Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


Topik : PENYULUHAN DIABETES MELITUS

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Pulorejo
Kabupaten Jombang

disusun oleh :
Novi Hermawan , dr.

Program Dokter Internsip Indonesia


Kabupaten Jombang
Jawa Timur

Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat


Laporan Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Topik : PENYULUHAN DIABETES MELITUS

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Pulorejo
Kabupaten jombang

disusun oleh :
Novi Hermawan , dr.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

April 2015

Oleh
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Pulorejo

dr Betty Endah Warni, M.kes


NIP 195702041989012001

LATAR
BELAKANG

Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun


mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Kesehatan
Dunia (WHO) pada tahun 2003, jumlah penderita DM mencapai
194 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa
di tahun 2025 mendatang, dan setengah dari angka tersebut
terjadi di negara berkembang, termasuk negara Indonesia. Angka
kejadian DM di Indonesia menempati urutan keempat tertinggi
di dunia yaitu 8,4 juta jiwa
Distribusi penyakit ini juga menyebar pada semua
tingkatan masyarakat dari tingkat sosial ekonomi rendah sampai
tinggi, pada setiap ras, golongan etnis dan daerah geografis.
Gejala DM yang bervariasi yang dapat timbul secara perlahanlahan sehingga penderita tidak menyadari akan adanya
perubahan seperti minum yang lebih banyak, buang air kecil
lebih sering ataupun berat badan yang menurun, gejala tersebut
berlangsung lama tanpa memperhatikan diet, olah raga,
pengobatan sampai orang tersebut memeriksakan kadar gula
darahnya

PERMASALAHAN

PERENCANAAN
DAN PEMILIHAN
INTERVENSI

Kurangnya pengetahuan tentang penyakit DM pada


masyarakat desa Jombok menyebabkan minimal screning untuk
penyakit tersebut. Penemuan kasus DM di wilayah kerja
Puskesmas Pulorejo terbilang cukup banyak dikarenakan
kesadaran warga dalam menjaga pola hidup sehat masih kurang.
Kesadaran pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan pola
makan yang sehat masih kurang.
Konsumsi makanan yang kurang sehat bisa
menyebabkan gangguan fungsi tubuh. Banyak sekali konsumsi
yang manis manis dan banyak mengandung gula dan juga
banyak mengkonsumsi makanan instan seperti sarimi.
Masyarakat sendiri tidak mengetahui gejala gejala pada penyakit
DM , misalnya banyak makan tetapi tidak naik berat badannya
banyak minum dan sering buang air kecil.
Kesadaran masyarakat sendiri untuk cek GDS sangat
rendah, karena untuk cek GDS sendiri bayar sehingga pasien
malas malasan untuk melakukan cek GDS.
1. Pola hidup sehat
Pola hidup yang sehat bisa menurunkan angka kejadian DM
pada usia anak, dewasa dan tua. Semakin banyak kegiatan
yang dilakukan dalam bentuk aktifitas fisik sudah termasuk
dalam olahraga sehingga tidak harus melakukan olah raga
rutin. Bekerja disawah pun sudah termasuk olah raga, hanya
berbeda tingkatannya.
2. Edukasi
Banyaknya pasien yang sering memakan makanan instan
bisa dalam jangka waktu yang lama tidak hanya merusak

pankreas bahkan bisa merusak organ organ tubuh yang


lainnya. Pasien seharusnya makan yang bergizi . 4 sehat 5
sempurna. Meskipun tidak ada susu bisa diganti dengan yang
lain. Misal susu kedelai yang lebih murah dan harganya lebih
ekonomis.
PELAKSANAAN

MONITORING
DAN EVALUASI

Komentar/Umpan Balik:

Telah dilakukan penyuluhan pada ibu-ibu kader dan peserta


posyandu lansia Jombok pada Kamis 2 April 2015. Para ibu-ibu
dan kader kesehatan dijelaskan mengenai apa itu DM,
bagaimana mengenali DM agar berobat ke Puskesmas atau
Rumah Sakit. Penyuluhan dilakukan di posyandu Jombok dan
dihadiri oleh sekitar 27 orang, terdiri dari ibu-ibu peserta
posyandu dan kader posyandu desa Jombok. Penjelasan
mengenai DM yang di informasikan yaitu mengenai:
a. Definisi
b. Gejala-gejala klinis
c. Faktor Resiko
d. Komplikasi
e. Pengobatan
f. Pencegahan
Penyuluhan dimulai sekitar pukul 10.00 dan berakhir pada
pukul 11.00.
Secara keseluruhan penyuluhan berlangsung dengan
lancar. Tidak ada gangguan secara teknis yang terjadi di
sepanjang penyuluhan berlangsung. Respon juga cukup baik, hal
ini dapat dilihat dari pertanyaan dan tanggapan yang diajukan
pada sesi tanya jawab.

Jombang, April 2015


Peserta

dr Novi Hermawan

Dokter Pendamping

dr Betty Endah Warni, M.kes

Anda mungkin juga menyukai