Anda di halaman 1dari 13

SASTRA BANDINGAN: SASTRA

INGGRIS DENGAN SASTRA INDONESIA

Riska Andryani Puteri


Riska Lestari
Rizki Ayu Wulandari

PERIODISASI SASTRA
INGGRIS
1. The Anglo Saxon Period and the
Middles Ages 449-1485
2. The English Renaissance 1485-1650
3. From Puritanism to the Enlightenment
1640-1780
4. The Triumph of Romanticism 17501837
5. The Victorian Age 1837-1901
6. The Modern Age 1901-1950
7. An International Literature 1950-

SASTRA INGGRIS

SASTRA
INDONESIA

SINOPSIS DONGENG
PANGERAN KATAK
Pada zaman dahulu kala, ada seorang Raja yang
mempunyai putri-putri yang sangat cantik jelita, namun
putri yang termuda lah nya yang paling cantik. Di dekat
istana tersebut terletak hutan kayu yang gelap dan rimbun,
dan di hutan tersebut, di bawah sebuah pohon tua yang
mempunyai daun-daun berbentuk hati, terletak sebuah
sumur; dan ketikacuaca panas, putri yang termuda sering
ke hutan tersebut untuk bermain dengan bola emas.
Suatu hari, bola emas yang sedang dimainkan Sang Putri
terjatuh dan masuk ke dalam sumur yang begitu dalam.
Putri hanya bisa menangis. Di tengah-tengah tangisannya,
dia mendengar suara,
Apa yang membuatmu begitu sedih putri?
Sang Putri mencari sumber suara tersebut, namun tak ada
seorang pun di sana. Hanya ada seekor katak yang
menjulurkan kepalanya dari air.

Setelah mendengar cerita Sang Putri, Katak menawarkan


bantuan untuk mengambilkan bola yang terjatuh dengan
sebuah syarat; ia dapat tinggal di istana dan menjadi
teman Sang Putri. Sang Putri pun mengiyakan. Namun,
setelah Katak mengambilkan bola, Sang Putri malah lari
meninggalkan Katak.

SINOPSIS DONGENG JOKO


KENDIL
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang wanita dengan anak
laki-lakinya. Anak itu mempunyai bentuk fisik yang aneh.
Badannya mirip dengan periuk. Karena itulah orang
menyebutkan Joko Kendil.
Walaupun tubuh Joko tidak normal, ibunya mencintainya
apa adanya. Ia juga tak pernah menyesali nasib anaknya.
Apa pun yang diminta Joko, ia selalu berusaha
mengabulkannya.
Joko tumbuh sebagai anak yang bahagia. Ia dikenal sebagai
anak yang jenaka. Ketika Joko tumbuh dewasa, tubuh Joko
tetap mirip periuk. Tapi yang mengherankan, Joko justru
meminta ibunya mencarikan istri untuknya. Tidak
tanggung-tanggung, Joko menginginkan putri raja sebagai
istrinya. Tentu saja Ibunya kaget sekali. Ingat Joko, kita ini
orang miskin. Lagi pula, apakah kau tidak menyadari
bentuk tubuhmu? tanya Ibunya. Jangan khawatir, Ibu.

Dengan hati penuh keraguan, Ibu Joko pergi menghadap


Raja. Raja mempunyai tiga putri yang cantik. Ibu Joko
mengungkapkan keinginan anaknya pada Raja. Raja sama
sekali tidak marah mendengar penuturan Ibu Joko.
Sebaliknya, Raja meneruskan lamaran itu pada ketiga
putrinya.
Putri Sulung mengatakan, Saya tak sudi, Ayahanda. Saya
menginginkan suami yang kaya raya. Putri Tengah
mengatakan, Suami yang saya inginkan? Seorang raja
seperti Ayahanda. Berbeda dengan ketiga kakaknya, Putri
Bungsu justru menerima pinangan itu dengan senang hati.
Raja sangat heran. Tapi karena Putri Bungsu sudah setuju,
ia tak dapat mencegah pernikahan itu.
Sayangnya, Putri Bungsu selalu diejek kedua kakaknya.
Suamimu berjalan mirip bola menggelinding, ejek Putri
Sulung. Suamimu mirip tempayan air, ejek Putri Tengah.
Putri Bungsu sedih. Tapi ia berusaha sabar dan tabah.
Suatu hari, Raja mengadakan lomba ketangkasan. Tapi Joko
tidak bisa ikut. Ia mengatakan pada Raja, badannya sakit.
Lomba ketangkasan itu diikuti banyak orang penting seperti

Putri Sulung dan Putri Tengah senang sekali melihatnya.


Mereka jatuh cinta pada ksatria itu. Ia kembali mengejek
adiknya, karena terburu-buru menikahi Joko Kendil.
Putri Bungsu pun berlari ke kamarnya sambil menangis. Di
sana ia melihat sebuah kendi. Karena kesal, ia membanting
kendi itu hingga berkeping-keping.
Ksatria gagah itu masuk ke dalam kamar Putri Bungsu. Ia
mencari kendi, tapi kendi itu sudah hancur. Lalu ia melihat
Putri Bungsu menangis tersedu-sedu. Ada apa istriku?
tanyanya. Tentu saja Putri Bungsu kaget. Bukankah
suaminya adalah Joko Kendil? Lalu ksatria itu menceritakan
dirinya yang sebenarnya. Ia sebenarnya Joko Kendil,
suaminya. Ia selama ini harus memakai pakaian dalam
bentuk kendi. Tapi ia dapat kembali menjelma menjadi
ksatria kalau seorang putri mau menikah dengannya.
Begitu tahu kalau ksatria tampan itu Joko Kendil, betapa
menyesalnya Putri Sulung dan Putri Tengah. Sebaliknya
dengan Putri Bungsu, ia menjadi sangat bahagia bersama
Joko Kendil yang telah menjelma menjadi pria yang
rupawan.

UNSUR INTRINSIK
PANGERAN KATAK
o Tema: Percintaan
o Penokohan:
1. Putri = memilki
kecantikan yang luar
biasa namun tidak
bisa menepati janji
2. Katak = baik
3. Raja = bijaksana

JOKO KENDIL
o Tema: Percintaan
o Penokohan:
1. Joko Kendil = selalu
ceria, sabar dan lucu.
2. Ibu Joko Kendil =
sabar dan
penyayang.
3. Putri Bungsu = cantik
dan sabar
4. Raja =

o Latar
1. Latar tempat :
2. Latar waktu : pada
zaman dahulu.

o Latar
1. Latar tempat :
2. Latar waktu : pada
zaman dahulu.

o. Alur : maju
o. Alur : maju
o. Sudut pandang :
eksternal

o. Sudut pandang :
eksternal

o. Amanat :
o. Amanat :

UNSUR EKSTRINSIK
PANGERAN KATAK

JOKO KENDIL

PERSAMAAN CERITA
1. Tema: tema dari kedua cerita sama, yakni
tentang percintaan.
2. Fisik : kedua putri dalam cerita
digambarkan sebagai tokoh yang sangat
cantik.
3. Latar: kedua cerita berlatar tempat di
kerajaan.
4. Genre : dongeng
5. Isi
:
a. Keduanya menceritakan tentang
seorang pangeran yang dikutuk.

PERBEDAAN CERITA
PANGERAN KATAK
Tokoh utama yang
dikutuk adalah
seorang pangeran.
Pangeran dikutuk
menjadi seekor katak.
Kutukan patah dengan
membuat putri marah
dan melemparkan
tubuh katak.

JOKO KENDIL
Tokoh utama yang
dikutuk disebutkan
hanya rakyat biasa.
Tokoh joko dikutuk
memiliki badan seperti
periuk.
Kutukan patah dengan
menikahi putri raja.

Anda mungkin juga menyukai