Berdasarkan Akte Perubahan Nomor : 12,- Tanggal 06 Sebtember 2001 dari Notaris
Syamsir, SH bertindak untuk dan atas nama CV. DELLIA LARAS TARI
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan memperhatikan :
1.
Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
2.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III Tentang Perikatan).
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
3.
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
10.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah Staf Bidang Perumahan Permukiman
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau yang diangkat melalui Surat
Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Nomor :
KPTS.01C/CIPTADA-SEKR/2014 Tanggal 08 September 2014.
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini.
PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS
1. Lingkup Pekerjaan adalah Semeniasi Jalan Dari Pasar Minggu Menuju Desa Pincuran Gading
Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Lokasi Kabupaten Kampar.
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
menyelesaikan dan memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan sesuai ketentuan dan
spesifikasi yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak.
PASAL 3
MULAI PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khusus :
1. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA dibantu oleh
konsultan pengawas.
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanakan pekerjaan yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA.
c. Memberikan fasiltas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA untuk
kelancaran pelaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.
d. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
a. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak.
b. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK PERTAMA.
c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak.
d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan yang dirinci dalam Kontrak.
e. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan PIHAK PERTAMA.
f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak.
PASAL 7
MASA KONTRAK
1. Jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
2. Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam
syarat-syarat khusus kontrak dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama 45 (EMPAT
PULUH LIMA) hari kalender (06 November sampai dengan 20 Desember 2014).
3. Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
terhitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
PASAL 8
PENGELOLAAN LOKASI/LAPANGAN
1.
PIHAK KEDUA wajib membayar segala biaya sehubungan dengan pembuatan Surat
Perjanjian Pekerjaan/Kontrak termasuk biaya materai.
2.
Pihak Kedua wajib membayar pajak pertambahan nilai PPn dan Pajak lainnya yang
pembayaran dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku.
PASAL 10
CARA PEMBAYARAN
1.
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
d.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
Angsuran pengembalian uang muka minimal sebesar persentase dari setiap tagihan
terhadap kontrak atau sesuai dengan progres fisik dan harus lunas pada saat fisik mencapai 50
% (Lima Puluh Persen).
PERSENTASE PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA akan melaksanakan pembayaran harga borongan pekerjaan
bagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat 1 diatas kepada PIHAK KEDUA berdasarkan
prestasi pekerjaan yang dilakukan dengan terminj.
Jumlah pembayaran prestasi hasil yang disepakati dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
apabila PIHAK KEDUA telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan
sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan dalam prestasi pekerjaan yang telah dicapai
pada saat mengajukan tagihan dan tidak dibenarkan progres pembayaran angsuran melebihi
progres kenyataan di lapangan.
Penilaian prestasi pekerjaan dinyatakan dalam Berita Acara progres Pekerjaan yang
menyatakan bahwa kemajuan prestasinya telah sesuai antara Surat Perjanjian
Pekerjaan/Kontrak dengan kenyataan dilapangan.
UANG RETENSI
PIHAK PERTAMA wajib menahan sebesar 5 % (Lima Persen) terhadap nilai kontrak
sebagai uang retensi dari setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA sampai diselesaikannya
seluruh pekerjaan.
b.
Setiap pembayaran tagihan sebesar nilai prestasi fisik dicapai dikurangi :
- 5 % (Lima Persen) sebagai uang retensi.
- Angsuran pembayaran sebelumnya.
c.
Setelah seluruh pekerjaan selesai, retensi sebesar 5 % (Lima Persen) dari nilai
kontrak dibayarkan pada saat masa pemeliharaan telah berakhir dan setelah direksi pekerjaan
menyatakan menerima serah terima kedua pekerjaan, Sedangkan prestasi fisik dapat
dibayarkan sebesar 100 % dengan syarat menyerahkan garansi Bank / Lembaga Keuangan
Lainnya yang berlaku sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
a.
PASAL 11
ASURANSI
1.
Khusus untuk asuransi tenaga kerja PIHAK KEDUA wajib menyelenggarakan asuransi
jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundanganundangan yang berlaku.
2.
Dalam melaksanakan pekerjaan dimaksud pada pasal 8 Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak
ini PIHAK KEDUA diwajibkan memperhatikan dan menyelenggarakan perlindungan keamanan,
kesehatan dan keselamatan para karyawan dan pekerjanya.
PASAL 12
JAMINAN PEMELIHARAAN
1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, jaminan pemeliharaan setelah
melakukan serah terima pekerjaan yang pertama (PHO) sebagai pengganti jaminan dari Bank
Umum /Asuransi Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP 632/KM.10/2012 Tgl 13
November 2012/ Kuasa Pengguna Anggaran.(KPA) menahan uang retensi sebesar 5% (lima
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
perseratus) dari nilai kontrak yaitu dengan nilai 5% (Sebesar Rp. 6.724.500,- Terbilang : Enam
Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Ribu Lima Ratus Rupiah).
2. Masa berlaku surat jaminan pemeliharaan terhitung sejak tanggal Serah Terima I (PHO) sampai
berakhirnya masa pemeliharaan pekerjaan yang dinyatakan dengan Berita acara Serah Terima
Kedua (FHO) dan pengembaliannya paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan pekerjaan dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan klausul dalam
ketentuan kontrak.
3. Dalam surat jaminan pemeliharaan tersebut ayat 1 pasal ini harus ada ketentuan bahwa jaminan
pemeliharaan menjadi milik Negara dan dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA tanpa
persetujuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dapat menggunakan untuk pemeliharaan yang
tidak dikerjakan oleh PIHAK KEDUA.
4. Surat jaminan pemeliharaan tersebut ayat 1 pasal ini, diserahkan kembali oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah pemeliharaan pekerjaan selesai sesuai yang
dinyatakan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak dan pekerjaan telah diserah terimakan
untuk yang kedua kalinya serah terima II (FHO).
PASAL 13
SERAH TERIMA PEKERJAAN
1.
Setelah Pekerjaan selesai 100 % (Seratus Persen) dilakukan penyerahan hasil pekerjaan
sebagai berikut :
a.
Serah Terima Pertama (PHO) dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
berdasarkan Berita Acara dari Tim Pemeriksa Barang dan Jasa Pada Bidang Perumahan
Permukiman Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2014 dan selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada Pengguna Anggaran.
b.
PIHAK KEDUA wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
yaitu selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender sejak penyerahan pertama pekerjaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
2.
Setelah masa pemeliharaan berakhir dilakukan Serah Terima Kedua (FHO), Pekerjaan dari
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan Berita Acara dari Tim Pemeriksa Barang
dan Jasa Pada Bidang Perumahan Permukiman Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya
Air Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 dan selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada
Pengguna Anggaran.
3.
Selanjutnya apabila Serah Terima Kedua (FHO), telah dilaksanakan terdapat cacat
tersembunyi sehingga terjadi kerusakan maka PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab untuk
memperbaiki.
4.
Hasil penyerahan Pekerjaan Serah Terima Kedua (FHO) harus dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan Konsultan
Pengawas.
PASAL 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1.
Yang dimaksud dengn keadaan kahar/memaksa (force majeure) dalam perjanjian ini adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga
elaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan dalam surat perjanjian kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi, yaitu :
1.
Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, badai dan banjir)
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
2.
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
- Dengan persetujuan Gubernur atau kepala unit satuan kerja dapat dilakukan penunjukan
kepada pihak lain sepanjang harga penawarannya tidak melebihi pagu anggaran yang
tersedia dan
memperhatikan batas waktu berakhirnya tahun anggaran.
- Apabila penyedia barang/jasa yang ditunjuk tidak bersedia melaksanakan pekerjaan maka
dilakukan pelelangan ulang atau penunjukan langsung sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Terhadap PIHAK KEDUA yang melakukan keterlambatan pelaksanaan, (cedera janji) dari
jangka waktu yang tercantum dalam surat perjanjian Surat Pekerjaan Pekerjaan/Kontrak yang
disebabkan karena kesalahan dan kelalaian sendiri secara sengaja atau tidak sengaja akan
dikenakan sanksi pinansial berupa denda dengan ketentuan sebagai berikut :
- Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah
3/1000 (Satu Permil) dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan yang dilakukan
maksimum 5% (Lima Persen) dari nilai kontrak.
- Perhitungan denda tersebut dituangkan dalam Berita Acara Denda yang ditandatangani oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PASAL 16
PERUBAHAN/AMANDEMEN KONTRAK
1.
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
PASAL 17
JAMINAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN
1.
PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan, seperti yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
2.
Kegagalan konstruksi yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, adalah apabila
kegagalan konstruksi yang disebabkan karena kesalahan pada PIHAK KEDUA selaku
pelaksanaan konstruksi dan hal lain yang terbukti menimbulkan kerugian pihak lain maka PIHAK
KEDUA wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang usahanya dan dikenakan ganti rugi.
PASAL 18
PENYELENGARAAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERSELISI
Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai
maka Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian perselisihan tersebut pada Pengadilan Negeri
Pekanbaru sebagai pemutus sengketa.
PASAL 19
PENUTUP
1.
Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian
tambahan (amandemen) yang nantinya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
perjnjian pekerjaan/kontrak ini.
2.
Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini dibuat dalam rangkap 6 (enam), 4 (empat)
diantaranya asli bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing
untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak lain yang berkepentingan yang
berkaitan dengan pekerjaan ini.
3.
Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak Kegiatan Semenisasi Jalan Lingkungan Desa
Songgan Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar, ini ditandatangani oleh kedua belah
pihak di Pekanbaru pada hari dan tanggal tersebut diatas, dan dinyatakan berlaku sejak tanggal
penandatanganan.
PIHAK-PIHAK YANG MENGADAKAN
PERJANJIAN PEKERJAAN/KONTRAK
PIHAK KEDUA,
CV. DELLIA LARAS TARI
PIHAK PERTAMA,
KEPALA BIDANG PERUMAHAN PERMUKIMAN
DINAS CIPTADA PROVINSI RIAU
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KEGIATAN SEMENIASI JALAN LINGKUNGANDESA
SONGGAN KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU
KABUPATEN KAMPAR
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2
ALI HASBI
DIREKTUR
PARAF
PIHAK 1
PIHAK 2