharapkan dapat dicapai?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang
diharapkan?
5. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas
perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap dari
waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP,
didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan
KTSP di kemudian hari.
Selain itu berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap
dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana visi yang telah
dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak
lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala
sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan
dari apa yang telah direncanakan.
Kegagalan itu biasa dan kekurangan itu wajar; Yang salah adalah
ketidakmaksimalan dalam berusaha menuju sukses dan keengganan
belajar dari kegagalan masa lalu
35
1. Lampiran 1 : Silabus
2. Lampiran 2 : RPP
3. Lampiran 3 : Daftar Istilah
4. Lampiran 4 : Profil Sekolah
36