Pakcik:
: (mengetuk pintu)
Dokter
: Silakan masuk.
: Oh, Pakcik. Selamat pagi. (bersalaman dengan Pakcik, ibu, dan anak)
Pakcik
Dokter
Pakcik
: Belum, dok. Justru tambah parah. Saya bingung. Mungkin hanya kecapekan
jalan. Maklum, sudah tua, tapi biasanya tidak separah ini.Saya jadi
penasaran sebenarnya saya sakit apa. Apa hasil pemeriksaan saya sudah
keluar, dok?
Dokter
Pakcik
Anak
Pakcik
Dokter
: Begini, pak. Menurut hasil pemeriksaan, rasa sakit yang ada di tungkai
bawah kanan bapak disebabkan oleh osteosarkoma atau kanker tulang.
Pakcik
Ibu
Dokter
: Saya minta maaf karena harus menyampaikan berita buruk ini, tapi bapak
positif mengidap osteosarkoma, dan penyakit ini sudah sampai pada stadium
lanjut.
Pakcik
Dokter
: Pada stadium lanjut, sel kanker sudah mengalami metastase dan sudah
menyebar hampir ke seluruh tubuh. Harapan untuk hidup sangat kecil. Tapi
meskipun begitu, saya minta bapak jangan putus asa. Tim dokter akan
berusaha semampu kami untuk membantu bapak.
Pakcik
Dokter
Pakcik
Dokter
: Jangan putus asa, pak. Di luar sana juga banyak orang yang terkena
penyakit seperti bapak, bahkan lebih parah. Rasa optimis dan kemauan
untuk hidup dari seorang pasien sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan. Oleh karena itu, saya minta agar ibu dan adik selalu
memotivasi bapak.
Anak
: Pasti, dok. Saya dan ibu pasti akan selalu memotivasi bapak dan merawat
bapak dengan tekun dan sabar.
Ibu
: iya, kita pasti akan selalu dukung bapak dalam keadaan apapun. Karenanya
bapak jangan putus asa dan harus selalu kuat menghadapi cobaan ya pak.
Dokter
Pakcik
: Untuk biayanya bagaimana, dok? Saya sudah pensiun dan tidak punya
penghasilan lagi untuk membayar semua pengobatan nantinya.
Dokter
: Berapa biaya pengobatannya, saya kurang tahu pasti. Bapak bisa bertanya
di bagian administrasi. Memang, masalah biaya memang berat. Apalagi
untuk kemoterapi. Tapi saya minta hal ini jangan dijadikan alasan untuk
tidak mengikuti terapi pengobatan. Saya bisa minta pihak rumah sakit untuk
memberikan keringanan.
Ibu
: mengenai biaya jangan khawatir pak, ibu dan anak juga akan bantu sebisa
mungkin untuk menutupi kekurangan financial. Disini kita harus saling
membantu.
Anak
: iya pak tenang ya pasti kami bantu. Nah apa masih ada yang perlu kami
ketahui lagi, dok?
Dokter
: Untuk sementara tidak ada. Jika ada, pihak rumah sakit akan menghubungi
bapak lagi.
Ibu
Dokter
: Iya, bu. Sudah kewajiban saya untuk membantu. Pakcik, saya harap bapak
tidak putus asa. Ingat, mati dan hidup ada di tangan Tuhan.
Pakcik
Dokter