Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MANDIRI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


KELAS 4 (EMPAT) SEMESTER 2
TEMA 8 SUBTEMA 1

Disusun Oleh :
Fatkhussarifin
NIM. 21121299337

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2021
2
Pembelajaran 2
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 3.9.1 Mengidentifikasi (C1)
terdapat pada teks fiksi. tokoh yang terdapat pada
4.9 Menyampaikan hasil teks fiksi.
identifikasi tokoh-tokoh yang 4.9.1 Mempresentasikan (P2)
terdapat pada teks fiksi secara hasil identifikasi tokoh pada
lisan, tulis, dan visual. teks fiksi
IPA
3.4 Menghubungkan gaya dengan 3.4.1 Mengaitkan (C4) gaya dan
gerak pada peristiwa di gerak pada pada peristiwa
lingkungan sekitar. sehari-hari.
4.4 Menyajikan hasil percobaan 4.4.1 Mendesain (P6)
tentang hubungan antara gaya percobaan tentang hubungan
dan gerak. antara gaya dan gerak.

SBdP
3.2 Mengetahui tanda tempo dan 3.2.1 Menjelaskan (C2) tanda
tinggi rendah nada. tempo.
4.2 Menyanyikan lagu dengan 4.2.1 Menyanyikan (P3) lagu
memperhatikan tempo dan dengan memperhatikan tempo.
tinggi rendah nada.

1
A. Perhatikan gambar berikut
Prolog

Foto Taman Bunga Senopati Magelang

Taman Bunga Senopati


Taman Bunga Senopati, adalah objek wisata yang terletak di Kota
Magelang. Pada wisata ini para pengunjung akan diperlihatkan
pemandangan yang sejuk dan indah dengan berbagai macam jenis
tanaman dan bunga.
Khusus bahasa Indonesia berikan definisi terlebih dahulu,
Bacalah teks berikut
Asal Mula Bunga Kemuning
Dahulu kala, ada seorang raja yang
memiliki sepuluh orang puteri yang
cantik-cantik. Sang raja dikenal sebagai
raja yang bijaksana. Tetapi ia terlalu
sibuk dengan kepemimpinannya, karena
itu ia tidak mampu untuk mendidik anak-
anaknya. Istri sang raja sudah meninggal
ketika melahirkan anaknya yang bungsu,
sehingga anak sang raja diasuh oleh
inang pengasuh. Puteri-puteri Raja
menjadi manja dan nakal. Mereka hanya
suka bermain di danau. Mereka tak mau

2
belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering
terjadi di antara mereka.
Kesepuluh puteri itu dinamai dengan nama-nama warna. Puteri Sulung
bernama Puteri Jambon. Adik-adiknya dinamai Puteri Jingga, Puteri Nila,
Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan
Puteri Kuning, Baju yang mereka pun berwarna sama dengan nama
mereka. Dengan begitu, sang raja yang sudah tua dapat mengenali
mereka dari jauh. Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsu
Puteri Kuning sedikit berbeda, ia tak terlihat manja dan nakal.
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua puteri-
puterinya. “Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang
kalian inginkan?” tanya raja.
“Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Puteri Jambon.
“Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Puteri Jingga. 9 anak raja
meminta hadiah yang mahal-mahal pada ayahanda mereka. Tetapi lain
halnya dengan Puteri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang lengan
ayahnya.
“Ayah, aku hanya ingin ayah kembali dengan selamat,” katanya. Kakak-
kakaknya tertawa dan mencemoohkannya.
“Anakku, sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali
dengan selamat dan kubawakan hadiah indah buatmu,” kata sang raja.
Tak lama
kemudian, raja pun pergi.
Selama sang raja pergi, para puteri semakin nakal dan malas. Mereka
sering membentak inang pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti
mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para puteri yang rewel itu,
pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Puteri Kuning sangat
sedih melihatnya karena taman adalah tempat kesayangan ayahnya.
Tanpa ragu, Puteri Kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan
taman itu. Kakak-kakak Puteri Kuning yang melihat adiknya menyapu,
tertawa keras-keras. “Lihat tampaknya kita punya pelayan baru,” kata
seorang diantaranya.
“Sudah ah, aku bosan. Kita mandi di danau saja!” ajak Puteri Nila.
Mereka meninggalkan Puteri Kuning seorang diri. Begitulah yang terjadi
setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika sang raja tiba di istana,
kesembilan puterinya masih bermain di danau, sementara Puteri Kuning
sedang merangkai bunga di teras istana. Mengetahui hal itu, raja menjadi
sangat sedih.
Anakku yang rajin dan baik budi!
Ayahmu tak mampu memberi apa-apa
selain kalung batu hijau ini, bukannya
warna kuning kesayanganmu!” kata
sang raja. Raja memang sudah
mencari-cari kalung batu kuning di
berbagai negeri, namun benda itu tak
pernah ditemukannya.
“Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu

3
hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna
kuning,” kata Puteri Kuning dengan lemah lembut.
“Yang penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk
ayah,” ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang membuat teh, kakak-
kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan saling
memamerkannya. Tak ada yang ingat pada Puteri Kuning, apalagi
menanyakan hadiahnya.
Keesokan hari, Puteri Hijau melihat Puteri Kuning memakai kalung
barunya. “Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu
menjadi milikku, karena aku adalah Puteri Hijau!” katanya dengan
perasaan iri.
“Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu,” sahut Puteri Kuning.
Mendengarnya, Puteri Hijau menjadi marah. Ia segera mencari saudara-
saudaranya dan menghasut mereka.
“Kalung itu milikku, namun ia mengambilnya dari saku ayah. Kita harus
mengajarnya berbuat baik!” kata Puteri Hijau. Mereka lalu sepakat untuk
merampas kalung itu. Tak lama kemudian, Puteri Kuning muncul. Kakak-
kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tak disangka,
pukulan tersebut menyebabkan Puteri Kuning meninggal.
“Astaga! Kita harus menguburnya!” seru Puteri Jingga. Mereka beramai-
ramai mengusung Puteri Kuning, lalu menguburnya di taman istana.
Puteri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau, karena ia tak
menginginkannya lagi. Sewaktu raja mencari Puteri Kuning, tak ada yang
tahu kemana puteri itu pergi. Kakak-kakaknya pun diam seribu bahasa.
Raja sangat marah. “Hai para pengawal! Cari dan temukanlah Puteri
Kuning!” teriaknya.
Tentu saja tak ada yang bisa menemukannya. Berhari-hari, berminggu-
minggu, berbulan-bulan, tak ada yang berhasil mencarinya. Raja sangat
sedih. “Aku ini ayah yang buruk,” katanya.” Biarlah anak-anakku kukirim
ke tempat jauh untuk belajar dan mengasah budi pekerti!” Maka ia pun
mengirimkan puteri-puterinya untuk bersekolah di negeri yang jauh. Raja
sendiri sering termenung-menung di taman istana, sedih memikirkan
Puteri Kuning yang hilang tak berbekas.

Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman di atas


kubur Puteri Kuning. Sang raja heran melihatnya.
“Tanaman apakah ini? Batangnya bagaikan jubah
puteri, daunnya bulat berkilau bagai kalung batu
hijau, bunganya putih kekuningan dan sangat
wangi! Tanaman ini mengingatkanku pada Puteri
Kuning. Baiklah, kuberi nama ia Kemuning.!”
kata raja dengan senang. Sejak itulah bunga
kemuning mendapatkan namanya. Bahkan, bunga-bunga kemuning bisa
digunakan untuk mengharumkan rambut. Batangnya dipakai untuk
membuat kotak-kotak yang indah, sedangkan kulit kayunya dibuat orang
menjadi bedak. Setelah mati pun, Puteri Kuning masih memberikan
kebaikan.

4
5
Teks Fiksi
Teks fiksi adalah cerita khayalan atau rekaan yang bertujuan untuk
menghibur. Teks fiksi sering ditemukan pada cerpen, novel, dan
dongeng.
Teks Fiksi ≠ Tidak Nyata
Berdasarkan teks fiksi di atas kita bisa tahu bahwa terdapat beberapa
orang (tidak nyata), seperti; Raja, puteri hijau, puteri kuning, puteri
merah dan lainnya.
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi
(prosa) sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita yang utuh.
Orang yang berperan dalam dalam suatu cerita disebut tokoh.

B. Perhatikan gambar berikut

Gambar aktivitas mengakut tanaman dengan kendaraan

Mobil Pengakut Tanaman


Kendaraan pengakut tanaman adalah jasa yang menyediakan layanan
distribusi barang. Kendaraan menjadi alat yang penting untuk
membantu aktivitas manusia. Sebagai contoh saat seseorang membeli
tanaman dan tidak bisa dibawa sendiri maka kita bisa menggunakan
kendaraan seperti mobil.

6
Mobil di Jalanan
Mobil atau kendaraan dapat bergerak karena mendapatkan gaya dari
mesin mobil. Gaya pada mesin mengangkibatkan mobil bergerak maju
ataupun mundur. Mobil bergerak/ berpindah tempat di jalan raya.

Gambar kendaraan di daerah wisata Magelang

Gaya dalam aktivitas sehari-hari


Perhatikan aktivitas berikut
Gambar

Mengayuh sepeda Mengerek bendera Menendang bola


Mendorong meja Mengangkat ember Menarik busur panah

Aktivitas di atas adalah aktivitas sehari-hari yang sering kita lakukan,


Bagaimana gaya bekerja pada aktivitas di atas?
Mengayuh sepeda Gerakan mengayuh pedal adalah gaya,
sehingga sepeda dapat bergerak untuk
dikendarai maju tanpa jatuh.
Mendorong meja Gerakan tangan mendorong meja adalah
gaya, sehingga meja bergerak ke depan.
Mengerek bendera Gerakan tangan mengerek tali bendera adalah
gaya, sehingga bendera dapat bergerak ke
atas tiang.
Menendang bola Gerakan kaki menendang bola adalah gaya,
sehingga bola dapat bergerak ke arah
gawang.

7
Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi suatu
benda. Pengaruh gaya dapat berupa mengakibatkan perubahan posisi,
arah, maupun bentuk benda.
Perhatikan ilustrasi gambar berikut

Tangkapan layar ilustrasi benturan mobil pada BeamNg Drive

Pada peristiwa di atas, mobil bergerak karena gaya dari mesin mobil.
Gaya mempengaruhi gerak benda.
1. Pada peristiwa di atas mobil dengan kecepatan tinggi karena
mendapat gaya yang besar dari mesin. Kecepatan yang tinggi
mengakibatkan kerusakan yang berat ketika mengalami
benturan/tabarakan.
2. Pada peristiwa di atas mobil dengan kecepatan rendah karena
mendapat gaya yang kecil dari mesin. kecepatan yang rendah
mengakibatkan kerusakan yang ringan ketika mengalami
benturan/tabarakan.

8
C. Perhatikan gambar berikut

Gambar seseorang memutar musik di mobil

Mendengarkan Musik di Mobil


Kita dapat mendengarkan musik di dalam mobil. Dengan kecanggihan
teknologi kita dapat memutar berbagai jenis musik baik melalui siaran
radio maupun tayangan youtube. Ketika kita memutar lagu kita akan
mendengar bawah setiap lagu memilki ciri khasnya. Kita kadang
mendengar lagu yang dinyanyikan dengan cepat, kadang kita juga
mendengar lagu yang dinyanyikan dengan lambat.

Perhatikan partitur lagu daerah berikut


Gundul Pacul adalah
lagu daerah Jawa
Tengah, dengan birama
4/4 dinyanyikan dengan
cepat.

9
Perhatikan partitur lagu berikut

Ampar Pisang
adalah lagu
daerah Kalimantan
Selatan, dengan
birama 2/4
dinyanyikan
dengan sedang.

Tempo pada Lagu Daerah


Tempo adalah banyaknya jumlah ketukan dalam satu menit. Tempo
juga bisa diartikan kecepatan lagu. Ada lagu yang dinyanyikan dengan
lambat, sedang, atau cepat.
a. Tempo Lambat
Tempo lambat pada lagu artinya lagu dinyanyikan dengan kecepatan
lambat. Contohnya pada lagu;
b. Tempo Sedang
Tempo lambat pada lagu artinya lagu dinyanyikan dengan kecepatan
sedang. Contohnya pada lagu;
c. Tempo Cepat
Tempo cepat artinya lagu dinyanyikan dengan kecepatan cepat.
Contohnya pada lagu;

10
Ringkasan
Teks Fiksi
Teks fiksi adalah cerita khayalan atau rekaan yang bertujuan untuk
menghibur. Teks fiksi sering ditemukan pada cerpen, novel, dan
dongeng.

Tokoh 
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi
(prosa) sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita yang
utuh.
Orang yang berperan dalam dalam suatu cerita disebut tokoh.

Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi suatu
benda. Pengaruh gaya dapat berupa mengakibatkan perubahan
posisi, arah, maupun bentuk benda.

Tempo
Tempo adalah banyaknya jumlah ketukan dalam satu menit. Tempo
juga bisa diartikan kecepatan lagu. Ada lagu yang dinyanyikan tempo
lambat, tempo sedang, tempo cepat.

11
Glosarium

Khayalan yang dikhayalkan; hasil angan-angan;


fantasi; rekaan
Distribusi penyaluran (pembagian, pengiriman)
kepada beberapa orang atau ke beberapa
tempat
Mengayuh Menggerakkan pedal
Mengerek  menaikkan atau menurunkan barang
dengan kerek
Screenshoot Tangkapan layar

Sumber
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61ae1fb91c63e/pengertian-ciri-
ciri-dan-contoh-teks-fiksi-singkat-dari-cerpen
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5722116/pengertian-tempo-
lagu-jenis-ciri-ciri-dan-cara-menghitungnya
Buku Siswa: Irene MJA., dkk.2017. Bupena 4D Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 200 halaman
https://www.instagram.com/officialwisatamagelang/
https://bobo.grid.id/read/082527057/contoh-lagu-daerah-dengan-
tempo-allegro-dan-tempo-moderato?page=all
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
https://pixabay.com/id/
https://catatanbuku.com/

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai