Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR KERJA PENGARUH

BENTUK SEDIAAN ATAU


FORMULASI TERHADAP EFEK
OBAT (ANTIINFLAMASI)

Christentia Steffany
110114038

PEMILIHAN HEWAN
UJI
Syarat hewan uji :
1.Kepekaan terhadap uji
2.Kemiripan dengan manusia
3.Kemudahan pelaksanaannya

Untuk pengujian pengaruh bentuk sediaan atau formulasi terhadap efek


obat (antiinflamasi), digunakan : kelinci
Umur : 2-3 bulan, dengan bobot badan 2-3kg
(dianggap usia 2-3 bulan metabolismenya paling sempurna, hormon
bekerja secara optimal)

PEMILIHAN HEWAN
UJI
Kriteria kelinci yang sehat :
1.Pergerakannya aktif, mata jernih berbinar dan bulat
2.Bulu punggung panjang dan halus
3.Hidung kering dan bersih
4.Mulut kuat dan kering
5.Telinga tegak dan bersih
6.Otot paha tebal
7.Kuku pendek
8.Ekor tegak dan kering
9.Anus kering, tidak berlendir

CARA MEMEGANG MENCIT


PADA EKSPERIMEN
1.Kelinci tidak dipegang di bagian telinganya, karena sensitifitas kelinci
yang terbesar terletak pada telinganya
2.Kelinci tidak merasa nyaman jika diletakkan di tempat yang licin,
melainkan didudukkan di atas kain lap dan diselimuti dengan kain
handuk.
3.Pada kelinci muda, ditangkap dipegang di bagian pinggangnya eraterat
4.Pada kelinci dewasa, kulit di bagian punggungnya dipegang dengan
tangan kanan sedangkan tangan kiri menyangga badan hewan.
5.Kelinci mnghadap searah dengan pemegang
6.Memegang kelinci harus hati-hati, karena kelinci mudah berontak,
akan menendang dengan kaki belakangnya secara tiba-tiba dan
apabila terjatuh dapat berakibat tulang punggung kelinci patah serta
kaki belakangnya lumpuh

BAHAN UJI YANG


DIGUNAKAN
Diklofenak dalam bentuk krim dan bentuk oles atau lotion, masingmasing diberikan secara topikal dengan dosis yang sama
Dosis diklofenak = 50mg

PARAMETER UJI
1.Intensitas warna kemerahan eritrema pada kulit serta diameternya
setelah diberikan bahan uji dalam jangka waktu yang ditentukan
2.Durasi kesembuhan radang

PENGINDUKSI
INFLAMASI
Radiasi panas lampu sebesar 1000 watt di permukaan
kulit punggung, berjarak 5cm

PERSIAPAN ALAT DAN


BAHAN
1.Alat pemanas radiasi yang dilengkapi dengan listrik 1000 watt
(alat ini dapat memfokuskan panas yang berasal dari lampu untuk
mengarah pada area sasaran yang akan distimulasi eritema (efek kalor
pada inflamasi)).
Radiasi panas diatur agar efek eritrema dapat diamati dengan mudah,
jelas, cepat dan akurat.
Perlu diperhatikan kapasitas panas dan jarak sumber radiasi dengan
organ yang diinduksi (bagian kulit punggung)
2.Disiapkan kotak hewan dan tatakan ram kawat
3.Stop watch, timbangan hewan, timbangan gram dan miligram, beaker
glass, labu ukur, pengaduk gelas, pipet volum
4.Spet injeksi 1ml dan 2ml

CARA PENGUMPULAN
DATA
Setelah
hewan diadaptasikan selama 10-14 hari dan memenuhi
persyaratan, kemudian hewan dipusakan selama 6 jam, agar absorpsi
obat dapat berlangsung dengan cepat tanpa persaingan absorpsi
dengan makanan
Bulu di bagian punggung kelinci dicukur bersih dan selanjutnya
disebut sebagai area perlakuan
Semua grup hewan diradiasi panas dengan lampu 1000 watt yang
berjarak 5cm, di area perlakuan tersebut selama 5menit atau hingga
efek eritema

CARA PENGUMPULAN
DATA
Hewan dibagi menjadi 6 grup yang sama, masing-masing 3 ekor dan
diberi perlakuan secara topikal :
Grup uji I :
diberi lotionk/rim diklofenak 10 mg/g
Grup uji II :
diberi serbuk diklofenak 10 mg
Grup uji III :
diberi larutan/suspensi diklofenak 10mg/g
Grup kontrol I :
diberi bahan dasar krim/lotion (tanpa bahan aktif)
Grup kontrol II :
diberi pelarut
Grup kontrol III :
bahan dasar serbuk

PENGAMATAN
1.Intensitas eritema dan diameternya dalam interval 30 menit selama 612 jam
2.Durasi inflamasinya
3.Data pada masing-masing grup dibandingkan dan dianalisis dengan
analisis statistik t-test pada derajat kemaknaan 5%
(apabila terjadi perbedaan efek yang bermakna, berarti perbedaan
tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan pada bentuk sediaan obat)

Anda mungkin juga menyukai