Anda di halaman 1dari 2

LISTRIK TUBUH MANUSIA

Pernahkah Anda merasa seperti tersengat listrik ketika bersentuhan dengan


orang lain? Tenang, Anda tidak sendirian. Banyak orang melaporkan sensasi
seperti tersetrum listrik ketika menyentuh kulit atau pakaian orang lain. Yang
sebenarnya Anda rasakan adalah dampak dari hantaran listrik statis. Namun,
beberapa orang tertentu memang lebih sering terasa nyetrum ketika disentuh.
Mengapa bisa begitu, ya? Langsung saja cari tahu jawabannya di bawah ini.

Bagaimana seseorang bisa nyetrum ketika disentuh?


Tanpa Anda sadari, tubuh manusia adalah salah satu medan listrik yang alami.
Di dalam tubuh, listrik berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi organ, mulai
dari otak hingga jantung. Listrik dalam tubuh Anda berasal dari atom yang
terdiri dari tiga elemen utama, yaitu proton, elektron, dan neutron. Proton
mengandung muatan positif, elektron mengandung muatan negatif, dan
neutron mengandung muatan yang netral.
Dalam kondisi yang ideal, sebuah atom mengandung muatan positif dan
negatif dalam jumlah seimbang. Namun, bila atom-atom dalam kulit Anda
kelebihan elektron, Anda akan menghantarkan muatan negatif. Begitu juga
sebaliknya kalau Anda kelebihan proton.
Anda mungkin masih ingat pelajaran IPA di sekolah, bahwa muatan negatif
selalu bergerak ke arah muatan positif. Pertemuan dan perpindahan kedua
muatan ini menyebabkan reaksi statis seperti sengatan listrik.
Maka, kalau atom kulit Anda kelebihan elektron dan Anda bersentuhan
dengan seseorang yang kelebihan proton, muatan negatif Anda akan bereaksi
dengan muatan positif orang lain. Inilah yang membuat Anda merasa orang
tersebut nyetrum ketika disentuh.
Faktor-faktor yang membuat seseorang terasa
nyetrum
Setelah memahami bagaimana kulit seseorang bisa menghantarkan listrik
statis, Anda mungkin penasaran mengapa orang tertentu lebih sering terasa
nyetrum ketika disentuh. Rupanya, ada beberapa faktor yang bisa membuat
atom dalam tubuh sesorang tak seimbang kadar proton dan elektronnya.
Simak faktor-faktor tersebut di bawah ini.
Lanjutkan Membaca
 Berjalan sambil menyeret kaki. Ketika Anda berjalan sambil menyeret kaki,
gesekan antara kaki dan lantai bisa memindahkan banyak elektron pada kaki.
Sementara itu, proton dari tubuh Anda pindah ke lantai atau tanah. Akibatnya,
atom dalam tubuh jadi tidak seimbang karena kebanyakan muatan negatif
dari elektron.
 Memakai sepatu dengan sol karet. Sol sepatu yang terbuat dari karet
cenderung lebih mudah menghantarkan listrik statis. Untuk menghindari
sengatan listrik statis, cobalah untuk memilih sepatu dengan sol yang terbuat
dari kulit.
 Pakaian dari bahan wol, polyester (serat sintetis), atau sutra. Hati-hati
kalau Anda sedang mengenakan jaket atau baju berbahan wol, serat sintetis,
atau sutra. Bahan-bahan tekstil ini rentan menyebabkan jumlah proton dan
elektron yang tidak seimbang.
 Kulit kering. Anda yang memiliki kulit kering mungkin kerap mengalami
sensasi nyetrum  ketika disentuh orang lain. Ini karena kulit yang kering dapat
melepaskan elektron dengan mudah. Kulit Anda pun jadi kelebihan muatan
positif dan akan bereaksi ketika bersentuhan dengan orang yang kelebihan
muatan negatif.
 Duduk di atas kursi plastik. Kelamaan duduk di atas kursi plastik juga bisa
membuat Anda rentan melepaskan listrik statis. Gesekan antara pakaian Anda
dengan permukaan plastik bisa membuat atom dalam tubuh kelebihan
proton. Untuk menghindari reaksi ini jika Anda harus duduk lama di atas kursi
plastik, pilih pakaian dari katun karena muatannya netral.
 Udara dingin dan kering. Berada di tempat terbuka yang dingin atau
ruangan ber-AC akan membuat atom kehilangan keseimbangan jumlah
proton dan elektron. Sementara itu, udara yang hangat atau lembap mampu
mengikat kelebihan muatan sehingga atom di sekitar Anda tetap seimbang.

Anda mungkin juga menyukai