LATAR BELAKANG
Persoalan gizi dalam pembangunan kependudukan masih merupakan
perosalan yang dianggap menjadi masalah utama dalam tatanan kependudukan
dunia. Oleh karena itu, persoalan ini menjadi salah satu butir penting yang
menjadi kesepakatan global dalam Millenium Development Goals (MDGs).
Setiap negara secara bertahap harus mampu mengurangi jumlah balita yang
bergizi buruk atau gizi kurang sehingga mencapai 15% pada tahun 2015.
Di Indonesia, persoalan gizi ini juga merupakan salah satu persoalan
utama dalam pembangunan manusia. Sebagai salah satu negara dengan
kompleksitas
kependudukan
yang
sangat
beraneka
ragam,
Indonesia
keperluan ini antara lain dengan pengukuran status gizi melalui kegiatan
Posyandu dengan kartu menuju sehat (KMS).
II.
PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Banyak faktor yang menyebabkan gizi kurang pada balita, yaitu: status
sosial ekonomi keluarga dan pola asuh ibu. Status sosial ekonomi keluarga
meliputi pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu dan status pekerjaan ibu.
Pendapatan
keluarga
mempengaruhi
ketahanan
pangan
keluarga.
PEMILIHAN INTERVENSI
Dalam mengatasi masalah gizi buruk dan pengaruhnya terhadap
pertumbuhan harus dilakukan secara komprehensif serta menyeluruh. Cara dan
strategi yang dapat dilakukan berupa deteksi dini di posyandu dengan
melakukan penimbangan balita serta melalui KMS (Kartu Menuju Sehat)
sehingga bisa diketahui grafik pertumbuhannya. Upaya pemulihan gizi dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu terutama dalam memberi
asupan gizi kepada anak. Selain hal tersebut, pemberian edukasi atau
penyuluhan gizi kepada ibu bayi juga sangat penting untuk dilakukan.
2
IV.
PELAKSANAAN
Pengukuran status gizi balita peserta Posyandu dilaksanakan pada tanggal
5 Juni 2015 di Posyandu Pasinringi, Kelurahan Macanre dengan jumlah peserta
28 orang balita. Setiap peserta ditimbang berat badannya dengan menggunakan
timbangan dacin.
V.
EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan kegiatan berupa timbangan (dacin) untuk mengukur berat
badan dan dilakukan pencatatan umur kemudian dicocokan dengan tabel
standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) untuk menentukan status gizi
berdasarkan kategori dan ambang batas status gizi anak.
2. Evaluasi Proses
Balita yang ditimbang berat badannya sebanyak 28 balita, 14 balita
laki-laki dan 14 balita perempuan.
3. Evaluasi Hasil
Hasil pengukuran Posyandu:
No
Nama
Umur
BB
Z-score
Status
1.
2.
Andi Nurlaeli
Dini Kartika
(bulan)/JK
44 /
46 /
(kg)
15,6
12,3
Gizi
Median
Baik
-2 sampai Baik
3.
Nabila
45 /
14
-1 SD
-1SD
Baik
3
sampai
4.
12
median
-3 sampai Kurang
5.
6.
Rahmat Mubarak
Mutmah Innah
9,5
15,5
-2 SD
< -3 SD
Buruk
-1
SD Baik
41 /
52 /
sampai
7.
Nabila Putri
8.
Andi
43 /
Siti 38/
14
Median
-1 sampai Baik
13,2
median
-1
SD Baik
Rumairah
9.
Sari Nursanti
sampai
36/
11,2
median
-2
SD Baik
sampai
10.
Raodatul Aditia
37/
12
SD
-2
sampai
11.
Muh. Fahri
59/
15,5
SD
-2
sampai
12.
Muh Fiki
32/
11,7
SD
-2
sampai
13.
Nasrul
25/
11,5
SD
-1
-1
SD Baik
-1
SD Baik
-1
SD Baik
-1
SD Baik
sampai
14.
Muhammad
25/
11
Median
-1 SD
15.
Safrullah
Ahmad Dapid
23
10,3
-2SD
Baik
Baik
sampai
16.
Andi Bunga
21/
14,5
-1SD
2SD
Lebih
4
sampai
17.
Fikram
21/
12,3
3SD
Median
Baik
sampai
18.
19.
Naela Ramadhan
Noor Fadillah
21/
21/
8,6
8,9
1SD
-2SD
-2SD
Baik
Baik
sampai
20.
Gifa
15/
-1SD
-1SD
Baik
sampai
21.
Mustang Hilman
14
8,7
Median
-2SD
Baik
menjadi
22.
Andi Muhammad 12
7,7
-1SD
-2SD
23.
24.
Reski
Arifah
Andi Alfian
10
8,6
Median
-1SD
17/
10/
Baik
Baik
Baik
sampai
25.
Muh Refqy
9/
Median
Median
sampai
26.
Talita
10/
6,9
SD
-2SD
Baik
1
Baik
sampai
27.
28.
Muhammad
9/
7,9
-1SD
-1SD
Veinul
sampai
Andi Nurfadillah
Median
Median
12/
Baik
Baik
sampai
1SD
Kesimpulan:
Status Gizi
Gizi buruk
Gizi kurang
Gizi baik
Gizi lebih
Jumlah
1
1
25
1
25
20
15
Gizi buruk
Gizi kurang
Gizi baik
Gizi lebih
10
5
0
Jumlah
PESERTA
PENDAMPING