LANDASAN TEORI
Beras
Pencucian
Perendaman
Pengeringan
Penggilingan
Pengayakan
Tepung Beras
1.
2.
Beras
dicuci
dan
Tiriskan
hingga
tidak
direndam semalaman.
3.
ada air yang menetes.
4.
Beras
digiling
hingga
5.
10
A.
11
dipakai untuk makanan bayi. Tepung ganyong memiliki tekstur dan rasa mirip ubi
jalar, bentuk patinya akan membentuk gel ketika dimasak, bahkan dapat digunakan
sebagai tepung pengganti dari jenis tepung lainnya misalnya seperti, tepung sukun,
tepung maizena ataupun hunkwe.
Ganyong
Pemarutan
Penyaringan
Pengulangan Penyaringan
Pengendapan cairan
Pemisahan endapan
Pengeringan / Pemanasan
Tepung Ganyong
12
1.
2.
Umbi yang telah bersih dihancurkan dengan cara diparut, yang dapat
menggunakan alat parut biasa atau dengan alat parut mesin.
3.
4.
5.
Ampas yang tertinggal tersebut dicampur dengan air lagi seperti di atas
lalu disaring lagi, begitu selanjutnya sampai hasil penyaringan kelihatan
jernih, yang menandakan bahwa pati telah terperas tuntas.
6.
Cairan hasil perasan dibiarkan dan diendapkan selama satu malam atau
kurang lebih 12 jam di dalam bak.
7.
Bila air dalam bak endapan telah bening menandakan pati telah
mengendap, lalu bak di miringkan pelan-pelan sehingga airnya tertumpah.
8.
13
9.
10.
Bila sudah kering dan ternyata tepung masih bergumpal, makan tepung ini
perlu ditumbuk lagi sehingga menghasilkan tepung halus.
Nagasari adalah kue kukus tradisional yang terbuat dari santan, tepung beras
dan gula, diisi dengan irisan pisang, kue nagasari biasanya dibungkus menggunakan
daun pisang sebelum dikukus di isi juga dengan irisan pandan yang memberikan
aroma. Kue nagasari umumnya dimakan sebagai camilan di Indonesia, dimana
nagasari juga dikenal oleh orang orang bugis dengan nama kue bandang bandang,
dan terkadang bisa juga disebut kue pisang. Keanekaragaman kue nagasari bermacam
macam di Indonesia, nagasari merah mengandung gula aren, nagasari hijau
14
1)
Tepung Tapioka
15
inci, butiran ini sering dicampur kedalam sup hangat dan minuman dingin. Rasa
yang terkandung tidak terasa dan tidak berwarna saat dimasak, butiran tapioka
menambah tekstur licin, kenyal dan lembut dengan rasa yang kuat.
Tepung tapioka juga dikenal dengan tepung singkong yang terbuat dari akar
tanaman singkong dan sering digunakan sebagai pengental masakan. Dalam makanan
penutup, tapioka menciptakan kekenyalan yang mirip dengan tepung beras ketan.
Tepung tapioka biasa disebut tepung juga sebagai tepung kanji. Tepung
tapioka adalah pati dari umbi singkong yang dikeringkan dan dihaluskan. Pada
pembuatan makanan atau kue, tepung tapioka berfungsi sebagai bahan pengental
(thickener), bahan pemadat atau pengisi (filter), dan bahan pengikat atau perekat.
2)
Pisang
Menurut Supriyadi (2008:37) Pisang termasuk salah satu jenis buah yang
mampu menyuplai cadangan energi secara cepat sehingga mudah diserap tubuh
ketika dibutuhkan. Dalam pembuatan kue nagasari penulis menggunakan isi pisang
16
yang berjenis pisang tanduk, pisang tanduk memiliki ukuran buah yang besar dan
menyerupai tanduk. Oleh karena itu, dikenal dengan nama pisang tanduk. Bila
matang, warna kulit buahnya coklat kemerahan dan berbintik bintik. Pisang tanduk
termasuk jenis pisang olahan, warna daging buahnya putih kemerahan, dan berat
setiap tandannya sekitar 7-10 kg dan terdiri dari tiga sisir yang masing masing sisir
terdiri dari 10 buah.
3)
Gula
Gula atau pemanis digunakan dalam memasak dengan tujuan sebagai berikut :
Untuk mengembalikan rasa manis.
Untuk menciptakan kelembutan dan kehalusan tekstur.
17
meningkatkan
kualitas
dengan
tetap
mempertahankan
kelembaban.
Mempunyai peran sebagai pengental.
Pemanis biasa disebut dengan istilah gula untuk gula halus yang terbuat dari
tebu dan bit. Gula pasir dan gula kastor adalah jenis yang paling dikenal dan sering
digunakan, gula yang sangat halus, lebih halus dari gula biasa sangat baik digunakan
dalam pembuatan kue, karena dapat membuat adonan lebih baik dan mengandung
lemak yang lebih banyak, sedangkan gula pasir kasar digunakan untuk pelapisan
donut, kue dan produk lainnya (Wayne, 2007:900).
4) Vanilla
18
tinggi, biji vanilla sangat disukai oleh para bakery chef dalam pembuatan produk
kualitas terbaik.
Ada beberapa cara untuk menambahkan rasa langsung dengan biji vanilla,
yang paling sederhana adalah dengan cara memasukan biji vanilla ke dalam air yang
sedang dipanaskan, setelah itu angkat biji dari dalam air untuk rasa yang lebih kuat.
Biji vanilla harus dipotong memanjang sebelum dimasukan ke dalam air yang
dipanaskan.
Biji vanilla juga dapat digunakan untuk menambah rasa ke dalam masakan
yang tidak dipanaskan seperti whipped cream, caranya sangat sederhana, cukup belah
buah vanilla, keluarkan biji yang terdapat di dalam buah dan dapat langsung di
tambahkan ke dalam masakan.
Cara yang lebih umum dan ekonomis adalah menggunakan ekstra vanilla
yang dibuat dengan cara melakukan unsur unsur penyedap dari biji bijian di dalam
larutan alcohol dan untuk penggunaan cukup dengan menambahkan ekstra vanilla ke
dalam adonan atau masakan dengan jumlah yang sesuai
Kekuatan rasa vanilla tergantung dalam berbagai faktor, seperti berapa lama
biji vanilla direndam, dan dibelah atau tidaknya biji vanilla dalam proses
perendaman. Cara praktis penggunaan ekstra vanilla adalah - 1 sendok teh (2,5
sampai 5 ml) ekstra untuk setiap biji vanilla. Untuk pembuatan kue nagasari dalam
penelitian
ini,
Kristal Koepokoepo.
5)
Santan
penulis
menggunakan
vanilla
19
20
Hasil parutan diletakkan pada kain katun segi empat, kemudian kain
dipeluntir dan diperas berbentuk hingga keluar santannya. Kegiatan ini dilakukan
berulang ulang dengan menambahkan air hingga diperkirakan santannya habis.
Santan kental diperoleh dari 1 butir kelapa parut dengan kematangan tua atau
sedang dan 200 ml air, dengan 1/3 bagian air, remas-remas kelapa parut, setelah itu
peras dan saring, maka akan diperoleh santan kental. Dengan 2/3 air lagi santan yang
didapat disebut santan cair. Santan areh atau kanil mengacu pada santan kental yang
dimasak lama dengan api kecil sehingga mengeluarkan minyak. Di Jawa, santan
berminyak ini disebut moto ulo (mata ular). Santan siap pakai terjual dalam bentuk
bubuk atau krim kental. Konsumen diharap memperhatikan cara penggunaan yang
tercantum pada kemasan, kelapa parut kering sebenarnya juga dapat dibuat santan,
tapi hasilnya tidak optimal karena kadar airnya telah susut banyak. Hal yang harus
diperhatikan dalam memasak santan yaitu sambil diaduk supaya tidak pecah atau
memisah dengan api kecil atau sedang, saat memarut kelapa untuk mengurap kue,
sebaiknya menggunakan kelapa yang sedang dan tidak terlampau tua, kulit ari kelapa
dikupas bersih, lalu buah kelapa dibelah 4 agar mudah dipegang, parutkan permukaan
yang lebar, maka hasil parutan berbentuk panjang-panjang utuh dan cantik, jika
diparutkan permukaan yang sempit, hasil parutan akan halus, dan hasil santannya
banyak. Sisa kelapa utuh akan tetap segar sampai esok hari jika direndam dalam air,
parutan kelapa akan tahan hingga sebulan jika dibekukan dalam freezer dalam
keadaan terbungkus plastik (Yasa, 2012:16)
6)
Daun Pandan
21
Menurut Murdijati (2013:53) Pandan atau juga sering disebut pandan wangi,
merupakan daun beraroma wangi yang khas. Tumbuhan ini mudah dijumpai di
pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Daun pandan kadang
disebut sebagai screwpine leaf, yang merupakan penambah aroma serta pemberi
warna hijau yang sering digunakan dalam masakan Indonesia dan Asia Tenggara
lainnya. Warna hijau berasal dari klorofil dalam daun pandan. Daun pandan dapat
digunakan dengan berbagai cara, untuk masakan berkuah, daun pandan disimpulkan,
dicabik-cabik, lalu rebus bersama bahan lain. Untuk adonan kue, daun pandan dibuat
air daun pandan (dapat ditambahkan daun suji). Untuk hiasan kue, daun pandan dapat
dipotong-potong atau diiris tipis sebagai taburan. Masakan yang mengandung daun
pandan misalnya adalah kue-kue, kolak, minuman, atau dapat juga digunakan saat
menanak nasi agar nasi menjadi harum. Daun yang masih segar memiliki aroma
harum yang lebih kuat. Selain menimbulkan aroma harum, daun pandan juga bisa
digunakan sebagai pewarna hijau seperti pada klepon, gethuk, dadar gulung, atau juga
sebagai hiasan.
22
Daun pandan juga dikenal sebagai pandanus screwpine atau daun bai touy,
banyak digunakan dalam makanan penutup di Asia Tenggara sebagaimana
penggunaan vanilla di dalam makanan penutup orang barat. Daun hijau panjang
menambahkan aroma manis alami dan warna hijau yang cantik. Daunnya dapat
dipergunakan untuk membungkus makanan kukus atau dapat juga dicampur dengan
air untuk mendapatkan ekstrak daun pandan, kita juga dapat mempergunakan daun
pandan yang dibekukan , rasa yang didapat dari daun pandan beku sama dengan daun
pandan segar namun tidak dengan warnanya. Untuk mendapatkan warna yang sama
kita dapat menggunakan pandan pasta atau ekstrak daun pandan satu tetes (Pichet,
2007:22).
7)
Daun Pisang
pembungkusnya yaitu dan pisang, daun kelapa atau daun pandan. Daun pisang batu
atau pisang kepok memberi warna hijau cantik pada makanan yang direbus.
Sedangkan daun pisang jenis lain menyebabkan kue berwarna kehitaman. Sebelum
23
digunakan sebagai pembungkus, sebaiknya daun dijemur selama menit atau dianginanginkan semalaman supaya lemas dan tidak mudah pecah. Atau dipanggang sebentar
di atas nyala api. Daun bisa dicelupkan ke dalam air mendidih, tapi menghasilkan
warna hijau yang kurang baik (Yasa, 2012:19).
Daun pisang banyak dimanfaatkan sebagai pembungkus aneka makanan dan
barang- barang lainnya.
8)
Air
Udara dapat dimasukan kedalam adonan dengan metode creaming dan udara
mengembang saat proses pemanggangan. Creaming adalah proses memasukan udara
menggunakan lemak dan gula ke dalam adonan. Ini merupakan teknik yang sangat
24
penting dalam berbagai pembuatan kue. Beberapa kue ponds dan khamir hamper
semuanya menggunakan metode ini. (Wayne, 2007:905).
9)
Garam
25
2.
Gambar
Plastic Spatula
26
3. Sieve
Saringan atau sieve memiliki beberapa macam, ada yang terbuat dari nilon
dan dari kawat. Digunakan dalam penelitian ini untuk menyaring tepung ganyong dan
tepung beras agar dapat menghasilkan cake dengan tekstur yang lebih halus.
4. Measuring Jug
Digunakan untuk mengukur volume bahan memasak cair agar tepat dengan
cita rasa. Measuring jug yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbahan plastik.
27
5.
Kitchen Scale
28
6.
Paring Knife
Saucepan
Gambar 2.20
Sauce Pan
Alat masak yang terbuat dari logam (aluminium, baja dan lain sebagainya),
digunakan untuk memasak adonan cair hingga menjadi agak kental.
8.
Kitchen Napkin
29
30
31
Perebusan dilakukan dengan merebus air santan yang dicampur dengan bahan
lainnya sambil diaduk agar santan yang dimasak terserap sampai adonan
mengental dan tidak lengket pada permukaan saucepan sehingga adonan
mudah dibungkus, perebusan setengah matang mempermudah pembuatan kue
karena penambahan santan atau air diperlukan agar tekstur menjadi lembut.
(Yuyun,2007:15)
4. Pembungkusan
32
Setelah adonan dan pisang sudah siap, adonan siap dibungkus dengan
menggunakan daun pisang, ambil sepotong daun pisang, beri 1 sendok makan
adonan tepung selagi panas, tumpangkan 1 potong pisang, tutup dengan 1
sendok makan adonan. Gulung daun dan lipat kedua ujungnya ke tengah
sehingga kue berukuran 4 x 7 cm.
5. Pengukusan (Steaming)
Pengukusan memiliki banyak tujuan untuk menyempurnakan hasil olahan.
Pengukusan sangat mendominasi cara memasak panganan tradisional.
33
34
jenis kotoran lainnya. Bahan tepung dikemas dalam wadah tertutup dan disimpan
pada suhu ruangan. Kemasan tidak dalam keadaan terbuka karena akan mengundang
binatang dan larva sehingga tepung menjadi rusak. Tepung yang rusak akan
mempengaruhi hasil lapisan.
35
Penyimpanan merupakan masa atau lama waktu kue selesai diproduksi hingga
produk diterima konsumen. Selama masa ini kualitas kue harus dalam kondisi baik,
jajan pasar tanpa pengawet hanya bertahan 12 jam atau hingga 24 jam, sedangkan kue
tradisional kering atau jajan pasar kering mampu bertahan 7-12 hari. Setelah masa
simpan ini, kue mengalami penurunan kualitas. Kerusakannya, seperti aroma menjadi
tengik, kulit lembap dan lengket, tekstur menjadi keras, timbul bercak hitam, dan
tumbuh kapang atau jamur.
Agar daya tahan simpan lebih lama, syarat penyimpanan kue harus terpenuhi.
Sebaiknya, suhu penyimpanan memiliki kelembapan yang tepat. Ruangan yang sejuk
dan kering (RH<80C) dengan suhu di bawah 30C paling tepat digunakan untuk
menyimpan kue tradisional. Ruangan yang lembap dan panas mempercepat
pembusukan dan jamur pada kue, kesehatan dan kebersihan tempat menyimpan juga
harus tetap terjaga, misalnya tempat harus bersih dan tidak ada serangga, seperti
kecoa, semut, kecoa atau lalat (Sutomo, 2012: 20).