Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


KELAS 5 (LIMA) SEMESTER 2
TEMA 6 SUBTEMA 2

Disusun Oleh :
Fatkhussarifin
NIM. 21121299337

PENDIDIKAN PROFESI GURU MANDIRI


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2021
Pembelajaran 1
Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik.
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media
cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual.
IPA
3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-
hari.
4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor.

Indikator
Bahasa Indonesia
3.3.1 Menentukan kata kunci dalam tiap paragraf berdasarkan teks
yang disajikan.
3.3.2 Mengartikan kata kunci dengan bahasa sendiri secara verbal
dengan tepat.
4.3.1 Menggabungkan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap
paragraf ke dalam peta konsep yang tersedia.
4.3.2 Mempresentasikan hasil peta konsep di depan kelas.
IPA
3.6.1 Mengidentifikasi contoh kegiatan sehari-hari tentang
perpindahan kalor berdasarkan cara perpindahannya.
3.6.2 Menyelidiki praktikum sederhana tentang perpindaan kalor
secara konveksi.
4.6.2 Membuat laporan pengamatan tentang cara perpindaan kalor
secara konveksi.
Bahasa Indonesia
A. Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan
mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.
Kosasih, 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de251b5d044/teks-eksplanasi-
pengertian-ciri-ciri-dan-struktur

Contoh Teks Eksplanasi


Teks 1
Inovasi Teknologi Kemenperin Tekan Polusi Udara Industri
di PT. Sido Agung Farm Tempuran Magelang.
Sektor industri selain berdampak positif
terhadap perekonomian nasional dan penyerapan
tenaga kerja, namun berdampak negatif
terhadap lingkungan. Untuk itu perlu penguasaan
teknologi dan manajemen penanggulangan
pencemaran industri.
Sebelumnya PT. SAF menggunakan wet scrubber tetapi mengalami
masalah dan tidak efektif. Akhirnya setelah berkonsultansi dengan BBTPPI
dapat berhasil dengan menggunakan inovasi teknologi dry filter. Dry filter
tersebut berfungsi untuk menyaring udara dan uap yang keluar dari mesin
press pakan ternak. Parameter tersebut jika terpapar oleh manusia dapat
menimbulkan masalah kesehatan terutama gangguan ISPA. Emisi kebauan ini
tidak dapat dihindarkan, tetapi bisa dikendalikan dengan alat pengendali emisi.
BTPPI menciptakan mesin dry filter dan mendesain cerobong asap milik
PT. SAF yang semula hanya setinggi 32 meter menjadi 68 meter yang
bertujuan untuk mengurai bau di udara. Adsorber dengan media karbon aktif
sangat tepat untuk mengurangi dampak kebauan yang teremisikan dari unit
proses produksi. BBTPPI dalam mendukung terciptanya inovasi teknologi
pencegahan pencemaran industri, Teknologi Balai Kemenperin menyelesaikan
permasalahan pencemaran industri pakan ternak untuk mendukung daya tahan
pangan.
Sumber:https://mediaindonesia.com/teknologi/361737/inovasi-teknologi-kemenperin-tekan-polusi-udara-industri

B. Membuat Kesimpulan dari Teks


Untuk dapat membuat kesimpulan dari suatu teks, kita dapat
melakukan langkah-langkah berikut:
1. Perhatikan judul teks.
2. Bacalah teks dengan seksama.
Saat membaca teks eksplanasi kita akan menemukan beberapa
paragraf, bacalah semua paragraf dengan seksama. Kalian dapat
melakukan teknik membaca intensif.
3. Temukan informasi penting
Untuk menemukan informasi penting bisa dengan mencari kata
kunci pada setiap paragraf kemudian carilah artinya.
4. Buatlah peta konsep
Untuk mempermudah dalam mengetahui isi teks buatlah peta
konsep, dengan mengembangkan pertanyaan 5W + 1 H
Contoh Peta Konsep Berdasarkan Teks 1
Siapa yang menimbulkan polusi
udara?
………………………………………………………
……………………………………………………..

Apa itu polusi udara? Bagaimana polusi udara bisa terjadi?


………………………………………………… …………………………………………………………
………………………………………………… …………………………………………………..
…..
Inovasi
Teknologi
Mengatasi
Mengapa perlu inovasi teknologi Polusi Udara Dimana polusi udara terjadi?
untuk mengatasi polusi udara ………………………………………………………
…………………………………………………… …………………………………………..
…………………………………………………..

Bagaimana cara mengatasi polusi


udara?
……………………………………………………
…………………………………………………..
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
A. Cara Perpindahan Kalor

Cara Perpindahan Kalor

Konduksi Konveksi Radiasi

B. Cara Perpindahan Kalor


1. Konduksi

Gambar 1A Gambar 1B Gambar 1C


Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor tanpa
disertai perpindahan zat perantaranya.
Penjelasan gambar;
a) Gambar 1A; ujung sendok terasa panas karena ada
perpindahan kalor saat ujung sendok yang satunya masuk ke
dalam air yang panas.
b) Gambar 1B; pegangan teko terasa panas karena ada
perpindahan kalor saat bagian bawah teko terkena api.
c) Gambar 1C; ujung logam yang ditempa terasa panas karena
ada perpindahan kalor saat bagian logam yang satunya
dipanaskan.
Catatan;
Pada ketiga peritiwa di atas terjadi perpindahan kalor, tetapi
semua zat/benda perantaranya tidak mengalami perpindahan.
2. Konveksi

Gambar 2A Gambar 2B Gambar 2C


Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor
melalui perantara, dan zat perantaranya ikut berpindah.
Penjelasan gambar
a) Gambar 2A; Seluruh air yang direbus menjadi panas karena
terjadi perpindahan kalor pada air dari bawah ke atas berulang-
ulang.
b) Gambar 2B; Terjadi gelombang kejut (shock wave) saat bom
meledak karena terjadi perpindahan kalor pada udara di sekitar
bom meledak dengan radius tertentu.
c) Gambar 3C; Udara bergerak dari daratan ke laut saat malam
hari karena ada perpindahan kalor melalui udara dari daratan
menuju laut.
Catatan;
Perpidahan kalor secara konveksi terjadi pada benda cair dan gas
seperti air dan udara.
3. Radiasi

Gambar 3A Gambar 3B Gambar 3C


Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa
melalui perantara.
Penjelasan gambar
d) Gambar 3A; Baju menjadi kering saat dijemur (kandungan air di
baju menguap), karena terjadi perpindahan kalor dari matahari
ke permukaan baju tanpa melalui zat perantara.
e) Gambar 3B; Telur menetas dengan bantuan penyinaran lampu,
karena terjadi perpindahan kalor dari lampu ke permukaan telur
tanpa melalui zat perantara.
f) Gambar 3C; Terasa hangat di sekitar api unggun, karena terjadi
perpindahan kalor dari api ke permukaan kulit orang yang di
sekitar api unggun tanpa melalui zat perantara.
Catatan;
Pada 3 peristiwa di atas kalor berpindah tidak melalui perantara
udara (tanpa melalui zat perantara), yakni kalor berpindah dengan
memancar (radiasi= pancaran).
C. Perbedaan Perpindahan Kalor Secara Konduksi,
Konveksi dan Radiasi

A B
D A
F F F
F
C F
F

Pada aktivitas merebus air di atas kita bisa melihat bagaimana cara-
cara perpindahan kalor.
1. Kalor berpindah secara konduksi
Kita melihat ada perpindahan kalor pada gagang panci, kalor
berpindah secara konduksi, artinya kalor bergerak dari A menuju B
dengan perantara gagang dan ujung gagang di A tidak bergerak
ke ujung gagang B.
2. Kalor berpindah secara konveksi
Kita melihat ada perpindahan kalor pada air, kalor berpindah
secara konveksi, dimana kalor dan air (perantara) ikut bergerak
dari C menuju D secara berulang-ulang (memutar).
3. Kalor berpindah secara radiasi
Jika kita berada di dekat api kita bisa merasakan bahwa ada
perpindahan kalor dari sumber api terasa sampai kulit kita, kalor
berpindah secara radiasi (memancar) dari E menuju F tanpa
melalui perantara udara.

Penting untuk diingat;


Selain benda padat, benda cair dan gas (air dan udara) bisa
menjadi zat perantara.
D.Perbedaan Kalor dan Suhu

Ketika sebatang logam


dipanaskan dengan api, maka
batang logam tersebut
mendapat energi panas dari
api. Karena itu batang logam
tersebut menjadi panas dan
mengalami peningkatan suhu.
Namun apabila dibiarkan begitu saja, batangan logam tersebut dapat
melepaskan panas sehingga menjadi dingin. Karena itu suhunya
menjadi turun juga.

Jadi, Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari
benda yang memiliki suhu lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah.

Sedangkan suhu adalah besaran yang menentukan atau menyatakan


derajat panas atau dingin suatu benda atau tempat.

Suhu menunjukkan derajat


benda. Sehingga angka yang
tertera dalam alat pengukur suhu
dapat dibaca, semakin tinggi
angkanya, berarti suhunya
semakin panas. Begitu pula
sebaliknya, bila angka dalam alat tersebut semakin rendah
menunjukkan suhu yang semakin dingin.

Alat pengukur suhu disebut termometer. Bila kalian sakit, digunakan


termometer badan yang ditempelkan di kening atau ketiak.

Kalor biasa disebut juga dengan panas, energi panas merupakan


salah satu energi yang dapat diterima atau dilepaskan oleh suatu
benda.

Suhu adalah besaran yang menentukan atau menyatakan derajat


panas atau dingin suatu benda.

Anda mungkin juga menyukai