III.
METODOLOGI
3.1
Wilayah Kajian
Penelitian dilakukan dengan wilayah
kajian meliputi empat titik pengamatan yang
mewakili pola hujan ekuatorial, yaitu
Pekanbaru dan Japura Rengat di Provinsi Riau
serta Tanjung Pinang dan Dabo Singkep di
Kepulauan Riau.
Tabel 1. Lokasi wilayah kajian
Stasiun
Bujur
Posisi
Lintang
Ketinggian (m)
17
19
29
104 32 BT 00 55 LU
Japura Rengat
102 19 BT 00 20 LS
Dabo Singkep
104 35 BT 00 29 LS
31
Metode Penelitian
3.4
3.4.1 Metode Pengumpulan Data dan
Ekstraksi Data Satelit
Data satelit yang digunakan untuk
pembangunan model statistical downscaling
adalah data CMORPH (CPC MORPHing
Technique) dengan periode harian dan
memiliki resolusi 0.25o lintang /bujur. Data ini
dapat diperoleh dengan mengakses situs CPC
NOAA melalui http://cpc.ncep.noaa.gov. Data
tersebut tersimpan dalam format .zip sehingga
dilakukan proses ekstraksi terlebih dahulu
untuk menterjemahkan informasi dari raw
data menjadi informasi numerik sehingga
dapat dibaca oleh model numerik. Selanjutnya
dilakukan koreksi geometrik terhadap data
tersebut sehingga koordinat lintang dan
bujurnya sesuai dengan koordinat bumi yang
sebenarnya (Oktavariani 2008).
3.4.2 Metode Pengolahan Data
Data CMORPH memberikan gambaran
curah hujan estimasi secara global sehingga
diperlukan tahap cropping untuk memperoleh
data pada beberapa titik tertentu yang sesuai
.......................... (1)
dimana :
b1 = slope persamaan 1
b2 = slope persamaan 2
sb1 = SE Coef b1
sb2 = SE Coef b2
Jika z < taraf nyata berarti kedua persamaan
tidak berbeda nyata, sehingga tidak perlu
dilakukan pemisahan antara musim hujan dan
musim kemarau. Sebaliknya jika z > taraf
nyata berarti kedua persamaan berbeda nyata
sehingga perlu dilakukan pemisahan antara
musim hujan dan musim kemarau. Taraf nyata
yang digunakan pada penelitian ini adalah 5%.
3.4.4 Analisis Regresi Curah Hujan
Observasi dan Curah Hujan
CMORPH
Regresi linier merupakan salah satu
metode statistika yang digunakan untuk
membentuk model hubungan antara peubah
terikat (peubah respon ; y) dengan satu atau
lebih peubah bebas (prediktor ; x) (Kurniawan
2008). Apabila banyaknya peubah bebas
..........................(2)
......................... (4)
IV.
4.1
PEMBAHASAN
Kondisi Klimatologi
Riau merupakan salah satu provinsi di
Indonesia yang memiliki wilayah di daratan
dan lautan sehingga terbagi menjadi provinsi
Riau dan provinsi Kepulauan Riau. Provinsi
Riau secara geografis terletak antara 01 05'
00'' LS - 02 25' 00'' LU dan antara 100 00'
00'' - 105 05' 00'' BT. Provinsi ini terdiri dari
9 kabupaten dan 2 kota dengan luas wilayah
89 150 km2. Secara umum, wilayah Provinsi
Riau memiliki topografi dataran rendah dan
agak bergelombang dengan ketinggian pada
beberapa
kota
antara
2-91
mdpl
(http://www.riau.go.id).
Provinsi Kepulauan Riau merupakan
provinsi baru hasil pemekaran dari Provinsi
Riau berdasarkan UU No. 25 tahun 2002.
Provinsi ini terletak antara 01o 10' 00'' LS 5o
10' 00'' LU dan antara 102o 50' 00'' 109o 20'
00'' BT. Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 4
kabupaten dan 2 kota dengan luas wilayah 252
601 km2, sekitar 95 % berupa lautan dan
sisanya
berupa
daratan
(http://www.kepriprov.go.id). Penelitian ini
mengambil empat titik pengamatan, yaitu
Provinsi Riau diwakili oleh stasiun Pekanbaru
dan stasiun Japura Rengat. Sementara itu,
Kepualuan Riau diwakili oleh stasiun Tanjung
Pinang dan Dabo Singkep.
Perbedaan topografi antara wilayah
daratan dan lautan akan menyebabkan
perbedaan kondisi klimatologis di Provinsi
Riau dan Provinsi Kepulauan Riau. Secara
umum wilayah Riau beriklim tropis basah
dengan rata-rata curah hujan berkisar 20003000 mm per tahun yang dipengaruhi oleh
musim
kemarau
dan
musim
hujan
(http://www.riau.go.id). Berdasarkan distribusi
hujan pada setiap stasiun (Gambar 3) terlihat
bahwa wilayah Riau, baik Provinsi Riau
maupun Kepulauan Riau memiliki pola hujan
ekuatorial, dimana pola ini berbentuk bimodal
(dua puncak hujan). Pola hujan tersebut tidak
memiliki perbedaan yang signifikan antara
musim hujan dan musim kemarau. Menurut
Tjasyono (2004), puncak musim hujan pada
pola ekuatorial terjadi sekitar bulan Maret dan
Oktober atau saat ekinoks.