Referat Halotan
Referat Halotan
(HALOTAN)
Disusun oleh :
Erwan Mulyana
(110.2004.075)
Pembimbing :
KEPANITERAAN ANESTESI
RUMAH SAKIT MILITER TK.II RIDWAN MEURAKSA
PERIODE 31 Mei 2010 4 Juli 2010
HALOTAN
Halotan merupakan obat anestesi yang memiliki sifat fisik berupa cairan tidak berwarna,
berbau khas, mudah menguap (volatile), tidak mudah terbakar atau meledak yang diberikan
melalui saluran pernapasan (inhalasi). Meskipun stabil, halotan dapat teroksidasi dan pecah bila
terpapar sinar ultra violet dan terurai menjadi asam klorat (HCl), asam hidrobromida (HBr)
klorida (Cl-), bromida (Br -) dan phosgene (COCl 2). Untuk mencegah pemecahan tersebut
halotan sebaiknya disimpan di dalam botol berwarna gelap (kecoklatan dan ditambahkan
pengawet (timol 0,01%) untuk mencegah terjadinya oksidasi.
Dosis :
Induksi : ditingkatkan bertahap hingga 2-4 % Halotan (anak-anak 1,5-2 % Halotan) dalam O 2
atau kombinasi O2 - N2O.
Pemeliharaan : 0,5-2 % Halotan (untuk anak-anak dan dewasa) dalam O 2 atau kombinasi O2 N2O.
Indikasi :
Karena baunya yang enak dan tidak merangsang jalan napas, maka halotan sering
digunakan untuk induksi anestesi yang dikombinasi dengan N2O dan mempertahankan anestesi.
Kontra indikasi :
Penderita gangguan hepar & demam tinggi yang sebelumnya pernah terjadi setelah
mendapat Halotan.
Sebelumnya ada riwayat hiperpireksia (keadaan suhu badan yang meningkat melampaui
41,1C)
Farmakodinamik :
Halotan merupakan obat anestesi yang poten, kekuatannya 4-5 kali eter atau 2 kali
kloroform.
Halotan tidak disarankan untuk anestesi obstetrik karena halotan merupakan relaksan
uterus yang poten dan dapat menambah kehilangan darah peribedah, kecuali jika
diperlukan relaksasi uterus.
Efek Samping :
Pusing.
DAFTAR PUSTAKA