PENDAHULUAN
pada pasien dengan usia kehamilan melebihi 37 minggu dan disertai dengan
selama lebih dari 24 jam dan lebih dahulu pecah pada awal persalinan (Mercer,
2006).
Insidensi ketuban pecah dini lebih kurang 10% dari semua kehamilan.
kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam
satu minggu setelah selaput ketuban pecah. Sekitar 85% morbiditas dan mortalitas
obstetri harus bekerja sebagai tim untuk memastikan perawatan yang optimal
1
Etiologi pada sebagian besar kasus tidak diketahui.Penelitian
pecahnya membran saat proses persalinan, kompresi tali pusar, dan peningkatan
adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan.
Dilema sering terjadi pada pengelolaan KPD dimana harus segera bersikap aktif
terutama pada kehamilan yang cukup bulan atau harus menunggu sampai
Oleh karena itu, penatalaksanaan yang tepat untuk kasus KPD sangat penting
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui etiologi, faktor resiko dan patofisiologi KPD pada pasien
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
sebelum persalinan. Bila KPD terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut
KPD pada kehamilan prematur. Apabila pada hamil aterm disebut KPD (Saifuddin
dkk, 2010).
Adapun definisi lain, ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban
sebelum waktunya melahirkan atau sebelum inpartu, pada pembukaan < 4cm (fase
pecah pada kehamilan yang viable sebelum ada tanda persalinan dimulai dan
pecahnya ketuban sebelum awal persalinan. Ketuban pecah yang terjadi sebelum
merupakan proses fisiologis normal dari selaput yang melemah secara progresif,
2006).
pertumbuhan uterus yang disebabkan oleh kontraksi uterus normal dan gerakan
4
prematur. Riwayat PROM, infeksi saluran genital, perdarahan antepartum, dan
merokok memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian PROM (Mathews and
Mac, 2006).
untuk angka kekambuhan. Sebuah studi prospektif yang dilakukan oleh National
tingkat risiko 4,1% pada wanita yang tidak memiliki riwayat tersebut (Mercer et
al., 2007).
PROM. Tiga bukti epidemiologi sangat mendukung hubungan ini: (a) wanita
melahirkan bayi prematur tanpa PROM, dan (c) frekuensi PROM secara
signifikan lebih tinggi pada wanita dengan infeksi saluran kelamin (misalnya,
imun terhadap invasi bakteri pada endoserviks dan/ atau selaput janin
5
kelemahan dari membran janin dan mengakibatkan PROM. Pengaturan genetik
respon imun dan inflamasi host untuk infeksi terkait dengan PROM (Moore et al.,
2006).
2.6 Merokok
Risiko PROM di kalangan perokok meningkat 2-4 kali lipat dibandingkan
yang dikenal sebagai risiko PROM, termasuk infeksi (Moore et al., 2006).
ketuban, air ketuban yang banyak (polihidramnion), hamil kembar (gemelli), dan
infeksi. Adapun faktor lain yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini
adalah faktor golongan darah, faktor multigravida, defisiensi gizi dari tembaga
dan atau asam askorbat (vitamin C), serta faktor disproporsi antar kepala janin dan
memfasilitasi pertukaran gas dan produk sisa metabolisme. Amnion terdiri dari sel
sel epitel selapis yang berada diatas membrana basalis tebal yang terdiri dari
darah dan serabut saraf. Nutrisi yang dibutuhkan berasal dari cairan amnion.
6
Lapisan terdalam, dekat dengan fetus adalah epitel amnion.Epitel amnion
mensekresikan kolagen tipe III dan IV serta glikoprotein (laminin, nidogen, and
Lapisan kompak dari jaringan ikat yang berdekatan dengan membran basal
(tipe I dan III) mendominasi dan membentuk bundle paralell yang menjaga
terdiri dari tiga lapisan yaitu reticular layer, membrane basal, dan trofoblast.
Gambar
Ketuban 2,1dalam
pecah Lapisan Membran Fetus
persalianan (Parry
secara umum anddisebabkan
Strauss, 2006).
oleh kontraksi
7
degradasi matriks ektraseluler yang akhirnya menyebabkan pecahnya selaput
pembelahan triple helix dari kolagen fibril (tipe I dan III), dan selanjutnya
didegradasi oleh MMP-2 dan MMP-9 yang juga memecah kolagen tipe IV.Pada
mempunyai aktivitas yang sama dengan TIMP-13. Keutuhan dari selaput ketuban
tetap terjaga selama masa kehamilan oleh karena aktivitas MMP yang rendah dan
meningkat dan penurunan yang tajam dari TIMP, yang akan menyebabkan
ketuban pecah dini. Sedangkan pada preterm didapatkan kadar protease yang
gangguan nutrisi merupakan salah satu faktor predisposisi adanya gangguan pada
struktur kolagen yang diduga berperan dalam ketuban pecah dini. Mikronutrien
8
lain yang diketahui berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini adalah asam
askorbat yang berperan dalam pembentukan struktur triple helix dari kolagen. Zat
tersebut kadarnya didapatkan lebih rendah pada wanita dengan ketuban pecah
dini. Pada wanita perokok ditemukan kadar asam askorbat yang rendah (Parry and
Strauss, 2006).
2.8 Anamnesis
Lebih dari 90% dari pasien dengan PROM akan memberikan riwayat
klinis dan temuan keluarnya cairan dari vagina untuk memungkinkan diagnosis
pemeriksaan visual dari perineum dengan deteksi bau menyengat khas, atau
dengan pemeriksaan spekulum steril dari vagina dan leher rahim (Medscape,
2014)
Riwayat keluarnya air ketuban secara tiba-tiba berupa cairan jernih dari
vagina yang kadang-kadang disertai tanda-tanda lain dari persalinan. Jika tidak
ada dapat dicoba dengan menggerakkan sedikit bagian terbawah janin atau
meminta pasien batuk atau mengedan . Pada beberapa wanita juga kadang
yang kadang-kadang disertai tanda-tanda lain dari persalinan. Jika tidak ada dapat
dicoba dengan menggerakkan sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien
batuk atau mengedan .Pada beberapa wanita juga kadang mengeluh basah pada
vaginanya. (misalnya, peningkatan basah tercatat pada pakaian atau celana) atau
9
fisiologis lendir (atau kehilangan steker lendir), inconti- kemih nence, atau ISK.
fornix posterior atau adanya cairan bening yang mengalir dari canalis servikalis.
(Medscape, 2014).
Jika pasien mempunyai riwayat PROM, pemeriksa untuk tidak fokus
bayi( leopold manuvers) pemeriksaan juga dilakukan pada genital externa, apakah
1. Tes Lakmus
Normalnya pH dari sekresi vagina berkisar antara 4,5; sedangkan cairan
reaksi strip kertas ini dengan cairan vagina diinterpretasi dengan bagan
10
warna standar (tes lakmus, perubahan warna merah menjadi biru).pH
diatas 6,5 adalah konsisten dengan ketuban pecah. Hasil tes positif palsu
dapat terjadi dengan adanya darah, semen, atau bacterial vaginosis pada
saat yang bersamaan, sedangkan hasil yang negative palsu dapat terjadi
bila cairan yang ada terlalu sedikit.Selain itu penggunaan antiseptic alkalin
steril dan dismear pada kaca objek, lalu dilihat pada mikroskop. Biasanya
3. Ultrasound
Pada akhir abad 20, ada teori yang menyebutkan bahwa identifikasi
berubah warnanya bila ada kontak dengan cairan yang memiliki pH>5,2.
Setelah kontak dengan urin, warna pada stripnya akan kembali seperti
semula bila kering. Amnio Sense ini telah menunjukkan sensitivitas 100%
dan spesifisitas 75%, tapi setelah wanita dengan bacterial vaginosis atau
11
Trichomonas vaginalis dieksklusi dari analisis, tingkat spesifisitasnya
kelahiran yaitu risiko resusitasi, dan yang ketiga adanya risiko infeksi baik pada
ibu maupun janin. Risiko infeksi karena ketuban yang utuh merupakan barier atau
ketuban seperti pada KPD, flora vagina normal yang ada bisa menjadi pathogen
yang bisa membahayakan baik pada ibu maupun pada janinnya.Morbiditas dan
BM, 2009).
Komplikasi pada ibu adalah terjadinya risiko infeksi dikenaldengan
tetapi sang ibu tidak mempunyai keluhan klinis. Infeksi janin dapat terjadi
Pastikan diagnosis
Tentukan umur kehamilan
Evaluasi ada atau tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin
Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat kegawatanjanin
(>37 minggu)
12
Penanganan pada pasien ini sama dengan penanganan ketika akan
24 jam, sehingga tidak dibutuhkan intervensi apapun (Lyons, 2005). Pada keadaan
dimana terdapat tanda-tanda fetal distress atau infeksi (takikardi, fetal takikardi,
(Prawirohardjo, 2011).
ini dapat meningkatkan resiko infeksi, maka dari itu dibuthkan amniocentesis
untuk kultur dan pengecatan gram, laboratorium complete blood count, serta
kultur urin dan darah. Pasien harus selalu dimonitor pembukaan serviks, tanda
13
Kortikosteroid: pemberian kortikosteroid dapat menekan morbiditas dan
minggu, dengan asumsi viabilitas fetus dan tidak ada infeksi intra amniotik.
Antibiotik: Pemberian Antibiotik pada pasien ketuban pecah dini dapat
tidak tahan ampisilin, dan metronidazol 2x500 mg selama 7 hari (Medina and
Hill, 2006). Ada juga penelitian yang mengatakan ada 2 regimen penggunaan
upaya dalam pematangan paru janin. Agen tokolitik yang digunakan bisa
(Prawirohardjo, 2009):
Jika usia kehamilan <32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar
14
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi, beri
intrauterin)
BAB 3
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas
Nama : Ny. U
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Menikah 1X
Suami : Tn. R
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah 1 kali
Lama menikah : 9 tahun
Alamat : Tenggilis Rejo, Kec. Gondang
No Rekam medik : 00317350
15
3.2 Keluhan utama
Keluar cairan byor dari jalan lahir
pukul 22.23 WIB dengan keluhan utama keluar cairan merembes bening dari jalan
lahir. Cairan tidak berwarna dan tidak berbau merembes keluar dari jalan lahir
sejak pukul 18.00. Pasien lalu pergi ke bidan untuk memeriksakannya pada pukul
20.00, tetapi cairan keluar semakin banyak dan dirujuk ke RSUD Bangil pada
pukul 21.00.
Riwayat trauma disangkal
Riwayat pijat oyok (+) 1x
Riwayat minum rumput fatima (+)
Riwayat keputihan (-)
Riwayat anyang-anyang (-)
Riwayat alergi obat-obatan dan makanan disangkal.
Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 20 Maret 2016
Taksiran Partus : 27 Desember 2016
Usia Kehamilan : 39-40 Minggu
16
Riwayat penyakit keluarga pasien seperti hipertensi, DM, penyakit jantung,
paru v/v Rh - / - Wh - / -
v/v -/- -/-
v/v -/- -/-
-/- - /-
Status Obstetri
- Tinggi fundus uteri : 32 cm
- Letak janin : Bujur w
- Bunyi jantung anak : 144 x/m (Doppler)
- Tafsiran berat janin : 2790 gr
- His : (+), jarang
- GE : v/v fluxus (-),fluor (-)
tampak aliran ketuban (+),
17
- Inspekulo : v/v fluor (-), fluxus (-)
aliran ketuban (+) dari orifisium uteri
eksterna,
genangan cairan di fornix posterior (+)
tes lakmus (+)
- Vaginal Toucher (VT)
Pembukaan : 1 cm
Effisement : 50 %
Hodge :I
Ketuban : (-) Jernih
Presentasi : bagian terkecil janin
Denominator : Sulit di evaluasi
UPD : dalam batas normal
3.13 Assesment
3.14 Planning
PDx :
DL, UL
18
PTx :
PMo :
Keadaan umum, vital signs, keluhan, his, DJJ, tanda infeksi intrauterine
PEd :
BAB 4
KESIMPULAN
19
4.1 Kesimpulan
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang, pasien dalam laporan
kasus ini mengalami ketuban pecah dini lebih dari 12 jam sebelum masuk rumah
sakit dengan usia kehamilan 39-40 minggu. Pasien harus segera dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Lemons JA, Bauer CR, Oh W, Korones SB, Papile LA, Stoll BJ, et al. 2008.Very
low birthweight outcomes of the National Institute of Child Health and
HumanDevelopment neonatal research network. Pediatrics 2008
Jan;107(1):E1.
Manuaba, IBG. 2008. Penghantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit ECG. h 456-
460.
20
Mark H. Yudin, MD, Toronto ON. 2009. Antibiotic Therapy in Preterm
PrematureRupture of the Membranes.TheSociety of Obstetricians and
Gynaecologists of Canada.No. 233
Mathews TA, Mac Dorman MF. 2006. Infant mortality statistics from the 2003
period linked birth/infant death data set. Natl Vital Stat Rep ;5(1):1-101.
(Level II-3)
Mercer BM, Goldberg RL, Moawad AH et al. 2007.The preterm prediction study:
effect of gestational age and cause of preterm birth on subsequent obstetric
outcome.National Institute of Child Health and Human Development
Maternal-Fetal Medicine Units Network. Am J Obstet Gynecol ;183:738-
745. (Level II-2)
Moore RM, Mansour JM, Redline RW et al. 2006. The physiology of fetal
membrane rupture: insight gained from the determination of physical
properties. Placenta ;27:1037-1051. (Level II-3)
Parry, S, dan Strauss, J.F. 2006. Premature Rupture of The Fetal Membrane.
NEJM: 338:663-670.
Seiki Shimizu, Tomoya Yoshida, Naoki Hamajima, Isamu Watanabe, Haruo Goto.
2009. Department of Pediatrics, Johoku Hospital, Western Medical Center,
City of Nagoya, 2-15 Kaneda, Kita, Nagoya, Aichi 462-0033, Japan.
21
Tran H. Susan, MD; Yvonne W. Cheng, MD, MPH; Anjali J. Kaimal, MD; Aaron
B. Caughey, MD, PhD. 2014. Length of rupture of membranes in the setting
of premature rupture of membranes at term and infectious maternal
morbidity. Am J Obstet Gynecol 2008;198:700.e1-700.e5
Wong, MD; Calla M. Holmgren, MD; Robert M. Silver, MD; Michael W. Varner,
MD;Tracy A. Manuck, MD. 2014. Outcomes of expectantly managed
pregnancies with multiple gestations and preterm premature rupture of
membranes prior to 26 weeks. Am J Obstet Gynecol 2014;211.
22